Share

Bab 43

Mama dan Papa saling pandang lagi. Kemudian, Papa tertawa terbahak saat menyadari sesuatu. Mama pun ikut tertawa saat tangannya menyentuh kepala putranya yang masih basah.

"Tahu, kan sekarang, gimana rasanya menikah itu? Sudah merasakan, dia Mah." Papa kembali terbahak.

"Pantesan senyum-senyum terus dari tadi. Udah gitu pake peluk-peluk Mama segala, lagi. Eh, tahunya beneran lagi seneng. Selamat, sudah bongkaran!" kelakar Mama membuat kedua telinga Mas Raffi semakin memerah.

Pria itu melepaskan pelukannya dari Mama, kemudian menarik kursi dan duduk di depan Papa. Aku semakin enggan untuk menghampiri mereka. Wajahku sudah memanas duluan akibat ulah Mas Raffi.

"Sekarang, Raya di mana? Kamu gak bikin dia jadi susah jalan, kan?" tanya Mama langsung membuatku menutup wajah.

'Mas Raffi memang benar-benar, ya. Bikin malu aja.' Aku menggerutu dalam hati.

Untuk menenangkan hatiku yang terus berlari maraton, aku memilih tidak dulu menghampiri mereka di ruang makan. Dan akhirnya memilih duduk d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Kasmariah Kadir
lanjut thoor,mkn menarik .........
goodnovel comment avatar
Muspi Nasution
ceritanya bagus
goodnovel comment avatar
Umi Haina Umi Haina
lnjuuut semngt teruuus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status