Share

Bab 80 - Hidung Belang

Kak Nevan sedang libur, maka dia yang menjemputku dari tempat kerja pada sore itu. Sebenarnya aku bisa saja pulang sendiri dengan kendaraan umum, tetapi Jonah tidak mengizinkan aku. Dia masih saja khawatir bahwa Vita akan melakukan sesuatu untuk menyakitiku.

Bukannya melihat Kakak dengan mobilnya, aku malah berdiri berhadapan dengan Nola saat keluar dari pintu utama. Dia tersenyum kepadaku. “Hai, Cel. Kita sudah lama tidak bertemu.”

“Aku tidak bisa melakukan ini sekarang, Nola.” Aku menggelengkan kepalaku. Keputusannya kembali kepada Pras masih belum bisa aku terima. Aku tidak sanggup melihat wajahnya.

“Kita perlu bicara. Aku mohon.” Dia berjalan mendekatiku. Aku segera mundur selangkah. “Aku tidak akan melakukan ini bila tanpa alasan yang kuat, Cel. Aku juga tidak mau kehilangan persahabatan kita. Aku mohon, izinkan aku menjelaskannya kepadamu.”

“Jangan sekarang. Aku belum siap,” kataku lagi. Dia menatapku dengan sedih. Mendengar bunyi klakson, aku m

Meina H.

Maaf, ya, jika penulisnya agak berlebihan. Tetapi aku senang bisa sampai pada bab ini!! ^^ Yeess! Terima kasih, Good Readers, yang masih setia mengikuti cerita Jonah dan Celeste. Sampaikan apa pun pendapatmu melalui kolom komentar, ya. Cukup ketuk layar, kolom komentar ada di kanan bawah. Mau ketik uneg-uneg juga boleh. Hehehe .... Salam sayang, Meina H.

| 3
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status