Share

BAB 28 - Sunset

"A... Aku bukan mau nangis. Aku cuma inget Ibu..." kataku malu.

Apa Boy pikir aku secengeng itu?

"Bukan, ya?" tanggap Boy. Dia melepaskan pelukannya dan memandangku dengan tatapan menilai.

"Hmm," gumamku mengiyakan.

"Tapi muka kamu merah. Mata kamu juga merah," komentarnya.

"I... ini... Bukan apa-apa kok. Aku emang sedih, tapi nggak apa-apa," dalihku. Tak ingin terlihat lemah, walau perlakuan hangat Boy terhadapku barusan membuatku ingin terus bersandar kepadanya.

"Beneran?" interogasi Boy.

"Ya..."

"Kalau gitu, ayo kita lanjutin lagi jalannya. Nanti keburu ketinggalan sunset-nya," ujar Boy. Dia meraih tanganku lagi dan mengajakku berjalan ke suatu spot di tepi pantai itu, tak jauh dari pepohonan.

"Kalau dari sini lebih nyaman liatnya, juga sudut pandangnya lebih bagus," jelas Boy. Aku mengangguk saja. Entah dia melihatnya atau tidak.

Ku edarkan pandangan ke sekeliling kami. Pantai dengan ombak yang berde
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status