Home / Romansa / My Husband's Secret / Bertemu Tetua di Dunia Api

Share

Bertemu Tetua di Dunia Api

last update Last Updated: 2021-08-17 21:33:29

Aku membuka pintu kamar Gala. Saat masuk, aku sudah melihatnya bangun dan menyender di dinding dipan. Tentu, aku langsung menangis saat mendapatinya senyum. Dua hari ini, aku selalu mengamati wajah pucat Gala. Nah sekarang, semua itu sudah tergantikan dengan Gala yang sudah sadar.

“Apa yang bikin kamu sadar, Gala?” tanyaku dengan mata melotot. “Kamu udah bosen bikin kami cemas?”

Gala terkekeh pelan mendapati suaraku. Dia langsung merentangkan tangan, kemudian merengkuhku begitu erat. “Saya rindu kamu, Mel.”

“Huh.” Aku melepaskan pelukan itu. “Nggak ada rindu-rindu! Kamu udah bikin aku dan Nana cemas. Kamu jahat. Kenapa harus koma sih? Kenapa nggak sadarkan diri selama dua hari sih?”

“Dua hari?” Gala terbengong. “Ya ampun, padahal saya merasa baru tidur satu jam. Tadi saya mimpi berkumpul dengan Nara dan Aga. Bahkan dalam mimpi itu, saya tidak mau pisah dengan mereka. Terlalu seb

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • My Husband's Secret   Dunia Udara

    Nara sudah selesai makan. Sekarang, dia tengah siap-siap untuk bertemu dengan peri-peri yang lain. Dia begitu bersemangat. Bagaimana sebenarnya peri-peri itu. Apakah mereka sama cantiknya dengan Villa?Sekarang, Nara mengenakan baju serba biru. Lebih bersih dan juga lebih fresh. Hidupnya di hutan dan di sini berbeda 180 derajat. Dia seperti hidup di hotel bintang lima yang semua kebutuhannya terjamin.“Bagaimana, Nara? Kau sudah siap?” tanya Villa.“Sudah ....” Nara tersenyum.“Kau tunggu di depan ya. Sebentara lagi, saya nyusul ke sana.”Nara mengangguk, lantas melangkah ke ruang depan.Di ruangan depan, Nara berdiri di hadapan pintu. Melihat awan yang bergerak oleh angin. Melihat gunung-gunung yang terlihat begitu bagus dari sini. Tentu, Nara seperti sedang berwisata. Dia seperti sedang ada di puncak gunung tertentu, kemudian melihat gunung lain dari ketinggian itu.“Ya ampun.” Nara ti

    Last Updated : 2021-08-18
  • My Husband's Secret   Melanjutnya Perjalanan

    Tidak terasa, ini sudah tiga hari dari Gala sadar. Sekarang, Gala sudah bisa berjalan seperti biasa. Dia juga sudah mencoba kudanya kembali di Dunia Api. Tentu, hal tersebut membuat kami pada akhirnya memutuskan untuk pergi dan melanjutkan perjalanan, pagi ini juga.“Kalian yakin akan melanjutkan perjalanan ini?” tanya Suri. Dia menatap ragu. “Kalau masih butuh istirahat, kami tidak keberatan menampung kalian.”Gala menggeleng. “Terima kasih Suri. Tapi kami sudah terlalu lama ada di sini. Kami masih harus melakukan perjalanan yang panjang.”Suri tersenyum. Kalau begitu, temani saya dulu untuk bertemu Ayah. Kita pamit,” ucap Suri.Sebelum benar-benar pergi, kami datang kembali ke rumah tetua. Tentu saja, tetua menyayangkan kepergian kami yang menurutnya terlalu cepat. Namun, dia juga menghargai, pasalnya, kami juga masih harus bertarung dengan waktu.“Ayah, selain mau pamit, kedatangan saya ke sini jug

    Last Updated : 2021-08-20
  • My Husband's Secret   Danau Luas

    Sepanjang jalan bersama Suri, kami merasa begitu bahagia. Apalagi, perjalanan ini benar-benar lancar. Namun, sepertinya, semesta tidak ingin membuat perjalanan kami datar-datar saja. Pasalnya, ada danau yang lebih besar ada di dekat kami. Bahkan, kami sama sekali merasa tidak tahu ujungnya di sebelah mana. Kamu masih ingat kan danau yang dekat dengan kerajaan? Itu tidak ada apa-apanya.“Baru saja kita tertawa,” Aku mengembuskan napas. “Apa yang harus kita lakukan untuk melewati danau ini?”Suri celingukkan. “Biasanya ada kapal besar yang bisa mengangkut orang-orang yang mau menyeberang ke sana. Tapi kok ini tidak ada ya?”“Apa kita harus membiarkan kuda-kuda kita belajar di air? Lawak sekali ....” Gala ikut nimbrung.“Yang benar saja, Gal!” Aku mendengkus. “Kamu kan punya buku gambar.”Mendengarkan ucapan itu, Gala seperti tercerahkan. Tentu, Nana dan Suri pun merasa lebih lega

    Last Updated : 2021-08-22
  • My Husband's Secret   Di Dasar Danau

    Aku tidak berdaya!Itulah yang pantas aku katakan saat ini. Ya, menyebur ke dalam air dari ketinggian membuat badanku sakit. Aku juga tidak tahu, di mana yang lainnya berada. Pasalnya, air di tengah danau ini tidak tenang sama sekali. Air tersebut membuat kami terombang-ambing, dan mungkin berpisah.Di penglihatanku, danau itu begitu dalam. Aku berusaha untuk bisa naik ke permukaan, tetapi malah tidak bisa. Aku justru semakin menyusup, seolah ada yang menarikku.Di kedalaman sekitar lima meter, aku didatangi buaya yang sangat besar. Tentu, aku semakin meronta. Aku berusaha keras untuk bisa pergi jauh dari hewan buas itu. Bertepatan dengan itu, aku tak mampu lagi untuk bernapas. Semuanya gelap.***Suara burung membuat aku mengerjapkan mata. Burung! Tidak mungkin di dalam danau ada burung. Tapi kenyataannya memang begitu. Aku tidak salah dengar. Aku menemukan suara burung. Itupula yang membuatku terbangun saat ini. Saat kepalaku masih sangat pusing.

    Last Updated : 2021-08-23
  • My Husband's Secret   Keberadaan Nara

    “Saya masih terbayang-bayang cara kau bertarung,” ucap Sangga. “Sungguh, kau begitu hebat. Saya tidak menyangka, ada orang yang sangat hebat di dunia ini.”Yugas tertawa. “Kau pikir, hanya kau yang hebat ya?”“Bukan begitu.” Sangga terkekeh. “Saya belum pernah melihat kemahiran seseorang dalam bertarung. Candra misalkan. Meskipun dia adalah musuh kita, kurasa dia gampang sekali dikalahkan. Modal dia hanya dibantu Ratu Kegelapan.”Yugas mengangguk-angguk.“Sangga, sudah lebih dari tiga hari kita mencari Nara. Kita belum menemukannya sampai sekarang. Apakah dia baik-baik saja?” Yugas terlihat cemas. “Saya tidak bisa membayangkan jika Nara kelaparan, atau dia dan bayinya kedinginan. Bahkan, ada satu hal buruk yang mungkin saja terjadi. Yaitu ... dimakan binatang buas.”Sangga mengembuskan napas. Oh, dia langsung memikirkan satu hal. Yugas memang hebat, tetapi sep

    Last Updated : 2021-08-24
  • My Husband's Secret   Sampai di Utara

    Setelah menginap di Dunia Air, kami melakukan perjalanan lagi. Personil kami nambah lagi, ya itu Pikan. Salah satu pendekar dari Dunia Air yang memiliki kekuatan unik. Jika sedang berada di danau, dia bisa berubah menjadi hewan air, salah satunya buaya. Ketika di darat seperti ini, dia juga bisa mengeluarkan kekuatannya, yaitu bisa menyemburkan air dari tangannya.Sama halnya seperti pagi ini.“Suri, kau punya kekuatan api, bukan?” tanya Pikan dengan nada menantang.“Ya.” Suri tersenyum lebar. “Kenapa?”“Bagaimana kalau kita latihan bertarung. Saya akan memaksimalkan kekuatan air. Kamu memaksimalkan kekuatan api.”“Oh ....” Suri terlihat percaya diri. “Siapa takut?”Sekarang, mereka menunggangi kuda di depan. Kejar-kejaran. Meski mereka adalah pendekar, di mataku, mereka mirip sekali seperti dua sejoli. Ya, aku selalu bisa melihat bahwa ada ketulusan di antara mereka. Me

    Last Updated : 2021-08-25
  • My Husband's Secret   Pertemuan Pertama

    Sejak beberapa hari terakhir, Yugas memang selalu mengamati lokasi-lokasi di Utara Negeri Bayangan. Tujuannya simpel, dia hanya ingin memastikan, apakah rombongan Gala sudah datang? Dan, semua penantian itu terbayar detik ini.Dia mendapati rombongan Gala sedang beristirahat dari kejauhan. Tentu, Yugas ingin membuat mereka terkejut dengan kehadirannya. Dia sekalian ingin menguji, seberapa hebat-orang-orang baru yang menemani Gala ke sini.Hal tersebut membuat Yugas buru-buru berlari. Tentu, itu bukan lari biasa. Dia menggunakan kekuatannya untuk melesat seperti angin. Hal tersebut membuat dia tertawa. Sebab Gala dan kawanannya buru-buru berdiri, memasang kuda-kuda.Yugas berteriak, dia berlari ke hadapan Pikan sekarang. Dia mencoba menonjok dan menenadang, tetapi sosok Pikan ini begitu lihai. Dia terlihat ringan menahan serangan itu. Dalam posisi ini, mereka belum tahu Yugas. Karena lesatan yang dilakukan Yugas itu begitu cepat, membuat wajahnya tak terlihat.

    Last Updated : 2021-08-25
  • My Husband's Secret   Ratu Kegelapan

    Jika ada satu permintaan dalam hidup, Nara ingin sekali hidup selamanya di Dunia Udara. Dia tidak bisa membayangkan akan hidup bahagia dan damai jika dirinya, Aga, dan Gala, ada di sini. Sayang, itu hanya angan-angan. Tentu, Nara merasa jika itu semua tidak akan pernah terjadi. Namanya angan-angan tetap angan-angan. Tidak ada yang istimewa. “Nara ....” Itu Villa. Nara yang tengah memandang kumpulan awan yang menggumpal-gumpal di depannya, menengok ke belakang. “Iya, Villa. Kenapa?” “Kau sudah merasa lebih baik?” tanya Villa. “Sejak pertama kali ke sini, aku sudah bahagia. Bahkan aku berharap supaya bisa hidup selamanya di sini. Sayangnya, sepertinya tidak bisa.” Villa terkekeh. “Kau akan hidup jauh lebih bahagia di bumi sana. Bersama keluarga kalian.” Nara mengangguk-angguk. Saat sedang mengobrol, tiba-tiba ada petir yang menggelar. Tentu, hal tersebut membuat obrolan Nara dan Villa berhenti secara tiba-tiba. Di depan sana, jel

    Last Updated : 2021-08-25

Latest chapter

  • My Husband's Secret   EKSTRA PART

    Dua tahun kemudianHarum bawang goreng menguar dari dapur. Terlihat Nara dengan bahagia membolak-balikkan nasi di atas wajan. Rupanya, dia sedang memasak nasi goreng. Ya, nasi goreng adalah salah satu menu makan siang dirinya dengan Gala. Sekarang, Gala menjadi seorang Papa yang tidak pernah absen datang ke rumah di jam istirahat. Meski posisi kantor ke rumah lumayan jauh, tetapi dia selalu menyempatkan diri untuk datang.Sekarang, Nara mengamati nasi goreng di atas piring. Irisan tomat yang terlihat segar, sayur, juga beberapa potong sosis goreng berjejer di pinggir-pinggirnya. Dia membuat dua piring nasi goreng, khusus buat dirinya dan Gala. Tentu ini makanan sederhana, tetapi makanan sederhana akan sangat istimewa bukan? Apalagi jika yang dimasaki merasa bahagia.Saat tengah menatap makanan di atas meja, tiba-tiba ponsel Nara berbunyi. Tentu, itu dari Gala. Dia lantas mengangkatnya dengan wajah cerita.“Hallo, Mas,” ucap Na

  • My Husband's Secret   Keputusan

    Entah kenapa, mendengar ucapan Mas Candra seperti itu membuat hatiku terenyuh. Aku merasakan betul detak jantungnya yang menempel di badanku. Sampai akhirnya, aku melepaskan peluk untuk kesekian kalinya.“Kira-kira, apa yang membuat aku harus menerimamu kembali?” tanyaku. Aku mencari keyakinan lagi.Mas Candra menghela napas. “Karena aku mau berubah. Dan yang paling penting .... aku benar-benar cinta sama kamu. Aku merasa bahwa kebahagiaanku ada bersamamu. Bukan lagi di kerajaan.”Aku menatapnya. Mencari celah, apakah dia berbohong? Tetapi dilihat dari gerak-geriknya, aku melihat jika tidak ada kebohongan.“Apa kamu bisa menjaminnya?” tanyaku lagi.“Apa yang kamu mau dariku? Ucapkan. Apa pun, akan kulakukan jika bisa mempersatukan kita.”Pertanyaan itu malah membuatku beku. Itu hanya bentuk dari pengetesan yang kulakukan. Kamu tahu? Sejujurnya, keberadannya di sini saja sudah membuatku senang.

  • My Husband's Secret   Kembali Lagi

    Aku kembali seperti Melica yang dulu. Dari dua hari lalu, aku kembali melihat aktivitas anak-anak. Melihat kerajinan yang dibuat, melihat proses paking barang-barang untuk dikirim ke luar daerah dan luar negeri, serta melihat perkebunan yang semakin sini semakin luas. Seperti keinginanku dulu, warga-warga sini hampir 80 mendominasi sebagai pegawai di panti.Pada hari ini, aku sedikit bernostalgia dengan perkebunan. Kebetulan, ada kegiatan pemetikkan beberapa sayuran seperti bonteng, bayam, sawi, dan beberapa sayur lain. Nah, aku ikut berkumpul dengan para petani yang sedang memetik sayuran.“Wah, Melica turun juga,” ucap salah satu pegawai yang sudah dari lama mengetahui aku.“Iya, Nih, Pak. Suntuk diam di kamar terus. Sekalian nostalgia,” ucapku.“Kabarnya, Melica itu kemarin hilang ya? Kenapa bisa hilang? Ada masalah apa?” pertanyaan itu tampaknya hanya basa-basi, padahal semua orang tahu jika kami diisukan menghilang

  • My Husband's Secret   Welcome Pekanbaru

    Gerbang panti terlihat di ujung mata. Aku melihat pohon-pohon yang masih sama, lebat. Aku melihat rumput-rumput hias yang ada di pinggir-pinggir pagar, yang juga terurus, lantas, aku mengembuskan napas. Tidak terasa, aku sudah ada di sini. Di rumahku sendiri.Saat membuka gerbang, penjaga panti terbelalak. Dia buru-buru menyalamiku. Tentu, aku juga menyalaminya dengan begitu bahagia.“Kok Melica tidak bilang kalau mau ke sini? Kan bisa dijemput sama anak-anak yang lain.” Ucap Pak Satpam.Dia adalah penjaga yang sudah lama ada di sini. Bahkan sejak aku kecil. Makannya, dia menyebut lebih akrab dengan sebutan nama.“Memangnya saya itu tamu, Pak?” Aku terkekeh. “Saya anak panti lho. Jadi ya, nggak usah dispesialkan juga.”Ucapan itu dijawab gelengan. Tentu, kami mengobrol sejenak. Menanyakan berbagai hal dan situasi di panti. Menurut Pak Satpam, panti mengalami banyak perkembangan. Terutama mengenai usaha-usaha yang

  • My Husband's Secret   Kantor Candra

    Kedatanganku ke kantor membuat para karyawan terbelalak. Mereka tidak menyangka, orang hilang yang selama ini diberitakan ternyata sudah kembali. Lantas, aku langsung dikerubuti oleh para karyawan.“Bu, Ibu ke mana saja? Pak Candra juga. Apa kalian baik-baik saja?” tanya salah satu dari mereka.Jelas aku tersenyum sejanak, kemudian mengangguk. “Selama ini, saya tersesat di hutan. Dan saya ... masuk ke alam ghaib.”Ucapan itu membuat mereka terlihat semakin penasaran.“Alam ghaib?” karyawan Senior yang umurnya lebih tua dari Mas Candra mengerutkan kening.“Ya. Kalau kalian tidak percaya, tidak apa-apa. Yang jelas, selama beberapa minggu, kami tersesat, sampai akhirnya saya bisa kembali. Tapi Mas Candra .....”“Pak Candra kenapa?”“Sampai sekarang tidak ada jejak. Saya tidak tahu apakah dia selamat atau tidak.”Aku mengobrol panjang lebar dengan para karyawan

  • My Husband's Secret   Ibu Di Bumi

    Suara air yang jatuh dari atas membuat Ibu memejamkan mata. Air itu terasa mendamaikan. Dia juga merasakan kesejukkan yang luar biasa bisa berdiri di depan air terjun yang sangat mengagumkan. Sampai kemudian, dia yang tengah merasa senang, kini melotot. Dia mendapati seseorang yang tengah duduk di batu besar, juga menghadap ke air terjun. Tentu, dia tahu orang tersebut.Ibu melangkah cepat, ingin memastikan orang yang dia lihat.“Bapak ....”Ucapan itu mengudara begitu saja. Padahal, Ibu belum lihat wajahnya sama sekali.Lelaki itu menengok. Dia tersenyum lebar saat mendapati istrinya. Lantas, dia berdiri.“Kenapa Ibu ada di sini?” tanya Bapak.Ibu diam sejenak. Dia mengamati wajah teduh suaminya. Lantas, tangan kanannya mengusap wajah itu perlahan-lahan. Wajah yang begitu dia rindukan, terutama saat bapak pergi untuk selama-lamanya. Hingga, mendaratlah pelukkan yang begitu erat.“Ibu rindu Bapak,”

  • My Husband's Secret   Perpisahan Itu

    Setelah dari taman, aku melangkah lesu ke ruangan Mas Candra dan Ibunya. Saat masuk, ternyata mereka berdua belum sadarkan diri. Jujur, aku sedih. Ternyata effek dari kekuatan Ratu Kegelapan semalam itu membuat mereka benar-benar kritis.“Ada berbagai jaringan yang rusak,” ucap tabib. “Candra dan Ibunya harus dirawat intensif di sini.”Aku menggigit bibir. Sungguh, informasi ini benar-benar membuatku syok.“Tapi, mereka akan sembuh kan, Tetua?” tanyaku.“Setelah diteliti lebih dalam, ada kemungkinan besar jika mereka akan kembali. Terlebih, mereka itu punya kekuatan di dalam tubuhnya. Kekuatan itu membantu memulihkan kembali jaringan yang ada. Namun, tentu ini butuh waktu.”Aku mengembuskan napas lega. Itu adalah informasi yang menurutku cukup melegakan. Setidaknya, aku bisa pulang ke Bumi dalam keadaan tenang.“Saya keluar dulu ya. Saya harus melihat beberapa orang lainnya,” ucap t

  • My Husband's Secret   yang Bahagia

    Aku melihat seekor Singa melenggang masuk ke dalam kerajaan. Jelas aku langsung melotot. Aku mengingat saat kejadian di Selatan Negeri bayangan. Singa itu mengamuk. Dan sekarang, dia hadir di sini. Tentu, dia bukan singa biasa. Dia bisa mengerti ucapan-ucapan kami.Aku yang sedang ada di luar kerajaan, buru-buru menghampirinya. “Selamat datang. Akhirnya kamu bisa mewujudkan mimpimu untuk hadir di sini.”Singa itu terlihat berkaca-kaca. Sementara, aku mengelus wajahnya dengan pelan. “terima kasih ya, kamu sudah membiarkan kami lewat pada saat itu. Sekarang, kita semua sudah menang. Semua misi yang ingin kami lakukan sudah terlaksana hari ini. Benar-benar terlaksana.”Singa itu mengaum. Sepertinya itu tanda bahwa dia bahagia.Setelah aku mengobrol beberapa saat, ada salah satu penjaga kerajaan yang datang. Ternyata, dia yang akan mengantarkan Singa itu ke makam kedua orangtuanya yang telah gugur lama di wilayah kerajaan ini.S

  • My Husband's Secret   Kerinduan Melica

    Melica berlari dari satu ruangan ke ruangan lain. Setiap masuk ke dalam ruangan, Melica tidak mendapati sosok yang dia cari. Dia lebih banyak mendapati orang-orang yang tak sadarkan diri dengan kepala bocor, leher tersayat, dan berbagai luka lainnya.Tentu, sepanjang mencari orang yang dia harapkan itu, Melica menangis. Baru dia sadar. Bahwa sekecewa-kecewanya dia kepada Candra, dirinya tetap mengkhawatirkan sang suami. Bagi Melica, Candra tetap menjadi orang nomor satu yang selalu membuatnya cemas.“Kau cari siapa?” tanya salah satu tabib berpakaian putih. Lelaki berjanggut itu seperti berusaha menenangkan Melica dengan tatapan teduhnya.“Saya mencari suami saya dan ibunya,” jawab Melica.“Oh, dia lelaki tinggi yang mengenakan pakaian serba hitam?” tanya tabib itu.Jelas, orang yang menggunakan pakaian hitam hanya Candra dan ibunya. Jika pun para pengikut Ratu Kegelapan menggunakan pakaian-pakaian hitam barusan,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status