Menjadi Istri Gadungan Sahabatku
“Ayo, kita menikah.”
Fayola memuncratkan kopi yang diminumnya mendengar kalimat yang diucapkan Galang. Mereka memang sudah kepala empat dan masih asyik sendiri. Tetapi tidak pernah tebersit dalam benaknya menikah dengan pria jorok yang suka mengupil sembarangan itu.
Namun mendengar ejekan adiknya yang akan melakukan lamaran, Fayola keceplosan menyebut dia punya calon suami. Orang tuanya menyambut bahagia dan memprioritaskan pernikahannya. Dia pun terpaksa menerima ajakan Galang. Tentu saja dengan banyak syarat yang harus sahabatnya penuhi.
Fayola dan Galang menjalani pernikahan layaknya teman biasa. Keluarga mulai curiga mereka hanya berpura-pura supaya tidak didesak menikah lagi. Mereka sepakat untuk berakting mesra di depan keluarga demi meyakinkan semua orang.
Nenek Fayola dan Kakek Galang sengaja bergantian mengundang mereka menginap di rumah untuk memata-matai aktivitas malam mereka di kamar. Orang tua juga sengaja berkunjung pada akhir pekan untuk mengamati gerak-gerik mereka di apartemen. Tidak mau ketinggalan, saudara kandung sering mengajak berkumpul untuk memantau tingkah mereka. Fayola dan Galang sampai kewalahan.
Setelah lama hidup bersama, mungkinkah cinta hadir di antara Fayola dan Galang atau mereka akan terus membohongi semua orang dengan menjalani pertemanan dalam pernikahan?