Share

664

Bab664

Lina dapat merasakan, kegelishan hati Jelita. Sebagai seorang Ibu, Lina paham apa yang kini Jelita rasakan. Biar bagaimana pun juga, seburuk- buruknya Bagus, dia tetap anak yang Jelita besarkan.

Sesampainya mereka di parkiran rumah sakit, Jelita dengan cepat turun dari mobil, dan menghampiri kepala pelayan, yang begitu setia menunggu kedatangan Jelita.

"Bagaimana keadaannya, Pak?" tanya Jelita, mereka sambil berjalan, dengan kepala pelayan yang membimbing mereka menuju ruang perawatan Bagus.

"Alhamdulilah cukup baik, Ibu bisa lihat langsung," ujar kepala pelayan.

Kepala pelayan membuka pintu ruangan, nampak Bagus yang duduk bersandar, dengan wajah yang lebam- lebam, kaki di perban, juga tangan yang di gips.

"Ya Allah, Bagus," lirih Jelita dan langsung menghampiri anak lelakinya itu. Bagus nampak kurus, matanya ikutan lebam.

"Ibu," pelan suara Bagus terdengar pilu di telinga Jelita.

Enggar dan Lina hanya terdiam, kepala pelayan mempersilahkan mereka duduk di sofa. Lelaki tua it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status