Share

Bab 74

"Tam, Nisa pingsan, ayo bawa dia kerumah sakit."

Aku bergeming, kubuang jauh-jauh pandanganku dari perempuan itu.

"Ada apa ini Ma?" Kak Risma mematung dipintu.

"Ris, ayo bantu Nisa, dia pingsan."

"Tam, kenapa kamu diam aja? Ayo bantuin."

"Udah, ambil bantal saja, biarkan dia terbaring disini."

"Iya ma,"

"Sekalian minyak angin Ris." Teriak mama.

Sementara aku masih mematung melihat mama dan kak Risma berusaha membangun Anisa. Namun sudah hampir tiga puluh menit, Nisa belum juga sadar, demi kemanusiaan, akhirnya aku angkat tubuh Nisa kemobil dan membawanya kerumah sakit.

"Tam, sebenarnya ada apa?" Kak Risma mulai mengintrogasiku.

"Dia hamil."

"Hah? Kamu katanya."

"Cukup kak, aku tidak pernah menyentuhnya, tanya saja sama Mama, 'kan perempuan itu bawaan mama."

Kak Risma melirik mama yang memangku Nisa dibelakang.

"Kok mama, mana mama tahu." Dari spion terlihat Mama mengedihkan bahunya.

"Ya harusnya mama kalau apa-apa difikir dulu, sekarang Kanaya pergi karena ucapan mama, mama sudah men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status