Share

Part 77. Tak direstui

Semua terdiam. Pun dengan Ibu Melia. Ia tak menyangka Amar akan menyentaknya dengan pertanyaan yang begitu sulit ia jawab.

Bagaimana pun ia sangat menginginkan anaknya bahagia dengan pasangannya, tapi bukan dengan perempuan yang telah gagal berumah tangga seperti Zana yang ia inginkan. Selain itu, ia juga tak ingin nama baiknya terhapus gara-gara memiliki menantu seorang janda.

Selama ini seluruh penghuni rumah selalu tunduk pada titahnya, begitu juga dengan Amar. Anak sulungnya itu selama ini ia kenal penurut, tak pernah ia dengar anak yang ia lahirkan tiga puluh tahun lalu itu melawannya.

"Pastinya Mama ingin kau bahagia tanpa mencoreng wajah Mama," jawab Ibu Melia dengan suara memelan.

"Aku hanya menginginkan Zana untuk menjadi istriku, bukan perempuan lain. Tolong beri restu kalian untukku." Amar memohon, kepalanya tertunduk.

Pak salim membenarkan posisi duduknya, menghadap Amar yang sejak tadi duduk di sampingnya. Cukup lama lelaki itu terdiam, matanya menatap dalam anak lak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status