Share

Tiga Puluh Dua

Di pantri tadi Dinara mengambil segelas air putih, Ditemani mbok Sum yang sedang mencuci piring di dapur kotor. Ia duduk sendirian, ingin rasanya keluar menemui teman teman mas Bagas, tetapi tadi tidak diperbolehkan. katanya menunggu waktu yang tepat. Hatinya sedikit kecewa. tapi tidak mau membantah keinginan suami. Takut kualat nanti.

Sedikit demi sedikit air di gelasnya mulai habis. Ia memejamkan mata, tarikan napas panjang membuatnya rileks. Tiba tiba terlintas penglihatan seorang pria tampan tersenyum padanya, perawakannya mirip mas Bagas, kulitnya sedikit gelap. sangat manis. Di ingatannya waktu itu ia sempat terjatuh dan kakinya kotor. pria manis itu menolongnya dan meminjamkan saputangan berwarna navy untuk membersihkan sedikit luka di kaki Dinara.

" Ingatan apa ini? siapa pria itui? apakah pria dengan inisial "BA"?

Dinara bergumam sendiri. tangannya ia ketuk ketukkan di atas meja pantry. sayup sayup terdengar percakapan dari ruang tamu." Gas, bagaimana kalau aku bekerja di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status