Share

Bab 251 Reaksi Mas Raffi

Hancur.

Satu kata yang aku rasakan saat ini.

Melihat orang yang kucintai terbaring di atas ranjang dengan banyaknya alat medis yang terpasang di tubuhnya, membuat duniaku limbung.

Aku berdiri kaku di samping Mas Raffi yang memejamkan mata.

Seperti janji Papa, dia membawaku bertemu Mas Raffi yang keadaannya memprihatikan.

"Apa Mas Raffi koma?" tanyaku pada Papa.

"Tidak. Dia sedang tidur. Ketika bangun, Raffi mendengar apa yang kita ucapkan, dia tahu siapa yang ada di sekelilingnya, tapi dia tidak bisa bergerak. Raffi hanya mampu membuka tutup mata saat kita mengajaknya bicara."

Aku menutup mulut meredam tangis. Tidak, aku tidak diizinkan tersedu. Aku harus kuat agar Mas Raffi pun demikian.

"Apa dia akan kenal Raya, Pah?"

"Harusnya kenal."

Aku maju satu langkah agar semakin dekat dengan Mas Raffi. Jika saja di tubuh suamiku tidak banyak kabel yang entah gunanya untuk apa, juga di mulutnya tidak ada selang, mungkin saat ini aku akan memeluknya.

Aku sangat merindukan dia. Aku in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Hendra Rosvan
semangat Raya km harus pergi tp dgn rayyan,egois bgt mama mertuamu itu
goodnovel comment avatar
Desak Kayan Puspasari
nah gitu Jadi papa mertua yqng baik demi Raffi, biar waktu yqng membuktikan Raya.... yang penting jangan tinggalkan sholat 5 waktumu dan terus berdoa....
goodnovel comment avatar
Zakiya Paundra
jgn pergi kalau tanpa rayyan, raya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status