Share

Bermalam

"Kau bisa melepaskan aku sekarang," ucap Adriana pelan, lalu menepis kedua tangan Daren dari tangannya.

Daren bergeming. Kedua tangannya tidak bergerak, justru menarik Adriana semakin mendekat. Dia bisa merasakan hembusan napas Adriana di wajahnya.

"Tubuhmu semakin berat," kata Daren disertai senyum jenaka.

Kedua pipi Adriana langsung bersemu merah begitu mendengar kata-kata Daren. Entah itu pujian, atau olok-olok, yang pasti membuat dia merasa malu. Malu karena mengetahui bahwa Daren diam-diam memperhatikan penampilannya.

"Akhir-akhir ini selera makanku memang tinggi. Mungkin berat badanku naik beberapa kilo," ujar Adriana polos. Dia lalu mengalihkan pandangannya pada daun-daun di pepohonan depan rumahnya yang tengah bergoyang.

Perlahan Daren menarik tangannya, memastikan Adriana bisa berdiri seimbang, dan tidak limbung. "Aku belum ingin pulang. Aku akan merasa gembira bila kau bersedia memberiku secangkir kopi," kata Daren setelah itu.

Adriana menangkap sorot serius di mata Daren. S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status