Share

Bab 111

Bugh!

Arisha menghantam Alfian dengan siku.

"Akh! Sialan! Kau berani main kasar sekarang, Arisha!" Alfian meringis. Hantaman siku Arisha bersarang tepat di ulu hatinya.

Arisha berbalik. Jika dia tak bisa membuka pintu, maka dia harus berhadapan dengan Alfian. Mungkin memang sudah saatnya dia mempraktikkan ilmu bela diri yang diajarkan oleh Rasyad.

Alfian tegak lurus setelah nyerinya agak berkurang. Ia menyeringai.

"Rupanya kau memiliki banyak kemajuan setelah tinggal di kota, Arisha. Aku suka itu. Ayo bersenang-senang!"

"Pecundang! Beraninya melawan wanita," ejek Arisha seraya meludah ke lantai. "Aku semakin membencimu, Alfian!"

"Ssst! Jangan bilang benci, Arisha! Aku tidak suka itu. Sampai kapan pun, kau hanya boleh mencintaiku." Alfian merentangkan tangan. "Kemarilah! Aku sangat merindukan pelukanmu."

Arisha memasang kuda-kuda. Sepertinya otak Alfian tak lagi bekerja dengan baik.

"Kau tak mau?" Alfian meneleng. "Ah, kau mungkin malu. Baiklah, biar aku yang mendatangimu."

A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status