Share

Anak Panah

“Hahahahaha ....”

Suara itu menggema dengan begitu kencang. Sangga yang saat ini tengah terkapar di tanah, dengan tangan memegang anak panah yang masih menancap di perut, terlihat cape.

“Kau tidak bisa bermain-main dengan ratu kegelapan.” Suara itu menggema lagi. “Ratu kegelapan tidak akan pernah bisa dilawan.”

“Meski saya harus terperangkap oleh rencana kalian, saya bahagia,” ucap Sangga pada akhirnya. “Bagi saya, kemenangan bukan hanya soal bisa mengalahkan, tetapi bagiku, kemenangan cukup sederhana. Sesederhana saya yang bisa melakukan kewajiban saya dalam menolong seseorang.”

Ucapan itu ditanggapi tawa yang panjang, lantas tawa tersebut menghilang begitu saja. Suasana kembali hening, suara hewan malam yang justru ikut meramaikan.

“Bagaimana?” Candra mendekat. Dia melihat Sangga dari atas. “Apa kau puas dengan semua ini?”

Sangga tidak bisa berkata-kata. Di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status