Home / Thriller / Mimpi Terburuk / Investigasi kepolisian.

Share

Investigasi kepolisian.

Author: FR.Dalimunthe
last update Last Updated: 2021-08-01 14:21:40

   Bel pintu berbunyi, Randi membuka pintu rumahnya, tampak siang itu 3 petugas kepolisian datang berkunjung kerumahnya.

"Dengan bapak Randi ?" Ujar Petugas Polisi satu.

"Benar pak, silahkan masuk." Ujar Randi mempersilahkan masuk polisi polisi itu.

Petugas Polisi pun masuk kedalam rumah Randi tanpa melepas sepatu mereka.

Randi menutup pintu rumahnya.

"Maaf, pintunya saya tutup pak, khawatir kucing kucing saya kabur keluar." Ujar Randi.

Petugas Polisi mengangguk dan melihat kucing Randi yang tidur diatas aquarium ikan arwananya.

"Tidak apa Pak." Ujar Petugas Polisi dua.

"Maaf pak, maksud kedatangan kami kesini, ingin menanyakan keberadaan pak Randi saat hari dan waktu kematian almarhum pak Riyadi tetangga bapak." Ujar Petugas Polisi tiga.

"Bisa dijelaskan pada kami dimana dan kemana bapak pada tanggal 30 januari jam 23:00 wib hingga jam 01:00 wib?" Ujar Petugas Polisi tiga.

"Oh saya ada dirumah pak, gak kemana mana, lagian mana pernah saya keluar rumah tengah malam , warga juga pada tau kalo saya lebih banyak didalam rumah, paling keluar rumah ke toko saya atau ada urusan , itu juga selalu pergi berdua dengan istri saya." Jelas Randi pada Petugas Polisi.

"Bapak boleh cek cctv rumah saya, cctv non stop 24 jam 7 hari aktif tidak pernah diutak atik apalagi dihapus, karena sudah otomatis, tiap 1 bulan rekaman terhapus otomatis." Jelas Randi.

"Istri bapak ada dirumah ?" Tanya Polisi dua.

"Istri dan anak anak saya sedang dirumah saudara, di Jetak pak." Ujar Randi tersenyum.

"Maaf pak, bisa kami cek cctv bapak?" Ujar Polisi satu.

"Oh , Silahkan saja pak. Mari ikut saya." Ujar Randi berdiri dan melangkah kearah ruang keluarga, Polisi mengikuti Randi menuju ke tempat layar monitor cctv.

Polisi satu mengambil mouse yang ada dimeja monitor cctv, lalu mengklik menunya.

Randi mengambil remote tv, lalu memindahkan chanel cctv ke tv androidnya.

"Silahkan liat dari layar tv ini pak, lebih besar dan jelas." Ujar Randi.

Di tv android yang berukuran 59' itu terlihat gambar gambar yang terekam dari cctv dengan jelasnya.

Polisi satu memilih tanggal kejadian dan memilih waktunya.

Lalu mereka bersama sama menonton rekaman cctv yang diputar dilayar tv android Randi.

Tampak suasana lingkungan depan rumah Randi dengan aktivitas wara wiri para tetangga keluar masuk gang rumahnya itu.

Dari layar cctv , malam itu tampak Yana datang kerumah membuka pintu garasinya lalu masuk kedalam rumah, tak berapa lama kemudian Yana keluar rumah sambil membawa tas, Tampak dari layar cctv Randi menutup pintu garasi rumah dari dalam rumah dan Yana pergi begitu saja dari rumah itu.

Setelah puas menyaksikan rekaman cctv rumah Randi, Petugas Polisi pun mengakhirinya, mengembalikan rekaman cctv ke mode semula online.

Petugas Polisi melangkah menuju ruang tamu dan duduk disofa diikuti Randi yang duduk disalah satu sofa yang ada diruang tamu itu.

"Dari rekaman cctv yang kami lihat, alibi bapak benar, bapak ada didalam rumah ini saat kejadian pembunuhan tersebut." Ujar Polisi satu.

Randi mengangguk tersenyum pada Polisi polisi itu.

"Maaf Pak, kami datang kerumah bapak dan bertanya kepada bapak karena kami mendapat kabar bahwa sebelumnya keluarga bapak bertengkar dengan keluarganya almarhum pak Riyadi tersebut." Jelas Polisi dua.

"Oh iya pak, kejadian itu udah lama, udah setahun yang lalu." Ujar Randi.

"Awal masalahnya itu..." Ujar Randi, Randi mengingat kejadian setahun lalu dan menceritakannya.

Pada saat 1 Tahun yang lalu.

Yana tampak sedang duduk di kursi santai yang ada diruang keluarganya sambil menonton tv, Randi duduk dilantai depan tv .

Terdengar suara gedor gedor pintu.

Mendengar itu Yana tampak kesal.

"Siapa sih itu yang gedor gedor!" Ujar Yana kesal.

Randi yang melihat Yana kesal lalu melangkah untuk melihat layar monitor cctv.

"Cucunya si Tatik sebelah rumah." Ujar Randi.

"Padahal ada anaknya si Tatik, si Antok, tapi diam aja gak ngelarang, cuma liatin aja." Ujar Randi pada Yana. Tak lama terdengar lagi suara pintu digedor gedor, kali ini lebih keras.

"Aaah, kasih tau deh pah, kepalaku lagi pusing sakit gini bikin berisik aja, siang siang bikin emosi!!" Ujar Yana ketus.

Randi lalu melangkah menuju pintu rumah, membuka pintu rumahnya, lalu Randi menegur.

"Maaf ya, jangan mukulin pintu, Ibunya sedang sakit." Ujar Randi baik baik.

Antok kaget ditegur Randi, melihat kearah Randi lalu mengangkat keponakannya yang masih 2 tahun itu.

"Maaf ya Mas." Antok lalu pergi dari teras rumah Randi, Dari arah depan rumah tampak Riyadi, bapaknya Antok yang sedang mengelas membuat pagar melihat hal itu, Randi meliriknya sekilas lalu menutup pintu rumahnya .

Sore itu, Tatik, tetangga rumah Randi sedang bermain didepan rumah Randi bersama cucunya, saat cucunya naik ke teras rumah Randi, Riyadi teriak.

"Jangan main di situ, nanti di tegur lagi." Ujar Riyadi.

Mendengar itu Tatik, Istrinya Riyadi langsung sewot.

"Kenapa di tegur? Salah apa main usir aja, anak kecil main kok ditegur." Sewot Tatik yang memang emosional itu, Tatik lalu melangkah mengetuk pintu rumah Randi.

"Buu Yana, Maaf, buka pintunya buu.." Menggedor gedor keras, tak lama Dewi keluar dari dalam rumah.

"Mamanya ada?" Tanya Tatik.

"Di Toko." Jawab Dewi singkat.

"Bilangin, Saya mau ketemu gitu." Ujar Tatik pada Dewi yang mengangguk lalu menutup pintu begitu saja tanpa sepatah katapun. Tatik tampak sangat kesal dan emosi.

"Enak aja marahin cucuku, siapa dia." Ujar Tatik.

"Bukan marahin, ngelarang, Antok juga tau, ditegur karena gedor gedor pintu rumah, udahlah, gak usah cari ribut, malu." Ujar Riyadi nenangin istrinya.

"Aahh, gak bisa kalo dibiarin seenaknya nanti, mau macam macam dia sama penduduk asli, pendatang sok." Ujar Tatik.

Di Toko, Yana yang membaca pesan dari Dewi tersenyum kecil, dia tahu hal ini akan terjadi.

"Si Setan samping rumah marah marah gedor pintu, bilangnya mau ketemu Mama." Isi pesan Dewi pada Yana.

Yana tersenyum membaca pesan yang dikirim Dewi.

"Kejadian juga.." Ujar Yana tersenyum.

"Kenapa Ma ?" Tanya Randi pada Yana.

"Tetangga setan mau cari gara gara sama aku. Ngelabrak kerumah kata Dewi, paling karena cucunya ditegur." Ujar Yana.

"Laah, kan udah beres masalahnya, Si Antok aja udah minta maaf ngaku salah, Si Riyadi juga liat kok." Ujar Randi.

"Kamu kayak gak tau aja si setan, dia kan merasa paling hebat di lingkungan rumah, paling merasa kalo dia orang asli disitu, kita pendatang, dianggapnya gak ada apa apanya, gak ada keluarga disini, belum tau dia kalo di sekitar kita tinggal saudara saudaraku banyak." Jelas Yana.

"Udah tutup aja pah, lagian udah jam 5 sore kan. Aku mau hadapin orang itu, kalo gak dikiranya takut." Ujar Yana, Randi mengangguk, Lalu segera menyuruh karyawan tokonya untuk menutup Tokonya.

   Sore itu menjelang maghrib tampak Tatik yang emosi duduk disofa ruang tamu, Yana duduk dihadapannya , sementara Randi duduk di kursi santai dan Sekar berdiri disamping Yana duduk. Sementara Dewi memegang ponselnya merekam.

"Kalo gak mau rumahnya diinjak anak anak dipagar aja yang tinggi, anak kecil kok dilarang larang, mana ngerti." Ujar Tatik.

"Anaknya memang gak ngerti, harusnya yang dewasa yang melarang, gak boleh gedor gedor pintu rumah orang. Kalo mau main silahkan, tapi jangan gedor gedor pintu, itu adab etika bertetangga." Jelas Yana.

"Alaaah, dari dulu anak anak saya begitu, gak ada yang masalahin. Wajar toh namanya anak kecil." Ujar Tatik gak mau ngalah.

"Ya gak wajar, saya kecil dulu selalu dilarang main kerumah orang bikin ribut." Jawab Sekar santai.

Mendengar Sekar, Tatik naik pitam semakin emosi. Memukul mukul tangannya.

"Sekarang mau apa! Anak sama orang tua sama aja, susah dibilanginnya!" Sambil teriak tangannya mukul mukul ke sofa, Tatik terlihat sangat emosi.

"Dipelani suaranya bu, gak baik, mau maghrib." Ujar Randi.

"Biaaariiin, biar orang tau semua kalo kalian ini tetangga setaaaann!!" Ujar Tatik.

"Situ yang setan." Gumam Sekar pelan , Tatik gak dengar. Yana cuma tersenyum saja melihat sikap Tatik yang ngamuk itu.

"Udah udah pulang sana, saya mau sholat, maghrib maghrib kok kerumah orang marah marah teriak teriak." Ujar Randi.

Antok anaknya Tatik yang ikut masuk kerumah tanpa ada izin menunjuk kearah Randi.

"He Randi, diam kamu yaa." Ujar Antok mengancam.

"Kenapa Mas ? Mas kan tau masalahnya, udah minta maaf, kenapa gak bilangin ke ibunya kalo salah." Ujar Randi santai.

"Diam kamu!" Ujar Antok emosi hendak beranjak dekati Randi yang duduk santai dikursinya, Riyadi yang datang menahan Antok agar tidak menyerang dan memukul Randi.

"Mau mukul mas, udah jago? Sini pukul, saya kasusin kalian, kalian ini semua direkam tau."

"Gak punya adab, gak punya etika, ga ada sopan santun main labrak masuk kerumah orang tanpa izin. Keluar kalian!!" Bentak Randi. Yana berdiri menahan Randi yang mulai terpancing emosi.

"Belum tau kalo gua ngamuk ya!"

"Lu kira selama ini gua diam takut sama kalian di sini ? Haaa !!!" Teriak Randi. Antok tampak mau mendekati Randi, ditahan Riyadi.

"Udah, ayo pulang." Ujar Riyadi pada Antok dan menyeretnya keluar rumah diikutin Tatik, Randi yang emosi melangkah mengejar.

Yana cepat menahan Randi.

"Udah paah, jangan, biarin, jangan kita yg duluan, biar aja mereka duluan yang buat masalah." Jelas Yana.

Dari luar rumah terdengar teriakan Antok yang mengamuk marah pada Randi.

"Hee Randi, liat ya, Tunggu aja, ketemu dijalan !!" Ujar Antok.

"Mau ngapain mas? " Ujar Sekar sambil tutup pintu rumahnya.

"Habisss luuu ketemu dijalan sama guaaa, gua matiin looo!!!" Teriak Antok lagi pada Randi. Randi yang mendengar itu cuma tersenyum santai saja.

Balik ke Masa Sekarang.

   Petugas Polisi mengangguk paham mendengarkan seluruh cerita Randi itu tentang tetangganya .

"Parah juga keluarga mereka ternyata." Ujar Polisi tiga.

"Ya begitulah pak, banyak kok warga sini yang gak suka sama keluarga mereka, kalo udah ribut mainnya keroyokan, satu keluarga ikutan nyerang, kebanyakan warga jadi males ladeninya." Ujar Randi.

"Mungkin itu sebabnya mereka punya banyak musuh, ada yang dendam pak, kita mana tau kan." Ujar Randi pada petugas polisi polisi itu. Polisi mengangguk paham situasinya.

"Baiklah pak Randi, terima kasih atas waktu dan kerjasamanya, kami pamit dulu, permisi pak." Ujar Polisi satu yang berdiri menyalami Randi yang ikut berdiri, Polisi polisi itu pamit dan keluar dari rumah Randi diantar Randi, Randi melihat kepergian polisi polisi itu tersenyum, lalu menutup pintu rumahnya kembali.

Randi Duduk di sofa ruang tamu, tampak hatinya lega, dia tersenyum senang.

"Bip"

Ponsel Randi berbunyi, ada pesan masuk, Randi mengambil ponselnya, membaca pesan dari Yana.

"Aku udah transfer 3 juta lagi kerekening kamu, dicek." Jelas Yana dipesan itu.

"Iya, Terima kasih." Balas Randi.

Randi lalu cek transferan itu dari aplikasi bank di ponselnya, ada uang 3 juta yang masuk kerekeningnya, Randi tersenyum senang.

"Jadi kapan kamu pergi dari rumahku?" Tanya Yana mengirimkan pesan lagi ke Randi.

"Aku udah bilang ke rental mobil sama pemilik kontrakan, kalo aku tiga hari lagi berangkat, dan masuk kerumah kontrakan hari rabu, hari ke empatnya." Ujar Randi.

"Jadi hari selasa kamu pergi?" Tanya Yana di wa.

"Iya, selasa malam, biar nyampenya rabu pagi dan bisa langsung masuk kerumah kontrakan."

" Jam 10 malam aku berangkat dari rumah, udah bilang ke driver rentalnya." Jelas Randi.

"Ok. " Jawab Yana singkat.

   Randi lalu meletakkan ponselnya di meja, mengambil rokok dan membakarnya, Randi menghisap perlahan rokok itu, menikmatinya, Randi menghembuskan asap rokok itu, tampak wajah Randi santai dan tenang.

"Kayaknya kamu bisa atasi masalahmu sekarang." Ujar Roni,

Randi kaget karena tiba tiba Roni ada diruangan itu.

"Kapan kamu datang ?" Tanya Randi.

"Laah, kan udah dari semalam.aku datang, nginap disini." Jelas Roni.

Randi berdiri menghampiri Roni yang duduk santai di sofa ruang tamu rumahnya.

"Hee, kamu gak berbuat yang bukan bukan di sini kan ?" Tanya Randi.

"Apa sih maksudmu ?" Ujar Roni.

"Aku cuma khawatir aja, kamu berbuat nekad di sini." Ujar Randi.

"Tenang aja, aku belum beraksi, gak tau kalo yang lain." Ujar Roni tersenyum menyeringai menatap Randi yang berdiri terdiam menatap Roni.

Related chapters

  • Mimpi Terburuk    Selamat tinggal kenangan.

    Siang itu Yana datang kerumahnya, Yana mengeluarkan semua pakaian pakaian Randi yang ada didalam lemari pakaian didalam kamar mereka.Pakaian Pakaian itu diletakkannya di ruang musholla rumahnya.Randi merapikan pakaian pakaiannya dan memasukkannya kedalam koper dan tas tas yang sudah disiapkannya."Jadi nanti malam jam sepuluh kamu berangkatnya?" Ujar Yana."Iya." Ujar Randi sambil memasukkan semua pakaian pakaiannya ke dalam tas ."Tolong bilangin erte, kalo nanti malam ada mobil yang mau angkut barang barangku. Nanti Keamanan erte sok jagoan itu marah marah lagi nyuruh pergi karena malam malam. Jangan sampe kejadian aku emosi ke orang itu nanti." Ujar Randi pada Yana."Nanti aku izin ke erte biar dikasih tau ertenya." Ujar Yana."Ya udah aku pergi." Ujar Yana melangkah tinggalkan Randi yang masih merapikan pakaian pakaiannya kedalam tasnya. Sore Harinya, Marwan datang kerumah menemui Randi, Marwan men

    Last Updated : 2021-08-01
  • Mimpi Terburuk    Kenangan bersamamu menyakitkan.

    Pagi itu Randi tiba dirumah yang disewanya. Rumah itu berada didalam komplek perumahan.Barang barang sudah disimpan didalam kamar, sementara kandang kandang kucing diletakkan di ruangan bagian belakang rumah, didapur.Driver Rental tampak menghitung uang yang ada di amplop yang diberikan Randi padanya."Sudah pas pak, terima kasih.""Saya pamit langsung ya pak." Ujar Driver rental."Gak istirahat dulu disini pak." Ujar Randi."Terima kasih pak, saya istirahat dirumah saudara saja, paling sore lanjut balik ke klatennya." Ujar Driver rental pada Randi."Baiklah kalo begitu , terima kasih ya , hati hati dijalan, sampe ketemu lagi pak." Ujar Randi pada driver rental.Driver rental mengangguk, lalu berjalan masuk kedalam mobil yang diparkir digarasi rumah, mobil melaju keluar rumah dan pergi , Randi menutup pintu pagar rumahnya lalu masuk kedalam rumah.Randi membuka pintu kandang kucing, 3 ekor kucingnya pu

    Last Updated : 2021-08-01
  • Mimpi Terburuk    Misteri hamilnya Sekar

    Randi tampak sedang bertemu Pak Ramesh Singh, mantan Produsernya dulu.Siang itu, Randi dipanggil untuk datang kerumah Mantan Boss nya , Tujuannya membicarakan rencana Pak Ramesh Singh untuk membuat Web Series dan meminta Randi untuk mengurus pelaksanaan produksi hingga pasca produksinya.Pak Ramesh Singh terkenal sebagai orang yang baik hati, dan selalu percaya kepada siapapun yang bekerjasama dengannya. Karena hal itu, tidak sedikit Pak Ramesh Singh dikecewakan dan gagal dalam produksinya karena dimanfaatkan oleh segelintir orang yang hanya ingin mendapatkan uang dari perusahaannya tanpa menjaga kualitas produksi film maupun sinetronnya.Randi Ingat, saat dulu awal awal Randi menikah dan memutuskan hidup tinggal di Jogjakarta bersama istrinya Yana, Pak Ramesh Singh meminta Randi untuk membantunya, memperbaiki produksinya yang berantakan dan gagal. Namun karena dulu tekad dan niat Randi sangat kuat untuk berhenti sebagai Sutradara film , dan merintis

    Last Updated : 2021-08-02
  • Mimpi Terburuk    Hell...Lo Antok !

    Hari hari Randi di isi dengan aktifitasnya dilapangan dengan syuting, kali ini Randi sedang menggarap sebuah film thriller.Kesuksesan demi kesuksesan diraih Randi."Ok Cut ! Break !! Terima kasih all tim untuk kerjasama baiknya." Ujar Randi mengakhiri sesi syuting hari terakhirnya itu. Seluruh tim bersuka cita dan bersalam salaman, tampak wajah mereka menunjukkan kepuasan.Pimpinan Produksi menyalami Randi."Semoga film kita sukses dipasaran pak." Ujar Pimpinan Produksi."Ok Pak." Ujar Randi.Randi anti memakai istilah istilah agama. Untuk itu Randi cuma menjawab Ok saja dengan tersenyum santai."Oh ya pak Jay, sebelum masuk ke studio editing, saya mau cuti dulu , nanti sepulang saya dari jawa kita lanjut ngedit nya." Ujar Randi pada Jay, Pimpinan Produksi."Baik Pak." Ujar Pimpinan Produksi.Randi lalu melangkah menuju mobilnya, masuk kedalam mobil, menyalakan mesin mobil, kemudian pergi meninggalkan lokasi syut

    Last Updated : 2021-08-02
  • Mimpi Terburuk    Kepribadian Ganda Randi.

    Saat Randi hendak mengarahkan alat yang berupa gunting pagar itu, tangannya dipegang Sandi."Jangan terburu buru Ran..." Ujar Sandi pada Randi.Randi menoleh pada Sandi yang memegang tangannya , mencegahnya untuk melukai mulut Antok."Lepasin, biar ku habisin dia." Ujar Randi menghentakkan tangannya yang dipegang Sandi, Sandi melepaskan genggaman tangannya pada Randi.Melihat itu Antok terlihat semakin panik, dari wajahnya terlihat kebingungan dan rasa panik yang sangat tinggi melihat Randi begitu."Ada baiknya kita sedikit bermain main dengannya Ran..." Ujar Rahman, Randi menoleh ke Rahman."Aaahhh, kalian mengacaukan rencanaku." Teriak Randi kesal sambil memukulkan gunting pagar itu ke dengkul Antok.Antok kesakitan, dia semakin bingung dan ketakutan melihat tingkah Randi itu."Ttt...tt..ttoolloong Mas...lepaskan saya..." Rengek Antok ketakutan."Ssstt...kamu diam yaa.." Ujar Sandi pada Antok yang tampak k

    Last Updated : 2021-08-03
  • Mimpi Terburuk    Pembantaian Tatik Sekeluarga

    Malam itu, di kamar ruang rawat inap rumah sakit, Antok tampak sedang tertidur. Sesosok bayangan masuk kedalam kamar, langkah kakinya pelan berjalan mendekati Antok yang terbaring di ranjang/rusbang rumah sakit. Sosok pria itu memakai topi dan masker yang menutupi mulut hingga hidungnya.Pria itu berdiri dihadapan Antok. Sorot matanya terlihat tajam menatap Antok. Lalu dengan cepat, Sosok pria itu mengambil bantal yang ada, melihat ada sosok pria berdiri didepannya Antok kaget berusaha meronta.Pria yang ternyata Randi itu dengan cepat menutup bantal ke wajah Antok, dengan menekannya sekuat tenaga dengan tangannya memakai sarung tangan latex, Antok berusaha meronta ronta, tak bisa bernafas. Randi terus menekan bantal yang menutup wajah Antok.Tak berapa lama, Antok terkulai lemah, tak bernafas, Randi melepaskan bantal , lalu cepat bergegas keluar dari ruang rawat inap tersebut.Dokter dan perawat berlari memasuki kamar ruang rawat inap yang d

    Last Updated : 2021-08-04
  • Mimpi Terburuk    Menjalankan Misi Teror.

    Seorang Pria berdiri didepan cafe, membaca Plang tulisan cafe "Dewi sekar." Pria itu memakai topi dan berkumis serta berjambang dan sedikit berjenggot.Pria itu menatap kedalam cafe, membuka kaca matanya, melangkah mendekati selebaran kertas yang terpajang di dinding cafe.Pria itu ternyata Randi, yang sengaja menyamar untuk membedakan penampilannya agar tidak dikenali.Randi masuk kedalam cafe milik Yana, dipintu masuk, Randi mengambil selebaran kertas yang berisi Iklan " Di jual Rumah ", Melipat lembaran kertas itu lalu masuk kedalam cafe.Randi duduk disalah satu kursi meja yang ada didalam cafe tersebut, memandangi isi ruangan cafe, "cukup asri juga tempatnya" bathin Randi.Pelayan datang menghampiri Randi."Silahkan dipilih menu nya Pak." Ujar Pelayan pada Randi."Ah, saya pesan ayam geprek sama es teh aja ya, gulanya dikit aja." Ujar Randi."Baik Pak, mohon ditunggu." Ujar Pelayan, Randi mengangguk. P

    Last Updated : 2021-08-04
  • Mimpi Terburuk    Pertemuan Randi dengan Sekar

    Siang itu, dihari lainnya, Randi tampak berkunjung ke Panti Asuhan tempat dimana Yana menitipkan Bayi Sekar. Ibu Pengasuh panti asuhan menemui Randi.Melihat Randi yang datang, Ibu pengasuh panti asuhan tersenyum, karena mengenal Randi sebagai suami Yana dan sebagai donatur tetap panti asuhannya."Apa kabar pak Randi, lama gak kesini." Ujar Ibu Pengasuh panti asuhan pada Randi."Iya bu, saya sibuk kerja di Jakarta." Ujar Randi tersenyum."Bagaimana keadaan Ibu dan Panti asuhan ini ?" Tanya Randi."Alhamdulillah baik pak Randi, Bu Yana masih rutin memberikan sumbangan ke panti asuhan ini." Ujar Ibu Pengasuh panti asuhan dengan tersenyum."Oh begitu." Ujar Randi."Saya dengar dari Yana, kalau anaknya Sekar dititipkan di panti asuhan ini, boleh saya melihatnya bu ?" Ujar Randi."Aduh maaf pak, anaknya sudah di adopsi, 6 bulan lalu." Ujar Ibu asuh panti asuhan."Oh begitu." Ujar Randi menyembunyikan rasa kecewa

    Last Updated : 2021-08-04

Latest chapter

  • Mimpi Terburuk    Epilog

    Para petugas polisi segera bergerak untuk memburu Via yang membunuh Yana, salah seorang petugas polisi mendobrak paksa pintu rumah kontrakan Via, polisi berhasil mencium jejak persembunyian Via selama ini, untuk itu mereka mendatangi rumah Via agar bisa segera menangkap Via yang telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Yana.Setelah pintu terbuka karena di dobrak paksa, Manto beserta lima petugas kepolisian segera masuk ke dalam rumah, mereka segera bergerak memencar menyusuri seluruh ruangan untuk mencari Via.Di dalam rumah itu tidak mereka temukan Via yang lebih dulu sudah pergi melarikan diri, Manto masuk ke dalam kamar, dia melihat ada bekas genangan darah yang mengering di atas tempat tidur, ada juga pisau tergeletak di lantai kamar, Manto tahu, di kamar itulah Via menjalankan aksinya membunuh Yana, dengan keadaan terikat dan terbaring di atas tempat tidur, wajah Manto terlihat kesal karena dia tidak menemukan Via di dalam rumahnya.Seorang petugas

  • Mimpi Terburuk    Lepas dari mulut Singa, masuk kedalam perangkap Serigala

    Kembali ke beberapa jam sebelum terjadinya pembunuhan Yana yang dilakukan Via. Via membuka pintu kamar setengah, semburat cahaya masuk ke dalam kamar saat pintu terbuka, mengenai wajah Yana yang terikat di atas tempat tidur, Yana cepat menoleh kearah datangnya Via yang berjalan santai dan tenang mendekatinya."Via...Viaa tolong, lepasin bunda, lepasin bunda, biarkan bunda pergi dari sini ya, tolong Via..." Ujar Yana memelas pada Via yang menatapnya dengan tatapan sorot mata yang dingin, wajah Yana terlihat penuh dengan rasa kecemasan dan ketakutan melihat sikap dingin Via."Kamu harus di hukum atas semua perbuatanmu pada papahku." Ujar Via dengan suara datar menatap dingin wajah Yana yang ketakutan, dia merasakan ada hal yang aneh pada diri Via saat melihat wajahnya, perasaan Yana menjadi semakin cemas, dia merasakan akan terjadi sesuatu hal yang tidak pernah dibayangkannya sebelumnya.Via mendekati Yana yang terikat diatas tempat

  • Mimpi Terburuk    Mengungkap sisi gelap Via selama ini

    Via membaca pesan yang dikirimkan papahnya dengan ekspresi wajah datar dan tenang."Untuk putri papah. Terima kasih telah menjadi putri terbaik yang pernah aku miliki. Sebentar lagi papah akan pergi jauh darimu, Nak, Tetaplah menjadi putri papah yang baik, Waktu terbaik dalam hidupku adalah Ketika menjadi papahmu.papah mencintai Via melebihi cinta pada diriku sendiri.Nak, kamu adalah harta yang paling berharga milikku, Harapan terbesar papah adalah agar kamu selalu tahu bahwa papah sangat mencintai kamu. Selama ini papah sulit memahami seorang wanita, hanya satu wanita yang papah terus berusaha untuk memahami dirinya, ya, itu kamu anakku. Papah tahu, Via sosok perempuan hebat, kuat. Jangan pernah bersedih anakku. Jangan biarkan air matamu jatuh karena kepergian papah ini, tetaplah tersenyum, Berjuanglah dengan sungguh-sungguh, kelak kamu pasti mendapatkan apapun yang kamu inginkan.Papah pamit, jaga dirimu baik baik." Tulis Randi mengakhiri pesannya pada Via

  • Mimpi Terburuk    Akhir dari petualangan sang psikopat

    Siang itu, di kantor kepolisian, Gunawan dan Manto sedang menemui seorang Dokter yang sengaja datang memberikan laporan kepada pihak kepolisian."Mengapa setelah berhari hari bapak baru datang melapor ?" Tanya Gunawan."Sebenarnya saya ragu dan takut, hanya saja, kok ya hati saya bergejolak terus, jadi saya niatkan diri untuk memberanikan diri melapor ke sini." Jelas sang Dokter."Bapak kenal dimana dengan Rizal?" Tanya Gunawan."Dia kawan baik adik saya pak, mereka satu profesi, kerja di kantor film yang sama sebagai editor, karena Rizal sering datang kerumah kalo pas liburan ke jogja, dia kenal saya." Ujar Dokter memberi penjelasan."Saat itu dia hubungi saya, minta tolong,abangnya katanya terluka di tusuk orang, saya suruh bawa kerumah sakit, dia bilang gak bisa, dia minta tolong terus ke saya, akhirnya saya datang menemuinya dan mengobati abangnya yang terluka." Ujar Dokter, Gunawan dan Manto mendengarkan penjelasannya."Saat saya

  • Mimpi Terburuk    Kenyataan pahit yang didapat Rizal.

    Dalam proses pemulihan dirinya, Randi mengisi hari harinya dengan tetap berada di dalam kamarnya yang sengaja gelap dan tidak diterangi lampu, diatas meja yang ada di kamar apartemen milik Rizal ada sepiring makanan dan buah buahan serta minuman di dalam gelas, ada juga obat obatan yang sengaja di beli Rizal untuk mengobati sakit lupa ingatan Randi. Hari itu, Randi terlihat berdiri di depan jendela kamar apartement yang terbuat dari kaca, dia menatap jauh keluar, dari dalam kamarnya yang berada di lantai 20 apartemen, terlihat bangunan bangunan gedung gedung perkantoran serta rumah rumah penduduk, awan bergerak beriringan, berkumpul menjadi satu dan membentuk gumpalan tebal di langit, cuaca mendung sore itu, matahari memasuki senja, berproses untuk tenggelam dan menghilangkan dirinya untuk digantikan bulan yang akan menentukan datangnya malam, tatapan mata Randi kosong, sekosong fikirannya saat itu, karena tak mampu mengingat apa yang sudah terjadi p

  • Mimpi Terburuk    Lupa Ingatan Jangka pendek

    Via menghempaskan pantatnya di sofa yang ada diruang tamu rumah kontrakannya, dia tercenung, dari raut wajahnya terlihat perubahan pada air mukanya, terlihat ada rasa kecemasan yang begitu besar didalam dirinya, ada rasa ketakutan yang mendalam pada jiwanya tatkala ia membayangkan hal buruk terjadi pada papahnya."Semoga papah baik baik saja, cepat sadar pah." Gumam Via pada dirinya sendiri, dia memikirkan tentang kondisi papahnya saat ini yang dalam kondisi kritis, seperti yang dikabarkan Rizal padanya.Dalam kecemasan dan ketakutannya akan papahnya yang tak sadarkan diri karena luka parah yang dideritanya, Via terlihat resah, dia tak bisa menerima kenyataan bahwa papahnya terluka parah oleh Yana, orang yang berusaha di lindunginya dari kejahatan papahnya, ada kekecewaan membekas di jiwa Via jika membayangkan semua hal yang sudah terjadi itu.Via tiba tiba meringis menahan sakit, dia memegang kepalanya, merasakan sakit dan pusing, dia merasakan saa

  • Mimpi Terburuk    Bagaimana Randi ?

    Paman Mulyono terlihat wajahnya sedih, dia cemas sekali, menunggu dan berharap kabar baik dari Gunawan tentang Yana, keponakan yang sangat disayanginya itu, anak dari adik kandungnya."Mudah mudahan kamu baik baik saja Yana." Ujar paman Mulyono."Tuhan, tolong lindungi dan selamatkan Yana, jangan biarkan Randi membunuhnya, aku mohon Tuhan." Ujar paman Mulyono berdoa dengan cara yang dianut agamanya, ya, paman Mulyono seorang khatolik, berbeda agama dengan Yana yang menjadi mualaf dan menjadi muslim. Namun itu tidak membuat hubungan keluarga mereka pecah, walaupun banyak yang berbeda agama dan keyakinan dalam keluarga, mereka tetap hidup rukun, harmonis dan saling menyayangi satu sama lainnya, tidak ada permusuhan diantara mereka, seperti paman Mulyono yang begitu menyayangi Yana dan melindungi dirinya.Sementara itu, di tempat lain, Gunawan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, melintas melewati mobil mobil yang ada dijalan raya, suara

  • Mimpi Terburuk    Bebas lepas dari cengkraman mulut harimau

    Dengan cepat sosok Roni yang muncul dalam diri Randi berjalan dengan langkah cepat mendekati Yana yang teriak memaki, lalu dia memukuli wajah Yana sekuat kuatnya, dia mengamuk, menghajar wajah Yana hingga babak belur bengkak berdarah, lalu dia menendang Yana yang duduk terikat di kursi, tendangan Roni membuat Yana yang dalam posisi terikat di kursi jatuh terjerembab kebelakang, Roni yang mengamuk hendak menginjak tubuh Yana, tiba tiba secara refleks, dia terbanting dan terjatuh ke lantai, sosok Randi yang muncul kembali dalam dirinya mendorong Roni agar tidak memukuli Yana."Sudah cukup ! Hentikan Roni, Hentikan !! Dia bisa mati nanti !!" Teriak Randi membentak Roni, Randi cepat mendekati Yana, membangunkan Yana yang terjatuh, Yana kembali di dudukkan di kursi masih dalam keadaan terikat."Aku gak bisa melakukan ini, aku gak bisa ! Udah cukup, hentikan !" Teriak Randi memegangi kepalanya, Yana terlihat ketakutan melihat Randi, seakan seperti terjadi keributan pa

  • Mimpi Terburuk    Psikopat gila kamu Randi !

    Setelah Randi yang saat itu telah berubah menjadi sosok Roni yang ada dalam dirinya melucuti seluruh pakaian Sekar dan juga melepaskan pakaiannya, hal yang selama ini tidak pernah di inginkan dan di duga pun terjadi pada diri Sekar.Malam itu, kesucian Sekar pun direnggut oleh Randi, yang memiliki kepribadian ganda dalam dirinya, hingga tidak perduli dengan Sekar sebagai anak sambungnya.Dalam keadaan pingsan terbius Sekar tertidur dan tidak mengetahui jika saat ini dirinya sedang disetubuhi bapak angkat yang selama ini dianggapnya sebagai bapak kandungnya sendiri, Randi yang berubah menjadi sosok Roni dengan menyeringai mengerikan sangat menikmati dirinya menyetubuhi Sekar, dalam melakukan itu, terlintas kilatan kilatan sekelebat bayang wajah Yana bergant ganti dengan wajah Sekar, seakan dia membayangkan sedang menyetubuhi Yana.Sekar tak berdaya, dia jatuh ke dalam pelukan Randi, malam itu Sekar di perkosa Randi hingga berkali kali, ke empat sosok kepribadian

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status