Share

Bab 127

"Dareen! Keterlaluan kamu ya!"

Nyonya Rosalind merangsek masuk ke ruang kerja Dareen tanpa mengetuk pintu dan dengan wajah merah padam.

"M–maaf, Tuan. S–saya sudah menjalankan perintah Anda dan menyampaikan kepada Nyonya Rosalind bahwa Anda sangat sibuk, tapi Nyonya Rosalind tetap memaksa naik untuk menemui Anda." Bi Minah gemetar, takut Dareen akan murka kepadanya.

Bi Minah hafal betul tabiat Dareen. Lelaki itu paling benci bila konsentrasi kerjanya diganggu.

"Bibi boleh keluar."

"Hah!" Bi Minah tercengang.

Tiba-tiba saja bulu kuduknya merinding. Dareen sama sekali tidak memarahinya. Bahkan, nada bicara Dareen terdengar datar. Ah, sungguh sebuah ketenangan sebelum badai.

Daripada menyerahkan nyawa dihantam badai kemurkaan Dareen, lebih baik ia segera menghindar.

"Permisi, Tuan."

Tinggallah Dareen dan Nyonya Rosalind yang saling beradu tatap.

"Jadi begini caramu menyambut kedatangan istri ayahmu, hah? Suka ataupun tidak, aku tetap ibumu, Dareen!"

Dareen tersenyum mengejek.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status