Share

111. Satu Lagi Kenyataan Pahit

**

Riani sama sekali tidak bisa mengingat apa yang terjadi dengan dirinya setelah melihat tubuh sang suami untuk yang terakhir kalinya di dalam peti. Ketika ia membuka mata berjam-jam sesudahnya, ia sudah menghadap langit-langit temaram yang asing. Ini jelas sekali bukan kamar tidurnya. Riani meraba tubuhnya, yang ternyata juga sudah tidak basah kuyup seperti sebelumnya. Seseorang sudah menukar baju basah yang ia kenakan dengan pakaian kering.

Beberapa saat terdiam dan tenggelam dalam heningnya suasana, akhirnya suara derit pintu yang terbuka terdengar menusuk rungu.

“Mami? Sudah bangun?”

Itu adalah suara Inara. Riani enggan bergerak sekalipun hanya untuk mengalihkan pandang dan menengok Inara yang datang. Ia tetap pada posisi semula, diam memandang langit-langit kamar yang temaram.

“Mam, aku bawakan sup hangat. Dimakan ya, biar nggak masuk angin. Sekarang sudah malam, dan aku yakin Mami belum makan apapun dari siang.”

Inara meletakkan nampan berisi mangkuk sup dan cangkir minuman han
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status