Share

Bertemu Kembali 2

Dua jam sebelumnya.

"Siapa yang meninggal?" tanya Adriana saat melihat Airin mematung setelah menerima telepon dari seseorang.

Airin merentangkan tangannya, mencari pegangan agar tubuhnya tidak tersungkur ke lantai. Kepalanya terasa berdenyut-denyut. Hatinya sangat perih seperti teriris-iris oleh belati.

"Sammy...." Airin menjawab lirih. Bulir-bulir bening mengalir dari kedua matanya tanpa dapat dia bendung.

Adriana ingin memeluk Airin, menghiburnya agar kesedihan yang Airin rasakan sedikit berkurang. Tapi, dia tidak mampu berbuat banyak. Tubuhnya masih tertahan di atas ranjang ini dengan jarum infus yang terpasang di tangannya.

Airin lah yang berjalan mendekati Adriana. Dia memeluk Adriana erat sambil meluapkan kesedihannya. Kabar kematian Sammy sungguh menyesakkan dada.

"Mungkin ini memang jalan yang terbaik untuk dia," kata Adriana menghibur Airin. "Sekarang dia tidak merasa sakit lagi."

Airin membersit hidungnya, mengusapnya dengan selembar tisu. Air matanya masih mengalir meskipu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status