Share

305. Tidak Boleh Egois

Husein keluar dari kamar mandi. Handuk melilit pinggangnya. Tangannya mengusap rambut yang masih basah setelah keramas. Ia tersenyum menatap Habiba.

“Sayang, main, yuk!” Husein memeluk Habiba dan mengecup punggung Habiba yang berlapis kain. “Aku masih ingin.”

“Mas Husein, lihat aku bawa Wafa.”

“Kasih ke baby sitter sebentar.” Husein menempelkan tubuhnya ke tubuh Habiba. Sesuatu yang sering ia rasakan menggelitiki sisi sensitifnya.

“Wafa tadi jatuh. Lihat pipinya memerah.” Habiba masih terlihat sibuk mencari obat oles. Ia mengambil obat itu setelah menemukannya.

Penjelasan Habiba membuat Husein terkejut. Sontak ia langsung menatap Wafa. Dengan segera, ia meraih tubuh kecil Wafa dan menggendongnya.

“Ya ampun, sayang. Pipinya lebam. Pasti sakit.” Husein memperhatikan pipi gemil puterinya yang semakin lama semakin membiru. “Bukannya tadi Wafa bersamamu?”

“Aku tinggal sebentar tadi buat ngambil bola ke kamar Wafa.” Habiba mengolesi obat ke pipi Wafa. Bocah itu menggelia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
sabar ya, biba.itu sudah konsekuensi dirimu menjadi istrinya husein
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
qansa jahil banget sih ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status