Home / Thriller / Mimpi Terburuk / Hinaan itu membangkitkan sisi gelap Randi !

Share

Hinaan itu membangkitkan sisi gelap Randi !

Author: FR.Dalimunthe
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Kembali ke Masa sekarang.

   Randi yang masih duduk di sofa ruang tamunya menghapus air matanya, menghela nafasnya.

"Kenapa kamu berubah Yana?" "Hanya dalam hitungan hari kamu lupa semua akan janji janji kita,  janjimu yang mengatas namakan Allah mencintaiku, hidup semati?" Gumam Randi.

Randi menangis sejadi jadinya, meratapi pernikahannya yang telah hancur berantakan.

   Malam itu, selepas sholat isya, Yana pulang kerumahnya, masuk kedalam kamarnya dan mengunci pintu kamarnya.

Randi duduk di sofa ruang tamu tidak bergeming , tidak mendekati Yana lagi seperti kemarin, karena Randi tahu hal itu sia sia dilakukannya.

Dewi keluar dari arah kamar membawa bungkusan kardus kardus dari arah kamarnya, meletakkannya diruang keluarga, lalu Dewi masuk lagi ke kamarnya, lalu keluar kamar dengan membawa tas besar berisi pakaiannya.

Dari arah lantai atas terdengar langkah kaki Sekar menuruni anak tangga, Sekar kesusahan membawa bungkusan kardus.

"Wiiii, tolooongiiin dooong..." Teriak Sekar, Dewi melangkah mendekati dan membantu Sekar membawa bungkusan kardus dan meletakkannya dekat bungkusan kardus milik Dewi.

Mendengar berisik itu Randi penasaran, Randi berpura pura melangkah kedapur untuk minum, Randi melihat tumpukan kardus kardus dan pakaian milik Dewi dan Sekar di ruang keluarga, Randi paham situasi itu. Tak lama Yana keluar dari kamarnya membawa 2 tas besar.

"Kalian udah bawa semua yang kalian perluin ?" Tanya Yana pada Sekar dan Dewi yang lantas mengangguk. Yana lalu melangkah membuka pintu taman samping garasi rumah, lalu melangkah kegarasi, diikuti Sekar dan Dewi yang membawa sebagian bungkusan kardus mereka.

Setelah Yana, Sekar dan Dewi keluar dari garasi rumah, dari cctv rumah Randi melihat mereka melangkah pergi dengan membawa bungkusan kardus kardus itu.

Tak lama Yana, Sekar dan Dewi kembali kerumah, masuk kedalam garasi, Randi cepat lari dan duduk di sofa ruang tamu, berpura pura cuek dengan keadaan itu.

Sekar, Dewi dan Yana membawa bungkusan bungkusan kardus dan pakaian mereka keluar dari rumah.

Setelah terdengar suara pintu garasi ditutup dari arah luar, Randi cepat melangkah ke jendela yang ada diruang tamu itu, mengintip keluar.

Terdengar suara mobil melaju didepan gang rumahnya, mobil itu tidak masuk, menunggu didepan gang, setelah mobil itu pergi membawa Yana, Sekar dan Dewi, Randi kembali duduk di sofa.

"Mas Badrun jemput mereka pake mobil."

"Paling mereka nginap di rumah jetak." Ujar Randi pada dirinya sendiri.

Ya, Rumah Jetak adalah salah satu rumah warisan almarhum ibunya Yana, selain Rumah Jetak yang menjadi milik Yana, ada 3 rumah yang dikontrakkan di rumah Jogja milik Yana.

"Gak baik kamu pergi ninggalin rumah tanpa izin suami, padahal belum jatuh talak Yana." Gumam Randi sendiri, ia menghela nafas. Randi mulai berfikir keras bagaimana selanjutnya ia mengatasi masalah hidupnya itu.

Randi duduk diam di sofa, tubuhnya bergoyang goyang, diam berfikir keras.

Ruang tamu itu seakan berputar putar pelan pelan hingga kemudian semakin cepat, sama seperti pikiran Randi yang mulai berputar putar tak tentu arah.

Randi akhirnya berdiri melangkah menuju Musholla.

Randi mengamuk, Peci peci yang tergantung dilemari gantung di musholla itu dibuang Randi, gamis gamis untuk sholat dilempar ke lantai Musholla. Randi tampak marah, marah dengan keadaannya.

"Yaaaa Tuuhhaaaaan, kenapa Kau biarkan aku hancur begini ?"

"Selama ini aku nunggang nungging berusaha mengikuti dan nurutin semua perintahmu, tapi apa balasanmu padaku Tuhan?!!" Teriak Randi.

Randi berteriak didalam rumahnya itu tidak terdengar ke luar, karena rumahnya dibuat kedap suara, tetangga tetangga selama ini tidak pernah mendengar suara berisik dari dalam rumah jika pun didalam rumah menyetel musik keras keras. Randi lalu terduduk di sajadah.

"Bukankah kau memberikan kesempatan kepada hambamu yang mau bertobat dan mengakui dosa dosanya Tuhan ?!!"

"Kenapa Engkau tidak membuat hati Yana agar mau memaafkanku dan memberikanku kesempatan untuk memperbaiki kesalahan bahkan dosaku padanya,  kenappaaa?!!" Teriak Randi protes pada Tuhan. Amarahnya memuncak meratapi segala yang terjadi dalam dirinya.

"Kenapa Kau tidak mendengarkan doa ku, kenapa Kau tidak ijabah permohonanku untuk mengembalikan keutuhan , keharmonisan rumah tanggaku, kenapaa!!??" Ujar Randi sambil menangis meratapi nasibnya, Randi tak dapat menerima semua kenyataan yang terjadi padanya.

"Kenapa Kau malah menjauhkan istriku dariku, kenapa Kau membiarkan rumah tanggaku hancur berantakan!!"

"Dimana kasih sayangmu, dimana dirimu yang mengatakan berdoa dan memintalah padamu maka Kau akan kabulkan?!!"

"Mengapa Kau tidak kabulkan permintaanku, malah menjauhkan dan membiarkan aku hancur? kenapa...!!Kenapaaaa Tuhaaaan...!!" Teriak Randi protes dan Marah pada Tuhan karena keadaannya yang hancur seperti itu.

"Jika begini apa yang harus aku lakukan ?"

"Kalo Kau aja gak bisa menolongku sebagai Tuhan, siapa lagi yang bisa menolongku?" Teriak Randi.

"Mengapa Kau membiarkan aku, kenapa kau tinggalkan aku, kenapa kau hancurkan hidupku Tuhan ?!"

"Apa Kau mau lihat aku semakin menumpuk dosa dosaku padamu?" "Apa Kau ingin aku terus berbuat dosa padamu ? itu yang Kau inginkan dariku Tuhan ?!!"

"Jika Kau tak dapat menolongku, tidak dapat menyelesaikan masalahku ini, buat apa aku harus capek capek menuruti dan mengikuti, menjalani semua yang Kau mau dan Kau minta ???!!!"

"Tidak adakah kesempatan buatku untuk memperbaiki semuanya Tuhan ?!"

" Tidak adakah lagi kesempatan buatku menebus semua kesalahan kesalahanku ?"

"Mengapa Kau hanya diam saja Tuhan!"

"Mengapa Kau tak dapat membantuku, mengapa Kau hanya diam saja ! Bukankah Kau tahu apa yang aku alami ini!!"

"Mengapa Kau tidak mendengarku Tuhan, Kenapaaaa!!?" Teriak dan raung Randi didalam musholla itu, begitu kecewanya Randi pada Tuhan, karena menganggap Tuhan mengabaikan dan membiarkan dirinya hancur.

"Kalo Kau tidak bisa membantuku, tidak bisa menolongku, tidak bisa mengembalikan keutuhan rumah tanggaku ini, buat apa aku menyembahmu!"

"Kau bukanlah Tuhan! Bagiku kini tidak ada lagi yang namanya Tuhan, omong kosong!"

"Aku lah Tuhan itu sendiri, karena semua hal yang ada pada diriku, hanya aku saja yang bisa memperbaiki dan menyelesaikannya, bukan Kau yang disebut Tuhan!!"

"Mulai saat ini, persetan semua yang mengatas namakan Kau sebagai Tuhan, Aku tidak akan pernah percaya lagi seumur hidupku !" Ujar Randi.

Randi tampak begitu kalapnya, emosinya tak terkendali, tak lama Randi memegang kepalanya, terasa sakit sekali, Tumor otak yang menggerogoti otaknya kambuh, Randi mencoba menahan rasa sakit itu, ia rebah dilantai musholla berguling guling dilantai musholla, memegang kepalanya, balik kanan balik kiri menahan sakit.

Tak lama sakit dikepalanya mereda, Randi tampak terdiam dilantai, terbaring lemah. tak lama matanya terbuka lebar, lalu ia berdiri dan bangun, lantas melangkah menuju ruang tamu.

Di ruang tamu, Randi duduk di sofa, ia terdiam, memejamkan matanya, beberapa menit kemudian tampak Randi sudah tenang, perlahan dia membuka matanya, dia kaget melihat Rahman duduk di salah satu sofa ruang tamu itu.

"Kapan kamu datang kerumahku?"

Tanya Randi pada Rahman yang tersenyum berdiri dihadapannya , menatap tajam pada Randi.

"Dari tadilah." Ujar Rahman santai.

Max, kucing Randi yang melihat Randi seperti menatap takut, saat Randi berdiri, Max , kucing hitam itu lari cepat menghindar dari Randi. Randi cuek melihat sikap kucing itu.

"Aku ambil minum dulu, mau ngopi?" Tanya Randi.

"Gak usah, duduk aja, santai aja." Ujar Rahman.

"Udah saatnya pekerjaan yang bertahun tahun kamu hentikan, sekarang kamu jalani lagi." Ujar Rahman pada Randi.

"Maksudmu ?" Tanya Randi.

"Iyaaa, kita nostalgia dengan masa lalu kita." Ujar Rahman.

Randi duduk di sofa lagi, dia terdiam , berfikir, memandang Rahman yang tersenyum padanya.

   Siang itu, Randi tampak duduk di sofa ruang tamu, tangannya memegang lembaran surat, dimeja ruang tamu tampak amplop coklat yang berlogo "Pengadilan Agama..."

Randi tampak tersenyum kecut membaca lampiran surat panggilan sidang dari pengadilan agama.

Lalu Randi membaca lampiran surat berisi talak yang dibuat oleh Pengacara Yana.

Membaca surat talak itu Randi tertawa tanpa mengeluarkan suara, dia mentertawakan isi dari surat talak itu. Randi lalu meletakkan surat talak itu di meja.

"Segala cara kamu lakukan untuk memuluskan niatmu Yana."

"Lucu kamu, isi pengajuan talak yang dibuat pengacaramu itu omong kosong semua." Ujar Randi sambil tertawa menyeramkan, pandangannya tajam lurus kedepan.

"Baiklah Yana, jika itu yang kamu pilih, aku akan ikutin permainanmu ini." Ujar Randi. Randi lalu tampak menyeringai, menahan geram dan amarahnya.

Tak berapa lama bunyi handphone Randi. Dia mengambil handphonenya yang ada di meja ruang tamu itu, membuka pesan, ada pesan dari Yana.

"Kapan kamu pergi dari rumahku? Udah 1 minggu aku kasih waktu buatmu." Isi pesan Yana.

Randi membaca pesan w******p Yana itu. Dia lalu mengetik balasan ke wa Yana.

"Ya kamu sama anak anak pulang aja kerumah ini, kan ini rumahmu, kenapa harus pergi." Jawab Randi pada pesan wa itu. Tak berapa lama kemudian, handphone Randi bunyi. Dia melihat pesan yang masuk, ada balasan dari Yana.

"Anak anak gak mau dirumah itu kalo kamu masih ada dirumah." Balas Yana.

Randi tersenyum kecut, lalu mengetik balasan wa lagi.

"Kenapa kamu harus libatkan anak anak dari masalah kita?" Ujar Randi.

"Karena mereka anak anakku, wajib tahu kalo mamanya bercerai." Balas Yana.

"Ya, aku paham, mereka anak anak kandungmu, tentu akan ikut dan menuruti mau kamu." Balas Randi. Ya, Randi menikah dengan Yana yang seorang janda memiliki 2 anak gadis, Sekar berumur 20 Tahun, dan Dewi berumur 13 Tahun.

Sementara Randi seorang duda yang juga memilik 1 anak gadis usia 21 tahun yang sudah bekerja dan tinggal di Jakarta dengan mama kandungnya.

"Aku harap, secepatnya kamu angkat kaki dari rumahku." Ujar Yana mengirimkan pesan lagi. Randi membacanya menghela nafas.

"Kemana aku harus pergi kalo mendadak? Aku gak punya uang sama sekali, semua kartu kreditku sudah kamu sita dan ambil semua, kamu blokir."

"Pergi dari rumah ini kan harus pake biaya untuk bawa barang barangku. kasih aku waktu." Ujar Randi memelas pada Yana agar dia punya waktu untuk mengemasi semua barang yang akan dibawanya pergi.

"Aku kasih kamu waktu 1 minggu lagi." Jawab Yana.

"Jangan gitulah, tolong  kasih aku waktu sampe aku dapat duit buat biaya ongkosku pergi." Jelas Randi membalas pesan Yana.

"Sementara aku yang akan ngontrakin kamu , mau di Jogja atau Klaten, nanti aku yang bayar 1 bulan, selanjutnya terserah kamu." Jelas Yana pada Randi. Membaca pesan Yana itu membuat Randi tersenyum kecut.

"Dari mana aku dapat uang buat hidup selanjutnya ?"

"Tolonglah, kasih kesempatan aku cari pinjaman uang, agar aku bisa langsung pergi ke Jakarta. Di Jakarta nanti aku mau melanjutkan lagi pekerjaan aku dulu." Jelas Randi.

"Aah, pokoknya aku tunggu 1 minggu ini , kamu harus segera pergi." Balas Yana di wa nya.

Randi menghela nafasnya , tampak Randi berfikir.

"Mudah mudahan aku dapat pinjaman uang agar cepat pergi dari rumahmu ini." Jawab Randi membalas pesan wa Yana. Tak ada lagi balasan pesan w******p dari Yana, Randi tampak lemah, duduk di sofa.

Tak lama kemudian, Randi mengambil kembali handphonenya, mencari sebuah nama di kontak w******p nya, lalu mengetik pesan.

"Assalamu'alaikum.

Mohon Maaf mengganggu , bisakah saya minta tolong pinjamkan uang 3 juta ? ini nomor rekening saya. Nanti jika sudah ada rejeki secepatnya saya ganti." Ujar Randi mengirimkan pesan itu dengan mencantumkan nomor rekening banknya. Tak berapa lama terdengar bunyi pesan di handphone.

"Bip"

Randi segera membuka pesan w******p itu, ada 1 pesan dari Marwan, teman yang sudah dianggapnya adik sendiri itu.

"Waalaikum'salam abang.

Siap. Tapi Mohon maaf abang, saya gak punya rekening, kalo saya datang kerumah abang langsung gimana ?" Jawab Marwan membalas pesan Randi. Randi mengetik, membalas pesan Marwan.

"Ya ga apa, datang aja, saya ada dirumah." Balas Randi.

"Siap, nanti saya meluncur kerumah abang." Balas Marwan, Randi sedikit lega, lalu meletakkan handphonenya di meja lagi.

Randi tampak wajahnya berubah sedih, lalu ambil handphonenya lagi. mengetik pesan w******p.

"Gimana kabar kamu nak? sehat kan ?" Kirim Randi ke w******p anak semata wayangnya yang tinggal di Jakarta.

"Alhamdulillah sehat pah, papah juga kan." Balas Anak Randi.

"Papah sehat."

"Rencana papah mau ke jakarta nak kalo dapat pinjaman uang, mau usaha dijakarta." Jelas Randi pada anaknya. Tak lama ada balasan pesan dari anaknya lagi, Randi membacanya.

"Kenapa Pah? ada masalah sama bunda Yana ?" Tanya Via, Anak Randi seakan feeling punya firasat gak baik tentang papahnya itu.

"Gak ada apa apa kok nak, Papah cuma mau usaha aja di Jakarta."

"Jelasnya nanti deh papah jelasin ke Via kalo kita udah ketemu ya." Jelas Randi pada anaknya. Ada balasan dari Via , Randi membaca pesan itu.

"Kabari Via kalo papah udah ke jakarta." Balas Via.

"Iya nak." Balas Randi. Randi lalu meletakkan handphonenya dimeja ruang tamu, Air matanya mengalir di pipinya. Dia menarik nafas berat.

"Maafin papah nak..." Gumam Randi dalam tangisnya. Meratapi nasibnya, Dia tak ingin sebenarnya anaknya mengetahui apa yang terjadi dalam rumah tangganya.

"Cengeeng  , ngapain kamu nangis gitu." Terdengar suara , Randi kaget menatap ke kirinya, tampak Roni berdiri di samping kirinya.

Sandi muncul sambil menghempaskan pantatnya di salah satu sofa diruang tamu itu.

"Udaaah, ikutin aja sarannya Rahman... " Ujar Sandi.

"Biarin , kasih kesempatan Randi mikir solusinya sendiri, kalo udah buntu dia juga pasti minta tolong kita." Jelas Sanur, yang berdiri di samping Roni.

"Kapanpun kamu butuh bantuan, aku pasti siap, siapa pun yang kamu mauin." Ujar Rahman pada Randi.

Randi diam berfikir, menatap kearah Rahman, Sandi, Sanur dan Roni bergantian.

"Kalian gak usah ikut campur masalahku, biar ku selesaikan sendiri." Ujar Randi.

"Emang bisa ? Selama ini kamu cuma diam aja sama orang yang udah merendahkan kamu." Ujar Roni melecehkan Randi, mendengar itu Randi menarik nafasnya berat.

"Udah, tinggalin aku sendiri, aku pusing, mau istirahat." Ujar Randi lalu merebahkan tubuhnya di sofa.

Sanur, Roni, Rahman dan Sandi tersenyum melihat Randi yang mencoba memejamkan matanya itu.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Novi Andri
bagus cerita nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Mimpi Terburuk    Sidang Pengadilan

    Bel pintu berbunyi, Randi segera membuka pintu rumahnya, malam itu tampak Marwan datang kerumahnya."Assalamu'alaikum." Ujar Marwan sambil salim dan mencium tangan Randi.Ya, Marwan selalu mencium tangan Randi tiap bersalaman, untuk menghormati dan segan Marwan kepada Randi, karena Randi pernah membantu dan memberikan modal usaha untuknya merintis usaha potong ayam yang kini sudah sukses dijalaninya selama 3 tahun ini."Waalaikum'salam, masuk Wan, bawa aja helmnya." Ujar Randi, Marwan masuk kedalam rumah dengan membawa helmnya dan meletakkannya disofa panjang ruang tamu. Randi menutup pintu rumahnya."Mau ngopi Wan ?" Tawar Randi kepada Marwan. Marwan duduk di sofa sambil tersenyum menatap Randi."Gak usah repot repot bang, air putih aja." Ujar Marwan."Ya, kalo mau kopi, buat sendiri ya, saya gak tau takaran seleramu." Ujar Randi."Siap." Ujar Marwan tersenyum."Mbak Yana kemana bang, keliatan rumah sepi?" Tanya M

  • Mimpi Terburuk    Pembunuhan yang menggemparkan warga.

    Pagi itu tampak ramai orang orang berkumpul di sekitaran kali yang ada di depan Aula pertemuan RT/RW.Garis pembatas dari Polisi dipasang, beberapa Petugas Polisi ada disitu, Petugas Forensik dari kepolisian mengangkat mayat dari bawah jembatan kali tersebut. Di batu yang ada pada pinggir kali/selokan ada tulisan "Hell...Lo." dan tulisan "Tempatmu di Neraka!"Orang orang yang menyaksikan tampak bergidik ngeri melihat mayat yang rusak terbujur kaku itu, ada sebagian warga yang menutup hidungnya karena tercium bau menyengat dari mayat itu.Terlihat mayat yang ditandu itu mulutnya rusak bekas sayatan pisau, dari jari jarinya menghitam, dan di jari jari mayat tersebut tidak ada kuku kuku mayat tersebut.Sepertinya mayat itu dibunuh dengan kejam dengan menyobek mulut dan mencabut kuku kuku jarinya.Mayat tersebut diangkat dan dimasukkan kedalam mobil ambulance. Diantara warga yang menyaksikan bergidik melihat sosok mayat itu."Itukan p

  • Mimpi Terburuk    Investigasi kepolisian.

    Bel pintu berbunyi, Randi membuka pintu rumahnya, tampak siang itu 3 petugas kepolisian datang berkunjung kerumahnya."Dengan bapak Randi ?" Ujar Petugas Polisi satu."Benar pak, silahkan masuk." Ujar Randi mempersilahkan masuk polisi polisi itu.Petugas Polisi pun masuk kedalam rumah Randi tanpa melepas sepatu mereka.Randi menutup pintu rumahnya."Maaf, pintunya saya tutup pak, khawatir kucing kucing saya kabur keluar." Ujar Randi.Petugas Polisi mengangguk dan melihat kucing Randi yang tidur diatas aquarium ikan arwananya."Tidak apa Pak." Ujar Petugas Polisi dua."Maaf pak, maksud kedatangan kami kesini, ingin menanyakan keberadaan pak Randi saat hari dan waktu kematian almarhum pak Riyadi tetangga bapak." Ujar Petugas Polisi tiga."Bisa dijelaskan pada kami dimana dan kemana bapak pada tanggal 30 januari jam 23:00 wib hingga jam 01:00 wib?" Ujar Petugas Polisi tiga."Oh saya ada dirumah pak, gak kemana

  • Mimpi Terburuk    Selamat tinggal kenangan.

    Siang itu Yana datang kerumahnya, Yana mengeluarkan semua pakaian pakaian Randi yang ada didalam lemari pakaian didalam kamar mereka.Pakaian Pakaian itu diletakkannya di ruang musholla rumahnya.Randi merapikan pakaian pakaiannya dan memasukkannya kedalam koper dan tas tas yang sudah disiapkannya."Jadi nanti malam jam sepuluh kamu berangkatnya?" Ujar Yana."Iya." Ujar Randi sambil memasukkan semua pakaian pakaiannya ke dalam tas ."Tolong bilangin erte, kalo nanti malam ada mobil yang mau angkut barang barangku. Nanti Keamanan erte sok jagoan itu marah marah lagi nyuruh pergi karena malam malam. Jangan sampe kejadian aku emosi ke orang itu nanti." Ujar Randi pada Yana."Nanti aku izin ke erte biar dikasih tau ertenya." Ujar Yana."Ya udah aku pergi." Ujar Yana melangkah tinggalkan Randi yang masih merapikan pakaian pakaiannya kedalam tasnya. Sore Harinya, Marwan datang kerumah menemui Randi, Marwan men

  • Mimpi Terburuk    Kenangan bersamamu menyakitkan.

    Pagi itu Randi tiba dirumah yang disewanya. Rumah itu berada didalam komplek perumahan.Barang barang sudah disimpan didalam kamar, sementara kandang kandang kucing diletakkan di ruangan bagian belakang rumah, didapur.Driver Rental tampak menghitung uang yang ada di amplop yang diberikan Randi padanya."Sudah pas pak, terima kasih.""Saya pamit langsung ya pak." Ujar Driver rental."Gak istirahat dulu disini pak." Ujar Randi."Terima kasih pak, saya istirahat dirumah saudara saja, paling sore lanjut balik ke klatennya." Ujar Driver rental pada Randi."Baiklah kalo begitu , terima kasih ya , hati hati dijalan, sampe ketemu lagi pak." Ujar Randi pada driver rental.Driver rental mengangguk, lalu berjalan masuk kedalam mobil yang diparkir digarasi rumah, mobil melaju keluar rumah dan pergi , Randi menutup pintu pagar rumahnya lalu masuk kedalam rumah.Randi membuka pintu kandang kucing, 3 ekor kucingnya pu

  • Mimpi Terburuk    Misteri hamilnya Sekar

    Randi tampak sedang bertemu Pak Ramesh Singh, mantan Produsernya dulu.Siang itu, Randi dipanggil untuk datang kerumah Mantan Boss nya , Tujuannya membicarakan rencana Pak Ramesh Singh untuk membuat Web Series dan meminta Randi untuk mengurus pelaksanaan produksi hingga pasca produksinya.Pak Ramesh Singh terkenal sebagai orang yang baik hati, dan selalu percaya kepada siapapun yang bekerjasama dengannya. Karena hal itu, tidak sedikit Pak Ramesh Singh dikecewakan dan gagal dalam produksinya karena dimanfaatkan oleh segelintir orang yang hanya ingin mendapatkan uang dari perusahaannya tanpa menjaga kualitas produksi film maupun sinetronnya.Randi Ingat, saat dulu awal awal Randi menikah dan memutuskan hidup tinggal di Jogjakarta bersama istrinya Yana, Pak Ramesh Singh meminta Randi untuk membantunya, memperbaiki produksinya yang berantakan dan gagal. Namun karena dulu tekad dan niat Randi sangat kuat untuk berhenti sebagai Sutradara film , dan merintis

  • Mimpi Terburuk    Hell...Lo Antok !

    Hari hari Randi di isi dengan aktifitasnya dilapangan dengan syuting, kali ini Randi sedang menggarap sebuah film thriller.Kesuksesan demi kesuksesan diraih Randi."Ok Cut ! Break !! Terima kasih all tim untuk kerjasama baiknya." Ujar Randi mengakhiri sesi syuting hari terakhirnya itu. Seluruh tim bersuka cita dan bersalam salaman, tampak wajah mereka menunjukkan kepuasan.Pimpinan Produksi menyalami Randi."Semoga film kita sukses dipasaran pak." Ujar Pimpinan Produksi."Ok Pak." Ujar Randi.Randi anti memakai istilah istilah agama. Untuk itu Randi cuma menjawab Ok saja dengan tersenyum santai."Oh ya pak Jay, sebelum masuk ke studio editing, saya mau cuti dulu , nanti sepulang saya dari jawa kita lanjut ngedit nya." Ujar Randi pada Jay, Pimpinan Produksi."Baik Pak." Ujar Pimpinan Produksi.Randi lalu melangkah menuju mobilnya, masuk kedalam mobil, menyalakan mesin mobil, kemudian pergi meninggalkan lokasi syut

  • Mimpi Terburuk    Kepribadian Ganda Randi.

    Saat Randi hendak mengarahkan alat yang berupa gunting pagar itu, tangannya dipegang Sandi."Jangan terburu buru Ran..." Ujar Sandi pada Randi.Randi menoleh pada Sandi yang memegang tangannya , mencegahnya untuk melukai mulut Antok."Lepasin, biar ku habisin dia." Ujar Randi menghentakkan tangannya yang dipegang Sandi, Sandi melepaskan genggaman tangannya pada Randi.Melihat itu Antok terlihat semakin panik, dari wajahnya terlihat kebingungan dan rasa panik yang sangat tinggi melihat Randi begitu."Ada baiknya kita sedikit bermain main dengannya Ran..." Ujar Rahman, Randi menoleh ke Rahman."Aaahhh, kalian mengacaukan rencanaku." Teriak Randi kesal sambil memukulkan gunting pagar itu ke dengkul Antok.Antok kesakitan, dia semakin bingung dan ketakutan melihat tingkah Randi itu."Ttt...tt..ttoolloong Mas...lepaskan saya..." Rengek Antok ketakutan."Ssstt...kamu diam yaa.." Ujar Sandi pada Antok yang tampak k

Latest chapter

  • Mimpi Terburuk    Epilog

    Para petugas polisi segera bergerak untuk memburu Via yang membunuh Yana, salah seorang petugas polisi mendobrak paksa pintu rumah kontrakan Via, polisi berhasil mencium jejak persembunyian Via selama ini, untuk itu mereka mendatangi rumah Via agar bisa segera menangkap Via yang telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Yana.Setelah pintu terbuka karena di dobrak paksa, Manto beserta lima petugas kepolisian segera masuk ke dalam rumah, mereka segera bergerak memencar menyusuri seluruh ruangan untuk mencari Via.Di dalam rumah itu tidak mereka temukan Via yang lebih dulu sudah pergi melarikan diri, Manto masuk ke dalam kamar, dia melihat ada bekas genangan darah yang mengering di atas tempat tidur, ada juga pisau tergeletak di lantai kamar, Manto tahu, di kamar itulah Via menjalankan aksinya membunuh Yana, dengan keadaan terikat dan terbaring di atas tempat tidur, wajah Manto terlihat kesal karena dia tidak menemukan Via di dalam rumahnya.Seorang petugas

  • Mimpi Terburuk    Lepas dari mulut Singa, masuk kedalam perangkap Serigala

    Kembali ke beberapa jam sebelum terjadinya pembunuhan Yana yang dilakukan Via. Via membuka pintu kamar setengah, semburat cahaya masuk ke dalam kamar saat pintu terbuka, mengenai wajah Yana yang terikat di atas tempat tidur, Yana cepat menoleh kearah datangnya Via yang berjalan santai dan tenang mendekatinya."Via...Viaa tolong, lepasin bunda, lepasin bunda, biarkan bunda pergi dari sini ya, tolong Via..." Ujar Yana memelas pada Via yang menatapnya dengan tatapan sorot mata yang dingin, wajah Yana terlihat penuh dengan rasa kecemasan dan ketakutan melihat sikap dingin Via."Kamu harus di hukum atas semua perbuatanmu pada papahku." Ujar Via dengan suara datar menatap dingin wajah Yana yang ketakutan, dia merasakan ada hal yang aneh pada diri Via saat melihat wajahnya, perasaan Yana menjadi semakin cemas, dia merasakan akan terjadi sesuatu hal yang tidak pernah dibayangkannya sebelumnya.Via mendekati Yana yang terikat diatas tempat

  • Mimpi Terburuk    Mengungkap sisi gelap Via selama ini

    Via membaca pesan yang dikirimkan papahnya dengan ekspresi wajah datar dan tenang."Untuk putri papah. Terima kasih telah menjadi putri terbaik yang pernah aku miliki. Sebentar lagi papah akan pergi jauh darimu, Nak, Tetaplah menjadi putri papah yang baik, Waktu terbaik dalam hidupku adalah Ketika menjadi papahmu.papah mencintai Via melebihi cinta pada diriku sendiri.Nak, kamu adalah harta yang paling berharga milikku, Harapan terbesar papah adalah agar kamu selalu tahu bahwa papah sangat mencintai kamu. Selama ini papah sulit memahami seorang wanita, hanya satu wanita yang papah terus berusaha untuk memahami dirinya, ya, itu kamu anakku. Papah tahu, Via sosok perempuan hebat, kuat. Jangan pernah bersedih anakku. Jangan biarkan air matamu jatuh karena kepergian papah ini, tetaplah tersenyum, Berjuanglah dengan sungguh-sungguh, kelak kamu pasti mendapatkan apapun yang kamu inginkan.Papah pamit, jaga dirimu baik baik." Tulis Randi mengakhiri pesannya pada Via

  • Mimpi Terburuk    Akhir dari petualangan sang psikopat

    Siang itu, di kantor kepolisian, Gunawan dan Manto sedang menemui seorang Dokter yang sengaja datang memberikan laporan kepada pihak kepolisian."Mengapa setelah berhari hari bapak baru datang melapor ?" Tanya Gunawan."Sebenarnya saya ragu dan takut, hanya saja, kok ya hati saya bergejolak terus, jadi saya niatkan diri untuk memberanikan diri melapor ke sini." Jelas sang Dokter."Bapak kenal dimana dengan Rizal?" Tanya Gunawan."Dia kawan baik adik saya pak, mereka satu profesi, kerja di kantor film yang sama sebagai editor, karena Rizal sering datang kerumah kalo pas liburan ke jogja, dia kenal saya." Ujar Dokter memberi penjelasan."Saat itu dia hubungi saya, minta tolong,abangnya katanya terluka di tusuk orang, saya suruh bawa kerumah sakit, dia bilang gak bisa, dia minta tolong terus ke saya, akhirnya saya datang menemuinya dan mengobati abangnya yang terluka." Ujar Dokter, Gunawan dan Manto mendengarkan penjelasannya."Saat saya

  • Mimpi Terburuk    Kenyataan pahit yang didapat Rizal.

    Dalam proses pemulihan dirinya, Randi mengisi hari harinya dengan tetap berada di dalam kamarnya yang sengaja gelap dan tidak diterangi lampu, diatas meja yang ada di kamar apartemen milik Rizal ada sepiring makanan dan buah buahan serta minuman di dalam gelas, ada juga obat obatan yang sengaja di beli Rizal untuk mengobati sakit lupa ingatan Randi. Hari itu, Randi terlihat berdiri di depan jendela kamar apartement yang terbuat dari kaca, dia menatap jauh keluar, dari dalam kamarnya yang berada di lantai 20 apartemen, terlihat bangunan bangunan gedung gedung perkantoran serta rumah rumah penduduk, awan bergerak beriringan, berkumpul menjadi satu dan membentuk gumpalan tebal di langit, cuaca mendung sore itu, matahari memasuki senja, berproses untuk tenggelam dan menghilangkan dirinya untuk digantikan bulan yang akan menentukan datangnya malam, tatapan mata Randi kosong, sekosong fikirannya saat itu, karena tak mampu mengingat apa yang sudah terjadi p

  • Mimpi Terburuk    Lupa Ingatan Jangka pendek

    Via menghempaskan pantatnya di sofa yang ada diruang tamu rumah kontrakannya, dia tercenung, dari raut wajahnya terlihat perubahan pada air mukanya, terlihat ada rasa kecemasan yang begitu besar didalam dirinya, ada rasa ketakutan yang mendalam pada jiwanya tatkala ia membayangkan hal buruk terjadi pada papahnya."Semoga papah baik baik saja, cepat sadar pah." Gumam Via pada dirinya sendiri, dia memikirkan tentang kondisi papahnya saat ini yang dalam kondisi kritis, seperti yang dikabarkan Rizal padanya.Dalam kecemasan dan ketakutannya akan papahnya yang tak sadarkan diri karena luka parah yang dideritanya, Via terlihat resah, dia tak bisa menerima kenyataan bahwa papahnya terluka parah oleh Yana, orang yang berusaha di lindunginya dari kejahatan papahnya, ada kekecewaan membekas di jiwa Via jika membayangkan semua hal yang sudah terjadi itu.Via tiba tiba meringis menahan sakit, dia memegang kepalanya, merasakan sakit dan pusing, dia merasakan saa

  • Mimpi Terburuk    Bagaimana Randi ?

    Paman Mulyono terlihat wajahnya sedih, dia cemas sekali, menunggu dan berharap kabar baik dari Gunawan tentang Yana, keponakan yang sangat disayanginya itu, anak dari adik kandungnya."Mudah mudahan kamu baik baik saja Yana." Ujar paman Mulyono."Tuhan, tolong lindungi dan selamatkan Yana, jangan biarkan Randi membunuhnya, aku mohon Tuhan." Ujar paman Mulyono berdoa dengan cara yang dianut agamanya, ya, paman Mulyono seorang khatolik, berbeda agama dengan Yana yang menjadi mualaf dan menjadi muslim. Namun itu tidak membuat hubungan keluarga mereka pecah, walaupun banyak yang berbeda agama dan keyakinan dalam keluarga, mereka tetap hidup rukun, harmonis dan saling menyayangi satu sama lainnya, tidak ada permusuhan diantara mereka, seperti paman Mulyono yang begitu menyayangi Yana dan melindungi dirinya.Sementara itu, di tempat lain, Gunawan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, melintas melewati mobil mobil yang ada dijalan raya, suara

  • Mimpi Terburuk    Bebas lepas dari cengkraman mulut harimau

    Dengan cepat sosok Roni yang muncul dalam diri Randi berjalan dengan langkah cepat mendekati Yana yang teriak memaki, lalu dia memukuli wajah Yana sekuat kuatnya, dia mengamuk, menghajar wajah Yana hingga babak belur bengkak berdarah, lalu dia menendang Yana yang duduk terikat di kursi, tendangan Roni membuat Yana yang dalam posisi terikat di kursi jatuh terjerembab kebelakang, Roni yang mengamuk hendak menginjak tubuh Yana, tiba tiba secara refleks, dia terbanting dan terjatuh ke lantai, sosok Randi yang muncul kembali dalam dirinya mendorong Roni agar tidak memukuli Yana."Sudah cukup ! Hentikan Roni, Hentikan !! Dia bisa mati nanti !!" Teriak Randi membentak Roni, Randi cepat mendekati Yana, membangunkan Yana yang terjatuh, Yana kembali di dudukkan di kursi masih dalam keadaan terikat."Aku gak bisa melakukan ini, aku gak bisa ! Udah cukup, hentikan !" Teriak Randi memegangi kepalanya, Yana terlihat ketakutan melihat Randi, seakan seperti terjadi keributan pa

  • Mimpi Terburuk    Psikopat gila kamu Randi !

    Setelah Randi yang saat itu telah berubah menjadi sosok Roni yang ada dalam dirinya melucuti seluruh pakaian Sekar dan juga melepaskan pakaiannya, hal yang selama ini tidak pernah di inginkan dan di duga pun terjadi pada diri Sekar.Malam itu, kesucian Sekar pun direnggut oleh Randi, yang memiliki kepribadian ganda dalam dirinya, hingga tidak perduli dengan Sekar sebagai anak sambungnya.Dalam keadaan pingsan terbius Sekar tertidur dan tidak mengetahui jika saat ini dirinya sedang disetubuhi bapak angkat yang selama ini dianggapnya sebagai bapak kandungnya sendiri, Randi yang berubah menjadi sosok Roni dengan menyeringai mengerikan sangat menikmati dirinya menyetubuhi Sekar, dalam melakukan itu, terlintas kilatan kilatan sekelebat bayang wajah Yana bergant ganti dengan wajah Sekar, seakan dia membayangkan sedang menyetubuhi Yana.Sekar tak berdaya, dia jatuh ke dalam pelukan Randi, malam itu Sekar di perkosa Randi hingga berkali kali, ke empat sosok kepribadian

DMCA.com Protection Status