Share

BAB 24 - Keraguan

"Lho, kok pulangnya sama Nava? Mana Boy?" tanya Bapak dengan heran saat aku dan Nava menapakkan kaki di lantai teras.

"Lagi ada keperluan katanya," jawab Nava. Bersamaan dengannya, aku pun menjawab pertanyaan Bapak, namun dengan isi yang berbeda.

"Aku yang nggak mau dianter dia, Pak," kataku.

Bapak memandangku dan Nava bergantian, lalu mengembuskan napas berat.

"Kalau mau bohong yang kompak dong," kata Bapak geli.

"Mm... Maaf, Pak. Yang betul jawabannya Risa. Nava cuma asal nyeletuk aja, buat menyelamatkan dia," ceplos Nava.

"Menyelamatkan Risa dari apa? Emang aku begal? Kamu tuh, Va. Bisa aja," timpal Bapak sembari terkekeh-kekeh. Sementara Nava hanya nyengir kuda.

"Bapak minum apa?" tanyaku sambil melongok isi mug di meja dekat Bapak duduk. Sekalian ingin mengalihkan perhatian Bapak sehingga tak lagi menanyakan Boy.

"Jamu kunir asem yang kamu simpen di kulkas. Udah lama banget 'kan itu di sana? Mubazir kalau nggak diminum," sahut Bapak.

Nav
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status