Share

131. Paket DarI Frans

Aku menowel pipi temben putriku yang cantik dan begitu menggemaskan itu, membuat wajah ayunya menjadi semakin cemberut karena merasa kesal padaku yang dianggapnya terlalu lama membuka paket dari om kesayangannya.

"Bundaaa. Lama, deh! Cepetan, dong, Bunda. Amel sudah penasaran ini dengan isi paket kiriman Om Frans," rajuknya.

"Sabarlah sedikit lagi, Amel!" ucap Dahlia mencoba ikut menenangkan Amel, kalimatnya membuatku tersenyum.

"Iya, iya, Sayang. Sabar, jangan marah atau cemberut gitu, dong. Kalau ngambek jadi hilang cantiknya anak Bunda. Iya, 'kan," kataku seraya memalingkan wajahku bergantian ke arah semua yang ada di ruangan itu.

"Haaa, betul itu. Amel, Sayang jangan cemberut. Nanti kalau cemberut, Om Jupri jadi sedih, lo," timpal Jupri kepada Amel.

Amel terlihat mengerutkan dahinya karena tidak mengerti arah pembicaraan Jupri yang seperti tidak nyambung dengan pembicaraan sebelumnya. "Om Jupri ngomong apa, sih? Amel bingung, tidak paham."

Melihat reaksi Amel, Jupri menepuk dahiny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status