Share

Bab 83 Amarah Mama

Dadaku berdebar hebat, kaki lemas bak tak bertulang hingga tak mampu lagi melangkah setelah mendengar teriakan Mama dari dalam rumah.

Dengan masih memegang gagang pintu, aku memejamkan mata, berulang kali mengatur napas untuk menetralkan detak jantung yang semakin tak terkendali.

"Kenapa enggak masuk, Tsa?" Mas Rendra mengusap pundakku, membuat mata ini meliriknya sekilas.

Melihat mataku yang mengembun, ditambah lagi suara teriakan yang saling sahut dari dalam rumah, membuat Mas Rendra paham jika kedua mertuanya itu tengah bertengkar hebat.

Tak kuat lagi menahan air di pelupuk mata, aku pun menangis seraya memeluk tubuh Mas Rendra dengan erat.

Allah ... rasanya sakit sekali mendengar Mama meminta cerai dari Papa.

Sudah aku pastikan, jika akar masalah yang menjadi penyebab pertengkaran mereka pasti ada kaitannya dengan Dania.

"Mas ...?" kataku, seraya menyusupkan wajah di dada suamiku.

"Kita masuk, ya? Kita hadapi semuanya bersama," tutur Mas Rendra.

Aku mengangguk lemah, kemud
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status