Share

Bab 70. HIDUP ITU REALISTIS

Untuk apa pulang, jika tidak ada ruang untuk berbagi. Gempitanya redam setelah apa yang diinginkannya terkabul dengan mudah, tapi kenapa Marissa seakan tidak suka. Ia meremas kertas yang beberapa waktu lalu sampai ke tangannya.

“Marissa,”

Lekas ia mengangkat tangan kanannya, menandakan jika Marissa tidak menerima bentuk protes atau apapun saat ini.

Semesta memang lucu, ketika mempertemukan dua insan tanpa rasa menjadi sebuah asa. Begitu pula cara memisahkannya, hingga Marissa tidak bisa mengekspresikannya dengan tawa sekalipun.

“Maafkan aku,” Ruth mundur kembali, ia berbalik arah dan meninggalkan Marissa dalam kesunyian.

Ia sempat menoleh setelah berjalan beberapa langkah. Ruth melihatnya masih dalam posisi yang sama, Marissa mematung dengan tatapan yang— entah.

Tanpa mediasi ataupun kehadirannya dalam persidangan. Pihak pengadilan langsung mengabulkan permohonan gugatan cerai yang dilayangkan beberapa waktu lalu, tapi kenapa Marissa tidak terlihat senang atau bahagia?

‘Kamu pas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status