****
Asoka tidak bisa berhenti untuk bertanya-tanya dan merasa penasaran setengah mati. Jika Asoka tak menuntaskannya sekarang, nanti malam Asoka pasti tidak akan bisa tidur nyenyak dan terbayang-bayang. Dan itu akan berpengaruh pada performa aktingnya besok pagi. Asoka harus memastikan bahwa kejadian tadi hanyalah imajinasinya semata, atau kebetulan yang tidak disengaja. Karena itulah, didorong oleh keinginan implusif, Asoka mendatangi Kyra di parkiran basement dan membawanya pergi. Ia harus bicara pada Kyra agar semuanya jelas. Asoka kemudian menyandarkan punggung Kyra di tembok yang berada paling sudut tempat parkir, terlindung oleh bayang-bayang tembok besar dan cahaya yang remang. Asoka tidak bisa meresikokan dirinya tertangkap oleh paparazi sedang berduaan dengan Kyra, atau citranya sebagai aktor papan atas akan tercoreng. Selama ini, Asoka selalu menjadi aktor dengan image baik dan tak pernah terkena skand
Hal yang paling Kyra inginkan di dunia ini, adalah dekat dengan Asoka. Segala hal tentang Asoka selalu membuat hati Kyra berdebar keras. Bahkan kamarnya yang berada di mansion keluarga Patibrata, dipenuhi oleh foto-foto Asoka dalam berbagai pose. Berkali-kali Ayah memarahi dan menganggap Kyra gila. Ayah juga menyuruh orang melepaskan segala atribut tentang Asoka di dinding-dinding kamarnya, tetapi sebanyak itu pula Kyra menempelkannya kembali, sampai Ayah akhirnya menyerah. Ya, Kyra memang segila itu jika menyangkut Asoka. Ia bahkan rela melakukan apapun demi bisa disapa cowok itu. Tinggal di apartemen Bianca, tentu saja Kyra sudah menempelkan foto Asoka, mulai dari dinding-dinding kamar hingga perabotan. Bianca belum pernah masuk ke kamar ini, jadi, Kyra tak perlu khawatir cewek itu akan marah. Kyra tersenyum tipis saat melihat foto yang ia beri bingkai cantik. Foto itu Kyra dapatkan saat ia menghadiri jump
Kyra mulai mengarahkan ponselnya secara diam-diam untuk merekam Asoka yang sedang berakting di depan kamera. Cowok itu selalu bisa tenggelam dalam perannya dengan begitu sempurna, hanya dalam hitungan detik. Tatapan matanya yang tajam dan dalam, lekukan bibir dan setiap senti gerak tubuhnya meneriakkan kata keren. Kyra bahkan tak bisa berkedip saking terpesonanya pada sosok Asoka. Tak salah jika cowok itu dipuja bagai dewa di seluruh negeri. Dan peran yang Asoka lakoni, baik itu drama sejarah, melodrama maupun romance-komedi, selalu saja mendapatkan rating tertinggi. Bakat Asoka memang tidak main-main. Dia seperti terlahir sebagai aktor. Mengidolakan Asoka dan bisa sedekat ini dengannya, tentu saja merupakan berkah yang Kyra syukuri sepanjang hidupnya. Kesempatan sesempurna ini, harus Kyra abadikan sebaik-baiknya. Benar, kan? Karena Kyra tak tahu kapan lagi ia bisa berada sedekat ini dengan Asoka-nya. Kyra menepuk p
Asoka memang selalu terlihat luar biasa dalam kondisi apapun. Ia profesional ketika bekerja dan bersikap akrab dengan lawan mainnya. Segala hal yang berada di sekeliling Asoka seperti ikut merasakan sinar bintang yang mengelilingi cowok itu. Mata Asoka yang berkilat tajam saat memerankan tokoh pangeran bijaksana membuat hati Kyra meleleh. Bagaimana bisa ia mempunyai kemampuan akting yang luar biasa?Sudah puluhan drama hingga film yang dibintangi Asoka selalu Kyra tonton, dan ia selalu mengagumi cara Asoka membangun chemistry dengan setiap lawan mainnya. Cowok itu selalu cocok dipasangkan dengan siapapun, baik aktris yang berusia lebih tua maupun lebih muda darinya. Dengan Videlia, ini adalah kali kedua Asoka terlibat dalam project yang sama. Mereka pernah satu frame dua tahun lalu di film bergenre romance-fantasy yang sukses meraup satu juta penonton pada penayangan hari pertamanya. Dan Kyra, cukup beruntung bisa menghadiri gala premier film itu karena k
Bak sebuah takdir yang telah digariskan oleh semesta, Kyra melihat Asoka yang baru saja keluar dari kamar ganti. Cowok itu luar biasa tampan dengan kostum ala-ala pangeran Jawa. Tak ada kesan kuno atau aneh. Justru kharisma seorang Asoka bertambah berkali-kali lipat. Dia seolah baru saja keluar dari gerbang antar dimensi, seperti dongeng yang berubah jadi nyata. Kostum yang digunakan sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga tampak lebih modern, tetapi tetap tidak meninggalkan kesan tradisional dan adat jawa yang kental. Sudah berkali-kali Kyra melihat penampilan Asoka yang menawan, tapi tetap saja, dia tak bisa mengedipkan mata barang sejenak. Asoka... memang betulan dewa yang diutus untuk menggetarkan hati setiap wanita di dunia. Ke mana perginya Kyra yang tadi sok-sok'an mau protes? Sosok Asoka yang kian menjauh akhirnya menyadarkan Kyra dari keterpakuannya. Dia buru-buru menghampiri Asoka, n
Jika saja bukan karena Ayudia yang mengenalkan Kyra dengan Pak Giovani yang merupakan produser kelas kakap, maka jalan Asoka untuk menjadi bintang top seperti sekarang akan lebih panjang. Asoka memang berbakat dan punya wajah serta fisik yang mumpuni sebagai aktor. Tapi tanpa agensi dan produser yang tepat, nama Asoka tidak akan melambung dengan cepat.Kemudian, ketika gadis itu memintanya untuk mengambil gelar master di universitas yang dia tunjuk, Asoka merasa menjadi babu. Memang, selama ini Ayudia tak pernah mengusik Asoka semenjak mereka lulus SMA, tetapi tetap saja. Balas budi dengan cara seperti ini, bukankah agak keterlaluan? Asoka tidak punya waktu untuk kuliah. Apalagi memeras otaknya mengerjakan tugas dan ujian.Ah, sial. Karena Ayudia baru kali ini meminta kepadanya, maka Asoka tidak punya alasan untuk menolak.Hanya saja, yang kemudian menjadi pertanyaan adalah, apa alasan gadis itu repot-repot melakukannya? Tidak mungk
"Bi, gue nggak bisa nyimpen ini sendirian!" Kyra berujar heboh sesaat setelah membuka pintu apartemen Bianca dengan serampangan. Dia setengah berlari, masih memakai make up dan dandanan ala dayang dengan rambut yang disanggul ke belakang.Sementara itu, Bianca hanya melirik Kyra sekilas dan melanjutkan kegiatannya menonton TV sambil ngemil kentang goreng. Bianca sudah terlalu hafal dengan tabiat Kyra. Kalau tidak heboh dengan berita sekecil apapun, bukan Kyra namanya. Dia juga tak keget kalau Kyra mendadak histeris. Itu pasti kalau bukan karena Asoka, ya karena idol grup kesukaanya, VTS.Kyra melempar tasnya ke atas meja dan duduk bersila menghadap Bianca. Baru saja mulutnya terbuka siap bercerita panjang lebar, Bianca sudah lebih dulu menyumpal mulut Kyra dengan keripik kentang."Jaga nada suara. Jangan kelewat heboh," kata Bianca tenang, tak mempedulikan Kyra yang terbatuk-batuk."Yak!" Kyra menepuk bahu Bianca keras. Matanya melotot m
Ini pertama kalinya Adrian datang ke sebuah lokasi syuting di dalam gedung besar yang setiap set-nya di desain begitu megah dan realistik. Ah, tidak. Ini pertama kalinya Adrian benar-benar berada di lokasi syuting. Ada banyak kamera berbagai jenis dan kru yang hilir mudik. Banyak juga aktor-aktor baru maupun aktor berpengalaman yang ikut berpartisipasi dalam project drama ini. Jika Asoka memutuskan untuk menerima sebuah naskah, maka sudah bisa dipastikan bahwa rating dramanya akan tinggi dan uang mengalir deras. Bahkan iklan-iklan menunggu giliran untuk bisa masuk. Entah berapa miliar uang yang ditransfer ke rekening Asoka setiap bulannya. Yang pasti, Adrian yakin bahwa impian kakaknya untuk membeli sebuah pulau pribadi dan menetap di sana bisa terwujud. Kemudian, dia bisa hidup dengan deviden dari banyaknya saham yang sudah dia beli sejak awal karirnya. Ah, bukan main. Karena itulah Adrian ingin menjadi seperti kakaknya. Dia ingin punya banyak uang dan hid