Share

Bab 80

"Dimas!" Panggil Wira ketika yang dia lihat adalah Dimas--anaknya.

Maya sengaja memgajak Dimas jalan-jalan ke mall agar Dimas bisa kembali ceria, karena semejak tiba di Jogja, terlebih ketika Kanaya pingsan hingga saat ini dia selalu murung. Celotehnya yang biasanya menggemaskan, kini seolah lenyap. Hanya doa-doa untuk Kanaya yang keluar dari mulut Dimas.

"Papa." Dimas mendekat dan memeluk Wira dengan erat.

"Kenapa kamu disini? Liburan?" tanya Wira.

"Mbak Nay sakit mas, dia operasi kemarin," jawab Maya.

"Sakit? Operasi? Kok kalian gak kabari aku?"

"Panjang ceritanya mas."

"Ayo duduk dulu May," ajak Wira, Mayapun menurut, dia duduk diseberang kursi Wira.

"Sebentar, biar aku antar Dimas ke toilet dulu." Wira melangkah menuju toilet bersama Dimas.

Sementara Lely sudah selesai dengan belanjaannya. Setelah membayar baju dikasir, dia menyusul Wira yang menunggu di cafe yang Wira tunjukkan tadi.

Namun, betapa terkejutnya ketika Lely mendapati ada perempuan tengah duduk ditempat suaminya dudu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status