Share

Bab 108

Dareen mengeritkan gigi. Ia berbalik sambil melepaskan belitan lengan tamu tak diundang itu dari pinggangnya.

"Sudah berkali-kali kuperingatkan, jaga sikapmu, Davina!"

"Tapi, aku kangen, Kak …" Davina merajuk manja. "Kakak sudah lama sekali tidak mengirim kabar."

Davina menyelipkan ujung rambutnya ke balik telinga. Ekspresi mukanya tersenyum malu-malu.

"Tidak penting!" Dareen menyeret Davina ke ruang tamu, lalu mendorong wanita itu ke sofa. "Duduk di sini dan jangan melewati batasan ruang tamu!"

"Kak, kamu kasar sekali!" Davina mengelus jejak cekalan Dareen pada pergelangan tangannya dengan mata berkaca-kaca.

Keduanya saling bertatapan. Dareen dengan kilat kebencian dan Davina dengan perasaan terluka.

Arisha menyaksikan adegan saling pandang itu dari undakan tangga. Dia memilih untuk pura-pura tak melihat dan terus melangkah ke dapur.

Menyibukkan diri dengan menyiapkan hidangan untuk makan malam mungkin dapat mengusir keresahan yang tiba-tiba saja menyusupi hatinya.

Davina me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status