Share

BAB 19 - Grup Angkatan

"Makan yang banyak, Boy. Tumis pakis ini kesukaanku. Risa juga masaknya pinter. Dijamin enak pokoknya," kata Bapak sambil menyendok sedikit nasi dengan banyak sayur pakis dari piringnya.

"Ya, Om." Boy menjawab dengan dua kata andalannya. Sedangkan aku sedang sibuk memisahkan duri ikan nila dari dagingnya dengan tangan.

"Kamu bilang-bilang sama orang tua kamu nggak sebelum ke sini? Soalnya kamu perginya subuh-subuh tadi," cetus Bapak.

"Papa sama Mama masih di kamar, Om. Saya nggak mau ganggu mereka. Paling-paling nanti mereka tau sendiri, atau ada pembantu yang ngasih tau. Tadi saya udah nitip pesen sama Bi Konah kok," sahut Boy, terkesan acuh tak acuh.

"Ada-ada aja kamu. Pamitnya malah sama pembantu," komentar Bapak geli.

"Daripada nggak pamit sama sekali, Om," dalih Boy tanpa beban.

Diam-diam aku memberanikan diri untuk melirik Boy. Namun, ekspresi wajahnya tampak datar-datar saja, tak ada yang bisa ku baca.

Begitu selesai sarapan dan mencuci alat-alat makan di dapur dengan secepat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status