Share

Bab 85

"Papa emang bejad, Tsania. Tapi, Papa bukan manusia yang tidak tahu terima kasih. Papa akan tetap di samping mamamu, sampai kapan pun itu."

Papa berujar seraya berdiri, kemudian dia pergi mengikuti perawat yang memindahkan Mama ke ruangan rawat inap.

Kutatap punggung ayahku hingga benar-benar tak terlihat lagi.

"Ayo, kita ke rumah Mama."

Aku menoleh pada Mas Rendra, kemudian menganggukkan kepala. Seperti perintah Papa tadi, aku harus mengambil baju ganti untuk Mama selama di sini.

"Tsa, Bang Ben belum dikasih tahu Mama dirawat. Mau aku yang telpon, atau kamu?" ujar Mas Rendra saat kami sudah dalam perjalanan ke rumah Mama.

Aku tidak langsung menjawab. Menarik napas terlebih dahulu, mengumpulkan keberanian untuk mengatakan ini pada Bang Ben.

Ada dua sisi dari diriku yang saling bertentangan saat ini.

Aku masih belum tahu siapa yang membuka tabiat Papa kepada Mama, yang akhirnya menghadirkan rasa curiga pada kakakku itu.

Kenapa? Karena dia yang sedang mencari tahu masa lalu Dani
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status