Share

21. Wolf Kau Bilang?!

Ikosagon membeku mendengar suara lenguhan yang melengking indah di telinganya. Dengan susah payah, ia mereguk salivanya dengan kasar.

Tiba-tiba, Theona bergerak memeluk Ikosagon sambil bergumam, "Dingin, dingin sekali."

Merasakan tubuh panas Theona melekat pada tubuhnya membuat Ikosagon tidak bisa mengendalikan diri. Akan tetapi, tidak ada yang bisa ia lakukan selain mengumpat dalam hati. Dan, mau tidak mau ia membalas pelukan wanita itu.

"Apa sudah hangat?" tanya Ikosagon lembut.

"Mmm," sahut Theona mengangguk lemah.

"Bisakah aku mengambil kompresan sebentar?" izin Ikosagon.

Tubuh Theona terasa sangat panas dan ia harus mengompresnya agar demamnya cepat turun. Namun, posisinya saat ini benar-benar sulit untuk mengambil alat kompres di nakas.

"Tidak, Wolf, aku sangat kedinginan," tolak Theona.

"Wolf, kau bilang?!" geram Ikosagon.

Theona cukup tersentak dan membuka mata. Ia melihat manik mata suaminya yang tajam bagai elang.

"O-osa?" terkejut Theona dengan manik mata terbelalak.

"Ya, i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status