Beranda / Thriller / Mimpi Terburuk / Kenangan bersamamu menyakitkan.

Share

Kenangan bersamamu menyakitkan.

Penulis: FR.Dalimunthe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

   Pagi itu Randi tiba dirumah yang disewanya. Rumah itu berada didalam komplek perumahan.

Barang barang sudah disimpan didalam kamar, sementara kandang kandang kucing diletakkan di ruangan bagian belakang rumah, didapur.

Driver Rental tampak menghitung uang yang ada di amplop yang diberikan Randi padanya.

"Sudah pas pak, terima kasih." 

"Saya pamit langsung ya pak." Ujar Driver rental.

"Gak istirahat dulu disini pak." Ujar Randi.

"Terima kasih pak, saya istirahat dirumah saudara saja, paling sore lanjut balik ke klatennya." Ujar Driver rental pada Randi.

"Baiklah kalo begitu , terima kasih ya , hati hati dijalan, sampe ketemu lagi pak." Ujar Randi pada driver rental.

Driver rental mengangguk, lalu berjalan masuk kedalam mobil yang diparkir digarasi rumah, mobil melaju keluar rumah dan pergi , Randi menutup pintu pagar rumahnya lalu masuk kedalam rumah.

Randi membuka pintu kandang kucing, 3 ekor kucingnya pun langsung keluar dari kandangnya, Randi mengambil liter box pasir dan meletakkannya disudut ruangan, lalu meletakkan makanan kucing beserta tempat makannya di sudut ruangan lainnya. 2 karung pasir diletakkan Randi di samping kandang besar.

"Akhirnya, hidup baruku dimulai dari sini sekarang." Ujar Randi pada dirinya sendiri, Randi memandangi seluruh ruangan rumah itu, lalu menghela nafasnya, dia merebahkan tubuhnya di ubin rumah. Randi pun tertidur karena lelah.

   Hari berikutnya, rumah Randi tampak sudah berbeda, diruang tamu sudah ada kursi tamu sederhana yang dibelinya dari toko online disebuah aplikasi marketplace. Perabotan rumah seperti piring, gelas, ember ember besar dan kecil , sapu dan segala kebutuhan rumah sudah tersedia. Semua dibeli Randi dari online shop.

Ada sofa kasur juga yang dibeli Randi, Randi duduk di sofa kasur itu, membuka ponselnya. Ada pesan dari Yana.

" Kamu udah nyampe ? sampe jam berapa ?" Tanya Yana dipesan wa nya. Randi mengetik , membalas pesan dari Yana padanya.

"Udah tadi jam sepuluh pagi." Balas Randi.

"Bener udah nyampe ?" Tanya Yana lagi mengirimkan pesan pada Randi yang membalasnya .

"Iya." Jawab Randi singkat.

"Syukurlah kalo udah sampe." Balas Yana.

Randi cuma membaca pesan itu tanpa membalasnya, dia meletakkan ponsel di sofa kasur, kemudian Randi rebahan di sofa kasurnya.

"Ngapain juga kamu nanya nanya aku udah sampe apa belum." Ujar Randi pada dirinya sendiri.

   Malam itu, Randi sedang menikmati makan malamnya dimeja ruang tamu, makanan yang dibelinya dari aplikasi online .

Sejak Randi makan sendiri tidak disediakan Yana setelah gugatan cerai, Randi memang sudah terbiasa order makanan secara online untuk makannya sehari hari selama dia di Klaten, dan sekarang di Jakarta.

Uang untuk membeli makanan hasil dari uang pinjaman pemberian Marwan kepadanya dan uang yang diberikan Yana padanya.

Selain itu, Randi juga meminjam uang  30 juta dari Bank saat masih di Klaten, hal itu dilakukannya sebagai antisipasi dirinya sampai mendapatkan pekerjaan.

Tampak warga berkumpul di rumah keamanan erte yang bernama Bandi.

Yana yang lewat dengan motornya menghentikan motornya didekat warung mbak Wiwin.

"Ada apa rame rame dirumahnya mbak Menur ? Pake ada ambulance sama polisi segala?" Tanya Yana pada Wiwin.

"Itu, 2 minggu mas Bandi gak pulang pulang kerumah, eh sekarang pulang pulang jadi mayat diantar polisi." Ujar Wiwin, Yana kaget mendengar ucapan Wiwin yang mengatakan Bandi mati.

"Innalillahi . Kok jadi sering ada mayat di lingkungan kita ini ya ?" Ujar Yana bergidik.

"Nemu mayatnya gak disini mbak Yana, katanya ketemunya di rawa jombor, ngapung di rawa rawa."

"Dari katepe didompetnya diketahui kalo dia warga sini, makanya dibawa kesini." Jelas Wiwin pada Yana.

"Ooh gitu, apa berantem ya sama orang rawa jombor tempatnya kerja? Kan mas Bandi orangnya petantang petenteng kayak jawara, tau sendiri." Ujar Yana .

"Heeh, emang ." Ujar Wiwin.

Polisi mengamankan para warga yang berkumpul hendak melihat dari dekat mayat Bandi yang dibawa pulang itu.

"Ya udah, saya balik dulu mbak." Ujar Yana pada Wiwin.

"Iya mbak Yana." Ujar Wiwin mengangguk tersenyum pada Yana. Yana berlalu dengan motornya dari hadapan Wiwin menuju rumahnya.

Sesampainya dirumah, Yana mengetik pesan dan mengirimkan pesan kepada Randi.

"Si Bandi keamanan erte mati, ditemui tewas dibunuh dirawa jombor ". Jelas Yana dipesan wa yang di kirimkannya ke Randi.

"Laah, mati juga tuh jagoan." Balas Randi.

"Iya, katanya 2 minggu gak pulang kerumah, taunya mati." Balas Yana lagi.

"Hampir bersamaan pas aku pergi dari rumahmu dong." Balas Randi.

"Iya." Jawab Yana.

Tidak ada balasan lagi. Dirumahnya Randi menghembuskan asap rokoknya, menatap kelangit langit rumahnya.

tampak wajahnya terlihat senang dan bahagia.

Malam itu, Via, anak gadis semata wayang Randi datang kerumah menemui Randi dengan membawa makanan.

"Rumahnya jauh banget sih pah , susah Via nyarinya." Ujar Via sambil membuka bungkusan nasi padang dan meletakkannya dimeja tamu.

"Iya nak, namanya juga buru buru." Jawab Randi.

"Iya tapi kejauhan dari rumah sama tempat kerjaan Via kalo mau kesini." Ujar Via.

"Ya nemunya rumah ini mau gimana lagi nak." Jawab Randi.

"Ini papah punya kursi sama segala perabotan rumah udah lengkap beli dimana ?" Tanya Via.

"Beli di online, pake duit dari pinjaman bank papah." Jelas Randi pada Via.

"Emang kenapa sih pah, kok mendadak tau tau papah ke jakarta?" Tanya Via pada Randi, Randi menatap Via, lalu dia menghela nafasnya.

"Papah diusir dari rumah sama bunda Yana, kami bercerai nak." Ujar Randi dengan nada suara lemah.

"Laaah kok gitu, salah papah apa?" Ujar Via kaget.

"Gak tau, gak ada masalah selama ini, gak pernah berantem ribut ribut, tiap hari pergi dan usaha bersama, becanda canda. eeh, mendadak tau tau minta cerai dan ngusir papah." Jelas Randi.

"Gak mungkin gak ada masalah pah, pasti ada sesuatu." Ujar Via.

"Gak taulah nak, yang buat papah sedih itu papah dibilang numpang hidup selama nikah sama bunda Yana." Ujar Randi getir.

"Eet kurang ajar banget tuh mulut, kan papah punya usaha dengan modal uang dari papah sendiri, belum ditambah modal dari bude Intan." Jelas Via kesal mendengar penjelasan Randi.

Via tau kalo Randi memang berhenti kerja sebagai sutradara dan menjual aset miliknya untuk modal usaha nya saat awal menikah dengan Yana dulu.

Via juga tau kalau bude nya, kakak dari Papahnya itu membantunya dengan memberikan modal tambahan sebesar 70 juta buat usaha toko pakaian Randi.

"Seenaknya mulutnya ngatain papah numpang hidup, kalo gak ada usaha sih boleh dia bilang gitu. Gak suka banget Via dengernya, kayak yang hebat aja." Ujarnya sewot karena merasa papahnya diperlakukan zalim dan semena mena oleh Yana.

"Ya udah pah, sabar aja, papah makan aja sekarang." Ujar Via menyuruh Randi segera makan nasi padang yang dibeli Via. Randi mengangguk lalu memakan nasi padangnya. Tak lama, Via pamit pada Randi.

"Nanti kalo Via pas libur kerja kesini lagi pah. sekarang udah malam, Via pulang dulu." Via cium tangan Randi, lalu naik ke motor maticnya.

"Iya, terima kasih nak udah datang, hati hati dijalan ya." Ujar Randi.

"Iya pah." Jawab Via.

Lalu Via pergi meninggalkan Randi yang lantas menutup pintu pagar, masuk kedalam rumahnya kembali.

   Disebuah bangku taman yang ada ditrotoar jalanan dekat halte busway, Randi duduk, wajahnya tampak bingung.

"Aku gak tau harus nyari kerjaan kemana lagi, teman teman yang kudatangi gak bisa bantu, semua alasannya karena covid jadi terkendala produksi, gak ada syuting ." Ujar Randi.

"Pasti nanti juga ada jalanlah, baru sebulan di Jakarta. Pasti kamu bakal ketemu cara dan jalan buat usaha lagi." Ujar Sanur yang duduk disamping Randi.

Orang orang yang berjalan lalu lalang melihat Randi yang sedang ngobrol dengan Sanur.

Kebanyakan orang yang lewat didepan Randi mengernyitkan keningnya heran melihat Randi di situ.

"Entahlah, gimana nanti aja." Ujar Randi menghela nafasnya.

Ada orang yang duduk dibangku taman dekat Randi berdiri dan pergi meninggalkan tempat itu, Randi cuek, tak lama Randi pun berdiri.

"Aku mau pulang, kamu mau ikut kerumahku gak ? biar tau rumahku." Ujar Randi.

"Oke, aku ikut, biar nanti aku bisa datang kerumahmu bawa Rahman, Sandi dan Roni." Ujar Sanur.

Lalu Randi melangkah pergi diikuti Sanur.

   Malam itu Randi tampak sedang duduk termenung diruang tamu dengan lampu rumah dimatikan.

Jam menunjukkan pukul 01:15 menit. Randi mengenang saat awal pertemuannya dengan Yana.

Kembali ke masa Lalu.

   Saat itu Yana berlari mengejar copet yang mengambil tas nya, melihat itu, Randi yang berada tidak jauh dari tempat kejadian mendekati Yana.

"Kamu tunggu disini ya." Ujar Randi.

Lalu Randi dengan sigap mengejar copet yang lari.

Randi terus mengejar copet itu, hingga copet terjepit disalah satu gang buntu, Randi jalan mendekati copet itu.

Copet menghunuskan pisau yang dipegangnya ke arah Randi. Randi dengan santai berjalan mendekatinya.

"Serahkan tas itu ." Ujar Randi.

"Jangan coba coba mendekat, kalo lu gak mau mati." Ujar si Copet pada Randi.

Randi tersenyum melihat Copet yang menodongkan pisau ke arahnya.

Randi menghentikan langkahnya, berdiri diam memandang Copet, Randi tersenyum menyeringai, Wajahnya berubah menunjukkan wajah seram menakutkan. Si Copet bersiap siap melihat gelagat Randi itu.

Tak berapa lama, tanpa disadari si Copet, Randi bergerak lari cepat ke arahnya, memegang tangan Copet, membalikkan tangan yang memegang pisau dan menghujamkan pisau itu ketubuh si Copet berkali kali.

Darah keluar dari perut Copet yang sobek akibat tusukan berkali kali, lebih dari sepuluh tusukan, Si Copet lalu terkulai kaku ditanah.

Randi Lalu mengambil tas milik Yana, lalu pergi meninggalkan tubuh Copet yang sudah menjadi mayat itu.

Randi berjalan kearah Yana yang duduk di trotoar menunggu. Melihat kedatangan Randi, Yana lalu berdiri menyambutnya. Randi menyerahkan tas pada Yana.

"Coba dilihat dulu isi tasmu, lengkap tidak." Ujar Randi. Yana memeriksa isi tasnya, lalu dia tersenyum pada Randi.

"Lengkap, terima kasih ya bang." Ujar Yana pada Randi.

"Kamu mau pulang kemana ?" Tanya Randi.

"Depok bang, ke kostanku." Ujar Yana.

"Kamu ngekost, kebetulan kita searah pulangnya." Ujar Randi.

"Iya bang, kost sementara, cuma 1 minggu karena urus kerjaan, tugas dari kantor." Jelas Yana.

"Oh gitu, emang kerja dimana ?" Tanya Randi.

"Di Jogja bang." Ujar Yana.

"Oh orang Jogja toh." Ujar Randi.

"Berarti setelah seminggu disini kamu balik ke Jogja ?" Ujar Randi.

"Iya bang." Ujar Yana.

"Ya udah kalo gitu, yuk kita naik busway, aku antar." Ujar Randi.

"Abang gak kenapa napa? Tangan abang berdarah." Ujar Yana saat melihat darah ada ditangan Randi.

Randi melihat tangannya yang ada percikan darah.

"Oh gak apa apa kok." Ujar Randi.

"Bener gak apa apa bang?" Ujar Yana.

"Ini pake syal saya aja bang buat nutupinnya." Ujar Yana sambil memberikan syal yang dipakainya pada Randi.

Randi menerima Syal Yana, lalu melap darah yang ada ditangannya, melilitkan syal itu ketangannya, seperti membungkus luka.

"Udah yuk." Ajak Randi pada Yana yang mengangguk. Randi dan Yana berjalan bersama menuju halte busway.

   Setelah itu, selama beberapa hari Randi membuat pertemuan dengan Yana, mereka menghabiskan waktu bersama setiap hari hingga tiba waktunya Yana harus kembali ke Jogjakarta.

Randi mengantarkan Yana ke stasiun kereta, Yana salim ke Randi.

"Terima kasih bang, nanti aku kabari ya." Ujar Yana.

"Iya, Hati hati dijalan ya." Ujar Randi.

Yana mengangguk tersenyum menatap Randi, lalu pergi melangkah masuk ke peron stasiun.

Setelah Yana menghilang dari pandangan Randi, Randi pun pergi dari stasiun kereta itu.

Kembali ke masa sekarang.

   Randi menghela nafasnya, menghapus air matanya, Randi menangis karena mengingat kenangan bersama Yana dulu.

" Nangiiis lagiii...sampe kapan kamu nyiksa diri gitu Randi...Randi.." Ujar Roni mendekati Randi.

Randi kaget menatap Roni yang muncul didepannya .

"Orang yang ditangisin, disayangi lagi senang senang disana, eeh kamu malah terus larut dalam kesedihan." Ujar Rahman.

"Udahlah, sekarang waktumu merencanakan untuk memulai membalaskan rasa sakit hatimu itu Randi." Ujar Sandi.

"Belum saatnya." Ujar Randi menghela nafasnya.

"Belum saatnya ? Udah juga kamu mulai kok." Ujar Sanur.

"Maksudmu?" Tanya Randi.

"Apa yang kamu lakukan dulu udah kamu lakukan sekarang." Jelas Sanur pada Randi.

Randi terdiam, berfikir dengan apa yang dikatakan Roni, Sanur, Sandi dan Rahman padanya itu. Dia lalu menatap wajah Roni, Sandi, Rahman dan Sanur bergantian.

"Kalian gak bertindak sendiri tanpa seizinku kan ?" Ujar Randi menatap tajam.

"Kapan kami bertindak tanpa izin kamu ? Semua tindakan kita pasti izin kamu, sama sama kita lakukan." Ujar Sandi tersenyum menatap Randi yang terdiam.

"Jadi, kapan kita mulai ?" Tanya Sandi pada Randi.

"Kita udah siap dengan tugas kita masing masing, tinggal kamu tentukan waktunya, kapan harus mulai, oke ?" Ujar Roni pada Randi.

"Aah udahlah, aku capek, pusing, aku mau tidur". Ujar Randi beranjak melangkah masuk ke kamarnya. Randi menutup pintu kamarnya, lalu merebahkan tubuhnya ke kasur busa yang dibelinya dari toko online, mematikan lampu kamar dan mengunci pintu kamarnya.

Randi menatap kelangit langit kamar, menghela nafasnya panjang, memejamkan matanya, lalu mencoba untuk tidur.

Bab terkait

  • Mimpi Terburuk    Misteri hamilnya Sekar

    Randi tampak sedang bertemu Pak Ramesh Singh, mantan Produsernya dulu.Siang itu, Randi dipanggil untuk datang kerumah Mantan Boss nya , Tujuannya membicarakan rencana Pak Ramesh Singh untuk membuat Web Series dan meminta Randi untuk mengurus pelaksanaan produksi hingga pasca produksinya.Pak Ramesh Singh terkenal sebagai orang yang baik hati, dan selalu percaya kepada siapapun yang bekerjasama dengannya. Karena hal itu, tidak sedikit Pak Ramesh Singh dikecewakan dan gagal dalam produksinya karena dimanfaatkan oleh segelintir orang yang hanya ingin mendapatkan uang dari perusahaannya tanpa menjaga kualitas produksi film maupun sinetronnya.Randi Ingat, saat dulu awal awal Randi menikah dan memutuskan hidup tinggal di Jogjakarta bersama istrinya Yana, Pak Ramesh Singh meminta Randi untuk membantunya, memperbaiki produksinya yang berantakan dan gagal. Namun karena dulu tekad dan niat Randi sangat kuat untuk berhenti sebagai Sutradara film , dan merintis

  • Mimpi Terburuk    Hell...Lo Antok !

    Hari hari Randi di isi dengan aktifitasnya dilapangan dengan syuting, kali ini Randi sedang menggarap sebuah film thriller.Kesuksesan demi kesuksesan diraih Randi."Ok Cut ! Break !! Terima kasih all tim untuk kerjasama baiknya." Ujar Randi mengakhiri sesi syuting hari terakhirnya itu. Seluruh tim bersuka cita dan bersalam salaman, tampak wajah mereka menunjukkan kepuasan.Pimpinan Produksi menyalami Randi."Semoga film kita sukses dipasaran pak." Ujar Pimpinan Produksi."Ok Pak." Ujar Randi.Randi anti memakai istilah istilah agama. Untuk itu Randi cuma menjawab Ok saja dengan tersenyum santai."Oh ya pak Jay, sebelum masuk ke studio editing, saya mau cuti dulu , nanti sepulang saya dari jawa kita lanjut ngedit nya." Ujar Randi pada Jay, Pimpinan Produksi."Baik Pak." Ujar Pimpinan Produksi.Randi lalu melangkah menuju mobilnya, masuk kedalam mobil, menyalakan mesin mobil, kemudian pergi meninggalkan lokasi syut

  • Mimpi Terburuk    Kepribadian Ganda Randi.

    Saat Randi hendak mengarahkan alat yang berupa gunting pagar itu, tangannya dipegang Sandi."Jangan terburu buru Ran..." Ujar Sandi pada Randi.Randi menoleh pada Sandi yang memegang tangannya , mencegahnya untuk melukai mulut Antok."Lepasin, biar ku habisin dia." Ujar Randi menghentakkan tangannya yang dipegang Sandi, Sandi melepaskan genggaman tangannya pada Randi.Melihat itu Antok terlihat semakin panik, dari wajahnya terlihat kebingungan dan rasa panik yang sangat tinggi melihat Randi begitu."Ada baiknya kita sedikit bermain main dengannya Ran..." Ujar Rahman, Randi menoleh ke Rahman."Aaahhh, kalian mengacaukan rencanaku." Teriak Randi kesal sambil memukulkan gunting pagar itu ke dengkul Antok.Antok kesakitan, dia semakin bingung dan ketakutan melihat tingkah Randi itu."Ttt...tt..ttoolloong Mas...lepaskan saya..." Rengek Antok ketakutan."Ssstt...kamu diam yaa.." Ujar Sandi pada Antok yang tampak k

  • Mimpi Terburuk    Pembantaian Tatik Sekeluarga

    Malam itu, di kamar ruang rawat inap rumah sakit, Antok tampak sedang tertidur. Sesosok bayangan masuk kedalam kamar, langkah kakinya pelan berjalan mendekati Antok yang terbaring di ranjang/rusbang rumah sakit. Sosok pria itu memakai topi dan masker yang menutupi mulut hingga hidungnya.Pria itu berdiri dihadapan Antok. Sorot matanya terlihat tajam menatap Antok. Lalu dengan cepat, Sosok pria itu mengambil bantal yang ada, melihat ada sosok pria berdiri didepannya Antok kaget berusaha meronta.Pria yang ternyata Randi itu dengan cepat menutup bantal ke wajah Antok, dengan menekannya sekuat tenaga dengan tangannya memakai sarung tangan latex, Antok berusaha meronta ronta, tak bisa bernafas. Randi terus menekan bantal yang menutup wajah Antok.Tak berapa lama, Antok terkulai lemah, tak bernafas, Randi melepaskan bantal , lalu cepat bergegas keluar dari ruang rawat inap tersebut.Dokter dan perawat berlari memasuki kamar ruang rawat inap yang d

  • Mimpi Terburuk    Menjalankan Misi Teror.

    Seorang Pria berdiri didepan cafe, membaca Plang tulisan cafe "Dewi sekar." Pria itu memakai topi dan berkumis serta berjambang dan sedikit berjenggot.Pria itu menatap kedalam cafe, membuka kaca matanya, melangkah mendekati selebaran kertas yang terpajang di dinding cafe.Pria itu ternyata Randi, yang sengaja menyamar untuk membedakan penampilannya agar tidak dikenali.Randi masuk kedalam cafe milik Yana, dipintu masuk, Randi mengambil selebaran kertas yang berisi Iklan " Di jual Rumah ", Melipat lembaran kertas itu lalu masuk kedalam cafe.Randi duduk disalah satu kursi meja yang ada didalam cafe tersebut, memandangi isi ruangan cafe, "cukup asri juga tempatnya" bathin Randi.Pelayan datang menghampiri Randi."Silahkan dipilih menu nya Pak." Ujar Pelayan pada Randi."Ah, saya pesan ayam geprek sama es teh aja ya, gulanya dikit aja." Ujar Randi."Baik Pak, mohon ditunggu." Ujar Pelayan, Randi mengangguk. P

  • Mimpi Terburuk    Pertemuan Randi dengan Sekar

    Siang itu, dihari lainnya, Randi tampak berkunjung ke Panti Asuhan tempat dimana Yana menitipkan Bayi Sekar. Ibu Pengasuh panti asuhan menemui Randi.Melihat Randi yang datang, Ibu pengasuh panti asuhan tersenyum, karena mengenal Randi sebagai suami Yana dan sebagai donatur tetap panti asuhannya."Apa kabar pak Randi, lama gak kesini." Ujar Ibu Pengasuh panti asuhan pada Randi."Iya bu, saya sibuk kerja di Jakarta." Ujar Randi tersenyum."Bagaimana keadaan Ibu dan Panti asuhan ini ?" Tanya Randi."Alhamdulillah baik pak Randi, Bu Yana masih rutin memberikan sumbangan ke panti asuhan ini." Ujar Ibu Pengasuh panti asuhan dengan tersenyum."Oh begitu." Ujar Randi."Saya dengar dari Yana, kalau anaknya Sekar dititipkan di panti asuhan ini, boleh saya melihatnya bu ?" Ujar Randi."Aduh maaf pak, anaknya sudah di adopsi, 6 bulan lalu." Ujar Ibu asuh panti asuhan."Oh begitu." Ujar Randi menyembunyikan rasa kecewa

  • Mimpi Terburuk    Good bye Sekar

    Randi sedang melakukan Radioterapi Eksternal diruangan khusus Radioterapi.Tampak Pemindaian CT Scan sedang berjalan.Radioterapi eksternal adalah jenis terapi radiasi yang dilakukan dengan mengarahkan sinar-X atau sinar proton ke bagian tubuh yang terserang kanker.Terapi ini tidak menimbulkan sakit dan pasien umumnya bisa langsung pulang setelah pengobatan selesai dilakukan.Radioterapi eksternal yang dilakukan Dokter pribadi Randi selesai, Pemindaian CT Scan itu berlangsung selama 30 menit.Randi duduk di kursi sebuah meja, dihadapannya Dokter pribadinya sedang menulis resep obat di secarik kertas resep."Radioterapi ini harus rutin bapak jalani, seminggu 2 kali." Ujar Dokter."Baik Dok." Jawab Randi."Saya akan memberikan beberapa obat untuk menetralkan efek samping yang akan muncul setelah Radioterapi eksternal dilakukan, bapak bisa minum obat obatannya nanti." Jelas Dokter pada Randi."Ingat pak Rand

  • Mimpi Terburuk    Ku Beli Rumahmu,Untukmu.

    Malam itu, dirumah Jetak, di dalam kamarnya, Yana termenung, dia berfikir, mengingat kembali wajah Randi (Sandi) yang dilihatnya di dalam mobil saat pergi dari cafe miliknya."Apa mungkin diaa...kalo dari samping seperti yang kuliat sepertinya iya." Ujar Yana pada dirinya sendiri. Yana lalu menepiskan pikirannya yang melintas."Ah, tapi ya gak mungkin, penampilannya aja beda, mungkin perasaanku aja ini." Gumam Yana menghela nafasnya. Yana mematikan lampu kamarnya, lalu merebahkan tubuhnya dikasur, berusaha untuk memejamkan matanya dan tidur. Siang itu, Yana tampak berada dipemakaman, Yana mengunjungi makam Sekar."Mama datang Sekar." Ujarnya pada makam Sekar sambil tersenyum memandang kepada batu nisan."Mama kangen sama kamu." Ujarnya sambil meneteskan air matanya menatap batu nisan sekar, Yana berjongkok didepan makam."Mama kangen dengan semua yang ada di kamu nak." Ujarnya lagi .Yana teringat akan keceri

Bab terbaru

  • Mimpi Terburuk    Epilog

    Para petugas polisi segera bergerak untuk memburu Via yang membunuh Yana, salah seorang petugas polisi mendobrak paksa pintu rumah kontrakan Via, polisi berhasil mencium jejak persembunyian Via selama ini, untuk itu mereka mendatangi rumah Via agar bisa segera menangkap Via yang telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Yana.Setelah pintu terbuka karena di dobrak paksa, Manto beserta lima petugas kepolisian segera masuk ke dalam rumah, mereka segera bergerak memencar menyusuri seluruh ruangan untuk mencari Via.Di dalam rumah itu tidak mereka temukan Via yang lebih dulu sudah pergi melarikan diri, Manto masuk ke dalam kamar, dia melihat ada bekas genangan darah yang mengering di atas tempat tidur, ada juga pisau tergeletak di lantai kamar, Manto tahu, di kamar itulah Via menjalankan aksinya membunuh Yana, dengan keadaan terikat dan terbaring di atas tempat tidur, wajah Manto terlihat kesal karena dia tidak menemukan Via di dalam rumahnya.Seorang petugas

  • Mimpi Terburuk    Lepas dari mulut Singa, masuk kedalam perangkap Serigala

    Kembali ke beberapa jam sebelum terjadinya pembunuhan Yana yang dilakukan Via. Via membuka pintu kamar setengah, semburat cahaya masuk ke dalam kamar saat pintu terbuka, mengenai wajah Yana yang terikat di atas tempat tidur, Yana cepat menoleh kearah datangnya Via yang berjalan santai dan tenang mendekatinya."Via...Viaa tolong, lepasin bunda, lepasin bunda, biarkan bunda pergi dari sini ya, tolong Via..." Ujar Yana memelas pada Via yang menatapnya dengan tatapan sorot mata yang dingin, wajah Yana terlihat penuh dengan rasa kecemasan dan ketakutan melihat sikap dingin Via."Kamu harus di hukum atas semua perbuatanmu pada papahku." Ujar Via dengan suara datar menatap dingin wajah Yana yang ketakutan, dia merasakan ada hal yang aneh pada diri Via saat melihat wajahnya, perasaan Yana menjadi semakin cemas, dia merasakan akan terjadi sesuatu hal yang tidak pernah dibayangkannya sebelumnya.Via mendekati Yana yang terikat diatas tempat

  • Mimpi Terburuk    Mengungkap sisi gelap Via selama ini

    Via membaca pesan yang dikirimkan papahnya dengan ekspresi wajah datar dan tenang."Untuk putri papah. Terima kasih telah menjadi putri terbaik yang pernah aku miliki. Sebentar lagi papah akan pergi jauh darimu, Nak, Tetaplah menjadi putri papah yang baik, Waktu terbaik dalam hidupku adalah Ketika menjadi papahmu.papah mencintai Via melebihi cinta pada diriku sendiri.Nak, kamu adalah harta yang paling berharga milikku, Harapan terbesar papah adalah agar kamu selalu tahu bahwa papah sangat mencintai kamu. Selama ini papah sulit memahami seorang wanita, hanya satu wanita yang papah terus berusaha untuk memahami dirinya, ya, itu kamu anakku. Papah tahu, Via sosok perempuan hebat, kuat. Jangan pernah bersedih anakku. Jangan biarkan air matamu jatuh karena kepergian papah ini, tetaplah tersenyum, Berjuanglah dengan sungguh-sungguh, kelak kamu pasti mendapatkan apapun yang kamu inginkan.Papah pamit, jaga dirimu baik baik." Tulis Randi mengakhiri pesannya pada Via

  • Mimpi Terburuk    Akhir dari petualangan sang psikopat

    Siang itu, di kantor kepolisian, Gunawan dan Manto sedang menemui seorang Dokter yang sengaja datang memberikan laporan kepada pihak kepolisian."Mengapa setelah berhari hari bapak baru datang melapor ?" Tanya Gunawan."Sebenarnya saya ragu dan takut, hanya saja, kok ya hati saya bergejolak terus, jadi saya niatkan diri untuk memberanikan diri melapor ke sini." Jelas sang Dokter."Bapak kenal dimana dengan Rizal?" Tanya Gunawan."Dia kawan baik adik saya pak, mereka satu profesi, kerja di kantor film yang sama sebagai editor, karena Rizal sering datang kerumah kalo pas liburan ke jogja, dia kenal saya." Ujar Dokter memberi penjelasan."Saat itu dia hubungi saya, minta tolong,abangnya katanya terluka di tusuk orang, saya suruh bawa kerumah sakit, dia bilang gak bisa, dia minta tolong terus ke saya, akhirnya saya datang menemuinya dan mengobati abangnya yang terluka." Ujar Dokter, Gunawan dan Manto mendengarkan penjelasannya."Saat saya

  • Mimpi Terburuk    Kenyataan pahit yang didapat Rizal.

    Dalam proses pemulihan dirinya, Randi mengisi hari harinya dengan tetap berada di dalam kamarnya yang sengaja gelap dan tidak diterangi lampu, diatas meja yang ada di kamar apartemen milik Rizal ada sepiring makanan dan buah buahan serta minuman di dalam gelas, ada juga obat obatan yang sengaja di beli Rizal untuk mengobati sakit lupa ingatan Randi. Hari itu, Randi terlihat berdiri di depan jendela kamar apartement yang terbuat dari kaca, dia menatap jauh keluar, dari dalam kamarnya yang berada di lantai 20 apartemen, terlihat bangunan bangunan gedung gedung perkantoran serta rumah rumah penduduk, awan bergerak beriringan, berkumpul menjadi satu dan membentuk gumpalan tebal di langit, cuaca mendung sore itu, matahari memasuki senja, berproses untuk tenggelam dan menghilangkan dirinya untuk digantikan bulan yang akan menentukan datangnya malam, tatapan mata Randi kosong, sekosong fikirannya saat itu, karena tak mampu mengingat apa yang sudah terjadi p

  • Mimpi Terburuk    Lupa Ingatan Jangka pendek

    Via menghempaskan pantatnya di sofa yang ada diruang tamu rumah kontrakannya, dia tercenung, dari raut wajahnya terlihat perubahan pada air mukanya, terlihat ada rasa kecemasan yang begitu besar didalam dirinya, ada rasa ketakutan yang mendalam pada jiwanya tatkala ia membayangkan hal buruk terjadi pada papahnya."Semoga papah baik baik saja, cepat sadar pah." Gumam Via pada dirinya sendiri, dia memikirkan tentang kondisi papahnya saat ini yang dalam kondisi kritis, seperti yang dikabarkan Rizal padanya.Dalam kecemasan dan ketakutannya akan papahnya yang tak sadarkan diri karena luka parah yang dideritanya, Via terlihat resah, dia tak bisa menerima kenyataan bahwa papahnya terluka parah oleh Yana, orang yang berusaha di lindunginya dari kejahatan papahnya, ada kekecewaan membekas di jiwa Via jika membayangkan semua hal yang sudah terjadi itu.Via tiba tiba meringis menahan sakit, dia memegang kepalanya, merasakan sakit dan pusing, dia merasakan saa

  • Mimpi Terburuk    Bagaimana Randi ?

    Paman Mulyono terlihat wajahnya sedih, dia cemas sekali, menunggu dan berharap kabar baik dari Gunawan tentang Yana, keponakan yang sangat disayanginya itu, anak dari adik kandungnya."Mudah mudahan kamu baik baik saja Yana." Ujar paman Mulyono."Tuhan, tolong lindungi dan selamatkan Yana, jangan biarkan Randi membunuhnya, aku mohon Tuhan." Ujar paman Mulyono berdoa dengan cara yang dianut agamanya, ya, paman Mulyono seorang khatolik, berbeda agama dengan Yana yang menjadi mualaf dan menjadi muslim. Namun itu tidak membuat hubungan keluarga mereka pecah, walaupun banyak yang berbeda agama dan keyakinan dalam keluarga, mereka tetap hidup rukun, harmonis dan saling menyayangi satu sama lainnya, tidak ada permusuhan diantara mereka, seperti paman Mulyono yang begitu menyayangi Yana dan melindungi dirinya.Sementara itu, di tempat lain, Gunawan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, melintas melewati mobil mobil yang ada dijalan raya, suara

  • Mimpi Terburuk    Bebas lepas dari cengkraman mulut harimau

    Dengan cepat sosok Roni yang muncul dalam diri Randi berjalan dengan langkah cepat mendekati Yana yang teriak memaki, lalu dia memukuli wajah Yana sekuat kuatnya, dia mengamuk, menghajar wajah Yana hingga babak belur bengkak berdarah, lalu dia menendang Yana yang duduk terikat di kursi, tendangan Roni membuat Yana yang dalam posisi terikat di kursi jatuh terjerembab kebelakang, Roni yang mengamuk hendak menginjak tubuh Yana, tiba tiba secara refleks, dia terbanting dan terjatuh ke lantai, sosok Randi yang muncul kembali dalam dirinya mendorong Roni agar tidak memukuli Yana."Sudah cukup ! Hentikan Roni, Hentikan !! Dia bisa mati nanti !!" Teriak Randi membentak Roni, Randi cepat mendekati Yana, membangunkan Yana yang terjatuh, Yana kembali di dudukkan di kursi masih dalam keadaan terikat."Aku gak bisa melakukan ini, aku gak bisa ! Udah cukup, hentikan !" Teriak Randi memegangi kepalanya, Yana terlihat ketakutan melihat Randi, seakan seperti terjadi keributan pa

  • Mimpi Terburuk    Psikopat gila kamu Randi !

    Setelah Randi yang saat itu telah berubah menjadi sosok Roni yang ada dalam dirinya melucuti seluruh pakaian Sekar dan juga melepaskan pakaiannya, hal yang selama ini tidak pernah di inginkan dan di duga pun terjadi pada diri Sekar.Malam itu, kesucian Sekar pun direnggut oleh Randi, yang memiliki kepribadian ganda dalam dirinya, hingga tidak perduli dengan Sekar sebagai anak sambungnya.Dalam keadaan pingsan terbius Sekar tertidur dan tidak mengetahui jika saat ini dirinya sedang disetubuhi bapak angkat yang selama ini dianggapnya sebagai bapak kandungnya sendiri, Randi yang berubah menjadi sosok Roni dengan menyeringai mengerikan sangat menikmati dirinya menyetubuhi Sekar, dalam melakukan itu, terlintas kilatan kilatan sekelebat bayang wajah Yana bergant ganti dengan wajah Sekar, seakan dia membayangkan sedang menyetubuhi Yana.Sekar tak berdaya, dia jatuh ke dalam pelukan Randi, malam itu Sekar di perkosa Randi hingga berkali kali, ke empat sosok kepribadian

DMCA.com Protection Status