Beranda / Thriller / Mimpi Terburuk / Pembunuhan yang menggemparkan warga.

Share

Pembunuhan yang menggemparkan warga.

Penulis: FR.Dalimunthe
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-01 12:47:28

   Pagi itu tampak ramai orang orang berkumpul di sekitaran kali yang ada di depan Aula pertemuan RT/RW.

Garis pembatas dari Polisi dipasang, beberapa Petugas Polisi ada disitu, Petugas Forensik dari kepolisian mengangkat mayat dari bawah jembatan kali tersebut. Di batu yang ada pada pinggir kali/selokan ada tulisan "Hell...Lo." dan tulisan "Tempatmu di Neraka!"

Orang orang yang menyaksikan tampak bergidik ngeri melihat mayat yang rusak terbujur kaku itu, ada sebagian warga yang menutup hidungnya karena tercium bau menyengat dari mayat itu.

Terlihat mayat yang ditandu itu mulutnya rusak bekas sayatan pisau, dari jari jarinya menghitam, dan di jari jari mayat tersebut tidak ada kuku kuku mayat tersebut.

Sepertinya mayat itu dibunuh dengan kejam dengan menyobek mulut dan mencabut kuku kuku jarinya.

Mayat tersebut diangkat dan dimasukkan kedalam mobil ambulance. Diantara warga yang menyaksikan bergidik melihat sosok mayat itu.

"Itukan pak Riyadi ?" Ujar salah seorang Warga yang ada ditempat itu.

Mendengar siapa mayat itu sontak warga warga ramai berbisik bisik kasak kusuk.

Diantara warga warga itu tampak Randi yang baru pulang dari mini market melihat kerumunan tersebut.

Ketika Randi menatap mayat Riyadi yang dimasukkan kedalam mobil ambulance oleh petugas paramedis, wajah Randi terdiam terpaku melihatnya.

"Pantes beberapa hari ini gak keliatan pak Riyadi, ternyata..." Ujar salah satu warga.

"Kasihan nasibnya...mati mengenaskan begitu." Ujar Warga lainnya.

"Siapa yang tega membunuhnya sekejam itu ya?" Ujar Warga lainnya lagi.

"Ya gak tau, kok nanya saya, wong pak Riyadi itu orangnya juga gitu, tengil, angkuh, merasa paling hebat dikampung ini, gak kan heran kalo banyak orang yang dendam sama dia, musuhnya banyak." Ujar salah satu Warga.

"Huuss, jangan sembarangan ngomong, biarin Polisi yang mengurusnya." Ujar pak RT menyuruh para warga diam agar tidak membuat gosip gosip yang bisa membuat keruh suasana.

Randi berjalan melangkah masuk kedalam gang rumahnya, terdengar suara teriakan tangisan dan raungan dari dalam rumah Riyadi, Istri Riyadi Tatik meraung raung menangis meratapi kematian Riyadi, suaminya.

Randi mendengar itu sejenak berhenti melangkah, mendengar tangisan itu, namun kemudian Randi kembali melangkahkan kakinya kerumahnya, membuka pintu rumah lalu masuk kedalam rumahnya.

Dari dalam rumah, dibalik horden jendela rumahnya Randi sekilas mengintip kearah luar rumah.

"Kasihan..." Ujar Randi menghela nafasnya .

Randi duduk di sofa ruang tamu, membuka bungkusan belanjaan yang dibelinya dari minimarket.

Randi mengambil roti lalu memakannya, dengan santai Randi menikmati roti itu, lalu Randi membakar rokoknya, menghembuskan asap rokok tersebut, tampak wajah Randi terlihat tenang.

Sore itu, Yana datang kerumah dan menemui Randi yang sedang menikmati kopinya diruang tamu.

"Kapan kamu mau pergi dari rumahku ini?" Tanya Yana pada Randi.

"Secepatnya, kalo aku udah dapat uangnya." Ujar Randi.

"Aku udah ada uangnya, kapan kamu perginya biar nanti aku transfer uangnya." Jelas Yana .

"Kalo kamu udah ada uangnya, bisa sekarang atau besok kamu transfer, biar aku bisa bayar dp utk rental mobil dan sewa kontrakan rumah di Jakarta." Ujar Randi pada Yana.

"Ya udah, mana nomor rekening kamu, nanti aku transfer." Ujar Yana.

"Bukannya kamu nyimpan nomor rekeningku?" Ujar Randi.

"Lupa, gak tau simpan dimana." Ujar Yana cuek.

"Oh gitu." Ujarnya . Lalu Randi mengambil ponselnya, mengetik dipesan wa , dan mengirimkannya ke Yana.

"Itu nomor rekening bank aku, kasih tau ya kalo udah kamu transfer." Ujar Randi.

Yana melihat notif, ada pesan wa yang masuk di ponselnya, pesan dari Randi.

"Iya." Jawab Yana, lalu Yana melangkah keluar rumah meninggalkan Randi sendiri dirumah itu.

Terdengar suara pengajian malam itu dari arah rumah Riyadi yang meninggal, rumah itu tepat berada disamping rumah Randi.

Suara pintu garasi rumah terbuka, Randi tahu kalau yang datang itu Yana. Terdengar suara Yana dan anak anak memasuki rumah.

"Kamu ambilin pet cargonya di kamar atas sana." Ujar Yana pada Sekar.

Sekar mengangguk, lalu dia segera melangkah naik tangga menuju lantai atas rumah.

Sementara Yana menyiapkan 2 kandang kucing, dan Dewi mengambil bungkusan makanan makanan kucing dan meletakkannya di dalam tas yang dibawanya.

Semua kebutuhan kucing di masukkan kedalam tasnya, obat obatan, shampo, tempat makan, gunting kuku kucing, hair driyer.

Sekar turun dari lantai atas, tiba tiba Sekar merasa mual, Sekar cepat berlari kearah wastafel yang ada didapur, Sekar muntah. 

Tapi tidak ada yang keluar dari mulutnya, Sekar muntah karena terasa sangat mual sekali. Melihat itu Yana mendekati Sekar.

"Kamu sakit ? Sana pake minyak angin, masuk angin kali kamu." Ujar Yana, Sekar memgangguk.

"Iya kali Ma, dari kemaren kok kerasa mual terus, eneg." Ujar Sekar, Yana melangkah ke kamarnya, membuka pintu kamar, lalu keluar dengan membawa minyak angin .

"Oleskan ini." Kata Yana pada Sekar sambil memberikan minyak angin.

Sekar mengambil minyak angin itu, lalu duduk di kursi meja makan, mengoleskan minyak angin keperut dan dahinya.

Dewi menggendong Max, kucingnya lalu memasukkannya ke kandang, tak lama, Yana juga datang menggendong Shisy kucing satunya lagi dan memasukkannya ke kandang yang lain.

"Udah semua kan ?" Tanya Yana pada anak anaknya.

"Pasir nya Ma ?" Ujar Sekar masih menahan rasa mualnya.

"Berat, nanti beli aja yang barulah." Ujar Yana, Sekar mengangguk.

Lalu Yana, Sekar dan Dewi keluar dari rumah itu, Randi mengintip dari balik horden jendela ruang tamu, melihat kepergian Yana dan anak anaknya membawa 2 ekor kucing.

Randi menghela nafas, Randi melangkah pelan, menghampiri Mira yang rebahan dikursi santai ruang keluarga bersama anaknya Cleo. Mira Kucingnya yang berbulu orange , Randi membelai lembut kepala Mira, kucing itu menyambutnya.

Randi lalu melangkah ke taman, di situ ada Lolo sedang duduk diam , Randi menggendongnya, lalu menciumi kucingnya tersebut.

"Kalian ikut papah yaa..."

"Temani papah. " Ujar Randi pada kucingnya itu.

Tak lama Yana tiba tiba masuk kedalam rumahnya, langsung melangkah ke arah kamar, Randi kaget tidak menyangka Yana kembali.

Tak berapa lama Yana keluar kamar membawa tas berisi pakaian, melangkah hendak keluar dari pintu taman samping garasi.

Langkah Yana terhenti, menoleh pada Randi yang sedang bermain bersama kucingnya ditaman.

"Itu tetangga dajjal, siapa yang meninggal ?" Tanya Yana pada Randi.

Yana menjuluki Istri Riyadi, tetangganya itu sebagai Dajjal, karena sifat orangnya yang culas, licik, biang fitnah, ghibah dan biang rusuh di lingkungan itu.

"Lakinya Dajjal, si Riyadi." Jawab Randi cuek.

Mendengar perkataan Randi, Yana kaget. Tak menyangka kalau yang dibunuh itu Riyadi, tetangganya.

"Mati juga tuh orang, mati kenapa?" Tanya Yana lagi.

"Dibunuh. Mayatnya ditemui si Jarwo pagi tadi." Ujar Randi, mendengar itu Yana kaget. Tak menyangka kalau Riyadi di bunuh.

"Haa?!!"

"Itulah akibatnya merasa diri paling hebat, ketemu musuh akhirnya mati." Jelas Yana, Randi hanya diam saja. Yana lalu melangkah keluar tinggalin Randi ditaman itu, Randi kembali bermain bersama kucingnya.

Hari itu, tampak lingkungan depan rumah Randi sepi, tidak seperti biasa yang ramai dan berisik karena terdengar suara ocehan teriakan Riyadi dan suara gerung gerung motornya .

Randi tampak duduk memejamkan matanya di sofa ruang tamu, menikmati keheningan suasana itu, tampak wajahnya menyiratkan kedamaian dan ketenangan.

"Nikmatnya suasana hening ini." Ujar Randi.

Tak berapa lama ponselnya berbunyi, Randi membuka matanya lalu mengambil ponselnya, ada pesan wa dari Yana. Randi lalu mengkliknya.

Dalam pesan itu tampak ada photo transferan dengan nominal transferan dari Yana. Melihat itu Randi tersenyum, lalu melihat photo transferan itu.

Randi mengetik pesan.

"Kok 5 juta ? gak cukup, aku perlunya paling gak 8 juta." Ujar Randi mengirimkan pesan ke hape Yana. Tak lama ada balasan dari Yana, Randi membaca pesan Yana.

"Besok sisanya aku transfer, rekeningku maksimal bisanya transfer 5 juta perharinya." Jelas Yana pada Randi.

"Ok, aku tunggu sisanya besok ya, terima kasih." Balas Randi mengirim pesan ke Yana. Tak ada lagi balasan dari Yana, Randi kemudian mengecek transferan Yana melalui aplikasi bank yang ada di ponselnya.

Melihat uang 5 juta ada direkeningnya, Randi tersenyum senang.

Yana datang menemui Wiwin di warungnya.

Melihat kedatangan Yana, Wiwin tetangganya itu tersenyum.

"Eeh, mbak Yana...duduk sini mbak." Sapa Wiwin ramah.

Wiwin salah seorang tetangga rumah Yana yang akrab dengan Yana.

Yana lalu duduk di kursi yang ada didepan warung Wiwin itu, Wiwin duduk disampingnya.

"Mbak, emang benar pak Riyadi itu meninggalnya dibunuh ?" Tanya Yana hati hati pada Wiwin.

"Iya mbak, mayatnya ditemui suami saya, ada di kolong jembatan kali itu tuh mbak yang didepan Aula pertemuan erte." Jelas Wiwin.

"Liat mayatnya serem deh mbak, kuku kuku tangannya gak ada, mulutnya rusak bekas sayatan gitu." Ujar Wiwin sambil bergidik seram menceritakan kondisi mayat Riyadi saat ditemukan,Yana mengangguk paham.

"Polisi sedang memanggil anaknya si Irfan tadi pagi." Ujar Wiwin.

"Loh kok anaknya dipanggil ke kantor polisi mbak ?" Tanya Yana.

"Semua orang ditanyain kok mbak sama Polisi yang menyelidiki kasusnya."

"Nah, si Irfan itu dipanggil karena menurut kesaksian salah seorang warga kita, beberapa hari sebelumnya Irfan sama bapaknya, pak Riyadi itu berantem." Jelas Wiwin.

"Ooh, Ya saya tahu itu kabarnya, karena anaknya emosi kesal dibentak bapaknya suruh benerin motor, padahal Irfannya baru bangun tidur." Ujar Yana mencoba mengingat apa yang pernah terjadi.

"Nah, karena itu mbak, Polisi mau cari tau, kayaknya sih Irfan di curigai sebagai tersangka.Ya karena pernah berantem itu." Ujar Wiwin.

"Masa sih anaknya tega bunuh bapaknya sendiri mbak. " Ujar Yana.

"Ya mana tau mbak, namanya kalap. Tapi eh, mudah mudahan aja bukan." Ujar Wiwin.

"Iya mbak, kita gak bisa langsung nuduh. Paling bisa liat perkembangan kabar dari kepolisian ya." Ujar Yana.

"Oh ya mbak, saya mau beli Gula sama berasnya 5 kilo. Sampe lupa mau belanja." Ujar Yana alihkan pembicaraan.

"Oh, iya mbak. sebentar ya." Wiwin masuk kedalam Warungnya, tak lama,Wiwin memberikan bungkusan beras dan gula kepada Yana.

Yana menerimanya lalu memberikan uang pada Wiwin.

"Terima kasih mbak, saya pamit ya." Ujar Yana.

"Loh, kembaliannya mbak Yana?" Ujar Wiwin.

"Udah ambil aja, gak apa mbak." Ujar Yana tersenyum, lalu naik ke motornya.

"Terima kasih mbak." Ujar Wiwin, Yana menyalakan mesin motornya lalu mengangguk pamit ke Wiwin, motor Yana melaju meninggalkan Wiwin.

Bel pintu berbunyi, Randi melihat dari layar monitor cctv rumahnya. Tampak Marwan berdiri di teras depan pintu rumahnya.

Randi melangkah membukakan pintu rumahnya.

"Masuk Wan." Ujar Randi.

"Assalamu'alaikum." Ujar Marwan sambil salim dan cium tangan Randi.

"Waalaikumsalam." Jawab Randi, sebelum duduk Marwan memberikan bungkusan pada Randi.

"Ini ada makanan dari rumah bang, buat makan abang." Ujar Marwan.

"Waah, jadi ngerepotin kamu Wan." Ujar Randi sambil menerima bungkusan makanan dari Randi itu.

"Sebentar ya Wan." Randi berlalu tinggalkan Marwan yang duduk disofa ruang tamu, Randi melangkah kearah ruang makan. Meletakkan makanan dimeja makan.

Randi lalu melangkah ke Kulkas, mengambil botol air dan gelas, kemudian dia berjalan menuju ruang tamu sambil membawa gelas dan botol air minum.

" Diminum Wan, maaf, cuma air biasa." Ujar Randi sambil menuangkan air kedalam gelas dan memberikan pada Marwan.

"Terima kasih bang, gampang, saya bisa ambil sendiri didapur." Ujar Marwan tersenyum.

"Mbak Yana sama anak anak belum pulang bang?" Tanya Marwan.

"Belum." Jawab Randi sambil berusaha menyembunyikan wajah sedihnya itu dihadapan Marwan.

"Lama juga ya." Ujar Marwan.

"Kita ngobrol di musholla aja yuk." Ajak Randi pada Marwan.

Marwan mengikuti Randi yang berjalan menuju musholla yang ada didalam rumah itu. Randi duduk di salah satu sajadah, asbak rokok diletakkannya didepannya, mengambil rokok dan membakarnya, Marwan duduk dihadapannya. Randi terdiam sejenak, menghela nafasnya, Randi menatap wajah Marwan lemah.

"Saya digugat cerai istri. " Ujar Randi dengan berat hati memberitahukan masalahnya pada Marwan. Marwan kaget mendengarnya.

"Innalillahi...masalahnya apa bang?" Ujar Marwan pada Randi.

"Entahlah, saya juga bingung Wan, ditanya masalahnya apa,Yana gak mau bicara dengan saya."

"Bingung aja liatnya, selama nikah gak pernah sekalipun kami ribut, tiap hari kemana mana berdua, urus usaha berdua, selalu becanda dirumah maupun diluar rumah." Ujar Randi menghela nafas berat.

"Saya gak habis pikir, kok ya mendadak tiba tiba minta cerai tanpa ada masalah yang terjadi sebelumnya." Ujar Randi.

"Udah coba buat ajak mbak Yana ngobrol baik baik bang ?" Tanya Marwan.

"Gimana mau ngobrolin masalah itu Wan, Liat muka saya aja gak mau, kalo ketemu saya keliatan buru buru pengen menghindar, mukanya kayak jijik liat saya, jadi gak bisa ngobrol, karena selalu menghindar kalo diajak ngobrolin masalah." Jelas Randi.

"Yang Sabar bang, Allah sedang naikin derajat abang ke yang lebih tinggi lagi. Saya yakin." Ujar Marwan.

Randi tersenyum getir mendengar Marwan bilang Allah sedang naikkan derajatnya dengan masalah itu, Randi menyembunyikan senyum getir kebencian , karena Randi benci jika mendengar nama Tuhan disebut, namun Randi tidak ingin Marwan mengetahui hal itu, Randi menutupinya.

"Mungkin begitu Wan." Ujar Randi menjawab ucapan Marwan tadi padanya.

Terdengar suara bel pintu rumah berbunyi, Randi melihat ke layar monitor cctv.

"Siapa malam malam begini datang?" Ujar Randi sambil melirik jam yang ada di dinding rumah, jam menunjukkan pukul 23:40 wib malam.

Randi berjalan melangkah membuka pintu rumah, muncul keamanan lingkungan erte didepan pintu.

"Motor siapa itu didepan?" Tanya Kemanan itu ketus tanpa salam dan sopan.

"Oh, motor Saudara saya, ini baru mau pamit pulang." Ujar Randi.

"Kalo mau nginap bilang, lapor ke erte, motor dimasukkan kerumah, kalo bertamu liat waktu, lagi pandemi covid begini, lagi ada pembunuhan, kalo bertamu ada batasnya." Ujar Keamanan itu, Randi mengangguk.

Marwan datang sudah memakai helm dan jaketnya, mendekati kemanan erte.

"Iya Mas, Maaf, ini saya mau pulang." Ujar Marwan menenangin.

Keamanan itu melengos pergi begitu saja.

Keamanan itu memang dikenal dilingkungan itu angkuh. Randi tak menyukai cara dan sikapnya, namun karena ada Marwan, Randi berusaha menahannya.

"Maaf ya Wan, emang gitu tuh keamanan, biasa, merasa jadi keamanan, jadi bisa seenaknya gak pake sopan santun sama adab negur orang." Ujar Randi.

"Iya ga apa bang, biasa, padahal bukan sekali ini saya datang kerumah abang pulang malam malam, saya paham sih situasinya." Ujar Marwan.

"Saya pamit dulu bang." Ujar Marwan sambil salim ke Randi.

"Iya, hati hati di jalan." Jawab Randi.

Marwan naik ke motornya, menyalakan mesin, Randi melihat didepan gang ditutup oleh palang pintu.

"Bentar Wan, gangnya udah dipalang." Ujar Randi , Lalu melangkah membuka palang pintu gang.

Marwan menjalani motornya, berlalu tinggalkan Randi, Randi melihat kepergian Marwan dijalanan itu, Randi melihat ke arah Keamanan yang tampak sedang berdiri ngobrol bersama seorang warga yang ronda tidak jauh darinya.

Randi menatap tajam pada Keamanan erte tersebut, wajah Randi memperlihatkan kebencian pada keamanan itu karena sikapnya tadi. Lalu kemudian Randi melangkah kearah rumahnya setelah menutup palang pintu di gang itu.

Randi membuka pintu, masuk kedalam rumahnya, mematikan semua lampu lampu yang ada didalam rumahnya.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mr.AXZ
laki lemah mo matek betina selingkuh anak mba happy family
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Mimpi Terburuk    Investigasi kepolisian.

    Bel pintu berbunyi, Randi membuka pintu rumahnya, tampak siang itu 3 petugas kepolisian datang berkunjung kerumahnya."Dengan bapak Randi ?" Ujar Petugas Polisi satu."Benar pak, silahkan masuk." Ujar Randi mempersilahkan masuk polisi polisi itu.Petugas Polisi pun masuk kedalam rumah Randi tanpa melepas sepatu mereka.Randi menutup pintu rumahnya."Maaf, pintunya saya tutup pak, khawatir kucing kucing saya kabur keluar." Ujar Randi.Petugas Polisi mengangguk dan melihat kucing Randi yang tidur diatas aquarium ikan arwananya."Tidak apa Pak." Ujar Petugas Polisi dua."Maaf pak, maksud kedatangan kami kesini, ingin menanyakan keberadaan pak Randi saat hari dan waktu kematian almarhum pak Riyadi tetangga bapak." Ujar Petugas Polisi tiga."Bisa dijelaskan pada kami dimana dan kemana bapak pada tanggal 30 januari jam 23:00 wib hingga jam 01:00 wib?" Ujar Petugas Polisi tiga."Oh saya ada dirumah pak, gak kemana

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-01
  • Mimpi Terburuk    Selamat tinggal kenangan.

    Siang itu Yana datang kerumahnya, Yana mengeluarkan semua pakaian pakaian Randi yang ada didalam lemari pakaian didalam kamar mereka.Pakaian Pakaian itu diletakkannya di ruang musholla rumahnya.Randi merapikan pakaian pakaiannya dan memasukkannya kedalam koper dan tas tas yang sudah disiapkannya."Jadi nanti malam jam sepuluh kamu berangkatnya?" Ujar Yana."Iya." Ujar Randi sambil memasukkan semua pakaian pakaiannya ke dalam tas ."Tolong bilangin erte, kalo nanti malam ada mobil yang mau angkut barang barangku. Nanti Keamanan erte sok jagoan itu marah marah lagi nyuruh pergi karena malam malam. Jangan sampe kejadian aku emosi ke orang itu nanti." Ujar Randi pada Yana."Nanti aku izin ke erte biar dikasih tau ertenya." Ujar Yana."Ya udah aku pergi." Ujar Yana melangkah tinggalkan Randi yang masih merapikan pakaian pakaiannya kedalam tasnya. Sore Harinya, Marwan datang kerumah menemui Randi, Marwan men

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-01
  • Mimpi Terburuk    Kenangan bersamamu menyakitkan.

    Pagi itu Randi tiba dirumah yang disewanya. Rumah itu berada didalam komplek perumahan.Barang barang sudah disimpan didalam kamar, sementara kandang kandang kucing diletakkan di ruangan bagian belakang rumah, didapur.Driver Rental tampak menghitung uang yang ada di amplop yang diberikan Randi padanya."Sudah pas pak, terima kasih.""Saya pamit langsung ya pak." Ujar Driver rental."Gak istirahat dulu disini pak." Ujar Randi."Terima kasih pak, saya istirahat dirumah saudara saja, paling sore lanjut balik ke klatennya." Ujar Driver rental pada Randi."Baiklah kalo begitu , terima kasih ya , hati hati dijalan, sampe ketemu lagi pak." Ujar Randi pada driver rental.Driver rental mengangguk, lalu berjalan masuk kedalam mobil yang diparkir digarasi rumah, mobil melaju keluar rumah dan pergi , Randi menutup pintu pagar rumahnya lalu masuk kedalam rumah.Randi membuka pintu kandang kucing, 3 ekor kucingnya pu

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-01
  • Mimpi Terburuk    Misteri hamilnya Sekar

    Randi tampak sedang bertemu Pak Ramesh Singh, mantan Produsernya dulu.Siang itu, Randi dipanggil untuk datang kerumah Mantan Boss nya , Tujuannya membicarakan rencana Pak Ramesh Singh untuk membuat Web Series dan meminta Randi untuk mengurus pelaksanaan produksi hingga pasca produksinya.Pak Ramesh Singh terkenal sebagai orang yang baik hati, dan selalu percaya kepada siapapun yang bekerjasama dengannya. Karena hal itu, tidak sedikit Pak Ramesh Singh dikecewakan dan gagal dalam produksinya karena dimanfaatkan oleh segelintir orang yang hanya ingin mendapatkan uang dari perusahaannya tanpa menjaga kualitas produksi film maupun sinetronnya.Randi Ingat, saat dulu awal awal Randi menikah dan memutuskan hidup tinggal di Jogjakarta bersama istrinya Yana, Pak Ramesh Singh meminta Randi untuk membantunya, memperbaiki produksinya yang berantakan dan gagal. Namun karena dulu tekad dan niat Randi sangat kuat untuk berhenti sebagai Sutradara film , dan merintis

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-02
  • Mimpi Terburuk    Hell...Lo Antok !

    Hari hari Randi di isi dengan aktifitasnya dilapangan dengan syuting, kali ini Randi sedang menggarap sebuah film thriller.Kesuksesan demi kesuksesan diraih Randi."Ok Cut ! Break !! Terima kasih all tim untuk kerjasama baiknya." Ujar Randi mengakhiri sesi syuting hari terakhirnya itu. Seluruh tim bersuka cita dan bersalam salaman, tampak wajah mereka menunjukkan kepuasan.Pimpinan Produksi menyalami Randi."Semoga film kita sukses dipasaran pak." Ujar Pimpinan Produksi."Ok Pak." Ujar Randi.Randi anti memakai istilah istilah agama. Untuk itu Randi cuma menjawab Ok saja dengan tersenyum santai."Oh ya pak Jay, sebelum masuk ke studio editing, saya mau cuti dulu , nanti sepulang saya dari jawa kita lanjut ngedit nya." Ujar Randi pada Jay, Pimpinan Produksi."Baik Pak." Ujar Pimpinan Produksi.Randi lalu melangkah menuju mobilnya, masuk kedalam mobil, menyalakan mesin mobil, kemudian pergi meninggalkan lokasi syut

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-02
  • Mimpi Terburuk    Kepribadian Ganda Randi.

    Saat Randi hendak mengarahkan alat yang berupa gunting pagar itu, tangannya dipegang Sandi."Jangan terburu buru Ran..." Ujar Sandi pada Randi.Randi menoleh pada Sandi yang memegang tangannya , mencegahnya untuk melukai mulut Antok."Lepasin, biar ku habisin dia." Ujar Randi menghentakkan tangannya yang dipegang Sandi, Sandi melepaskan genggaman tangannya pada Randi.Melihat itu Antok terlihat semakin panik, dari wajahnya terlihat kebingungan dan rasa panik yang sangat tinggi melihat Randi begitu."Ada baiknya kita sedikit bermain main dengannya Ran..." Ujar Rahman, Randi menoleh ke Rahman."Aaahhh, kalian mengacaukan rencanaku." Teriak Randi kesal sambil memukulkan gunting pagar itu ke dengkul Antok.Antok kesakitan, dia semakin bingung dan ketakutan melihat tingkah Randi itu."Ttt...tt..ttoolloong Mas...lepaskan saya..." Rengek Antok ketakutan."Ssstt...kamu diam yaa.." Ujar Sandi pada Antok yang tampak k

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-03
  • Mimpi Terburuk    Pembantaian Tatik Sekeluarga

    Malam itu, di kamar ruang rawat inap rumah sakit, Antok tampak sedang tertidur. Sesosok bayangan masuk kedalam kamar, langkah kakinya pelan berjalan mendekati Antok yang terbaring di ranjang/rusbang rumah sakit. Sosok pria itu memakai topi dan masker yang menutupi mulut hingga hidungnya.Pria itu berdiri dihadapan Antok. Sorot matanya terlihat tajam menatap Antok. Lalu dengan cepat, Sosok pria itu mengambil bantal yang ada, melihat ada sosok pria berdiri didepannya Antok kaget berusaha meronta.Pria yang ternyata Randi itu dengan cepat menutup bantal ke wajah Antok, dengan menekannya sekuat tenaga dengan tangannya memakai sarung tangan latex, Antok berusaha meronta ronta, tak bisa bernafas. Randi terus menekan bantal yang menutup wajah Antok.Tak berapa lama, Antok terkulai lemah, tak bernafas, Randi melepaskan bantal , lalu cepat bergegas keluar dari ruang rawat inap tersebut.Dokter dan perawat berlari memasuki kamar ruang rawat inap yang d

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-04
  • Mimpi Terburuk    Menjalankan Misi Teror.

    Seorang Pria berdiri didepan cafe, membaca Plang tulisan cafe "Dewi sekar." Pria itu memakai topi dan berkumis serta berjambang dan sedikit berjenggot.Pria itu menatap kedalam cafe, membuka kaca matanya, melangkah mendekati selebaran kertas yang terpajang di dinding cafe.Pria itu ternyata Randi, yang sengaja menyamar untuk membedakan penampilannya agar tidak dikenali.Randi masuk kedalam cafe milik Yana, dipintu masuk, Randi mengambil selebaran kertas yang berisi Iklan " Di jual Rumah ", Melipat lembaran kertas itu lalu masuk kedalam cafe.Randi duduk disalah satu kursi meja yang ada didalam cafe tersebut, memandangi isi ruangan cafe, "cukup asri juga tempatnya" bathin Randi.Pelayan datang menghampiri Randi."Silahkan dipilih menu nya Pak." Ujar Pelayan pada Randi."Ah, saya pesan ayam geprek sama es teh aja ya, gulanya dikit aja." Ujar Randi."Baik Pak, mohon ditunggu." Ujar Pelayan, Randi mengangguk. P

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-04

Bab terbaru

  • Mimpi Terburuk    Epilog

    Para petugas polisi segera bergerak untuk memburu Via yang membunuh Yana, salah seorang petugas polisi mendobrak paksa pintu rumah kontrakan Via, polisi berhasil mencium jejak persembunyian Via selama ini, untuk itu mereka mendatangi rumah Via agar bisa segera menangkap Via yang telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Yana.Setelah pintu terbuka karena di dobrak paksa, Manto beserta lima petugas kepolisian segera masuk ke dalam rumah, mereka segera bergerak memencar menyusuri seluruh ruangan untuk mencari Via.Di dalam rumah itu tidak mereka temukan Via yang lebih dulu sudah pergi melarikan diri, Manto masuk ke dalam kamar, dia melihat ada bekas genangan darah yang mengering di atas tempat tidur, ada juga pisau tergeletak di lantai kamar, Manto tahu, di kamar itulah Via menjalankan aksinya membunuh Yana, dengan keadaan terikat dan terbaring di atas tempat tidur, wajah Manto terlihat kesal karena dia tidak menemukan Via di dalam rumahnya.Seorang petugas

  • Mimpi Terburuk    Lepas dari mulut Singa, masuk kedalam perangkap Serigala

    Kembali ke beberapa jam sebelum terjadinya pembunuhan Yana yang dilakukan Via. Via membuka pintu kamar setengah, semburat cahaya masuk ke dalam kamar saat pintu terbuka, mengenai wajah Yana yang terikat di atas tempat tidur, Yana cepat menoleh kearah datangnya Via yang berjalan santai dan tenang mendekatinya."Via...Viaa tolong, lepasin bunda, lepasin bunda, biarkan bunda pergi dari sini ya, tolong Via..." Ujar Yana memelas pada Via yang menatapnya dengan tatapan sorot mata yang dingin, wajah Yana terlihat penuh dengan rasa kecemasan dan ketakutan melihat sikap dingin Via."Kamu harus di hukum atas semua perbuatanmu pada papahku." Ujar Via dengan suara datar menatap dingin wajah Yana yang ketakutan, dia merasakan ada hal yang aneh pada diri Via saat melihat wajahnya, perasaan Yana menjadi semakin cemas, dia merasakan akan terjadi sesuatu hal yang tidak pernah dibayangkannya sebelumnya.Via mendekati Yana yang terikat diatas tempat

  • Mimpi Terburuk    Mengungkap sisi gelap Via selama ini

    Via membaca pesan yang dikirimkan papahnya dengan ekspresi wajah datar dan tenang."Untuk putri papah. Terima kasih telah menjadi putri terbaik yang pernah aku miliki. Sebentar lagi papah akan pergi jauh darimu, Nak, Tetaplah menjadi putri papah yang baik, Waktu terbaik dalam hidupku adalah Ketika menjadi papahmu.papah mencintai Via melebihi cinta pada diriku sendiri.Nak, kamu adalah harta yang paling berharga milikku, Harapan terbesar papah adalah agar kamu selalu tahu bahwa papah sangat mencintai kamu. Selama ini papah sulit memahami seorang wanita, hanya satu wanita yang papah terus berusaha untuk memahami dirinya, ya, itu kamu anakku. Papah tahu, Via sosok perempuan hebat, kuat. Jangan pernah bersedih anakku. Jangan biarkan air matamu jatuh karena kepergian papah ini, tetaplah tersenyum, Berjuanglah dengan sungguh-sungguh, kelak kamu pasti mendapatkan apapun yang kamu inginkan.Papah pamit, jaga dirimu baik baik." Tulis Randi mengakhiri pesannya pada Via

  • Mimpi Terburuk    Akhir dari petualangan sang psikopat

    Siang itu, di kantor kepolisian, Gunawan dan Manto sedang menemui seorang Dokter yang sengaja datang memberikan laporan kepada pihak kepolisian."Mengapa setelah berhari hari bapak baru datang melapor ?" Tanya Gunawan."Sebenarnya saya ragu dan takut, hanya saja, kok ya hati saya bergejolak terus, jadi saya niatkan diri untuk memberanikan diri melapor ke sini." Jelas sang Dokter."Bapak kenal dimana dengan Rizal?" Tanya Gunawan."Dia kawan baik adik saya pak, mereka satu profesi, kerja di kantor film yang sama sebagai editor, karena Rizal sering datang kerumah kalo pas liburan ke jogja, dia kenal saya." Ujar Dokter memberi penjelasan."Saat itu dia hubungi saya, minta tolong,abangnya katanya terluka di tusuk orang, saya suruh bawa kerumah sakit, dia bilang gak bisa, dia minta tolong terus ke saya, akhirnya saya datang menemuinya dan mengobati abangnya yang terluka." Ujar Dokter, Gunawan dan Manto mendengarkan penjelasannya."Saat saya

  • Mimpi Terburuk    Kenyataan pahit yang didapat Rizal.

    Dalam proses pemulihan dirinya, Randi mengisi hari harinya dengan tetap berada di dalam kamarnya yang sengaja gelap dan tidak diterangi lampu, diatas meja yang ada di kamar apartemen milik Rizal ada sepiring makanan dan buah buahan serta minuman di dalam gelas, ada juga obat obatan yang sengaja di beli Rizal untuk mengobati sakit lupa ingatan Randi. Hari itu, Randi terlihat berdiri di depan jendela kamar apartement yang terbuat dari kaca, dia menatap jauh keluar, dari dalam kamarnya yang berada di lantai 20 apartemen, terlihat bangunan bangunan gedung gedung perkantoran serta rumah rumah penduduk, awan bergerak beriringan, berkumpul menjadi satu dan membentuk gumpalan tebal di langit, cuaca mendung sore itu, matahari memasuki senja, berproses untuk tenggelam dan menghilangkan dirinya untuk digantikan bulan yang akan menentukan datangnya malam, tatapan mata Randi kosong, sekosong fikirannya saat itu, karena tak mampu mengingat apa yang sudah terjadi p

  • Mimpi Terburuk    Lupa Ingatan Jangka pendek

    Via menghempaskan pantatnya di sofa yang ada diruang tamu rumah kontrakannya, dia tercenung, dari raut wajahnya terlihat perubahan pada air mukanya, terlihat ada rasa kecemasan yang begitu besar didalam dirinya, ada rasa ketakutan yang mendalam pada jiwanya tatkala ia membayangkan hal buruk terjadi pada papahnya."Semoga papah baik baik saja, cepat sadar pah." Gumam Via pada dirinya sendiri, dia memikirkan tentang kondisi papahnya saat ini yang dalam kondisi kritis, seperti yang dikabarkan Rizal padanya.Dalam kecemasan dan ketakutannya akan papahnya yang tak sadarkan diri karena luka parah yang dideritanya, Via terlihat resah, dia tak bisa menerima kenyataan bahwa papahnya terluka parah oleh Yana, orang yang berusaha di lindunginya dari kejahatan papahnya, ada kekecewaan membekas di jiwa Via jika membayangkan semua hal yang sudah terjadi itu.Via tiba tiba meringis menahan sakit, dia memegang kepalanya, merasakan sakit dan pusing, dia merasakan saa

  • Mimpi Terburuk    Bagaimana Randi ?

    Paman Mulyono terlihat wajahnya sedih, dia cemas sekali, menunggu dan berharap kabar baik dari Gunawan tentang Yana, keponakan yang sangat disayanginya itu, anak dari adik kandungnya."Mudah mudahan kamu baik baik saja Yana." Ujar paman Mulyono."Tuhan, tolong lindungi dan selamatkan Yana, jangan biarkan Randi membunuhnya, aku mohon Tuhan." Ujar paman Mulyono berdoa dengan cara yang dianut agamanya, ya, paman Mulyono seorang khatolik, berbeda agama dengan Yana yang menjadi mualaf dan menjadi muslim. Namun itu tidak membuat hubungan keluarga mereka pecah, walaupun banyak yang berbeda agama dan keyakinan dalam keluarga, mereka tetap hidup rukun, harmonis dan saling menyayangi satu sama lainnya, tidak ada permusuhan diantara mereka, seperti paman Mulyono yang begitu menyayangi Yana dan melindungi dirinya.Sementara itu, di tempat lain, Gunawan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, melintas melewati mobil mobil yang ada dijalan raya, suara

  • Mimpi Terburuk    Bebas lepas dari cengkraman mulut harimau

    Dengan cepat sosok Roni yang muncul dalam diri Randi berjalan dengan langkah cepat mendekati Yana yang teriak memaki, lalu dia memukuli wajah Yana sekuat kuatnya, dia mengamuk, menghajar wajah Yana hingga babak belur bengkak berdarah, lalu dia menendang Yana yang duduk terikat di kursi, tendangan Roni membuat Yana yang dalam posisi terikat di kursi jatuh terjerembab kebelakang, Roni yang mengamuk hendak menginjak tubuh Yana, tiba tiba secara refleks, dia terbanting dan terjatuh ke lantai, sosok Randi yang muncul kembali dalam dirinya mendorong Roni agar tidak memukuli Yana."Sudah cukup ! Hentikan Roni, Hentikan !! Dia bisa mati nanti !!" Teriak Randi membentak Roni, Randi cepat mendekati Yana, membangunkan Yana yang terjatuh, Yana kembali di dudukkan di kursi masih dalam keadaan terikat."Aku gak bisa melakukan ini, aku gak bisa ! Udah cukup, hentikan !" Teriak Randi memegangi kepalanya, Yana terlihat ketakutan melihat Randi, seakan seperti terjadi keributan pa

  • Mimpi Terburuk    Psikopat gila kamu Randi !

    Setelah Randi yang saat itu telah berubah menjadi sosok Roni yang ada dalam dirinya melucuti seluruh pakaian Sekar dan juga melepaskan pakaiannya, hal yang selama ini tidak pernah di inginkan dan di duga pun terjadi pada diri Sekar.Malam itu, kesucian Sekar pun direnggut oleh Randi, yang memiliki kepribadian ganda dalam dirinya, hingga tidak perduli dengan Sekar sebagai anak sambungnya.Dalam keadaan pingsan terbius Sekar tertidur dan tidak mengetahui jika saat ini dirinya sedang disetubuhi bapak angkat yang selama ini dianggapnya sebagai bapak kandungnya sendiri, Randi yang berubah menjadi sosok Roni dengan menyeringai mengerikan sangat menikmati dirinya menyetubuhi Sekar, dalam melakukan itu, terlintas kilatan kilatan sekelebat bayang wajah Yana bergant ganti dengan wajah Sekar, seakan dia membayangkan sedang menyetubuhi Yana.Sekar tak berdaya, dia jatuh ke dalam pelukan Randi, malam itu Sekar di perkosa Randi hingga berkali kali, ke empat sosok kepribadian

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status