Share

Bab 75

Hari pertama di Jogja, aku ditemani Maya mengurus kepindahan Dimas di sekolah barunya. Alhamdulillah pihak sekolah menerima dengan baik, walaupun sekolah sudah dimulai dua bulan yang lalu. Dimas juga merasa senang.

"Mbak mau langsung ke rumah sakit? Biar aku antar sekalian."

"Besok saja, kita beres-beres rumah dulu, mbak gak nyaman kalau masih berantakan."

"Rumah biar Maya yang beresin mbak, mbak istirahat saja."

"Yasudah ayo kita pulang."

"Gak apa-apa kan kita naik motor begini mbak? Atau mau cari sewaan mobil?"

"Sementara pakai motor aja dulu, itu baru kita fikirkan nanti." Jawabku sambil berteriak. Karena suara kami terbawa oleh angin.

"Tapi kasian Mbak kalau harus kolar-kilir naik motor."

"Gampang deh nanti, biar mbak suruh orang ngantar mobil yang di Bengkulu."

"Iya mbak."

Kupandangi wajah Maya dari spion, kini dia sudah tumbuh dewasa, rasanya baru kemarin kami main hujan bersama, main masak-masakan bersama. Kini gadis itu tumbuh menjadi gadis cantik yang mandiri.

Tekadnya untuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status