Share

115. Maafkan Aku

**

“Inara ….”

Demi apapun, Inara terkesiap mendengar satu kata yang keluar dari bibir mertuanya itu. Selama nyaris dua tahun menjadi istri Gavin, ini adalah pertama kalinya Riani memanggil namanya. Pertama kali Riani menyebut namanya dengan sejelas itu.

“Mam?” Inara menatap wanita itu dengan tidak yakin.

“Kalau aku datang ke rumah kalian, apakah Gavin akan menerima? Ataukah akan membiarkan aku begitu saja seperti pertama dan terakhir kali aku datang ke sana?”

Inara terkesima. Tidak percaya kata-kata seperti itu akan meluncur dari bibir wanita yang sepertinya telah menghabiskan separuh hidupnya untuk menciptakan musuh.

“Aku … aku ingin datang dan melihat putrimu.”

Inara sampai bertukar pandang dengan Aldo sebab sama-sama mengira salah dengar. Ah, atau mungkinkah Riani salah makan sesuatu tadi pagi sehingga sekarang merasa pusing?

“Mam, serius bicara begitu?”

Wanita itu menoleh kepada sang menantu yang terheran-heran. Wajahnya masih sama seperti kemarin-kemarin, hampa dan tidak ada war
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status