Share

BAB 16 - Tekanan Berat

"Ibumu nanyain kabar Bapak dan kamu. Terus, dia juga bilang, belum waktunya Bapak ikut dia." Bapak tertawa kecil di ujung ceritanya.

Seorang suster menghampiri kami.

"Mbak keluarganya pasien ini, ya?" tanya suster itu kepadaku.

"Iya, Sus," jawabku.

"Silakan Mbak ke loket administrasi dan loket farmasi ya, Mbak. Kata dokter yang memeriksa tadi, pasien ini nggak perlu rawat inap, cuma perlu rawat jalan saja setiap bulan karena kadar gulanya rendah," kata suster.

"Baik, Sus. Terima kasih," timpalku. Suster di depanku hanya mengangguk singkat sambil tersenyum tipis, kemudian berlalu.

Aku menoleh pada Bapak, "Ya udah, aku pergi dulu ya, Pak."

"Hmm," gumam Bapak.

"Tenang aja, aku yang nemenin Om," kata Boy. Untuk pertama kalinya dia bersuara sejak kami kemari.

Aku mengulas senyum pada Boy sebelum beranjak keluar dari ruangan itu, "Ya... Makasih ya, Boy."

***

Duduk di bangku besi yang sama dan mengant
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status