Share

Bab 44

"Hai, Jeng Rianti, apa kabar? Aduh, makin segar saja!"

"Kabar baik, sangat baik malah."

Kedua wanita itu tertawa dengan saling berpelukan.

Saat ini, aku sudah berada di acara arisan Mama. Ini tidak seperti arisan ibu-ibu PKK yang ada di kampungku. Semuanya terlihat mewah dengan hidangan seperti di restoran. Orang-orang yang datang pun rata-rata orang berada. Terlihat dari penampilan mereka yang semuanya serba mahal.

Mama membawaku duduk di sofa yang sudah ada beberapa orang tengah berkumpul dan berbincang. Mama bercipika-cipiki dengan teman-teman seusianya.

"Jeng, ini menantunya yang dari kampung itu, ya?" tanya seorang wanita yang baru saja menghampiri kami.

Aku menundukkan kepala semakin dalam, setelah tersenyum ramah pada wanita yang seperti toko emas berjalan itu.

'Menantu dari kampung? Ya, memang itu kenyataannya.'

"Namanya Raihana Kamaya. Dia menantu dari syurga. Kalian tidak lihat, dia begitu cantik? Kesayanganku, ini!" ujar Mama seraya tertawa. Teman-teman Mama yang lain p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status