Share

Bab 257 Kabar Baik dan Kabar Buruk

Aku langsung memblokir nomor Reyhan agar dia tidak bisa lagi menghubungiku. Bodoh amat dia nyasar atau mati sekalipun, aku tidak peduli.

Di teras depan, Ceu Imas dan Kang Asep sedang menata ikan bakar beserta nasi liwet yang. Mereka menyimpannya di atas daun pisang yang sudah dicuci bersih, bersama dengan beberapa lauk lainnya.

"Ya ampun, Ceu .... Kita makan cuma bertiga, tapi itu ikannya banyak banget," kataku.

Tiga ekor ikan berukuran besar terhidang, lengkap dengan sambal dan lalapan.

Perutku sudah terasa lapar, semakin keroncongan melihat makanan yang menggiurkan di depan mata.

"Tidak apa-apa, Neng. Biar Neng Raya sama Dedek kenyang. Ayo, makan yang banyak. Kalau kurang, nanti Kang Asep tangkap ikan yang lebih besar dari ini," tutur Kang Asep membuatku menggeleng-gelengkan kepala seraya tersenyum.

Saat sepasang suami istri itu mulai menikmati makanannya, aku malah diam seraya menatap ikan mas bakar.

Seandainya jika Mas Raffi ada di sini, mungkin makanan itu akan terasa lebi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (13)
goodnovel comment avatar
Darmawati Koto
jgn pisahkan Raffi dan Raya thor ... datukan mereka ...
goodnovel comment avatar
Desak Kayan Puspasari
buta apa amnesia.... ingatan terbaru terhapus
goodnovel comment avatar
Nopret pret
yaaa Raffi . .amnesia . .
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status