Share

Jalan pagi

"Aku tahu Mas, Terima kasih telah menyadarkan aku akan hal itu. Dan sekedar informasi, aku tidak akan menangis karena kamu lagi Mas. Kedepannya aku hanya akan menangis karena sangat bahagia."

"I see. Baguslah kalau begitu."

Aisha memilih diam agar pembicaraan itu tidak menyebar kemana-mana. Aisha juga punya banyak pekerjaan yang masih tetap ia kerjakan. Kehadirannya di kantor juga sangat dibutuhkan. Perusahaan akan berjalan normal dengan adanya snag pimpinan, apalagi kini perusahaan Aisha baru sedikit terbebas dari jurang kehancuran.

Aisha dan Adnan sama sama sibuk dengan tab mereka. Mereka larut dalam pekerjaan mereka dan melupakan sejenak perdebatan mereka tadi.

Baru setengah jam berlalu, baterai tab Aisha habis. "Mas Adnan, boleh minta tolong?"

"Minta tolong apa?" Sahut Adnan. Walaupun sibuk, Adnan masih mengawasi Aisha sambil mengerjakan pekerjaannya.

"Charge tab Aisha ada di lemari sana Mas."

"Terus?"

"Bantu ambilin Mas, please!"

"Kamu bilang udah pulih tadi kan, terus kenapa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status