Beranda / Thriller / Mimpi Terburuk / Hinaan darimu menghujam jantungku

Share

Hinaan darimu menghujam jantungku

Penulis: FR.Dalimunthe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

   Yana tampak sudah rapi hendak pergi, saat hendak melangkah ke pintu taman samping garasi rumahnya, Randi yang baru saja selesai membersihkan kandang kucingnya menyapa Yana.

" Mau kemana Ma ?" Ujar Randi mencoba bersikap ramah pada Yana yang tampak terburu buru , berusaha menghindari Randi yang mendekatinya..

"Ada urusanlah !" Jawab Yana ketus. Dia lalu bergegas jalan dan membuka pintu taman, lalu pergi ke garasi rumahnya, Randi mengikuti Yana.

"Pulangnya jangan malam malam ya Ma, biar kita bisa ngobrolin masalah kita ." Ujar Randi.

" Gak perlu, gak ada yang harus dibahas." Ujar Yana ketus tanpa melihat wajah Randi sambil melangkah membuka pintu garasi.

Yana lalu naik ke motornya, menyalakan mesin motornya.

"Tapi tetap harus dibahas Ma, agar aku tau masalah sebenarnya." Ujar Randi.

"Masalahnya udah jelas, aku udah gak mau hidup bersama kamu." Jelas Yana tegas.

"Tapi Ma..." Belum selesai Randi bicara, Yana sudah berlalu dengan motornya keluar dari garasi rumahnya.

Randi melihat sikap Yana itu menghela nafas berat, melangkah gontai dan menutup pintu garasi rumahnya.

Randi melangkah masuk kedalam rumahnya, menuju kamarnya, saat hendak membuka pintu kamar, tidak bisa karena terkunci. Randi menghela nafasnya .

"Kok dikunci pintu kamar, gimana aku mau ambil bajuku buat ganti ?" Gumam Randi.

Randi berbalik melangkah ke arah ruang tamu, matanya tertuju pada tumpukan pakaian yang tergeletak di kursi santai ruang keluarga. Randi melangkah mendekati, melihat baju bajunya dikeluarin dari dalam kamar, dia menghela nafasnya , wajahnya sedih.

Randi lalu mengambil baju baju itu, membawanya dan menyimpannya didalam laci aquarium besar yang ada diruang tamu. Dia lalu terduduk lemah di sofa ruang tamu, wajahnya semakin sedih.

"Sepertinya udah gak ada harapan buat perbaiki rumah tanggaku yang retak." Gumam Randi, ia termenung, memikirkan nasib dari rumah tangganya yang menuju kehancuran.

   Malam itu hujan turun dengan derasnya, jam menunjukkan pukul 00:15 wib, tampak Randi tertidur di ruang musholla yang ada didalam rumahnya itu.

Randi tidur di musholla karena kamar dikunci Yana. Randi tampak kedinginan , badannya sedikit menggigil, dia terbangun dari tidurnya, melangkah pelan, melihat ke arah kamarnya, lampu kamar masih menyala, itu artinya Yana belum pulang kerumah.

Randi lantas melangkah ke garasi rumahnya, dilihatnya digarasi tidak ada motor Yana, Randi menghela nafas karena tahu Yana belum pulang juga. Lalu dia melangkah kembali masuk kedalam rumahnya, berjalan gontai ke musholla, merebahkan tubuhnya kembali, mencoba untuk tidur.

   Pagi itu, jam 09:40 wib, Yana pulang kerumahnya, terus melangkah menuju kamarnya, Randi yang duduk di sofa ruang tamu berdiri mengetahui Yana pulang, melangkah mendekati Yana yang masuk kedalam kamarnya.

Randi mencoba buka pintu kamar secara perlahan lahan, tapi pintu tetap terkunci dari dalam. Dia mengetuk pintu kamar pelan.

"Maa...buka dulu pintunya Ma." Ujar Randi sambil mengetuk pintu kamarnya.

Pintu tidak juga dibuka Yana dari dalam, Randi mengetuk pintu lagi.

"Maa, Papah mau ambil minyak rambut dikamar." Ujar Randi, tidak ada jawaban dari Yana.

Tampak lampu kamar dimatikan Yana, melihat itu Randi menghela nafasnya, lalu Randi melangkah kembali ke ruang tamu, duduk termenung di sofa.

Dewi melangkah ke pintu, membuka pintu rumahnya, didepan pintu tampak driver ojol yang memberikan bungkusan makanan pada Dewi, Dewi menerimanya tanpa ada pembicaraan, lalu menutup pintu rumahnya.

Randi yang ada disofa ruang tamu hanya diam saja.

Dewi melangkah menuju ruang makan, diruang makan sudah ada Sekar, duduk menyambut makanan yang di bawa Dewi.

Tak lama Yana keluar kamar, melemparkan kotak minyak rambut ke Randi yang duduk di sofa, Randi kaget, melihat minyak rambutnya dia pun menghela nafasnya lalu meletakkan minyak rambut itu diatas meja ruang tamu.

Yana melangkah mendekati anak anaknya yang tampak sedang asyik menikmati makanan di meja ruang makan rumahnya itu.

"Enak gak Lauknya ? Mama baru nyoba order di rumah makan itu." Tanya nya.

Sekar dan Dewi yang sedang menikmati makanan itu mengacungkan jempolnya.

"Enak Maa." Ujar Sekar.

"Ueenaaknya poool !! " Ujar Dewi, Yana tersenyum. Yana lalu berbalik melangkah kembali ke kamarnya, saat Yana masuk kedalam kamar, Randi pun menerobos masuk kedalam kamar langsung mendekati Yana.

"Kita harus bicara Ma, selesaikan masalah kita." Ujar Randi.

"Udah aku bilang kan, gak ada lagi yang perlu dibahas!" Ucap Yana tegas membuang mukanya berusaha menghindar dari tatapan mata Randi.

"Bagiku ada Ma, aku harus tau kenapa kamu tiba tiba mendadak gugat cerai minta pisah ?!" Ujar Randi menatap Yana sambil menahan air matanya. Yana membelakangi Randi, tak mau melihat Randi.

"Gak mendadak, udah satu tahun aku pikirkan hal ini ! " Jelas Yana.

"Masalahnya apa ? apa salahku ?" Tanya Randi pada Yana.

"Udah satu tahun ini aku coba sabar menghadapi kamu, tapi gak ada perubahan juga, buatku sudah cukup !" Jelas Yana.

"Sikapku ? Sikap yang bagaimana dariku yang buat kamu gak suka?" Tanya Randi.

"Aku pikir gak ada masalah yang terjadi diantara kita Ma."

"Satu tahun ini kamu bilang ?"

"Setiap hari kita selalu pergi kemana mana sama sama, berdua, ke toko berdua, ke kios ekspedisi kita berdua, ada urusan mau kejogja, ke solo, atau ke wonosobo sekalipun kita selalu bersama, dimana masalahnya !?" Jelas Randi bingung dengan penjelasan Yana. Bagi Randi itu hanya sebuah alasan Yana saja .

"Tiap kamu ada masalah, aku selalu ada untuk kamu, menagih hutang 30 juta ketemanmu yang gak juga bayar hutangnya ke kamu aku lakukan, apapun yang kamu bilang ke aku, aku turuti, masalahnya dimana ?" Tanya Randi.

"Masalahnya ada dikamu, tiap aku minta tolong , kamu pasti selalu kasih alasan duluan, belum dilakukan udah bilang gak bisa, itu buatku muak." Jelas Yana dengan nada suara yang mulai meninggi. Randi terdiam dan berfikir, lalu menatap Yana.

"Hanya hal itu ?"

"Ma, kalo kamu nyuruh aku benerin motormu yang rusak turun mesin ya aku pasti nyerah bilang gak bisa!"

"Kalo kamu nyuruh aku benerin listrik rumah yang rusak pasti aku bilang gak bisa, karena aku gak punya kemampuan dibidang itu."

"Aku akan mengerjakan apapun yang aku mampu, tidak yang diluar batas kemampuanku." Jelas Randi pada Yana, mendengar jawaban Randi itu membuat Yana terlihat semakin kesal.

"Ah sudahlah, susah ngomong sama kamu, ada aja jawabnya!" Keras Yana bicara. Yana hendak keluar kamar, Randi memegang tangannya, menahannya pergi.

"Kita selesaikan masalah ini Ma, jangan pergi dulu." Ujar Randi memegang tangan Yana menahan langkah Yana, Yana menepiskan tangan Randi dan melepaskan pegangan tangan dilengannya dengan kasar. Wajah Yana terlihat marah .

"Udah cukup buatku, aku udah gak cinta lagi sama kamu." Ujar Yana sambil melepaskan cincin pernikahan mereka yang selalu ada di jari manisnya , melempar cincin itu kelantai kamar, Randi terdiam melihat itu.

Ya, dari mereka menikah cincin itu tidak pernah dilepas oleh Yana, selalu ada dijari manisnya.

Kali ini cincin itu dilepas Yana dari jarinya.

"Aku udah ajukan gugatan cerai kepengadilan lewat pengacaraku !" Ujar Yana, Randi kaget mendengar itu, menatap Yana, Yana membuang muka tak mau bertatapan dengan Randi.

"Kenapa kamu seperti ini Ma? " "Salahku apa?"

"Semua masalah itu ada penyelesaiannya." Tanya Randi.

"Tapi aku udah gak mau lagi hidup denganmu." Ujar Yana.

"Kalo aku punya salah, maafin aku, tolong kasih kesempatan buatku untuk memperbaiki dan mencoba ikutin apa yang kamu mau." Ujar Randi.

"Gak!!" Jawab Yana.

"Karena kita udah proses cerai, sebaiknya kamu jangan tinggal dirumahku lagi!" Ujar Yana.

Randi kaget, menatap Yana yang mengusirnya dari rumahnya.

"Kamu ngusir aku Ma?" Tanya Randi.

"Karena ini rumah punyaku, hak aku, atas namaku!!" Jelas Yana tegas ke Randi yang terhenyak mendengarnya. Tak percaya dengan apa yang didengarnya keluar dari mulut Yana.

"Mau tinggal dimana aku kalo gak dirumah ini ?"

"Ma...tolonglah, jangan begini, kenapa kamu seperti sangat benci padaku."

"Kamu seperti melihat bangke yang najis ke aku, sampe gak mau melihat atau menatapku."

"Seberapa besar dosaku padamu hingga sebenci ini kamu ?" Ujar Randi pada Yana.

"Udahlah, buatku, udah cukup kamu numpang hidup denganku selama 7 tahun ini!" Tegas Yana.

Mendengar itu Randi semakin terhenyak menatap Yana.

"Numpang hidup? Aku numpang hidup selama kita menikah ?" Ujar Randi seakan tak percaya dengan apa yang dikatakan Yana padanya.

"Emang kan ? gak nyadar kalo kamu selama ini numpang sama aku?" Ketus Yana lalu pergi tinggalkan Randi yang berdiri terdiam terpaku, tak menyangka ia akan mendengar ucapan yang begitu menghina dan merendahkannya itu.

Air mata Randi mengalir di pipinya. Dari pintu kamar Yana menegur Randi.

"Aku harap secepatnya kamu pergi dari rumah ini." Ujar Yana sambil menutup pintu kamarnya.

Randi masih berdiri terpaku, tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

Terdengar suara motor Yana berlalu diluar rumah, Randi melangkah gontai menuju ruang tamu, ia hempaskan tubuhnya dengan gontai di sofa, air matanya masih mengalir dipipinya. Terngiang ngiang terus didalam dirinya ucapan Yana padanya.

"Udah cukup kamu numpang hidup denganku selama 7 tahun ini!"

"Emang kan ? gak nyadar kalo kamu selama ini numpang sama aku?!!" Ucapan Yana itu terus terngiang didalam diri Randi, tampak kesedihan dan kekecewaan yang begitu mendalam pada diri Randi.

Ia tidak menyangka, bahwa ia akan mendapatkan penghinaan yang begitu sakitnya dari Yana, orang yang selama ini sangat dicintai, disayangi, dikasihinya.

Randi yang selama ini percaya pada ketulusan Yana, bersedia berkorban apapun untuk dapat hidup bersama Yana. Namun, kini balasan yang didapatnya dari Yana begitu sakit, bagaikan badai taupan beserta tsunami yang menghantam jiwa dan bathinnya.

Randi sangat sedih sekali, hanya dapat menangis, tak tahu harus bagaimana ia berbuat.

Dalam tangisannya, Randi termenung, ia mengingat kembali masa dimana saat pertama kali ia mengatakan akan menikahi Yana.

   Tepat 7 ( Tujuh ) Tahun yang lalu, Randi adalah seorang pekerja keras yang berprofesi sebagai sutradara .

Sudah ratusan judul ftv maupun sinetron dan film yang digarap Randi, dia cukup sukses dalam bidangnya itu.

Saat itu Randi baru 3 bulan berkenalan dengan Yana, dalam proses perkenalan mereka, bisa dibilang mereka menggunakan cara Ta'aruf, karena Yana memang menginginkan hal itu.

"Kamu yakin mau nikah denganku?" Tanya Randi dari ponselnya kepada Yana saat itu yang meminta agar Randi menikahinya.

"Yakin, aku sudah pikirkan, makanya aku minta kamu segera lamar aku , agar kita menikah." Jelas Yana dari seberang ponselnya.

"Terus mau tinggal dimana nanti?"

"Aku di Jakarta, kamu di jogja ?" Ujar Randi pada Yana.

"Gak mungkin aku memaksa dan menyuruhmu berhenti kerja kan?"

"Kalo kamu ikut denganku tinggal dijakarta, kamu pasti banyak aku tinggalin, karena tiap hari aku lebih banyak diluar rumah, syuting." Jelas Randi.

"Kalopun sehabis nikah kita tetap seperti sekarang, kamu di jogja, aku di jakarta, buat apa kita nikah kalo harus pisah rumah dan berjauhan begitu?" Jelas Randi lagi di ponsel.

"Ya kamu nya aja yang ke jogja, tinggal dijogja sama aku." Ujar Yana.

"Tinggal di jogja ?"Tanya Randi, ia berfikir sejenak, Kemudian menghela nafasnya dan bicara lagi ke Yana.

"Ya ga apa sih, kalo ada job syuting sinetron atau ftv aku masih bisa ambil, masih bisa ditempuh naik pesawat atau mobil."

"Tapi tetap aja kamu harus aku tinggal tinggal lama." Ujar Randi.

"Kalo gak mau ninggalin aku, kita bisa kok mulai dari nol lagi, usaha sama sama di jogja." Jelas Yana pada Randi meyakinkan Randi. Randi menghela nafasnya. Ia terdiam sebentar berfikir.

"Halloo??...Baaang..." Ujar Yana dari seberang ponselnya. Beberapa saat Randi tersadar dari lamunannya itu.

"Oh Iya, ya udah, aku minta waktu untuk mikirin hal ini ya, sambil aku beresin syutingku yang tinggal 6 hari lagi." Jelas Randi pada Yana.

"Iya." Jawab Yana.

"Udah dulu ya, aku mau lanjut syuting lagi, assalamu'alaikum." Ujar Randi.

"Waalaikumu'salam." Jawab Yana dari ponselnya. Randi lantas mematikan ponselnya, menghela nafas, lalu ia tersenyum senang , melangkah menuju set syutingnya.

   Pagi hari, di Kantor Urusan Agama, tengah diadakan proses Akad Nikah antara Randi dan Yana, Wali Yana diwakilkan oleh Penghulu langsung karena bapak Yana sudah meninggal saat dia berusia 10 Tahun, sementara ibunya beda agama, seorang non muslim, sementara untuk sanak keluarganya tidak ada yang bisa mewakilinya sebagai wali karena berbeda agama.

Ya, keluarga Yana dari non Muslim , sementara Yana seorang Mualaf sudah 15 tahun .

Proses pernikahan itu khidmat, tampak kebahagiaan terlihat diwajah Randi dan Yana.

   Kembali Masa Sekarang.

Randi yang masih duduk di sofa ruang tamu menghela nafasnya, mencoba tersenyum bahagia mengenang pernikahannya tersebut dengan Yana.

Lantas, tiba tiba Randi kembali terisak menangis, ia menangis kembali, teringat akan pesan almarhumah mamanya dulu saat mengetahui Randi akan menikah.

Kilas balik saat itu.

"Ini Yana Ma." Ujar Randi pelan membisikkan ke telinga Mama nya yang terbaring di kasur karena sakit stroke.

Yana menggeser duduknya dan duduk disamping Mama, memegang tangan Mama dan mencium pipi Mama.

"Ma..maa..maa..uu..Landi...ba...haa.gii..aa" Ucap Mama terpatah patah susah bicara karena stroke.

"Iya Ma." Ujar Yana mencium Mama.

Diruang tamu rumah orang tua Randi, duduk Yana, Randi dan Kak Intan, Kakak pertama Randi.

"Udah benar benar dipikirin Yana mau nikah sama Randi ?" Tanya Intan pada Yana. Yana mengangguk dan tersenyum pada Intan.

"Sudah kak." Ujar Yana.

"Rejeki Randi itu sebagai sutradara kayak harimau, kadang dapatnya gede, kadang kecil, kadang berbulan bulan gak dapat job."

"Udah siap dengan resiko begini? Udah siap kalo nanti pas gak ada kerjaan ?"

"Kakak dan Mama pastinya mau Randi bahagia dalam rumah tangganya, gak ada keributan masalah ekonomi, gak ada perceraian." Ujar Intan.

"Jujur aja, Mama bilang ke Kakak, lebih baik Randi gak usah nikah, Mama takut Randi gak bahagia malah cerai, kayak dulu waktu cerai dengan istri pertamanya, karna mama tau kondisi keuangan dan bagaimana diri Randi." Jelas Intan pada Yana, Randi hanya diam saja mendengarkan. Yana menatap Intan dan tersenyum.

"Gak apa kak, rejeki bisa di cari dari mana aja kok, kan bisa berusaha, buka usaha berdua nantinya, merintis dari nol." Ujar Yana meyakinkan Intan, Randi tampak tersenyum memandang Yana penuh cinta.

"Ya sudah kalo kalian sudah benar benar sama sama yakin, kakak dan mama doakan semoga kalian bahagia, dimudahkan usaha dan rejeki kalian, disehatkan selalu." Ujar Intan merestui Randi dan Yana menikah. Yana dan Randi saling pandang bahagia.

"Aamiin. " Jawab Randi dan Yana serentak, sementara Intan hanya menatap mereka berdua dengan lekat.

Bab terkait

  • Mimpi Terburuk    Hinaan itu membangkitkan sisi gelap Randi !

    Kembali ke Masa sekarang. Randi yang masih duduk di sofa ruang tamunya menghapus air matanya, menghela nafasnya."Kenapa kamu berubah Yana?" "Hanya dalam hitungan hari kamu lupa semua akan janji janji kita, janjimu yang mengatas namakan Allah mencintaiku, hidup semati?" Gumam Randi.Randi menangis sejadi jadinya, meratapi pernikahannya yang telah hancur berantakan. Malam itu, selepas sholat isya, Yana pulang kerumahnya, masuk kedalam kamarnya dan mengunci pintu kamarnya.Randi duduk di sofa ruang tamu tidak bergeming , tidak mendekati Yana lagi seperti kemarin, karena Randi tahu hal itu sia sia dilakukannya.Dewi keluar dari arah kamar membawa bungkusan kardus kardus dari arah kamarnya, meletakkannya diruang keluarga, lalu Dewi masuk lagi ke kamarnya, lalu keluar kamar dengan membawa tas besar berisi pakaiannya.Dari arah lantai atas terdengar langkah kaki Sekar menuruni anak tangga, Sekar kesusahan mem

  • Mimpi Terburuk    Sidang Pengadilan

    Bel pintu berbunyi, Randi segera membuka pintu rumahnya, malam itu tampak Marwan datang kerumahnya."Assalamu'alaikum." Ujar Marwan sambil salim dan mencium tangan Randi.Ya, Marwan selalu mencium tangan Randi tiap bersalaman, untuk menghormati dan segan Marwan kepada Randi, karena Randi pernah membantu dan memberikan modal usaha untuknya merintis usaha potong ayam yang kini sudah sukses dijalaninya selama 3 tahun ini."Waalaikum'salam, masuk Wan, bawa aja helmnya." Ujar Randi, Marwan masuk kedalam rumah dengan membawa helmnya dan meletakkannya disofa panjang ruang tamu. Randi menutup pintu rumahnya."Mau ngopi Wan ?" Tawar Randi kepada Marwan. Marwan duduk di sofa sambil tersenyum menatap Randi."Gak usah repot repot bang, air putih aja." Ujar Marwan."Ya, kalo mau kopi, buat sendiri ya, saya gak tau takaran seleramu." Ujar Randi."Siap." Ujar Marwan tersenyum."Mbak Yana kemana bang, keliatan rumah sepi?" Tanya M

  • Mimpi Terburuk    Pembunuhan yang menggemparkan warga.

    Pagi itu tampak ramai orang orang berkumpul di sekitaran kali yang ada di depan Aula pertemuan RT/RW.Garis pembatas dari Polisi dipasang, beberapa Petugas Polisi ada disitu, Petugas Forensik dari kepolisian mengangkat mayat dari bawah jembatan kali tersebut. Di batu yang ada pada pinggir kali/selokan ada tulisan "Hell...Lo." dan tulisan "Tempatmu di Neraka!"Orang orang yang menyaksikan tampak bergidik ngeri melihat mayat yang rusak terbujur kaku itu, ada sebagian warga yang menutup hidungnya karena tercium bau menyengat dari mayat itu.Terlihat mayat yang ditandu itu mulutnya rusak bekas sayatan pisau, dari jari jarinya menghitam, dan di jari jari mayat tersebut tidak ada kuku kuku mayat tersebut.Sepertinya mayat itu dibunuh dengan kejam dengan menyobek mulut dan mencabut kuku kuku jarinya.Mayat tersebut diangkat dan dimasukkan kedalam mobil ambulance. Diantara warga yang menyaksikan bergidik melihat sosok mayat itu."Itukan p

  • Mimpi Terburuk    Investigasi kepolisian.

    Bel pintu berbunyi, Randi membuka pintu rumahnya, tampak siang itu 3 petugas kepolisian datang berkunjung kerumahnya."Dengan bapak Randi ?" Ujar Petugas Polisi satu."Benar pak, silahkan masuk." Ujar Randi mempersilahkan masuk polisi polisi itu.Petugas Polisi pun masuk kedalam rumah Randi tanpa melepas sepatu mereka.Randi menutup pintu rumahnya."Maaf, pintunya saya tutup pak, khawatir kucing kucing saya kabur keluar." Ujar Randi.Petugas Polisi mengangguk dan melihat kucing Randi yang tidur diatas aquarium ikan arwananya."Tidak apa Pak." Ujar Petugas Polisi dua."Maaf pak, maksud kedatangan kami kesini, ingin menanyakan keberadaan pak Randi saat hari dan waktu kematian almarhum pak Riyadi tetangga bapak." Ujar Petugas Polisi tiga."Bisa dijelaskan pada kami dimana dan kemana bapak pada tanggal 30 januari jam 23:00 wib hingga jam 01:00 wib?" Ujar Petugas Polisi tiga."Oh saya ada dirumah pak, gak kemana

  • Mimpi Terburuk    Selamat tinggal kenangan.

    Siang itu Yana datang kerumahnya, Yana mengeluarkan semua pakaian pakaian Randi yang ada didalam lemari pakaian didalam kamar mereka.Pakaian Pakaian itu diletakkannya di ruang musholla rumahnya.Randi merapikan pakaian pakaiannya dan memasukkannya kedalam koper dan tas tas yang sudah disiapkannya."Jadi nanti malam jam sepuluh kamu berangkatnya?" Ujar Yana."Iya." Ujar Randi sambil memasukkan semua pakaian pakaiannya ke dalam tas ."Tolong bilangin erte, kalo nanti malam ada mobil yang mau angkut barang barangku. Nanti Keamanan erte sok jagoan itu marah marah lagi nyuruh pergi karena malam malam. Jangan sampe kejadian aku emosi ke orang itu nanti." Ujar Randi pada Yana."Nanti aku izin ke erte biar dikasih tau ertenya." Ujar Yana."Ya udah aku pergi." Ujar Yana melangkah tinggalkan Randi yang masih merapikan pakaian pakaiannya kedalam tasnya. Sore Harinya, Marwan datang kerumah menemui Randi, Marwan men

  • Mimpi Terburuk    Kenangan bersamamu menyakitkan.

    Pagi itu Randi tiba dirumah yang disewanya. Rumah itu berada didalam komplek perumahan.Barang barang sudah disimpan didalam kamar, sementara kandang kandang kucing diletakkan di ruangan bagian belakang rumah, didapur.Driver Rental tampak menghitung uang yang ada di amplop yang diberikan Randi padanya."Sudah pas pak, terima kasih.""Saya pamit langsung ya pak." Ujar Driver rental."Gak istirahat dulu disini pak." Ujar Randi."Terima kasih pak, saya istirahat dirumah saudara saja, paling sore lanjut balik ke klatennya." Ujar Driver rental pada Randi."Baiklah kalo begitu , terima kasih ya , hati hati dijalan, sampe ketemu lagi pak." Ujar Randi pada driver rental.Driver rental mengangguk, lalu berjalan masuk kedalam mobil yang diparkir digarasi rumah, mobil melaju keluar rumah dan pergi , Randi menutup pintu pagar rumahnya lalu masuk kedalam rumah.Randi membuka pintu kandang kucing, 3 ekor kucingnya pu

  • Mimpi Terburuk    Misteri hamilnya Sekar

    Randi tampak sedang bertemu Pak Ramesh Singh, mantan Produsernya dulu.Siang itu, Randi dipanggil untuk datang kerumah Mantan Boss nya , Tujuannya membicarakan rencana Pak Ramesh Singh untuk membuat Web Series dan meminta Randi untuk mengurus pelaksanaan produksi hingga pasca produksinya.Pak Ramesh Singh terkenal sebagai orang yang baik hati, dan selalu percaya kepada siapapun yang bekerjasama dengannya. Karena hal itu, tidak sedikit Pak Ramesh Singh dikecewakan dan gagal dalam produksinya karena dimanfaatkan oleh segelintir orang yang hanya ingin mendapatkan uang dari perusahaannya tanpa menjaga kualitas produksi film maupun sinetronnya.Randi Ingat, saat dulu awal awal Randi menikah dan memutuskan hidup tinggal di Jogjakarta bersama istrinya Yana, Pak Ramesh Singh meminta Randi untuk membantunya, memperbaiki produksinya yang berantakan dan gagal. Namun karena dulu tekad dan niat Randi sangat kuat untuk berhenti sebagai Sutradara film , dan merintis

  • Mimpi Terburuk    Hell...Lo Antok !

    Hari hari Randi di isi dengan aktifitasnya dilapangan dengan syuting, kali ini Randi sedang menggarap sebuah film thriller.Kesuksesan demi kesuksesan diraih Randi."Ok Cut ! Break !! Terima kasih all tim untuk kerjasama baiknya." Ujar Randi mengakhiri sesi syuting hari terakhirnya itu. Seluruh tim bersuka cita dan bersalam salaman, tampak wajah mereka menunjukkan kepuasan.Pimpinan Produksi menyalami Randi."Semoga film kita sukses dipasaran pak." Ujar Pimpinan Produksi."Ok Pak." Ujar Randi.Randi anti memakai istilah istilah agama. Untuk itu Randi cuma menjawab Ok saja dengan tersenyum santai."Oh ya pak Jay, sebelum masuk ke studio editing, saya mau cuti dulu , nanti sepulang saya dari jawa kita lanjut ngedit nya." Ujar Randi pada Jay, Pimpinan Produksi."Baik Pak." Ujar Pimpinan Produksi.Randi lalu melangkah menuju mobilnya, masuk kedalam mobil, menyalakan mesin mobil, kemudian pergi meninggalkan lokasi syut

Bab terbaru

  • Mimpi Terburuk    Epilog

    Para petugas polisi segera bergerak untuk memburu Via yang membunuh Yana, salah seorang petugas polisi mendobrak paksa pintu rumah kontrakan Via, polisi berhasil mencium jejak persembunyian Via selama ini, untuk itu mereka mendatangi rumah Via agar bisa segera menangkap Via yang telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Yana.Setelah pintu terbuka karena di dobrak paksa, Manto beserta lima petugas kepolisian segera masuk ke dalam rumah, mereka segera bergerak memencar menyusuri seluruh ruangan untuk mencari Via.Di dalam rumah itu tidak mereka temukan Via yang lebih dulu sudah pergi melarikan diri, Manto masuk ke dalam kamar, dia melihat ada bekas genangan darah yang mengering di atas tempat tidur, ada juga pisau tergeletak di lantai kamar, Manto tahu, di kamar itulah Via menjalankan aksinya membunuh Yana, dengan keadaan terikat dan terbaring di atas tempat tidur, wajah Manto terlihat kesal karena dia tidak menemukan Via di dalam rumahnya.Seorang petugas

  • Mimpi Terburuk    Lepas dari mulut Singa, masuk kedalam perangkap Serigala

    Kembali ke beberapa jam sebelum terjadinya pembunuhan Yana yang dilakukan Via. Via membuka pintu kamar setengah, semburat cahaya masuk ke dalam kamar saat pintu terbuka, mengenai wajah Yana yang terikat di atas tempat tidur, Yana cepat menoleh kearah datangnya Via yang berjalan santai dan tenang mendekatinya."Via...Viaa tolong, lepasin bunda, lepasin bunda, biarkan bunda pergi dari sini ya, tolong Via..." Ujar Yana memelas pada Via yang menatapnya dengan tatapan sorot mata yang dingin, wajah Yana terlihat penuh dengan rasa kecemasan dan ketakutan melihat sikap dingin Via."Kamu harus di hukum atas semua perbuatanmu pada papahku." Ujar Via dengan suara datar menatap dingin wajah Yana yang ketakutan, dia merasakan ada hal yang aneh pada diri Via saat melihat wajahnya, perasaan Yana menjadi semakin cemas, dia merasakan akan terjadi sesuatu hal yang tidak pernah dibayangkannya sebelumnya.Via mendekati Yana yang terikat diatas tempat

  • Mimpi Terburuk    Mengungkap sisi gelap Via selama ini

    Via membaca pesan yang dikirimkan papahnya dengan ekspresi wajah datar dan tenang."Untuk putri papah. Terima kasih telah menjadi putri terbaik yang pernah aku miliki. Sebentar lagi papah akan pergi jauh darimu, Nak, Tetaplah menjadi putri papah yang baik, Waktu terbaik dalam hidupku adalah Ketika menjadi papahmu.papah mencintai Via melebihi cinta pada diriku sendiri.Nak, kamu adalah harta yang paling berharga milikku, Harapan terbesar papah adalah agar kamu selalu tahu bahwa papah sangat mencintai kamu. Selama ini papah sulit memahami seorang wanita, hanya satu wanita yang papah terus berusaha untuk memahami dirinya, ya, itu kamu anakku. Papah tahu, Via sosok perempuan hebat, kuat. Jangan pernah bersedih anakku. Jangan biarkan air matamu jatuh karena kepergian papah ini, tetaplah tersenyum, Berjuanglah dengan sungguh-sungguh, kelak kamu pasti mendapatkan apapun yang kamu inginkan.Papah pamit, jaga dirimu baik baik." Tulis Randi mengakhiri pesannya pada Via

  • Mimpi Terburuk    Akhir dari petualangan sang psikopat

    Siang itu, di kantor kepolisian, Gunawan dan Manto sedang menemui seorang Dokter yang sengaja datang memberikan laporan kepada pihak kepolisian."Mengapa setelah berhari hari bapak baru datang melapor ?" Tanya Gunawan."Sebenarnya saya ragu dan takut, hanya saja, kok ya hati saya bergejolak terus, jadi saya niatkan diri untuk memberanikan diri melapor ke sini." Jelas sang Dokter."Bapak kenal dimana dengan Rizal?" Tanya Gunawan."Dia kawan baik adik saya pak, mereka satu profesi, kerja di kantor film yang sama sebagai editor, karena Rizal sering datang kerumah kalo pas liburan ke jogja, dia kenal saya." Ujar Dokter memberi penjelasan."Saat itu dia hubungi saya, minta tolong,abangnya katanya terluka di tusuk orang, saya suruh bawa kerumah sakit, dia bilang gak bisa, dia minta tolong terus ke saya, akhirnya saya datang menemuinya dan mengobati abangnya yang terluka." Ujar Dokter, Gunawan dan Manto mendengarkan penjelasannya."Saat saya

  • Mimpi Terburuk    Kenyataan pahit yang didapat Rizal.

    Dalam proses pemulihan dirinya, Randi mengisi hari harinya dengan tetap berada di dalam kamarnya yang sengaja gelap dan tidak diterangi lampu, diatas meja yang ada di kamar apartemen milik Rizal ada sepiring makanan dan buah buahan serta minuman di dalam gelas, ada juga obat obatan yang sengaja di beli Rizal untuk mengobati sakit lupa ingatan Randi. Hari itu, Randi terlihat berdiri di depan jendela kamar apartement yang terbuat dari kaca, dia menatap jauh keluar, dari dalam kamarnya yang berada di lantai 20 apartemen, terlihat bangunan bangunan gedung gedung perkantoran serta rumah rumah penduduk, awan bergerak beriringan, berkumpul menjadi satu dan membentuk gumpalan tebal di langit, cuaca mendung sore itu, matahari memasuki senja, berproses untuk tenggelam dan menghilangkan dirinya untuk digantikan bulan yang akan menentukan datangnya malam, tatapan mata Randi kosong, sekosong fikirannya saat itu, karena tak mampu mengingat apa yang sudah terjadi p

  • Mimpi Terburuk    Lupa Ingatan Jangka pendek

    Via menghempaskan pantatnya di sofa yang ada diruang tamu rumah kontrakannya, dia tercenung, dari raut wajahnya terlihat perubahan pada air mukanya, terlihat ada rasa kecemasan yang begitu besar didalam dirinya, ada rasa ketakutan yang mendalam pada jiwanya tatkala ia membayangkan hal buruk terjadi pada papahnya."Semoga papah baik baik saja, cepat sadar pah." Gumam Via pada dirinya sendiri, dia memikirkan tentang kondisi papahnya saat ini yang dalam kondisi kritis, seperti yang dikabarkan Rizal padanya.Dalam kecemasan dan ketakutannya akan papahnya yang tak sadarkan diri karena luka parah yang dideritanya, Via terlihat resah, dia tak bisa menerima kenyataan bahwa papahnya terluka parah oleh Yana, orang yang berusaha di lindunginya dari kejahatan papahnya, ada kekecewaan membekas di jiwa Via jika membayangkan semua hal yang sudah terjadi itu.Via tiba tiba meringis menahan sakit, dia memegang kepalanya, merasakan sakit dan pusing, dia merasakan saa

  • Mimpi Terburuk    Bagaimana Randi ?

    Paman Mulyono terlihat wajahnya sedih, dia cemas sekali, menunggu dan berharap kabar baik dari Gunawan tentang Yana, keponakan yang sangat disayanginya itu, anak dari adik kandungnya."Mudah mudahan kamu baik baik saja Yana." Ujar paman Mulyono."Tuhan, tolong lindungi dan selamatkan Yana, jangan biarkan Randi membunuhnya, aku mohon Tuhan." Ujar paman Mulyono berdoa dengan cara yang dianut agamanya, ya, paman Mulyono seorang khatolik, berbeda agama dengan Yana yang menjadi mualaf dan menjadi muslim. Namun itu tidak membuat hubungan keluarga mereka pecah, walaupun banyak yang berbeda agama dan keyakinan dalam keluarga, mereka tetap hidup rukun, harmonis dan saling menyayangi satu sama lainnya, tidak ada permusuhan diantara mereka, seperti paman Mulyono yang begitu menyayangi Yana dan melindungi dirinya.Sementara itu, di tempat lain, Gunawan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, melintas melewati mobil mobil yang ada dijalan raya, suara

  • Mimpi Terburuk    Bebas lepas dari cengkraman mulut harimau

    Dengan cepat sosok Roni yang muncul dalam diri Randi berjalan dengan langkah cepat mendekati Yana yang teriak memaki, lalu dia memukuli wajah Yana sekuat kuatnya, dia mengamuk, menghajar wajah Yana hingga babak belur bengkak berdarah, lalu dia menendang Yana yang duduk terikat di kursi, tendangan Roni membuat Yana yang dalam posisi terikat di kursi jatuh terjerembab kebelakang, Roni yang mengamuk hendak menginjak tubuh Yana, tiba tiba secara refleks, dia terbanting dan terjatuh ke lantai, sosok Randi yang muncul kembali dalam dirinya mendorong Roni agar tidak memukuli Yana."Sudah cukup ! Hentikan Roni, Hentikan !! Dia bisa mati nanti !!" Teriak Randi membentak Roni, Randi cepat mendekati Yana, membangunkan Yana yang terjatuh, Yana kembali di dudukkan di kursi masih dalam keadaan terikat."Aku gak bisa melakukan ini, aku gak bisa ! Udah cukup, hentikan !" Teriak Randi memegangi kepalanya, Yana terlihat ketakutan melihat Randi, seakan seperti terjadi keributan pa

  • Mimpi Terburuk    Psikopat gila kamu Randi !

    Setelah Randi yang saat itu telah berubah menjadi sosok Roni yang ada dalam dirinya melucuti seluruh pakaian Sekar dan juga melepaskan pakaiannya, hal yang selama ini tidak pernah di inginkan dan di duga pun terjadi pada diri Sekar.Malam itu, kesucian Sekar pun direnggut oleh Randi, yang memiliki kepribadian ganda dalam dirinya, hingga tidak perduli dengan Sekar sebagai anak sambungnya.Dalam keadaan pingsan terbius Sekar tertidur dan tidak mengetahui jika saat ini dirinya sedang disetubuhi bapak angkat yang selama ini dianggapnya sebagai bapak kandungnya sendiri, Randi yang berubah menjadi sosok Roni dengan menyeringai mengerikan sangat menikmati dirinya menyetubuhi Sekar, dalam melakukan itu, terlintas kilatan kilatan sekelebat bayang wajah Yana bergant ganti dengan wajah Sekar, seakan dia membayangkan sedang menyetubuhi Yana.Sekar tak berdaya, dia jatuh ke dalam pelukan Randi, malam itu Sekar di perkosa Randi hingga berkali kali, ke empat sosok kepribadian

DMCA.com Protection Status