Beranda / Thriller / Mimpi Terburuk / Sidang Pengadilan

Share

Sidang Pengadilan

Penulis: FR.Dalimunthe
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-31 20:22:18

   Bel pintu berbunyi, Randi segera membuka pintu rumahnya, malam itu tampak Marwan datang kerumahnya.

"Assalamu'alaikum." Ujar Marwan sambil salim dan mencium tangan Randi.

Ya, Marwan selalu mencium tangan Randi tiap bersalaman, untuk menghormati dan segan Marwan kepada Randi, karena Randi pernah membantu dan memberikan modal usaha untuknya merintis usaha potong ayam yang kini sudah sukses dijalaninya selama 3 tahun ini.

"Waalaikum'salam, masuk Wan, bawa aja helmnya." Ujar Randi, Marwan masuk kedalam rumah dengan membawa helmnya dan meletakkannya disofa panjang ruang tamu. Randi menutup pintu rumahnya.

"Mau ngopi Wan ?" Tawar Randi kepada Marwan. Marwan duduk di sofa sambil tersenyum menatap Randi.

"Gak usah repot repot bang, air putih aja." Ujar Marwan.

"Ya, kalo mau kopi, buat sendiri ya, saya gak tau takaran seleramu." Ujar Randi.

"Siap." Ujar Marwan tersenyum.

"Mbak Yana kemana bang, keliatan rumah sepi?" Tanya Marwan.

"Sedang dirumah Jogja sama anak anak, urus 1000 harian almarhum ibunya." Jelas Randi.

"Oh gitu. Udah berapa hari ?" Tanya Marwan.

"Udah seminggu ini sih, paling bolak balik Yana pulang kerumah pergi lagi." Jelas Randi.

"Jadi abang sendirian ? Makannya gimana ?" Tanya Marwan.

"Ya makan yang ada dirumah Wan, seadanya, dikulkas ada telur sama mie instan ya dimasak , terus makan." Jelas Randi.

"Sekarang udah makan bang ?" Tanya Marwan pada Randi.

"Udah tadi sore." Jawab Randi berbohong.

"Keluar sebentar yuk bang  cari makan." Ujar Marwan pada Randi.

"Ayo deh, sekalian saya mau transfer ke rekening saya, oh ya, maaf, ada uangnya kah?" Tanya Randi pada Marwan.

"Ada bang." Marwan mengambil uang dari tas selempangnya, dan menyerahkan uang 3 juta tersebut pada Randi.

"Ini bang, mohon dihitung dulu." Ujar Marwan.

"Terima kasih Wan, Saya terima ya." Randi mengantongi uang itu tanpa menghitungnya lagi.

"Yuk Wan. " Randi mengajak Marwan untuk keluar rumah, tapi saat di teras rumah, langkah Randi terhenti.

"Sebentar Wan, sekalian kita cari gas ya, dirumah gas habis." Ujar Randi, Marwan mengangguk.

Randi masuk kedalam rumah mengambil tabung gasnya.

Tak lama Randi keluar rumah sambil menenteng tabung gas, mengunci pintu rumahnya.

Ada pak Riyadi tetangga sebelah rumahnya yang sedang menggergaji kayu di depan halaman rumahnya, Randi cuek saja tidak menegurnya.

Ya, Keluarga Randi tengah bermusuhan dengan keluarga Riyadi 1 tahun lalu akibat istrinya Riyadi melabrak masuk kedalam rumah mereka. Marwan pun tahu masalah itu dari Randi yang pernah menceritakannya. Randi naik ke motor Marwan, Marwan menjalankan motornya, mereka pergi.

2 jam berlalu, Randi dan Marwan akhirnya kembali kerumah. Randi turun dari motor.

"Saya langsung ya bang, besok saya kesini lagi, sesuai rencana kita." Ujar Marwan pada Randi sambil meletakkan tabung gas berisi di depan pintu rumah.

"Iya, terima kasih ya Wan." Ujar Randi.

"Iya bang, Assalamu'alaikum." Marwan salim dan mencium tangan Randi, lalu naik ke motornya, sekilas Marwan melirik Riyadi yang cuek bekerja, Marwan  berlalu meninggalkan Randi yang lantas membuka pintu rumahnya dan masuk kedalam rumah sambil menenteng tabung gas.

   Di suatu Malam, Dari arah kamar mandi terdengar suara siraman air, Randi sedang mandi , tak berapa lama Randi keluar dari kamar mandi taman, rambutnya terlihat basah. Randi melangkah ke sofa yang ada diruang tamu, melirik sesaat pada jam di dinding. Jam menunjukkan pukul 03;15 dini hari. Randi merebahkan tubuhnya disofa.

"Seger juga kepala yang sakit diguyur air dingin tengah malam." Ujar Randi bicara sendiri, Randi sepertinya sengaja mandi malam untuk menahan sakit kepala akibat tumor otaknya agar tidak terasa sakit.

Randi lalu memejamkan matanya tertidur. Berusaha menenangkan dirinya dan melupakan sejenak permasalahan yang terjadi dalam hidupnya.

   Pagi itu Randi sudah tampak rapi, ia bersiap siap hendak pergi, tak berapa lama, driver ojol datang, Randi langsung buka pintu rumahnya, menutup pintu dan menguncinya kembali.

Randi lalu duduk di motor driver ojol, motor melaju berlalu dari tempat itu.

Randi tiba di Kantor Pengadilan Agama. Randi rupanya memenuhi panggilan sidang pertama gugatan cerai dirinya di pengadilan itu.

Tampak di ruang tunggu itu puluhan orang menunggu, ada yang duduk di kursi kursi yang disediakan, ada yang berdiri disekitar ruang tunggu. Randi melangkah mendekati panitia, menyerahkan amplop pada panitia .

"Silahkan tunggu ya pak, nanti berdasarkan nomor urut sidang dipanggil." Jelas Panitia.

"Baik pak." Ujar Randi melangkah mencari tempat duduk, lalu Randi duduk disalah satu kursi yang kosong dipojokan.

Selang 1 jam kemudian, nomor urut Randi dipanggil, Randi segera berdiri dan melangkah berjalan menuju ruang sidang yang diarahkan dan ditunjuk panitia.

Didalam ruang tunggu sidang, Randi duduk disalah satu kursi panjang yang ada didalam ruangan itu. Dia mengamati seluruh ruangan, terlihat beberapa orang duduk diruangan itu, ada yang sendirian, ada yang bersama keluarga.

Tak lama Randi melihat Yana datang bersama pengacaranya, duduk disalah satu kursi yang ada diruangan itu.

Randi tampak santai dan cuek melihat Yana, beda dengan Yana, begitu melihat Randi ada di ruangan itu, wajahnya terlihat menahan marah. Tak lama, datang seorang bapak duduk disamping Randi.

"Mau sidang juga pak?" Tanya bapak itu.

"Iya, bapak juga ?" Tanya balik Randi.

"Iya pak, sidang gugatan cerai dari istri saya." Jelas bapak itu.

"Sama pak." Jawab Randi.

"Sebenarnya saya gak mau cerai pak, tapi istri saya emosi, pake sewa pengacara segala gugat cerai saya." Jelas bapak itu.

"Masalah apa pak?" Tanya Randi berusaha membuka obrolan.

"Biasa pak, masa pandemi covid 19 ini, saya di pehaka dari kerjaan, nganggur udah 1 tahun ini gak ada penghasilan, alasannya masalah ekonomi." Jelas bapak itu.

"Tapi saya gak yakin kalo istri minta cerai karena masalah ekonomi, karena kami baik baik saja kalo soal itu."

"Saya tahu istri saya punya pria lain selingkuhannya, saya yakin itu alasannya untuk cerai, makanya saya berkeras gak mau cerai."

"Saya sempat emosi dan mengancamnya , kalo nekad cerai akan saya bunuh. Karena itu dia gugat cerai saya." Jelasnya.

Mendengar itu Randi kaget menatap  wajah Bapak yang tampak kesal tersebut.

"Bapak yakin istri bapak selingkuh?" Tanya Randi pada bapak itu.

"Wong saya udah ketemu dan liat langsung kok pak." Jelasnya, Randi menghela nafas.

"Yang sabar aja pak. Repot juga sih karena Bapak ada ancaman gitu." Ujar Randi.

"Itu istri saya yang duduk di kursi ke tiga dari depan sama pengacaranya." Ujar Bapak itu.

Randi melihat kearah yang ditunjuk bapak tersebut, tampak seorang wanita duduk , disampingnya Yana, istrinya, dan dihadapan mereka seorang pria yang pastinya Pengacara. Randi mengangguk paham.

"Saya kasihan sama istri saya, bayar mahal mahal pengacara itu , padahal itu pengacara baru , saya tahu rumah dan orangnya itu bagaimana." Jelas Bapak itu.

"Biar aja pak, itu udah jadi keputusannya." Ujar Randi menenangkan.

Tak lama Panitia sidang menyebut nama dan nomor urut si bapak untuk segera masuk keruangan sidang.

"Saya masuk dulu pak." Ujar Bapak itu pada Randi.

Randi melihat kepergian Bapak itu , lalu pandangannya kearah istri dari bapak itu dan pengacaranya.

Tampak Yana berdiri keluar dari ruangan itu sepeninggalnya pengacaranya yang masuk keruang sidang.

Tidak sampai 30 menit, bapak itu keluar lagi dari ruang sidang, berjalan mendekati Randi dan duduk kembali disamping Randi.

"Nunggu Mediasi pak." Ujar Bapak itu.

"Mediasi? Sekarang juga? Bukannya mediasi ada waktu lainnya ?" Tanya Randi.

"Mediasi paling sebentar pak, kalo pasangan tetap berkeras lanjut sidang ya diputuskan sidang lanjutan." Jelas Bapak itu.

"Oh gitu, saya kira kalo mediasi akan ada beberapa tahap prosesnya." Ujar Randi.

"Nggak pak." Jelas Bapak itu.

Tak lama Panitia sidang memanggil nama Randi dan Yana untuk masuk keruang sidang nomor 3.

"Saya permisi dulu pak." Ujar Randi pada Bapak itu. Melangkah masuk kedalam ruang sidang.

Didalam ruang sidang sudah ada Hakim dan Wakil hakim serta Yana dan Pengacaranya.

"Pak Randi Setiawan, benar ?" Ujar Hakim tersebut. Randi mengangguk. Sementara Yana menahan marah melirik Randi.

"Yang menggugat cerai istri atas nama Yana Lestari ?" Ujar Hakim menoleh ke arah Yana.

"Iya pak." Jawab Yana.

"Ini cerai yang keberapa ?" Tanya Hakim pada Yana.

"Yang kedua Pak." Ujar Yana.

"Yang pertama siapa yang menggugat cerai ?" Tanya Hakim.

"Saya pak." Jawab Yana.

"Sudah dua kali cerai, dua kali menggugat cerai." Ujar Hakim.

"Pak Randi, masih mau pertahankan rumah tangganya ?" Tanya Hakim.

"Iya pak." Jawab Randi.

"Saya tidak mau pak." Jawab Yana tegas.

"Begini ya, kita disini tidak bisa langsung memutuskan cerai atau tidaknya, harus ada proses yang dilakukan, ada tahapan tahapannya." Jelas Hakim.

"Disini saya akan mengarahkan untuk memberikan kesempatan kepada kedua pasangan untuk berfikir lagi , dalam hal ini mediasi.

Kalau nanti dalam mediasi tidak bisa ditemui titik temu untuk damai dan rujuk, maka sidang akan dilanjutkan." Jelas pak Hakim.

"Sampai disini jelas ya?" Ujar Hakim. Randi dan Yana mengangguk.

"Untuk itu, Saya akan membuatkan berita acara untuk diadakannya mediasi hari ini juga. Mohon ditunggu." Ujar Hakim.

Yana dan pengacara berdiri dan mohon pamit pada Hakim, Randi pun mengikuti keluar ruangan. Diluar ruang sidang, Pengacara Yana mendekati Randi .

"Jangan pulang dulu ya pak, tunggu mediasi." Bisik Pengacara itu pada Randi,

Randi meliriknya dan mengangguk, lalu melangkah kembali duduk di kursinya semula tadi.

Yana dan Pengacara pun duduk ditempat mereka tadi. Tak lama Bapak yang jadi teman ngobrol Randi datang dari arah ruang lain, mendekati Randi.

"Saya pamit pak, sampe ketemu lagi." Ujar Bapak itu.

"Udah beres pak ?" Tanya Randi.

"Udah mediasi, lanjut sidang gugat cerai." Jelas Bapak itu.

"Main kerumah saya pak, Alamat saya ini." Bapak itu kasih alamat yang ditulisnya di secarik kertas lengkap dengan nomor handphone. Randi menerima secarik kertas itu dan mengantonginya .

Randi dan Yana tampak ada diruang mediasi, ada seorang petugas mediasi duduk dihadapan mereka.

"Jadi intinya, ibu Yana sudah tidak mau lagi melanjutkan pernikahan dengan pak Randi?" Ujar Petugas itu.

"Iya pak." Jawab Yana dengan tegas. Randi yang duduk di sofa hanya diam saja tak bicara apa apa.

"Baiklah kalau begitu, saya akan buatkan berita acara untuk sidang gugat cerai berikutnya."

"Nanti akan ada surat panggilan sidang kedua untuk bapak, mohon diterima ya pak." Ujar Petugas tersebut, Randi mengangguk. Mereka berjabat tangan.

"Saya permisi pak." Ujar Yana.

Randi pun berdiri dari duduknya dan ikut pamit juga kepada Petugas mediasi.

"Saya juga permisi pak. Terima kasih." Ujar Randi berjalan meninggalkan petugas mediasi itu. Yana tampak melangkah dengan cepatnya, wajahnya menahan emosi amarah yang sangat pada Randi.

Melihat Yana yang berjalan cepat tergesa gesa itu hanya tersenyum tipis saja, Randi jalan santai melangkah, keluar dari gedung pengadilan agama itu.

Sore itu Randi tampak duduk santai di sofa ruang tamu , tak berapa lama terdengar suara motor berhenti didepan pintu garasi rumahnya, pintu garasi terbuka, Yana masuk kedalam Garasi rumah.

Yana bisa membuka pintu garasi rumah karena selalu membawa kunci pintu garasinya.

Tampak Yana wajahnya emosi menahan amarah, melangkah cepat masuk kedalam rumahnya, menghampiri Randi yang duduk di sofa.

"Ngapain kamu pake datang ke sidang segala, bikin lama proses cerainya tau." Ujar Yana marah pada Randi.

"Justru kalo aku gak datang kepengadilan prosesnya akan semakin lama, sidang bisa ditunda tunda beberapa minggu sampe aku datang sebagai tergugat." Jelas Randi.

"Nggak, kalo kamu gak datang,gak perlu ada mediasi mediasian kayak tadi, bikin malu aja. tanpa mediasi sidang bisa langsung diputuskan." Jelas Yana.

"Kata siapa ? Kata Pengacaramu? Tolol benar tuh pengacara kalo gak tau proses sidang perceraian bagaimana, rugi kamu bayar dia mahal mahal!" Ujar Randi ketus pada Yana.

"Dulu papahnya Sekar dan Dewi gak datang disidang cepat, langsung diputuskan cerai." Jelas Yana.

"Ngarang kamu, tetap aja nunggu sebulan sampe tiga bulan prosesnya, ada sidang panggilan pertama, kalo gak datang tergugat ditunda, panggilan kedua, gak juga datang, panggilan ketiga, kalo gak datang juga tergugat baru tuh hakim buat keputusan vertek." Jelas Randi pada Yana.

"Lagian, kalo aku mau bantah semua isi gugatan kamu itu aku pasti menang, semua cuma kebohonganmu aja yang ditulis pengacaramu!" Tegas Randi.

"Ribut setiap hari dari awal nikah ? Ngarang, kalo kita ribut tiap hari dari awal nikah gak kan betah aku hidup 7 tahun sama kamu, gak bakal juga kamu hamil dan keguguran gagal punya anak kalo kita ribut tiap hari, gak kan ada keharmonisan, becanda, pergi tiap hari berdua usaha jalani bisnis." Ujar Randi.

"Tidak bekerja kamu bilang?"

"Kamu tau pengorbanan besar apa yang sudah aku lakukan demi hidup bersama kamu? "

" Karena ingin merintis bersama, usaha dari nol aku rela mengundurkan diri dari kerjaanku dan berhenti sebagai sutradara, tiap ada panggilan job aku selalu menolak dan mengatakan bahwa aku sudah pensiun sebagai sutradara!"

"Itu aku lakukan demi kamu, karena melihat kesungguhanmu untuk mau berusaha dari nol bersamaku maka aku niatkan untuk meninggalkan dunia pekerjaanku!" Ujar Randi dengan tegas menyerang Yana, mendengar semua perkataan Randi, Yana hanya terdiam.

"Gak ada usaha dan kerja kamu bilang? Usaha toko pakaian dan ekspedisi yang aku jalani itu bukan usaha namanya ? Walau sebagian modal dikasih kakakku, tapi modal dari kakakku itu untukku, agar aku ada pekerjaan, ada pendapatan untuk keluarga!!" Bentak Randi pada Yana.

"Dan kamu seenaknya nyuruh tutup kios ekspedisi dan toko pakaian itu karena alasan sepi tidak ada pengunjung disebabkan adanya pandemi covid 19!"

"Jadi siapa yang mau kalo usaha itu berhenti, aku atau kamu?!"

"Aku nurut sama kamu untuk menutup usaha itu dan  ikut membantumu berusaha yang lain, tiap hari menemani kamu pergi kesana sini nyari member untuk bisnis MLM kamu yang gak jalan itu. Aku yang salah ?!"

"Gak pernah kasih nafkah kamu bilang? Tiap hasil yang kudapat dari usaha toko pakaian dan kios ekspedisi selalu masuk kerekeningmu, dompetku kosong!

Aku ada uang kalo kamu meletakkan beberapa ratus ribu kedompetku, untuk kartu kreditpun kamu yang buat, ada uang direkening bank aku pun karena kamu yang kasih, bagaimana aku dibilang gak kasih nafkah kalo semua uang pendapatan dari awal usaha kita sudah kamu ambil semua?"

"Mobil, rumah, semua aset atas namamu aku buat, karena memang itu milikmu. Aku gak punya apa apa, makanya aku bingung saat kamu usir aku dari rumah ini."

"Kalo hal ini aku sampaikan didepan hakim lengkap dengan fakta dan bukti nyata fisik serta kesaksian kakakku, aku jamin hakim akan menolak gugatan ceraimu yang mengada ada itu!"

"Dan aku bisa menuntut pengacaramu itu karena sudah memfitnah dan membuat hal kebohongan yang merusak nama baikku!!" Ujar Randi pada Yana dengan emosinya, melampiaskan uneg unegnya.

"Udahlah, udah terlanjur, sekarang aku tanya, sidang berikutnya kamu datang apa nggak ?" Tanya Yana.

"Nggak!" Jawab Randi.

"Kalo aku udah dapat pinjaman uang, gak sampe hari dan tanggal sidang berikutnya aku pasti udah angkat kaki dari rumah kamu ini." Ujar Randi.

"Aku terima kasih sama kamu diizinkan numpang untuk sementara waktu sampai aku dapatkan uang buat biaya kepergianku dari rumah ini." Jelas Randi.

"Memang kamu butuh biaya berapa buat bisa pergi dari rumah ini ?" Tanya Yana.

"Delapan juta paling tidak, untuk rental mobil 3,5 jt karena aku minta mobil yang ukuran besar ,yang bisa masuk kandang kucing , itu karena kamu bilang gak mau urus 3 kucing yang aku ambil dari jalanan." Ujar Randi.

"Sisanya buat aku bayar kontrakan rumah, karena mendadak , sedapatnya aja, ada sewa rumah dua juta perbulan. Sisanya buat usaha aku kesana kemari buat ongkos cari kerjaan dan makanku." Ujar Randi.

"Ya udah, nanti aku usahakan uangnya, aku pinjam ke teman atau saudaraku,nanti ku kabari." Ujar Yana.

"Iya." Jawab Randi.

Yana melangkah meninggalkan Randi. Yana masuk kedalam kamarnya, tak lama keluar kamar dan pergi begitu saja meninggalkan Randi yang duduk disofa.

Terdengar suara pintu garasi ditutup dan motor Yana berlalu dari jalanan itu, Randi yang mengintip di horden jendela ruang tamu menghela nafas melihat kepergian Yana. Tiba tiba dia merasakan kepalanya, menahan rasa sakit, dia terhuyung berjalan ke arah sofa.

"Udah dihina, diinjak injak masih juga sayang sama orang kayak gitu Randiii...Randiii." Ujar Rahman pada Randi , Randi mendengar suara itu kaget berbalik melihat kearah Rahman.

"Sejak kapan kamu datang?" Tanya Randi sambil melangkah ke sofa. Duduk menatap Rahman yang tertawa menatapnya.

"Kami kali, bukan kamu, aku datang dengan Sanur, Roni dan Sandi." Jelas Rahman.

Randi melihat ke arah Sandi, Roni dan Sanur yang tersenyum melambaikan tangan padanya.

Randi terdiam.

Bab terkait

  • Mimpi Terburuk    Pembunuhan yang menggemparkan warga.

    Pagi itu tampak ramai orang orang berkumpul di sekitaran kali yang ada di depan Aula pertemuan RT/RW.Garis pembatas dari Polisi dipasang, beberapa Petugas Polisi ada disitu, Petugas Forensik dari kepolisian mengangkat mayat dari bawah jembatan kali tersebut. Di batu yang ada pada pinggir kali/selokan ada tulisan "Hell...Lo." dan tulisan "Tempatmu di Neraka!"Orang orang yang menyaksikan tampak bergidik ngeri melihat mayat yang rusak terbujur kaku itu, ada sebagian warga yang menutup hidungnya karena tercium bau menyengat dari mayat itu.Terlihat mayat yang ditandu itu mulutnya rusak bekas sayatan pisau, dari jari jarinya menghitam, dan di jari jari mayat tersebut tidak ada kuku kuku mayat tersebut.Sepertinya mayat itu dibunuh dengan kejam dengan menyobek mulut dan mencabut kuku kuku jarinya.Mayat tersebut diangkat dan dimasukkan kedalam mobil ambulance. Diantara warga yang menyaksikan bergidik melihat sosok mayat itu."Itukan p

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-01
  • Mimpi Terburuk    Investigasi kepolisian.

    Bel pintu berbunyi, Randi membuka pintu rumahnya, tampak siang itu 3 petugas kepolisian datang berkunjung kerumahnya."Dengan bapak Randi ?" Ujar Petugas Polisi satu."Benar pak, silahkan masuk." Ujar Randi mempersilahkan masuk polisi polisi itu.Petugas Polisi pun masuk kedalam rumah Randi tanpa melepas sepatu mereka.Randi menutup pintu rumahnya."Maaf, pintunya saya tutup pak, khawatir kucing kucing saya kabur keluar." Ujar Randi.Petugas Polisi mengangguk dan melihat kucing Randi yang tidur diatas aquarium ikan arwananya."Tidak apa Pak." Ujar Petugas Polisi dua."Maaf pak, maksud kedatangan kami kesini, ingin menanyakan keberadaan pak Randi saat hari dan waktu kematian almarhum pak Riyadi tetangga bapak." Ujar Petugas Polisi tiga."Bisa dijelaskan pada kami dimana dan kemana bapak pada tanggal 30 januari jam 23:00 wib hingga jam 01:00 wib?" Ujar Petugas Polisi tiga."Oh saya ada dirumah pak, gak kemana

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-01
  • Mimpi Terburuk    Selamat tinggal kenangan.

    Siang itu Yana datang kerumahnya, Yana mengeluarkan semua pakaian pakaian Randi yang ada didalam lemari pakaian didalam kamar mereka.Pakaian Pakaian itu diletakkannya di ruang musholla rumahnya.Randi merapikan pakaian pakaiannya dan memasukkannya kedalam koper dan tas tas yang sudah disiapkannya."Jadi nanti malam jam sepuluh kamu berangkatnya?" Ujar Yana."Iya." Ujar Randi sambil memasukkan semua pakaian pakaiannya ke dalam tas ."Tolong bilangin erte, kalo nanti malam ada mobil yang mau angkut barang barangku. Nanti Keamanan erte sok jagoan itu marah marah lagi nyuruh pergi karena malam malam. Jangan sampe kejadian aku emosi ke orang itu nanti." Ujar Randi pada Yana."Nanti aku izin ke erte biar dikasih tau ertenya." Ujar Yana."Ya udah aku pergi." Ujar Yana melangkah tinggalkan Randi yang masih merapikan pakaian pakaiannya kedalam tasnya. Sore Harinya, Marwan datang kerumah menemui Randi, Marwan men

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-01
  • Mimpi Terburuk    Kenangan bersamamu menyakitkan.

    Pagi itu Randi tiba dirumah yang disewanya. Rumah itu berada didalam komplek perumahan.Barang barang sudah disimpan didalam kamar, sementara kandang kandang kucing diletakkan di ruangan bagian belakang rumah, didapur.Driver Rental tampak menghitung uang yang ada di amplop yang diberikan Randi padanya."Sudah pas pak, terima kasih.""Saya pamit langsung ya pak." Ujar Driver rental."Gak istirahat dulu disini pak." Ujar Randi."Terima kasih pak, saya istirahat dirumah saudara saja, paling sore lanjut balik ke klatennya." Ujar Driver rental pada Randi."Baiklah kalo begitu , terima kasih ya , hati hati dijalan, sampe ketemu lagi pak." Ujar Randi pada driver rental.Driver rental mengangguk, lalu berjalan masuk kedalam mobil yang diparkir digarasi rumah, mobil melaju keluar rumah dan pergi , Randi menutup pintu pagar rumahnya lalu masuk kedalam rumah.Randi membuka pintu kandang kucing, 3 ekor kucingnya pu

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-01
  • Mimpi Terburuk    Misteri hamilnya Sekar

    Randi tampak sedang bertemu Pak Ramesh Singh, mantan Produsernya dulu.Siang itu, Randi dipanggil untuk datang kerumah Mantan Boss nya , Tujuannya membicarakan rencana Pak Ramesh Singh untuk membuat Web Series dan meminta Randi untuk mengurus pelaksanaan produksi hingga pasca produksinya.Pak Ramesh Singh terkenal sebagai orang yang baik hati, dan selalu percaya kepada siapapun yang bekerjasama dengannya. Karena hal itu, tidak sedikit Pak Ramesh Singh dikecewakan dan gagal dalam produksinya karena dimanfaatkan oleh segelintir orang yang hanya ingin mendapatkan uang dari perusahaannya tanpa menjaga kualitas produksi film maupun sinetronnya.Randi Ingat, saat dulu awal awal Randi menikah dan memutuskan hidup tinggal di Jogjakarta bersama istrinya Yana, Pak Ramesh Singh meminta Randi untuk membantunya, memperbaiki produksinya yang berantakan dan gagal. Namun karena dulu tekad dan niat Randi sangat kuat untuk berhenti sebagai Sutradara film , dan merintis

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-02
  • Mimpi Terburuk    Hell...Lo Antok !

    Hari hari Randi di isi dengan aktifitasnya dilapangan dengan syuting, kali ini Randi sedang menggarap sebuah film thriller.Kesuksesan demi kesuksesan diraih Randi."Ok Cut ! Break !! Terima kasih all tim untuk kerjasama baiknya." Ujar Randi mengakhiri sesi syuting hari terakhirnya itu. Seluruh tim bersuka cita dan bersalam salaman, tampak wajah mereka menunjukkan kepuasan.Pimpinan Produksi menyalami Randi."Semoga film kita sukses dipasaran pak." Ujar Pimpinan Produksi."Ok Pak." Ujar Randi.Randi anti memakai istilah istilah agama. Untuk itu Randi cuma menjawab Ok saja dengan tersenyum santai."Oh ya pak Jay, sebelum masuk ke studio editing, saya mau cuti dulu , nanti sepulang saya dari jawa kita lanjut ngedit nya." Ujar Randi pada Jay, Pimpinan Produksi."Baik Pak." Ujar Pimpinan Produksi.Randi lalu melangkah menuju mobilnya, masuk kedalam mobil, menyalakan mesin mobil, kemudian pergi meninggalkan lokasi syut

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-02
  • Mimpi Terburuk    Kepribadian Ganda Randi.

    Saat Randi hendak mengarahkan alat yang berupa gunting pagar itu, tangannya dipegang Sandi."Jangan terburu buru Ran..." Ujar Sandi pada Randi.Randi menoleh pada Sandi yang memegang tangannya , mencegahnya untuk melukai mulut Antok."Lepasin, biar ku habisin dia." Ujar Randi menghentakkan tangannya yang dipegang Sandi, Sandi melepaskan genggaman tangannya pada Randi.Melihat itu Antok terlihat semakin panik, dari wajahnya terlihat kebingungan dan rasa panik yang sangat tinggi melihat Randi begitu."Ada baiknya kita sedikit bermain main dengannya Ran..." Ujar Rahman, Randi menoleh ke Rahman."Aaahhh, kalian mengacaukan rencanaku." Teriak Randi kesal sambil memukulkan gunting pagar itu ke dengkul Antok.Antok kesakitan, dia semakin bingung dan ketakutan melihat tingkah Randi itu."Ttt...tt..ttoolloong Mas...lepaskan saya..." Rengek Antok ketakutan."Ssstt...kamu diam yaa.." Ujar Sandi pada Antok yang tampak k

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-03
  • Mimpi Terburuk    Pembantaian Tatik Sekeluarga

    Malam itu, di kamar ruang rawat inap rumah sakit, Antok tampak sedang tertidur. Sesosok bayangan masuk kedalam kamar, langkah kakinya pelan berjalan mendekati Antok yang terbaring di ranjang/rusbang rumah sakit. Sosok pria itu memakai topi dan masker yang menutupi mulut hingga hidungnya.Pria itu berdiri dihadapan Antok. Sorot matanya terlihat tajam menatap Antok. Lalu dengan cepat, Sosok pria itu mengambil bantal yang ada, melihat ada sosok pria berdiri didepannya Antok kaget berusaha meronta.Pria yang ternyata Randi itu dengan cepat menutup bantal ke wajah Antok, dengan menekannya sekuat tenaga dengan tangannya memakai sarung tangan latex, Antok berusaha meronta ronta, tak bisa bernafas. Randi terus menekan bantal yang menutup wajah Antok.Tak berapa lama, Antok terkulai lemah, tak bernafas, Randi melepaskan bantal , lalu cepat bergegas keluar dari ruang rawat inap tersebut.Dokter dan perawat berlari memasuki kamar ruang rawat inap yang d

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-04

Bab terbaru

  • Mimpi Terburuk    Epilog

    Para petugas polisi segera bergerak untuk memburu Via yang membunuh Yana, salah seorang petugas polisi mendobrak paksa pintu rumah kontrakan Via, polisi berhasil mencium jejak persembunyian Via selama ini, untuk itu mereka mendatangi rumah Via agar bisa segera menangkap Via yang telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Yana.Setelah pintu terbuka karena di dobrak paksa, Manto beserta lima petugas kepolisian segera masuk ke dalam rumah, mereka segera bergerak memencar menyusuri seluruh ruangan untuk mencari Via.Di dalam rumah itu tidak mereka temukan Via yang lebih dulu sudah pergi melarikan diri, Manto masuk ke dalam kamar, dia melihat ada bekas genangan darah yang mengering di atas tempat tidur, ada juga pisau tergeletak di lantai kamar, Manto tahu, di kamar itulah Via menjalankan aksinya membunuh Yana, dengan keadaan terikat dan terbaring di atas tempat tidur, wajah Manto terlihat kesal karena dia tidak menemukan Via di dalam rumahnya.Seorang petugas

  • Mimpi Terburuk    Lepas dari mulut Singa, masuk kedalam perangkap Serigala

    Kembali ke beberapa jam sebelum terjadinya pembunuhan Yana yang dilakukan Via. Via membuka pintu kamar setengah, semburat cahaya masuk ke dalam kamar saat pintu terbuka, mengenai wajah Yana yang terikat di atas tempat tidur, Yana cepat menoleh kearah datangnya Via yang berjalan santai dan tenang mendekatinya."Via...Viaa tolong, lepasin bunda, lepasin bunda, biarkan bunda pergi dari sini ya, tolong Via..." Ujar Yana memelas pada Via yang menatapnya dengan tatapan sorot mata yang dingin, wajah Yana terlihat penuh dengan rasa kecemasan dan ketakutan melihat sikap dingin Via."Kamu harus di hukum atas semua perbuatanmu pada papahku." Ujar Via dengan suara datar menatap dingin wajah Yana yang ketakutan, dia merasakan ada hal yang aneh pada diri Via saat melihat wajahnya, perasaan Yana menjadi semakin cemas, dia merasakan akan terjadi sesuatu hal yang tidak pernah dibayangkannya sebelumnya.Via mendekati Yana yang terikat diatas tempat

  • Mimpi Terburuk    Mengungkap sisi gelap Via selama ini

    Via membaca pesan yang dikirimkan papahnya dengan ekspresi wajah datar dan tenang."Untuk putri papah. Terima kasih telah menjadi putri terbaik yang pernah aku miliki. Sebentar lagi papah akan pergi jauh darimu, Nak, Tetaplah menjadi putri papah yang baik, Waktu terbaik dalam hidupku adalah Ketika menjadi papahmu.papah mencintai Via melebihi cinta pada diriku sendiri.Nak, kamu adalah harta yang paling berharga milikku, Harapan terbesar papah adalah agar kamu selalu tahu bahwa papah sangat mencintai kamu. Selama ini papah sulit memahami seorang wanita, hanya satu wanita yang papah terus berusaha untuk memahami dirinya, ya, itu kamu anakku. Papah tahu, Via sosok perempuan hebat, kuat. Jangan pernah bersedih anakku. Jangan biarkan air matamu jatuh karena kepergian papah ini, tetaplah tersenyum, Berjuanglah dengan sungguh-sungguh, kelak kamu pasti mendapatkan apapun yang kamu inginkan.Papah pamit, jaga dirimu baik baik." Tulis Randi mengakhiri pesannya pada Via

  • Mimpi Terburuk    Akhir dari petualangan sang psikopat

    Siang itu, di kantor kepolisian, Gunawan dan Manto sedang menemui seorang Dokter yang sengaja datang memberikan laporan kepada pihak kepolisian."Mengapa setelah berhari hari bapak baru datang melapor ?" Tanya Gunawan."Sebenarnya saya ragu dan takut, hanya saja, kok ya hati saya bergejolak terus, jadi saya niatkan diri untuk memberanikan diri melapor ke sini." Jelas sang Dokter."Bapak kenal dimana dengan Rizal?" Tanya Gunawan."Dia kawan baik adik saya pak, mereka satu profesi, kerja di kantor film yang sama sebagai editor, karena Rizal sering datang kerumah kalo pas liburan ke jogja, dia kenal saya." Ujar Dokter memberi penjelasan."Saat itu dia hubungi saya, minta tolong,abangnya katanya terluka di tusuk orang, saya suruh bawa kerumah sakit, dia bilang gak bisa, dia minta tolong terus ke saya, akhirnya saya datang menemuinya dan mengobati abangnya yang terluka." Ujar Dokter, Gunawan dan Manto mendengarkan penjelasannya."Saat saya

  • Mimpi Terburuk    Kenyataan pahit yang didapat Rizal.

    Dalam proses pemulihan dirinya, Randi mengisi hari harinya dengan tetap berada di dalam kamarnya yang sengaja gelap dan tidak diterangi lampu, diatas meja yang ada di kamar apartemen milik Rizal ada sepiring makanan dan buah buahan serta minuman di dalam gelas, ada juga obat obatan yang sengaja di beli Rizal untuk mengobati sakit lupa ingatan Randi. Hari itu, Randi terlihat berdiri di depan jendela kamar apartement yang terbuat dari kaca, dia menatap jauh keluar, dari dalam kamarnya yang berada di lantai 20 apartemen, terlihat bangunan bangunan gedung gedung perkantoran serta rumah rumah penduduk, awan bergerak beriringan, berkumpul menjadi satu dan membentuk gumpalan tebal di langit, cuaca mendung sore itu, matahari memasuki senja, berproses untuk tenggelam dan menghilangkan dirinya untuk digantikan bulan yang akan menentukan datangnya malam, tatapan mata Randi kosong, sekosong fikirannya saat itu, karena tak mampu mengingat apa yang sudah terjadi p

  • Mimpi Terburuk    Lupa Ingatan Jangka pendek

    Via menghempaskan pantatnya di sofa yang ada diruang tamu rumah kontrakannya, dia tercenung, dari raut wajahnya terlihat perubahan pada air mukanya, terlihat ada rasa kecemasan yang begitu besar didalam dirinya, ada rasa ketakutan yang mendalam pada jiwanya tatkala ia membayangkan hal buruk terjadi pada papahnya."Semoga papah baik baik saja, cepat sadar pah." Gumam Via pada dirinya sendiri, dia memikirkan tentang kondisi papahnya saat ini yang dalam kondisi kritis, seperti yang dikabarkan Rizal padanya.Dalam kecemasan dan ketakutannya akan papahnya yang tak sadarkan diri karena luka parah yang dideritanya, Via terlihat resah, dia tak bisa menerima kenyataan bahwa papahnya terluka parah oleh Yana, orang yang berusaha di lindunginya dari kejahatan papahnya, ada kekecewaan membekas di jiwa Via jika membayangkan semua hal yang sudah terjadi itu.Via tiba tiba meringis menahan sakit, dia memegang kepalanya, merasakan sakit dan pusing, dia merasakan saa

  • Mimpi Terburuk    Bagaimana Randi ?

    Paman Mulyono terlihat wajahnya sedih, dia cemas sekali, menunggu dan berharap kabar baik dari Gunawan tentang Yana, keponakan yang sangat disayanginya itu, anak dari adik kandungnya."Mudah mudahan kamu baik baik saja Yana." Ujar paman Mulyono."Tuhan, tolong lindungi dan selamatkan Yana, jangan biarkan Randi membunuhnya, aku mohon Tuhan." Ujar paman Mulyono berdoa dengan cara yang dianut agamanya, ya, paman Mulyono seorang khatolik, berbeda agama dengan Yana yang menjadi mualaf dan menjadi muslim. Namun itu tidak membuat hubungan keluarga mereka pecah, walaupun banyak yang berbeda agama dan keyakinan dalam keluarga, mereka tetap hidup rukun, harmonis dan saling menyayangi satu sama lainnya, tidak ada permusuhan diantara mereka, seperti paman Mulyono yang begitu menyayangi Yana dan melindungi dirinya.Sementara itu, di tempat lain, Gunawan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, melintas melewati mobil mobil yang ada dijalan raya, suara

  • Mimpi Terburuk    Bebas lepas dari cengkraman mulut harimau

    Dengan cepat sosok Roni yang muncul dalam diri Randi berjalan dengan langkah cepat mendekati Yana yang teriak memaki, lalu dia memukuli wajah Yana sekuat kuatnya, dia mengamuk, menghajar wajah Yana hingga babak belur bengkak berdarah, lalu dia menendang Yana yang duduk terikat di kursi, tendangan Roni membuat Yana yang dalam posisi terikat di kursi jatuh terjerembab kebelakang, Roni yang mengamuk hendak menginjak tubuh Yana, tiba tiba secara refleks, dia terbanting dan terjatuh ke lantai, sosok Randi yang muncul kembali dalam dirinya mendorong Roni agar tidak memukuli Yana."Sudah cukup ! Hentikan Roni, Hentikan !! Dia bisa mati nanti !!" Teriak Randi membentak Roni, Randi cepat mendekati Yana, membangunkan Yana yang terjatuh, Yana kembali di dudukkan di kursi masih dalam keadaan terikat."Aku gak bisa melakukan ini, aku gak bisa ! Udah cukup, hentikan !" Teriak Randi memegangi kepalanya, Yana terlihat ketakutan melihat Randi, seakan seperti terjadi keributan pa

  • Mimpi Terburuk    Psikopat gila kamu Randi !

    Setelah Randi yang saat itu telah berubah menjadi sosok Roni yang ada dalam dirinya melucuti seluruh pakaian Sekar dan juga melepaskan pakaiannya, hal yang selama ini tidak pernah di inginkan dan di duga pun terjadi pada diri Sekar.Malam itu, kesucian Sekar pun direnggut oleh Randi, yang memiliki kepribadian ganda dalam dirinya, hingga tidak perduli dengan Sekar sebagai anak sambungnya.Dalam keadaan pingsan terbius Sekar tertidur dan tidak mengetahui jika saat ini dirinya sedang disetubuhi bapak angkat yang selama ini dianggapnya sebagai bapak kandungnya sendiri, Randi yang berubah menjadi sosok Roni dengan menyeringai mengerikan sangat menikmati dirinya menyetubuhi Sekar, dalam melakukan itu, terlintas kilatan kilatan sekelebat bayang wajah Yana bergant ganti dengan wajah Sekar, seakan dia membayangkan sedang menyetubuhi Yana.Sekar tak berdaya, dia jatuh ke dalam pelukan Randi, malam itu Sekar di perkosa Randi hingga berkali kali, ke empat sosok kepribadian

DMCA.com Protection Status