Share

125. Permohonan Habiba

“Jika saja kau terbangun setelah aku membangunkanmu beberapa kali, maka aku tidak perlu menggendong badanmu yang berat itu ke sini.” Husein menyahuti dengan sorot mata yang tajam.

Iya, tatapannya menusuk, nada bicaranya pun tak membuat wanita nyaman. Kesannya beringas.

“Mungkin aku kelelahan sehingga aku sampai tidak sadar kamu membangunkan aku.” Habiba memegang pelipisnya yang mulai berdenyut. Pusing sekali. Apa lagi jika mengingat pengakuan Cindy dalam telepon yang mengaku kalau Cindy adalah istrinya Husein sekarang, denyutan di kepala kian menjadi.

Habiba harus segera pergi dari sana. Dia ingin pulang.

Dengan cepat, dia menurunkan kaki ke lantai. Namun mendadak saja rasanya bumi ini bergoyang. Eh, bukan bumi yang begoyang, melainkan kepalanya yang pusing membuat bimu seperti berputar.

Tubuh Habiba terhuyung, hampir terjatuh jika saja Husein tidak cepat menangkapnya. Habiba mendongak, menatap Husein yang wajahnya sangat dekat dengan wajahnya. Pun dia merasakan dekapan leng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Mita Umaira Cantika
lanjuttt kkk
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
kok husein berkata begitu ya? apakah husein menikah cindy tanpa menyentuh cindy sama kali karena tidak ada cinta? atau kenapa ya? penasaran banget q
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
sebenarnya husein ma cindy nikah cm bohongan kali
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status