Share

Keberadaan Sangga

Cahaya dari lampu minyak yang ada di depan terlihat samar. Sangga berusaha membuka mata semakin lebar. Dia merasa harus bangkit. Pertemuannya dengan orangtua, juga tetua, membuat Sangga memiliki motivasi besar untuk bisa kembali bangun. Sampai akhirnya, mata itu benar-benar terbuka lebar.

“Kau sudah sadar?” tanya seseorang yang ada di depan Sangga.

Sangga mengaduh saat merasa jika perutnya masih terasa sakit.

“Oh, rupanya, anak panah beracun itu yang membuatmu hampir meninggal.” Ucap lelaki itu. “Saya Yugas.”

“Yugas?”

“Saya salah satu pendekar dari Dunia Pelarian,” ucap Yugas. “Saya sengaja ke sini untuk mencari Nara. Tapi saat sampai di tempat ini, saya malah melihatmu tergeletak di luar.”

Sangga mengembuskan napas lega. “Terima kasih telah menolongku.”

“Kau mendapatkan keajaiban. Dari semalam, kau seperti akan mati. Tapi pagi ini, kau kembali sadar. Saya hanya mengobati perutmu sebisa saya dengan ramuan-ramuan yang saya olah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status