Share

BAB 20 - Perih

"Astaga...!" desisku tak percaya saat menekuri isi ruang obrolan grup mahasiswa satu tahun angkatan yang sama denganku di aplikasi WazzApp. Sudah ada banyak sekali percakapan yang terunggah sehingga aku tak sanggup membaca semuanya sekaligus. Hanya beberapa saja yang tertangkap mataku tanpa sengaja, dan dua foto sesuai dengan yang disebutkan oleh cowok yang duduk di dekatku barusan.

Di foto pertama, aku terlihat keluar dari pintu darurat rumah sakit dengan wajah sembab. Dan di foto yang kedua, tampak Boy yang keluar dari pintu yang sama dengan wajah tanpa ekspresi.

Pantas saja, tadi Prima cs dan teman-teman di selasar membicarakan serta menertawakan aku dan Boy.

"Ndi. Fauzan yang anak kelas sebelah, 'kan? Bener dia yang upload foto-foto ini?" tanya Boy pada cowok tadi yang langsung gelagapan.

"Iya. Tapi katanya bukan dia yang liat kalian di rumah sakit. Dia dapet foto-foto itu dari orang lain," terang cowok yang dipanggil 'Ndi' oleh Boy itu.

"Tunggu sebentar ya," ujar Boy padaku. Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status