Beranda / Romansa / Menggoda Ibu Tiriku / Gelisah Karena Tidak Melihatnya

Share

Gelisah Karena Tidak Melihatnya

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-05 21:52:26

Sierra mengernyit dalam tidurnya pagi itu. Perlahan Sierra membuka matanya dan saat ia melirik jamnya, ternyata jam sudah menunjukkan jam lima pagi.

"Astaga, sudah pagi," gumam Sierra sambil menatap sayang pada Lalita yang masih meringkuk di dalam pelukannya itu.

Sierra pun mendaratkan bibirnya ke puncak kepala Lalita dan membelainya sayang, sebelum perlahan Sierra melepaskan diri dari Lalita.

Sierra terlalu antusias karena hari ini adalah hari liburnya. Ia pun ingin segera pergi dari rumah, sebelum semua anggota keluarga bangun dan membuat liburnya mungkin terhambat.

"Eh, tapi aku tertidur saat Bastian masih di sini kemarin. Ck, pasti dia sudah kembali ke kamarnya sendiri. Perlukah aku berterima kasih padanya karena sudah menyingkirkan Stephanie kemarin?" gumam Sierra yang mendadak teringat kejadian kemarin.

"Ah, besok saja dipikir lagi! Hari ini aku benar-benar tidak mau memikirkan apa pun."

Sambil mengendap-endap agar tidak mengganggu Lalita, Sierra pun segera keluar dan menu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kesedihan Dalam Hatinya

    "Aunty, mengapa kita ke rumah sakit?" tanya Lalita polos sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling dinding putih itu. "Aunty mau mengunjungi seseorang. Sebentar saja, oke? Setelah itu, Aunty akan mengajak Lalita bermain." Mata Lalita pun kembali berbinar-binar dan ia mengangguk cepat. "Lalita mau, Aunty." "Hmm, Anak Pintar! Ayo, Sayang!" Sierra pun menggandeng Lalita menuju ke sebuah ruangan yang bertuliskan ICU. "Lalita, karena anak kecil tidak boleh masuk ke dalam, maukah Lalita menunggu di sini bersama Suster?" "Eh?" Seketika ekspresi Lalita langsung berubah mendengarnya. Tidak ada lagi tatapan berbinar-binar berganti tatapan yang goyah dan berkaca-kaca. Tubuh Lalita pun mendadak gemetar dan ketakutan dengan napas yang mulai putus-putus. Lalita selalu mengalami kecemasan berlebih setiap kali disuruh menunggu di tempat yang asing karena Lalita memang pernah ditinggalkan oleh Stephanie di mall sampai Lalita begitu trauma. Dan Sierra yang menyadari perubahan ekspresi Lal

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Menggoda Ibu Tiriku   Berjuang Demi Keluarganya

    Sierra terus menenangkan dirinya setelah ia berpamitan dengan ibunya dan akhirnya keluar dari ruangan ibunya. Sierra sempat berbicara dengan suster yang memberitahu bahwa belum ada perkembangan yang berarti dari kondisi ibunya dan Sierra pun hanya bisa mendesah pasrah. "Eh, itu Aunty sudah selesai!" seru Valdo saat melihat Sierra keluar dari ruang ICU. Sierra pun tersenyum menatap Valdo dan Lalita. "Apa permennya sudah habis, Sayang?" "Sudah, Aunty. Sekarang kita mau pergi ke mana?" tanya Lalita yang mendadak antusias. Entah apa yang Valdo lakukan sejak tadi untuk mengambil hati anak itu, yang jelas senyum sumringah terpancar di wajah Lalita. "Aunty senang sekali kalau kau tersenyum seperti ini, Lalita! Cantik sekali! Tapi setelah ini, Aunty akan mengajakmu ke satu tempat dan memperkenalkanmu pada seseorang." "Eh, siapa, Aunty?" "Ikut saja, Sayang!" Sierra dan Valdo pun akhirnya pergi dengan mobil mereka masing-masing dan bertemu di tempat yang sama yaitu sebuah yayasa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Menggoda Ibu Tiriku   Bukan Halusinasi

    "Valdo, aku masih sangat berterima kasih padamu karena Rosella dan Julio bisa tinggal di sini.""Kau tahu kan sejak ibuku kecelakaan, tidak ada yang mengurus mereka dan aku hampir putus asa. Sekali lagi terima kasih, Valdo!"Sierra yang sudah duduk berdua di kursi panjang masih menatap Valdo dengan penuh rasa syukur dan Valdo sendiri masih menatap Sierra dengan penuh cinta. "Sama-sama, Sierra. Aku senang bisa membantumu."Valdo pun terus tersenyum dan baru saja menggerakkan tangannya untuk meraih tangan Sierra, namun mendadak suara Julio yang terdengar mendekat pun membuatnya mengurungkan niatnya dan menyimpan lagi tangannya. "Aunty ... Uncle ...."Sierra langsung menoleh ke arah Julio dan merentangkan tangannya bersiap menyambut Julio. "Hai, ada apa, Sayang? Mana Lalita?""Itu Lalita masih berjalan sangat pelan di belakang sana! Tapi Aunty bilang mau mengajak Julio makan siang di mall? Julio sudah bilang Mama barusan dan Mama diam saja, tapi nanti kita belikan Mama makanan ya, Aun

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Menggoda Ibu Tiriku   Mendengar Suaranya

    "Apa kau suka makanannya, Julio?" tanya Valdo saat mereka sudah keluar dari restoran siang itu. "Suka, Uncle! Julio makan banyak sekali!""Haha, coba Uncle rasakan sudah seberapa berat tubuhmu!"Hap!Dengan cepat, Valdo menggendong tubuh Julio dan Julio pun terkekeh. "Aku sudah berat kan, Uncle?""Ah, kau berat sekali! Tapi Uncle masih kuat menggendongmu!""Hehe, Julio tidak suka digendong, tapi karena Mama tidak pernah menggendongku jadi Uncle boleh menggendongku!" Lagi-lagi Julio terkekeh. Julio selalu sangat menyukai Valdo yang begitu sabar dan ramah. "Haha, baiklah, Uncle akan menggendongmu. Jadi kita akan ke mana sekarang?"Valdo nampak berjalan dengan santai sambil menggendong Julio dengan satu tangannya, sementara satu tangan yang lain memeluk Lalita yang berjalan di tengah. Sierra sendiri berjalan di samping Lalita dan mereka pun terus tertawa bersama layaknya keluarga kecil yang sangat bahagia. Lalita pun terlihat sangat senang sampai ia terus tertawa dan Sierra pun iku

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-07
  • Menggoda Ibu Tiriku   Pikiran Absurd

    Sierra menahan napasnya sejenak mendengar suara yang ia yakin sangat dikenalnya itu. Seketika Sierra berdiri mematung tidak jauh di hadapan Valdo sampai Valdo pun mengernyit bingung. "Ada apa, Sierra? Awas, es krimnya!" seru Valdo yang langsung mengambil es krimnya dari tangan Sierra. "Siapa yang menelepon?" tanya Valdo lagi. Namun, Sierra hanya mengangkat tangannya memberi kode pada Valdo, sebelum Sierra sedikit menjauh dari Valdo. Bastian yang mendengar suara pria pun mengumpat kesal, walaupun ia masih belum menyadari kalau itu adalah suara Valdo. "Brengsek, Sierra! Jadi ini yang membuatmu libur? Berkencan dengan seorang pria bahkan makan es krim bersama, hah? Konyol sekali! Kau pikir kau itu anak remaja, hah?" seloroh Bastian sarkastik. Sierra yang seharian tadi merasa senang pun mendadak merasa kesal lagi mendengar ucapan Bastian. "Bastian, apa masalahmu sampai kau harus meneleponku seperti ini, hah?""Kau menghilang dari kantor tanpa kabar dan meninggalkan pekerjaanmu den

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-07
  • Menggoda Ibu Tiriku   Maukah Kau Tetap Bersamaku?

    "Apa kau senang hari ini, Lalita?""Senang, Aunty," jawab Lalita sambil tersenyum begitu manis. "Ah, Aunty ikut senang mendengarnya. Tapi hari ini sama sekali belum berakhir, Lalita. Kita akan bermain bersama anak-anak lain di yayasan sampai malam lalu kita juga akan menginap di sana malam ini.""Benarkah, Aunty? Kita akan menginap di taman besar itu?""Tentu saja, tapi kamarnya tidak akan sebagus di rumah. Kamar di sana sempit dan ranjangnya pun tidak besar, tapi kita bisa meminta ranjang lipat nanti. Aunty dan Julio bisa tidur di bawah. Benarkan, Julio?"Julio yang mendengarnya hanya mengangguk saat sisi dewasanya mendadak muncul. "Julio bisa tidur di lantai," sahut Julio cepat. "Astaga, tentu saja Aunty tidak akan membiarkanmu tidur di lantai, Julio." Sierra pun mengacak singkat rambut Julio. Mereka pun tertawa bersama, sebelum melanjutkan jalan-jalan dan berbelanja banyak cemilan untuk teman-teman Julio di yayasan. Sementara itu, Bastian yang sejak tadi mengikuti mereka pun m

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-07
  • Menggoda Ibu Tiriku   Makin Penasaran

    Jantung Sierra berdebar begitu kencang mendengar pertanyaan Valdo. Ini bukan pertama kalinya Valdo bersikap seperti ini padanya. Terkadang Sierra merasa Valdo seperti seorang kakak yang selalu setia menjaga adiknya, tapi terkadang Sierra merasa Valdo seolah memendam perasaan padanya melebihi seorang teman, sahabat, maupun kakak adik. Tentu saja Sierra sangat bahagia dan bersyukur atas apa yang diberikan Valdo padanya, tapi untuk saat ini, cinta bukanlah prioritas bagi Sierra karena Sierra sendiri sudah mempunyai banyak hal penting yang menyita semua pikirannya. "Hmm, apa maksudmu, Valdo? Tentu saja aku berharap aku bisa selamanya berteman denganmu. Terlepas dari kenyataan bahwa kita menjadi dekat karena Pak Tua itu, tapi tetap saja pada akhirnya kita menjadi teman baik dan sungguh aku tidak mau kehilangan teman sepertimu, Valdo ...," ucap Sierra tulus. Valdo yang mendengarnya pun terdiam sejenak, sebelum ia mengangguk dan memaksakan senyumnya. "Hmm, tentu saja, Sierra. Aku ju

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-08
  • Menggoda Ibu Tiriku   Anak Pemberani

    Julio bangun terlambat pagi itu. Rasa senangnya setelah berkeliling dengan Valdo, Sierra, dan Lalita membuatnya tidur dengan begitu nyenyak. Namun, saat Julio membuka matanya, ia melihat Sierra dan Lalita sudah tidak ada di sana. Seperti yang ia lakukan biasanya di pagi hari, Julio pun menyapa Rosella dulu dan menyiapkan apa yang ibunya itu butuhkan, sebelum akhirnya Julio berlari keluar kamar. "Aunty! Mana Aunty? Apa Aunty sudah pergi?" lirih Julio yang berlari sampai ke taman luas itu mencari mobil Sierra. Entah mengapa, hati Julio begitu sedih sampai ia pun terus melangkah ke depan pintu gerbang yayasan untuk mencari Aunty-nya. "Mengapa Aunty pergi tanpa berpamitan denganku? Lalita juga pergi begitu saja. Kapan aku bisa bertemu dengan mereka lagi? Mengapa Aunty tidak bisa sering-sering datang?" "Padahal dulu waktu awal-awal Aunty bekerja, dia juga bisa sering pulang ke rumah, tapi sejak aku dan Mama tinggal di sini, Aunty jadi jarang menjenguk kami ...," lirih Julio sedih

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-08

Bab terbaru

  • Menggoda Ibu Tiriku   Menggoda Ibu Tiriku (END)

    Setelah serangkaian acara selesai, anak-anak pun makan bersama lalu bermain bersama. Gelak tawa dan teriakan anak-anak memenuhi pinggir kolam renang sampai membuat Jacob dan Lidya pun terus tertawa senang. "Masa tua kita akan terus bahagia melihat para cucu kita yang tumbuh besar, aku senang sekali akhirnya kita menjadi keluarga besar, Bu Lidya." "Aku juga senang, Pak Jacob. Aku tidak pernah menyangka hari ini akan tiba. Masih teringat jelas bagaimana semua hal buruk itu terjadi dulu, tapi semua benar-benar sudah berubah beberapa tahun terakhir ini. Dan selama beberapa tahun ini aku hanya merasakan kebahagiaan, aku bersyukur sekali." "Haha, kau benar, Bu Lidya. Kau benar. Karena aku juga merasakan yang sama. Sejak Bastian menikah dengan Sierra, aku hanya merasakan kebahagiaan, aku bahagia sekali." Lidya yang mendengarnya hanya mengangguk dan tersenyum menatap anak-anak yang bermain bersama. Kali ini Bastian dan Jonathan mengobrol bersama, sedangkan Rosella dan Sierra pun mengobro

  • Menggoda Ibu Tiriku   Satu Tahun Kemudian

    Satu tahun kemudianSpanduk bertuliskan "Happy birthday Victor Sagala" membentang di pinggir kolam renang rumah Jacob pagi itu. Jacob ngotot menjadi tuan rumah dalam acara ulang tahun cucunya itu dan keluarga Sierra pun akhirnya merayakan ulang tahun Victor di sana. Lidya dan Sierra pun berangkat ke rumah Jacob membawa Santos dan Sania yang sudah berlarian kesana kemari dan tidak bisa diam itu. Namun, Santos dan Sania sangat menyayangi Victor. Perbedaan umur mereka yang hanya 1.5 tahun membuat mereka terlihat lucu saat bersama. Santos dan Sania akan menggandeng Victor di tengah dan Victor yang baru belajar berjalan itu begitu senang setiap kali digandeng oleh kakak kembarnya itu. Seperti pagi itu di pinggir kolam renang rumah Jacob. "Hati-hati, Santos! Jangan miring-miring jalannya! Nanti kalian bertiga bisa masuk ke dalam kolam!" seru Sierra yang masih sibuk menyusun kue-kue di meja untuk foto. Santos dan Sania membawa Victor berkeliling dan mereka berjalan zigzag. Kadang mere

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kebahagiaan yang Lengkap dan Sempurna

    Beberapa bulan berlalu dan perut para Ibu hamil pun sudah membola. Rosella sendiri sudah mendekati waktu melahirkan, namun ia masih begitu aktif bekerja sampai Adipura tidak tahan melihatnya. "Aduh, Rosella! Kau di rumah saja ya! Istirahat saja! Tinggal menghitung hari kau akan melahirkan! Ayah tidak mau cucu Ayah lahir di kantor!" "Aku baik-baik saja, Ayah. Lagipula aku tidak setiap hari ke kantor kan?" "Tapi Ayah takut sekali melihatmu berjalan dengan perut sebesar itu!" "Haha, benar, Rosella! Dengarkan ayahmu, dia sampai tidak bisa tidur memikirkanmu." Imelda mengulum senyumnya. Rosella sendiri ikut tersenyum. "Haha, baiklah, Ayah! Baiklah, besok aku tidak akan ke kantor ya," kata Rosella akhirnya. "Ah, iya, iya." Adipura pun bernapas lega dan jantungnya terus berdebar kencang karena terlalu antusias. Bahkan Adipura ikut diam di rumah bersama Rosella keesokan harinya. "Makan yang banyak, Rosella! Kau harus punya tenaga untuk melahirkan," pesan Adipura yang terus menghitung

  • Menggoda Ibu Tiriku   Calon Orang Tua yang Bahagia

    Hamil dalam keadaan sadar dan hamil dalam keadaan gila tentu saja adalah dua hal yang sangat berbeda. Dulu waktu Rosella hamil Julio, setiap hari ia hanya bisa berteriak dan memukuli perutnya, menolak kehadiran Julio dan terus mengamuk. Rosella benar-benar gila dulu dan rasanya apa yang terjadi dulu sudah tidak bisa lagi diungkapkan dengan kata-kata. Tapi di atas semua itu, Rosella bersyukur karena semua hal buruk sudah berlalu dan digantikan hal baik yang tiada henti di kehidupannya yang sekarang. Rosella memiliki keluarga yang hebat, suami yang hebat, mertua yang hebat, dan anak yang hebat. Pekerjaan yang hebat juga dan semua hal yang membuatnya tidak pernah menyesal telah dilahirkan, yang membuat Rosella tidak pernah menyesali lagi semua yang sudah terjadi di masa lalunya. Dan yang membuat Rosella paham bahwa Tuhan selalu punya rencana dalam hidup kita. Mungkin seringkali kita bertanya mengapa aku yang harus mengalami semua hal buruk itu, aku tidak kuat, aku tidak sanggup.

  • Menggoda Ibu Tiriku   Berkah Tiada Akhir

    Lidya dan Sierra masih begitu syok sampai mereka tidak tahu harus senang atau tidak, namun semua anggota keluarga yang lain malah memekik senang, terutama Jacob yang tidak berhenti tertawa senang. "Selamat ya, Sierra! Selamat! Haha! Ayah senang sekali akan bertambah cucu! Hahaha!" Sierra pun hanya memaksakan senyumnya sampai tidak lama kemudian, Bastian pun pulang ke rumah karena Sierra mengirimkan hasil tespeknya ke ponsel Bastian.Bastian yang baru memarkir mobilnya pun langsung berlari masuk dan mencari istrinya. "Sierra, Sayang, benarkah itu? Kau hamil lagi, Sayang?" Bastian langsung menangkup kedua bahu Sierra. "Entahlah, tespeknya bilang begitu!" Bastian yang mendengar jawaban Sierra pun langsung tertawa sumringah. "Bukankah tespek tidak pernah bohong, Sayang? Sekarang kita tanya ke dokter ya! Ayo, Sayang! Ayo!" Bastian pun langsung mengajak Sierra pergi ke dokter kandungan siang itu dan jantung Sierra pun terus berdebar tidak karuan sampai akhirnya ia dipanggil masuk dan

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kejutan Tidak Terduga

    Hampir satu minggu setelah acara pernikahan dan semua orang akhirnya bisa bersantai lagi dari padatnya acara mereka. Saking banyaknya undangan yang diundang oleh Adipura dari berbagai kota dan negara membuat jadwal keluarga mereka pun begitu padat untuk menjamu semuanya. Dan ketika semuanya berakhir, Rosella sendiri mengalami kelelahan yang tidak biasa. Ia lelah sekali sampai lemas dan tidak bernafsu melakukan apa pun, bahkan nafsu makan pun tidak ada. Selama tiga malam Rosella dan Jonathan masih menginap di hotel lalu setelahnya mereka pun pulang ke rumah Adipura. Jonathan memang belum mengajak Rosella tinggal berdua di apartemen karena keluarga Adipura masih begitu menikmati kumpul bersama seperti ini, apalagi sekarang Julio sudah tinggal bersama mereka. "Kau tidak apa, Sayang? Kau kelelahan ya?" Jonathan membelai kepala Rosella yang sedang berbaring tidur siang itu. "Hmm, aku lelah sekali, Jonathan. Aku sedikit meriang, kurasa aku tidak mau melakukan apa-apa dulu." "Kau mau

  • Menggoda Ibu Tiriku   Wedding Day

    Sebuah papan bertuliskan "The Wedding of Jonathan and Rosella" terpasang di pintu masuk sebuah taman di sebuah hotel mewah yang akan menjadi tempat pemberkatan pernikahan pagi itu. Hanya sedikit undangan yang diundang pada pagi hari, namun mereka akan mengadakan pesta besar lagi di ballroom mewah nanti malam. Semua undangan pun sudah hadir di sana dan mereka begitu antusias menantikan pasangan pengantin yang berbahagia. Rosella sendiri nampak begitu gugup saat berada di ruang VIP untuk menunggu saat ia harus keluar. Setelah mengalami persiapan pernikahan yang cukup membuat emosi labil dan setelah mengalami pingitan yang membuatnya begitu merindukan Jonathan, hari ini akhirnya mereka akan mengikat janji suci dan jantung Rosella tidak berhenti berdebar kencang sejak subuh tadi. "Tenang, Rosella! Tenang! Kau terlalu gugup!" Lidya terus tersenyum menatap Rosella dari pantulan cerminnya. "Bagaimana aku tidak gugup, Ibu? Entahlah, aku gemetar!" "Haha, aku juga begitu waktu itu, Rosel

  • Menggoda Ibu Tiriku   Malam Pertama yang Lebih Awal

    Semua anggota keluarga menyambut bahagia lamaran yang dilakukan oleh Jonathan dan mereka pun begitu tidak sabar untuk menikahkan anak-anak mereka. Mereka pun langsung memilih hari baik dan persiapan pernikahan pun mulai digelar. Semua orang langsung sibuk dengan tugasnya masing-masing karena Adipura ingin membuat pesta besar untuk Jonathan dan Rosella. "Sungguh tidak usah pesta sebesar itu, Ayah. Bagiku yang penting pernikahan kami sah.""Tidak bisa! Kau akan menikah, tentu saja pestanya harus besar dan mewah. Ayah tidak mau tahu, pestanya harus besar!" seru Adipura lagi dengan lantang. Semua anggota keluarga pun tidak berani membantah lagi dan akhirnya menuruti Adipura. Mereka menyewa gedung resepsi mewah dan menyewa jasa WO, namun tetap saja Adipura yang begitu sibuk mengatur semua detailnya karena memang Adipura sendiri adalah orang yang sangat detail. Sedangkan Lidya dan keluarganya yang sudah kembali ke rumah mereka sendiri, tidak banyak ikut campur dan memilih untuk mengik

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kejutan Lamaran

    "Mari, silakan, Pak Jacob!" "Silakan, Pak Adipura!" Keluarga Adipura, keluarga Jacob, dan keluarga Lidya sedang berkumpul bersama malam itu di sebuah ruang VIP di sebuah hotel mewah untuk makan malam. Setelah melalui banyak hal, mereka menjadi semakin dekat satu sama lain. "Rosella, kapan kau baru akan kembali ke WHA, hah? Om menunggumu. WHA membutuhkanmu," seru Adipura. Sejak kejadian itu sampai Adipura keluar dari rumah sakit bahkan sampai hari ini, Rosella memang belum kembali bekerja di WHA. Walaupun semua masalah sudah selesai dan namanya sudah bersih, tapi Rosella masih ragu untuk kembali. Bahkan Livy sudah mengundurkan diri dan memilih pindah ke luar negeri. "Ah, itu ...." "Besok Rosella akan kembali bekerja, Ayah." celetuk Jonathan tiba-tiba. Rosella pun membelalak menatap Jonathan karena sebelumnya mereka belum pernah membicarakannya. "Jonathan!" desis Rosella. Namun, Jonathan tidak menanggapinya dan malah menggenggam tangan Rosella yang ada di atas meja. "Besok

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status