Share

118. Kemarahan

Sakha menghambur cepat.

“Hei, kejar dia! Bahaya kalau ke jalan dan tertabrak mobil!” seru Husein melihat Amir hanya diam saja.

Amir melompat cepat dan mengejar Sakha.

Bruk!

Tubuh Sakha terjatuh, membanting lantai.

“Huaaaa…” Tangisan Sakha makin kencang.

“Ya ampun, anak orang!” Amir langsung meraih tubuh Sakha.

Bocah itu memberontak, ingin melarikan diri.

“Halooo… kau terluka dank au harus diobati. Ini berbahaya jika tidak diobati. Tenanglah. Setelah ini akan kuantar kau pulang dan bertemu dengan mamamu, okey?” bujuk Amir mencoba mengambil hati Sakha.

Sewaktu menjemput Sakha tadi, dia menggunakan jursu berbohong, mengatakan pada Sakha bahwa Sakha sudah ditunggu mamanya di mobil. Lalu, begitu bocah itu berada di dalam mobil, ia langsung memberikan sosis hingga Sakha fokus makan sosis dan lupa dengan mamanya.

Tangis Sakha mengecil. Tersisa sesenggukan saja. Amir membopong tubuh kecil Sakha ke dalam. Dengan sigap, dia mengambil obat dan berniat hendak mengobati di lutut Sakh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
walaupun udah bercerai dengan biba.akan tetapi kebucinan husein terhadap biba masih ada.dan itu membuat husein tidak bisa berkata apa-apa didepan biba
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
duuh,husein.kesalah pahaman dirimu terhadap biba akhirnya malah membuat jurang pemisah antara dirimu dan biba semakin dalam
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
cinta bikin kmu jd tolol husein...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status