Share

84

"Terus Tante Freya cekik aku." Almaira memeragakan bagaimana Freya mencekik lehernya. "Aku tidak bisa napas." Almaira juga berakting seolah dia sedang asma.

Lova mendengarkan cerita Almaira sambil bercucuran air mata. Ucapan putrinya membuat gambaran-gambaran sangat mengerikan. Lova tidak sanggup membayangkannya.

"Mama sudah mengerti. Cukup, Sayang." Lova tidak ingin tahu lebih lanjut. Sekarang Almaira sudah bersamanya dalam keadaan baik-baik saja. Perempuan itu lalu memeluk Almaira erat. Sangat erat. Almaira jadi kesulitan bernapas lagi.

"Mama, aku tidak bisa napas," kata anak itu.

"Bagus! Lain kali ikuti orang asing lagi, ya." Sekar menjewer pelan Almaira. "Kamu membuat jantung Oma hampir copot. Kamu juga membuat Oma disalahkan oleh mama kamu itu."

"Maaf, Oma." Almaira menunduk. "Tapi penculik itu tahu nama Mama. Aku pikir dia teman Mama."

"Freya merencanakan ini dengan baik," ucap Ardhan.

"Memang kurang ajar itu perem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status