Share

Bab 107

"Kau habis minum-minum? Bukankah sudah jelas aturan di perusahaan ini bahwa karyawan dilarang menyentuh minuman setan itu selama jam kerja?"

"Minum apanya? Kau bahkan memberiku pekerjaan yang menggunung. Kopiku sampai dingin karena tak tersentuh," gerutu James seraya meletakkan setumpuk dokumen di atas meja kerja Dareen.

Dareen bangkit dan bertanya heran. "Benarkah? Atau itu cangkir yang ketiga?"

James mengibaskan tangan. "Ah, sudahlah! Itu bukan urusanmu."

James terlihat mengkhayal sembari geleng-geleng kepala.

"Aku benar-benar kaget melihat bagaimana Arisha membuat sekretarismu mati kutu."

"Sekretaris? Bukankah aku sudah memintamu untuk memindahkannya? Atau kalau perlu, pecat saja dia!"

James menepuk jidat. "Ah, ya. Aku lupa."

"Sepertinya kau terlena dengan bonus yang kuberikan akhir-akhir ini, huh? Kau keranjingan pesta?"

"Akan kuurus sekarang!" Mendugas James meninggalkan ruang kerja Dareen.

Dareen mengempaskan bokong ke atas kursi kebesarannya.

"Ck! Sudah kubilang aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status