Share

Bab 72. PILIHAN YANG SULIT

“Ruth? Ruth Asmeer Khalif?” Deniz mengulang ucapan dari resepsionis rumah sakit dengan dahi berkerut.

Ia menoleh ke samping di mana Sam tengah berdiri di sisinya. Sam menggeleng saat kedua mata mereka saling bersirobok.

“Apa Tuan muda mengenalnya?” tanya Sam dengan setengah berbisik.

Deniz menggeleng lemah, “Tidak.” Jawabnya singkat sambil memasang wajah penuh kekecewaan.

Deniz tiba di kota Adana tepat menjelang malam hari, musim dingin sempat menunda penerbangannya ke kota tersebut hampir dua jam. Ia yang baru menginjakkan kaki ke kota wisata tersebut langsung menuju ke rumah sakit swasta dengan petunjuk Sam.

“Bekukan!”

“Tapi Tuan muda,”

“Tidak ada kata— tapi. Kamu mau mereka menguras uangku begitu saja?” Deniz membalikkan badan dan langsung mengacungkan jari telunjuknya tepat di depan wajah Sam.

“Tidak Tuan, maafkan saya.” Sam menelan salivanya dengan pandangan tak tenang.

Sam menghela napas perlahan setelah Deniz menurunkan jari telunjuk dari hadapannya. Ia melihat pria itu berkac
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status