Share

659

Penulis: Rias Ardani
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-30 00:28:42

Bab659

Mau tidak mau, Bagus tidur di kursi taman kota. Hanya itu pilihan terakhirnya, setelah sekian jam dia mencari akal dan bantuan, tapi tidak ada teman mau pun kenalan yang mau menampungnya.

Perasaan Bagus benar- benar terluka. Bagaimana pun kehidupan sulit di masa lalu, tidak pernah membuatnya tidur di jalan seperti sekarang ini.

Tidur di beratapkan langit, berteman dengan nyamuk dan udara malam hari, membuat Bagus benar- benar tersiksa.

"Amira, kejam sekali kamu ...." Bagus berteriak dalam hati, merutuki sikap Amira yang menggembok pintu rumah mereka.

Jam 12 malam lewat 20 menit, tiba- tiba ada 4 pemuda yang tengah di pengaruhi oleh minuman yang memabukkan, berjalan menuju tempat Bagus tertidur.

"Liat di sana, siapa orang itu? Dia tertidur di tempat tongkrongan kita kawan- kawan," ucap salah satu, dari 4 pemuda itu.

"Mangsa," sahut yang lainnya.

Mereka berempat tersenyum jahat, dan mendekati Bagus.

Plak ....

Salah satu dari mereka, memukul bahu Bagus dengan cukup keras.

Bagus t
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   660

    Bab660"Man, Bagus mana?" tanya Amira, ketika bertemu Arman di ruang divisi pemasaran."Saya nggak tau, Bu. Dari tadi, Bagus nggak ada ke kantor.""Nomornya kok nggak aktif ya, Man?" ujar Amira lagi.Arman hanya mengendikkan bahu, sebagai jawaban tidak tahu- menahu. Amira pergi meninggalkan divisi pemasaran dengan perasaan kecewa lagi."Dimana dia? Apakah dia sudah di rumah Ibunya? Enak sekali dia di sana, sedangkan kami tinggal di wisma. Aku juga nggak mungkin tetap tinggal di situ, uangku sudah sangat tipis," batin Amira.Apalagi, kini dirinya menjadi wanita pengangguran, dan di tuntut mengembalikan uang perusahaan yang dia gelapkan."Hanya mobil ini yang aku punya, rumah sudah tidak mungkin lagi. Aku harus ke rumah Ibu mas Bagus dulu, mana tau dia mau memberikan kami uang ...."Amira melajukan mobilnya, menuju rumah Jelita. Sesampainya di rumah mertuanya itu, Amira ikut kecewa, karena Jelita dan keluarganya belum kembali ke kota."Kalau Ibu nggak ada di sini, jadi mas Bagus kemana

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-30
  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   661

    Bab661"Sebelum kembali ke rumah, kita ke Mall dulu, beli perlengkapan baju kerja untuk kamu, Nak.""Iya, Bu." "Kita ke Mall, Nek?" tanya Adam dengan wajah berbinar. "Tentu saja, besok Bapak kamu sudah mulai bekerja.""Wah, Adam mau mainan boleh nggak?" tanya anak lelaki itu pada Jelita."Tentu saja, apa sih yang enggak buat Adam. Tapi ada syarat.""Apa itu, Nek?""Doa sebelum makan harus hapal dulu, baru nanti Nenek kasih mainannya.""Yah Nenek." Wajah Adam mendadak lesu.Jelita terkekeh."Sanggup nggak? Nenek akan bayar, apapun mainan yang kamu beli. Tapi, mainan itu akan menjadi milik kamu, setelah kamu selesai dengan misi yang Nenek berikan."Mau tidak mau, demi mainan impiannya, Adam pun menyanggupi. Jelita tersenyum senang, dan mereka pun telah sampai di parkiran mobil.Jelita dan keluarga kecilnya memasuki pusat perbelanjaan, tiba- tiba, suara memekik memanggil kata Ibu, terdengar jelas dari arah belakang mereka.Mereka semua menoleh, terlihat Amira dan Rara yang berjalan set

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-30
  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   662

    Bab662Pov Jelita"Bu ...." Amira menatapku dengan tatapan mengiba. Mudah sekali ekspresinya berubah- rubah. Aku mengamati dengan seksama, agar tidak mudah tertipu dengan wajah memelasnya."Apa lagi? Katakan semua yang ada di dalam pikiranmu, sebelum Ibu mulai menjawab," ujarku dengan raut wajah kesal.Lina hanya diam, tidak ingin memperkeruh suasana, sambil mengusap pipinya yang panas, akibat tamparan keras dari Amira tadi."Kami nggak betah tinggal di kontrakkan sempit, Bu. Aku juga sudah dipecat, secara tidak hormat sama pak Galih."Aku terkejut mendengarnya, kenapa Amira bisa di pecat? Tapi aku juga tidak ingin bertanya tanya, karena Amira tidak mudah untuk di percaya."Terus?""Izinkan kami tinggal bersama Ibu, kasihan Rara, Bu. Selain kesepian, dia tidak punya siapa- siapa, yang bisa menemani dia, jika nanti Amira dapat kerjaan lagi.""Ibu bisa izinkan Rara tinggal bersama kami. Tapi kamu dan Bagus, tetap tinggal di tempat lain.""Kok gitu, Bu? Kenapa harus begitu?""Karena Ibu

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-30
  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   663

    Bab663"Enggar, Lina! Tidak seharusnya kalian menikmati hak suamiku ...." Amira terus berteriak, tanpa ada rasa malu lagi di dirinya.Enggar, Lina dan juga Jelita mengabaikan jeritan wanita itu.Amira tersedu- sedu, pergi ke Mall untuk shopping, sisa- sisa dari uang penjualan mobil, membuatnya malah bertemu dengan mertuanya itu.Amira cemburu, pada kebahagiaan Enggar dan Lina. Dia merasa Jelita tidak adil pada mereka, mengabaikan mereka yang lagi kesulitan.Meskipun mulutnya berkata maaf dan menyesal, tapi di hati Amira masih menyimpan perasaan kesal dan tidak senang pada keluarga suaminya itu.Biar pun sekarang mereka kaya, tapi bagi Amira, mereka tetap miskin. Mereka tidak suka mengakui kenyataan, bahwa sekarang dialah yang miskin."Bu, kasihan Rara ya," celetuk Lina."Kasihan lagi kamu,yang barusan dia tampar, memang kurang ajar wanita itu," jawab Jelita, masih dengan raut wajah kesal."Lina nggak apa- apa kok, Bu."Enggar masih terdiam, meskipun dia kesal sekali, karena istrinya d

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-30
  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   664

    Bab664Lina dapat merasakan, kegelishan hati Jelita. Sebagai seorang Ibu, Lina paham apa yang kini Jelita rasakan. Biar bagaimana pun juga, seburuk- buruknya Bagus, dia tetap anak yang Jelita besarkan.Sesampainya mereka di parkiran rumah sakit, Jelita dengan cepat turun dari mobil, dan menghampiri kepala pelayan, yang begitu setia menunggu kedatangan Jelita."Bagaimana keadaannya, Pak?" tanya Jelita, mereka sambil berjalan, dengan kepala pelayan yang membimbing mereka menuju ruang perawatan Bagus."Alhamdulilah cukup baik, Ibu bisa lihat langsung," ujar kepala pelayan. Kepala pelayan membuka pintu ruangan, nampak Bagus yang duduk bersandar, dengan wajah yang lebam- lebam, kaki di perban, juga tangan yang di gips."Ya Allah, Bagus," lirih Jelita dan langsung menghampiri anak lelakinya itu. Bagus nampak kurus, matanya ikutan lebam."Ibu," pelan suara Bagus terdengar pilu di telinga Jelita.Enggar dan Lina hanya terdiam, kepala pelayan mempersilahkan mereka duduk di sofa. Lelaki tua it

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-30
  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   665

    Bab665Pov Jelita.Akhirnya, Bagus pun kami bawa ke rumah. Setelah 2 hari di rawat, kini keadaannya mulai membaik, meski tangannya masih di gips, karena belum sepenuhnya pulih."Masak apa Lin?" tanyaku, ketika Lina begitu heboh di dapur.Menantuku itu memasak sambil menyanyikan lagu kesukaannya."Masak makanan kesukaan Ibu dan mas Enggar, juga Adam.""Hmm ..., Ibu jadi lapar nih.""Ibu pasti suka! Lina sudah belajar masak berkali-kali," katanya berbinar."Oke, Ibu jadi nggak sabar mau nyicipin.""Ibu tunggu saja di meja makan! Biar Lina yang nyiapin!" ucapnya lagi, dengan wajah tersenyum sumringah.Semua berkumpul di meja makan, Adam begitu senang melihat hidangan lezat yang Ibu nya masak. Biasanya, kami selalu di masakin pelayan, namun hari ini, Lina katanya mau masak sendiri."Mama memang pandai sekali masak! Adam suka sekali," celoteh anak itu, dengan mata berbinar."Terimakasih, sayang. Tapi, masakan Tante yang lainnya juga enak kok." "Tetap saja, masakan Mama yang lebih nikmat."

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-30
  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   666

    Bab666"Ya Allah, ada apa ini?" Jelita sangat syok, ketika melihat serpihan kaca."Bu, Ibu ...." Kembali terdengar suara histeris Bagus dari luar. Jelita berlari keluar, nampak Bagus tergopoh- gopoh berlari ke arah Jelita."Ada apa, Gus?" tanya Jelita panik."Kunci mobil mana, Bu?" tanya Bagus balik, ketika dia sudah dekat di muara pintu.Di dalam, di atas nakas situ. Ada apa sih ini?" Jelita menunjuk ke arah nakas besar, yang terletak di ruang tamu.Bagus tidak menjawab, dia berlari ke arah nakas, dan langsung mengambil kunci mobil tersebut.Jelita bingung, sambil melihat- lihat ke arah pagar. Tidak ada terlihat Satpam, juga Enggar."Kemana mereka? Kenapa Bagus nampak panik begini," batin Jelita."Gus, buat apa kamu nyari kunci mobil? Apa yang terjadi, Nak?" tanya Jelita, mencegah langkah Bagus, yang mau keluar rumah."Lina di tabrak, Bu," jawab Bagus, membuat Jelita sangat terkejut luar biasa."Allahu akbar? Gus, benaran ini?" pekik Jelita."Iya, Bu. Ibu jagain Dastan dan Adam saja

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-30
  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   667

    Bab667"Bagaimana keadaan Lina?" tanya Jelita, melalui sambungan telepon."Alhamdulilah, Lina sudah di pindahkan ke ruang perawatan, Bu. Lina sudah berhasil, melewati masa kritisnya. Doakan Lina ya, Bu, semoga cepat pulih dan kita bisa segera pulang.""Iya, Nak. Kamu yang sabar ya, Allah bersama kalian. Ibu selalu berdoa, untuk keselamatan anak- anak Ibu," ujar Jelita.Bagus sendiri sibuk mengurus keamanan rumah, sedangkan Enggar menjaga Lina di rumah sakit.Jelita juga meminta Bagus, agar kembali bekerja di kantor lagi, karena sebagai laki- laki, wajib bagi Bagus untuk tetap bekerja.Bagus pun tidak menolak hal itu, justru dia sangat senang, karena akhirnya dia bisa bekerja lagi.___>>___Elea merasa gelisah akhir- akhir ini, sudah lama dia tidak menghubungi Jelita. Entah kenapa, tiba- tiba dia rindu dengan anaknya itu.Elea menghubungi Jelita, dan menanyakan kabar mereka.Jelita pun tanpa ragu, menceritakan keadaan yang menimpa keluarganya. Elea sangat terkejut, mendengar semua

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-30

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   689

    Bab689"Selamat malam," ujar Abizar lagi."Ngapain kamu kemari? Setelah kamu membuat anak saya menderita, berani- beraninya kamu menampakkan batang hidung seolah tanpa dosa," bentak Kevin, yang langsung berdiri dengan emosi."Papah, sabar," pinta Elea, sambil memegang tangan Kevin."Manusia tidak tahu malu ini, dia datang ke rumah Galih dengan nyali besar, setelah menyia- nyiakan anak- anakku, aku tidak akan mengampuninya," pekik Kevin."Maaf, Pah. Saya datang kemari, hanya ingin kalian tahu, saya dan Cinta saling mencintai, kami ingin kalian restui hubungan kami lagi dan jangan menentang hubungan kami, cuma itu ...." "Apa?" Seluruh keluarga memekik.Cinta pun sangat syok, mendengar ucapan berani Abizar. Tiba- tiba Jelita tersandar, mendengar ucapan Abizar. "Jelita," pekik Abel. Wanita yang biasanya membenci Jelita itu, langsung memeluk Jelita yang nampak syok sekali."Brengsek!!" Cinta bangkit dari duduknya, menghampiri Abizar dan menampar keras wajah lelaki tidak tahu malu itu."D

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   688

    Bab688Melihat begitu banyak panggilan telepon dari Bagus, Cinta pun memutuskan, untuk menghubungi balik nomor Bagus.Dan lelaki itu dengan cepat menjawab telepon Cinta."Assalamualaikum, Tante ....""Wa'alaikumsallam, Gus.""Maaf Tan, saya mau tanya, Tante ada bicara apa sama Ibu? Sampai- sampai Ibu pingsan.""Maafkan Tante, Gus. Tadi ada berita buruk, yang sempat mengguncang perasaan kami semua. Kejadian siang tadi cukup mengejutkan, pesawat menuju Bandung mengalami kecelakaan. Dan Nenek, juga Kakek ke Bandung hari ini, itu yang Tante sampaikan sama Ibu kamu ....""Inalillahi, jadi bagaimana kabarnya, Tan. Maaf Bagus tidak tahu apa- apa.""Kuasa Allah, Gus. Rupanya mereka selamat, karena Kakek pingsan, sebelum mereka naik pesawat. Nenek membawa Kakek ke rumah sakit, dan mereka ketinggalan pesawat, Gus. Luar biasa, diluar dugaan kami semua, Allah masih memberi kita kesempatan, untuk berbakti kepada mereka berdua," jelas Cinta."Alhamdulilah, Allahu akbar, masya Allah, luar biasa, Tan

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   687

    Bab687"Allahu akbar, Abel, Kak Cinta ...." Galih menjerit, membuat orang yang kini di depannya jadi bingung.Mendengar jeritan Galih, mereka yang duduk di ruang keluarga pun berhamburan keluar menyusul Galih."Astagfirullah ...." pekikkan mereka semua terdengar bersamaan. Galih terlalu syok, membuatnya nyarus pingsan."Kalian jangan mengira Mamah setan ya," bentak Elea dengan kesal."Ini Mamah beneran?" Abel bertanya. Semua menjadi bingung, bahkan beberapa dari mereka terus- menerus mengusap mata dan wajah, memastikan yang di lihatnya adalah nyata, bukan halusinasi."Mamah sudah tahu, apa yang ada di dalam otak kalian. Jangan heran, jika Mamah datang dengan wajah acak- acakkan begini, bahkan tanpa menggunakan tas sama sekali. Mending bayarin taksi Mamah sana, orangnya dah nunggu," titah Elea."Ini Mamah kita," pekik Cinta yang langsung menghambur ke pelukan Elea, disusul Raisa dan lainnya memeluk Elea."Aduh ...." Elea pun memekik, melihat tingkah mereka semua yang langsung memelukny

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   686

    Bab686"Jelita belum tahu kabar duka ini, tadi aku sudah coba hubungi, tapi belum juga dia jawab panggilan teleponku," lirih Cinta."Aku juga bingung, Kak. Apa yang harus aku katakan sama dia, entah bagaimana reaksi Jelita, jika tahu Mamah dan Papah sudah tiada. Pesawat itu terbakar, sebelum benar- benar jatuh," ujar Galih kembali menangis. Bayangan wajah tua kedua orang tuanya menari- nari di pikiran mereka semua."Pantas Mamah memelukku berulang kali, mengingatkan kita terus- menerus, bahwa sesama keluarga harus saling menyayangi dan tolong- menolong. Mereka juga selalu berbicara tentang kematian, yang aku sendiri tidak tahu, bahwa itu adalah pertanda, mereka berdua akan pulang bersama- sama, untuk selamanya."Cinta menangis kuat, Kamila memeluk Ibunya dengan erat, begitu juga Raisa, memeluk Abel dan menangis di pelukan Ibunya."Rasanya tidak pernah sesakit ini, kehilangan yang begitu mengejutkan, membuat hati ini tidak siap. Berpuluh tahun hidup bersama dengan keduanya, hingga Rai

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   685

    Bab685"Nanti saja ah, malas. Lagian kita lagi makan gini, masa di gangguin hal- hal yang tidak jelas begitu," ujar Cinta, mengabaikan ucapan Galih tadi."Cinta, sudah 1 tahun kita bersama, tapi kenapa, kamu nggak pernah mau pertemukan aku dengan anak kita, Kamila?" tanya lelaki itu."Mas, tidak semudah itu. Kamila akan tahu segalanya, bahwa kamu pernah menikahi Jelita juga. Dan Enggar, juga Bagus, bagaimana tanggapan mereka pada kita? Kamu meninggalkan mereka, lepas tanggung jawab, dan malah bersamaku. Tentu saja, bukan cuma mereka yang akan kecewa sama kita, tapi Kamila juga.""Kemudian Mamah dan Papah, bisa- bisa aku mereka kutuk, Mas ....""Tapi mau sampai kapan, kita kucing- kucingan seperti ini? Aku juga ingin diakui, dan dianggap bagian keluarga kamu, Cin.""Belum waktunya, Mas.""Kapan waktunya, Ta? Aku dan Jelita, itu hanyalah kesalahan. Sedangkan aku sama kamu, itu cinta yang tulus. Aku mohon, pikirkan ini baik- baik, aku hanya ingin di akui, dan Kamila juga harus tahu, bahw

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   684

    Bab684Perjalanan panjang Bagus lalui bersama Jelita, Ibu yang kini sangat dia sayangi, dan dia utamakan kebahagiaannya."Pulang dari umrah, kita ke rumah Nenek saja ya, Gus.""Terserah Ibu saja, Bagus ngikut saja. Bagus tidak punya siapa- siapa untuk di bahagiakan, jadi segala waktu dan apapun yang Ibu mau, asal Ibu bahagia, Bagus akan selalu turuti, insya Allah," ujarnya.Jelita terharu dan menatap penuh kasih sayang pada Bagus. Sementara Bagus dan Jelita melaksanakan ibadah umrah, rupanya rumah mewah Elea, sudah terjual sesuai kesepakatan dengan pembelinya.Penjualan rumah, di saksikan Galih, karena hasil dari penjualan rumah mewah tersebut, 50% milik Galih, 30% milik Cinta dan sisanya barulah milik Elea dan Kevin.Setelah semua beres, Elea dan Kevin, memutuskan untuk tinggal di hotel. Sebelum rumah impian mereka di desa selesai di bangun.Hanya sisa 10% saja, rumah di desa itu akan selesai dan bisa mereka tempati.Galih sudah menyarankan, agar Elea dan Kevin mau tinggal di rumah m

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   683

    Bab683"Kenapa kamu terlambat?" tanya atasan Bagus, yang ada dibagian divisinya."Maaf pak Rahmat, saya menabrak orang tadi di jalan."Pak Rahmat, yang merupakan pengawas divisi pemasaran, tidak begitu berani bersikap keras pada Bagus, tapi dia tetap berusaha profesional, agar tidak terlalu nampak membeda- bedakan karyawan."Lain kali berhati- hati di jalan, Gus. Dan tolong jangan ulangi lagi, keterlambatan datang seperti ini. Hari ini saya maklumi, tapi kalau terulang lagi, saya akan berikan sangsi pemotongan gaji," jelas pak Rahmat memberi peringatan."Baik, Pak." Hanya itu jawaban Bagus. Sadar diri akan kesalahannya, Bagus tidak berani banyak bicara.Pak Rahmat meninggalkan divisi pemasaran, menuju ruangannya, untuk memeriksa laporan penjualan kemarin.Sementara Bagus duduk di meja kerjanya, dengan pikiran yang mulai tidak fokus. Bagus mulai memikirkan wanita yang di tolongnya tadi, dan itu sangat mengganggu kerjaannya.Tiba- tiba, HRD memasuki ruangan divisi pemasaran, bersama den

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   682

    Bab682"Bu ...."Jelita menatap Bagus."Bagaimana kalau kita pergi umrah?"Jelita terpaku sejenak, mendengar usulan Bagus."Gimana, Bu?" tanya Bagus lagi, membuat Jelita tersadar dari keterkejutannya.Anak yang biasanya cuek, hanya memikirkan kesenangannya sendiri, kini mengajaknya pergi umrah. "Kamu serius pengen umrah, Gus?" tanya Jelita balik, memastikan keinginan Bagus."Iya, Bu. Mumpung kita ada rezeki lebih. Kita ajak Enggar dan Lina juga, mana tau mereka mau. Tapi jika mereka menolak juga tidak apa- apa, kita berdua saja yang pergi ke sana, Ibu mau kan?""Tentu saja Ibu mau, Gus. Masya Allah, niat kamu baik sekali anakku, mana mungkin Ibu menolak."Bagus tersenyum. Dan niat mereka pun, di sampaikan kepada Enggar dan Lina, ketika mereka makan malam bersama."Dalam waktu dekat ini belum bisa, Bu, Mas. Enggar masih harus fokus ke perusahaan," jawab Enggar.Wajar sih, belum ada 1 tahun dia bekerja, masih tidak enak hati jika terus izin libur, untuk urusan pribadi.Sebagai calon pe

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   681

    Bab681"Tugas kita sudah selesai, nampaknya anak, cucu dan cicit tidak ada masalah, dengan pembagian harta warisan kita," ujar Elea, ketika dia dan Kevin merebahkan diri di atas kasur mereka."Kuharap juga begitu, agar kita berdua bisa menjalani kehidupan yang tenang," jawab Kevin."Kulihat Abel juga tidak membuat masalah lagi." Elea merasa lega, melihat sikap menantunya itu, yang semakin baik dari sebelumnya.Galih membelikan rumah yang cukup mewah, untuk dia tempati dan istrinya. Galih tidak ingin menyatukan istrinya lagi sama Ibunya. Karena bagi Galih, jika keadaan sudah tidak nyaman, dan terus di paksakan, maka mereka akan saling menyakiti.Demi menjaga rumah tangga dan hati orang tuanya, Galih memutuskan untuk memiliki rumah sendiri.Tetapi dia tetap memperhatikan kedua orang tuanya, meskipun mereka tidak satu rumah.______>_______Karena perjalanan yang cukup jauh, Jelita mulai jatuh sakit. Badannya meriang, nyaris semalaman, Lina tidak bisa tidur, karena khawatir dengan kond

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status