Share

Bab 9

Author: Raja Utara
"Apa katamu? Kamu datang untuk membeli mobil?" tanya Garry dengan nada melengking karena terkejut.

Saat berikutnya, Garry dan beberapa pramuniaga yang berdiri di sekitar pun tidak bisa menahan tawa. Orang-orang yang datang kemari untuk membeli mobil sangatlah kaya. Tidak ada yang mengenakan pakaian murahan seperti Josh.

"Josh, tempat ini adalah showroom Lamborghini. Yang kami jual adalah mobil mewah, bukan sepeda," jelas Garry sambil menahan tawanya.

Josh mengerutkan dahinya karena tahu bahwa Garry merendahkannya. Dia pun menimpali, "Aku tahu. Aku memang kemari untuk membeli mobil. Kenapa? Kalian nggak menyambutku?"

"Kami tentu menyambutmu. Tapi, kamu yakin bisa membeli mobil di sini?" tanya Garry yang tersenyum merendahkan.

Para pramuniaga di sekitar turut berbicara, "Hei, apa kamu tahu harga mobil di sini mencapai puluhan miliar?"

"Ya, mana mungkin kamu bisa membeli Lamborghini? Konyol sekali!" Mereka sama sekali tidak percaya bahwa seorang bocah yang mengenakan pakaian murahan sanggup membeli Lamborghini.

"Huh! Dasar bodoh!" Josh paling membenci orang-orang yang merendahkan orang miskin.

"Bocah, apa katamu?" Beberapa pramuniaga merasa kesal mendengar perkataan Josh. Mereka bisa berpura-pura patuh di hadapan para orang kaya. Namun, mereka tidak akan takut pada bocah miskin.

"Kawan-kawan, dia adalah teman SD-ku, biar aku yang melayaninya," ucap Garry sambil melambaikan tangannya kepada beberapa pramuniaga itu.

"Garry, bocah ini jelas-jelas nggak sanggup membeli Lamborghini. Kamu yakin mau membuang-buang waktu untuk melayaninya?" tanya para pramuniaga itu dengan heran.

Garry berjalan ke arah teman-temannya itu, lalu berbisik, "Bukannya dia berpura-pura kaya? Biarkan saja dia. Aku ingin lihat, gimana dia mengakhiri sandiwaranya ini."

Menurut tebakan Garry, Josh kemungkinan besar datang untuk melamar pekerjaan. Namun, setelah melihat teman lamanya, dia pun berpura-pura datang untuk membeli mobil agar tidak merasa malu.

Jadi, Garry pun ingin mengikuti permainan ini. Josh bilang dia datang kemari untuk membeli mobil. Kalau begitu, dia akan membawa Josh melihat-lihat mobil di sini. Dia ingin melihat apakah Josh bisa mengeluarkan uang miliaran atau tidak, juga melihat bagaimana Josh melanjutkan aktingnya. Ketika saatnya tiba, Garry baru akan mengejek dan mentertawakannya.

Kemudian, Garry tersenyum seraya bertanya, "Josh, katakanlah, mobil apa yang kamu inginkan?"

"Lamborghini Aventador," jawab Josh langsung.

"Aventador?" Semua orang tercengang mendengarnya. Kemudian, mereka menutup mulut sembari diam-diam tersenyum.

Aventador adalah mobil sport andalan Lamborghini. Harga mobil ini sekitar 16 miliar. Orang yang bisa membeli mobil seperti ini sudah pasti adalah anak orang kaya.

Garry terkekeh-kekeh, lalu berkata, "Oke, aku akan membawamu melihatnya."

Seusai mengatakan itu, Garry membawa Josh ke ruang pameran. Beberapa pramuniaga di sana segera mengikuti karena ingin melihat bagaimana Josh mempermalukan dirinya sendiri nanti.

Dengan dituntun oleh Garry, Josh akhirnya tiba di depan Lamborghini Aventador yang berwarna jingga. Penampilan dan warna ini benar-benar keren!

"Keren sekali," puji Josh yang menatap mobil tersebut seraya mengangguk puas. Mobil sport yang diimpikannya selama ini sudah berada di hadapannya, bahkan akan segera menjadi miliknya.

"Berapa harga spesifik mobil ini?" tanya Josh sambil menatap Garry.

"Lima belas miliar seratus juta," jawab Garry. Kemudian, dia melipat lengannya dan bersiap-siap untuk melihat Josh dipermalukan. Dia bisa membayangkan betapa terkejutnya Josh saat mendengar harga ini.

"Masih lumayan, nggak termasuk mahal." Josh melambaikan tangannya dengan tidak acuh, seakan-akan jumlah uang ini tidak seberapa.

Garry pun menyahut seraya tersenyum mencibir, "Josh, apa kamu tahu seberapa besar nominal yang kusebutkan?"

"Tentu saja, nggak termasuk mahal," balas Josh yang tidak menyetujui perkataan Garry.

"Nggak termasuk mahal? Haha!" Mendengar ini, para pramuniaga di sekitar beserta Garry akhirnya tidak bisa menahan tawa mereka lagi. Seorang bocah yang mengenakan pakaian murahan mengatakan bahwa harga mobil ini tidak mahal. Mereka pun merasa perkataan Josh sangat konyol.

Garry akhirnya tidak tahan lagi sehingga berkata, "Josh, kamu benar-benar pintar berpura-pura. Kamu bilang nggak mahal, 'kan? Kalau begitu, cepat bayar. Kalau kamu bisa mengeluarkan uang sebanyak itu, aku akan makan kotoran untukmu!" Kemudian, dia membatin, 'Mari kita lihat, gimana kamu akan bersandiwara lagi!'

"Benar, cepat bayar kalau kamu memang mampu!" Para pramuniaga di sekitar turut berseru.

Josh tentu tahu apa yang ada di pikiran Garry. Dia pun mengeluarkan kartu bank dari dompetnya, lalu bertanya, "Bisa pakai kartu debit, 'kan?"

"Ini ... kartu diamond?" seru para pramuniaga saat melihat kartu yang dikeluarkan Josh. Mereka tahu bahwa kartu ini hanya untuk para VIP. Orang-orang yang memiliki uang di atas puluhan miliar baru bisa memiliki kartu ini. Dulu, pernah ada pelanggan yang membeli mobil dengan kartu ini.

Begitu melihat kartu tersebut, Garry sontak tercengang. Dalam sekejap, sekujur tubuhnya terasa kebas. Kartu ini membuktikan bahwa Josh bukanlah orang miskin, melainkan orang kaya!

"Nah, gesek kartuku. Aku nggak akan tawar-menawar lagi. Lagi pula, aku nggak kekurangan uang," kata Josh seraya menyodorkan kartunya kepada Garry.

"Kamu ... kamu ...." Garry membelalakkan matanya dengan terkejut. Dia tidak menduga bahwa Josh memiliki kartu diamond.

"Kenapa diam saja? Cepat gesek kartuku," perintah Josh sembari mengernyit.

"Ba ... baik!" Garry segera mengulurkan kedua tangannya yang gemetaran. Ketika memegang kartu tersebut, wajahnya seketika menjadi agak pucat. Saat ini, dia tidak berani bersikap lancang terhadap Josh lagi. Garry buru-buru berlari ke ruang kantor manajer dengan membawa kartu tersebut.

Sementara itu, Josh menatap pramuniaga lainnya. Tatapan Josh ini membuat mereka semua takut hingga memucat. Mereka menunduk karena tidak berani bertatapan dengan Josh. Bagaimanapun, mereka telah mengejeknya barusan. Mereka tidak akan sanggup menerima konsekuensinya jika Josh membuat perhitungan dengan mereka.

Satu menit kemudian, seorang pria paruh baya yang buncit berlari ke luar. Dia menyapa dengan wajah yang dipenuhi senyuman, "Halo, Tuan Josh. Aku manajer toko ini. Kami menyambut kedatanganmu dengan hangat."

"Hangat? Huh! Sampai sekarang, nggak ada yang mempersilakanku duduk atau memberiku air. Begitu aku masuk, para karyawan terus mengejekku. Ini yang dinamakan sambutan hangat?" sindir Josh seraya menggeleng.

Mendengar perkataan ini, raut wajah si manajer seketika menjadi suram. Dia pun menegur, "Apa yang kalian lakukan? Berani sekali kalian mengabaikan tamu VIP! Cepat minta maaf!"

"Tuan Josh, maafkan kami." Para pramuniaga itu buru-buru meminta maaf.

Kemudian, si manajer kembali membentak, "Bonus kalian akan dipotong! Kenapa masih diam saja? Cepat buatkan kopi!"

"Ba ... baik!" Setelah mengangguk, para pramuniaga itu pun bergegas berbalik dan pergi.

Saat ini, Garry kembali dengan membawa kartu bank Josh. Hanya saja, dia tampak sangat gelisah.

"Garry, sudah selesai belum?" tanya Josh sambil menatapnya dengan tidak acuh.

"Su ... sudah, totalnya 15 miliar 100 juta," jawab Garry yang menunduk dan menyerahkan kartu bank kepada Josh.

Garry masih sangat terkejut sekarang. Dia tidak menyangka bahwa Josh yang begitu diremehkannya dulu, ternyata sudah menjadi orang sukses. Meskipun dia tidak tahu bagaimana Josh melakukannya, ini adalah fakta yang tak terelakkan. Tentu saja, Garry merasa sangat gugup dan takut sekarang.

Josh mengambil kartunya, lalu berkata, "Garry, kalau aku nggak salah ingat, kamu bilang akan makan kotoran kalau aku bisa membeli mobil ini, 'kan?"

Ekspresi Garry seketika menegang. Dia membatin, 'Jangan-jangan, Josh ingin menyuruhku menepati janjiku?'

"Jo ... Josh, aku hanya bercanda barusan," sahut Garry seraya memaksakan senyuman.

"Masa? Kalau begitu, gimana dengan sikapmu yang terus menyindirku barusan? Kamu mau bilang semua itu hanya candaan? Aku bukan orang bodoh," balas Josh sambil tersenyum sinis.

Begitu mendengarnya, Garry ketakutan hingga ekspresinya berubah drastis. Dia tahu bahwa Josh sudah sukses sehingga bisa membeli Lamborghini. Mana mungkin Garry sanggup mengusik orang seperti ini? Apalagi, Josh sudah menjadi pelanggan toko ini. Hanya satu perintah darinya, dia bisa saja memecat Garry.

"Josh, aku sudah salah. Maafkan aku. Kita ini teman sekolah, tolong ampuni aku!" pinta Garry dengan ketakutan.

"Maaf sekali, kita sama sekali nggak dekat. Jadi, jangan sok dekat denganku," ujar Josh yang tersenyum sinis. Kemudian, dia menatap manajer toko dan berkata, "Pak, aku nggak ingin melihat orang ini di hadapanku."

"Baik." Manajer itu tersenyum minta maaf seraya mengangguk berulang kali. Sesudah itu, dia berbalik dan menegur, "Garry, kamu dipecat! Cepat tinggalkan toko ini!"

"Di ... dipecat?" Begitu mendengar kata ini, Garry langsung merasa sangat putus asa. Dia akhirnya mendapat pekerjaan yang begitu bagus, tetapi malah dipecat sekarang? Saat ini, dia merasa sangat menyesal. Seandainya dia tidak mengejek Josh dan melayaninya dengan ramah, dia pasti tidak akan berakhir seperti ini.

Kemudian, manajer itu langsung memanggil satpam yang tidak jauh dari sana. Dia memerintahkannya untuk mengusir Garry dari toko.

"Aku sudah bayar. Apa aku boleh membawa mobilnya sekarang?" tanya Josh kepada si manajer.

"Tuan Josh, masih ada beberapa prosedur yang harus diurus. Kami akan membantumu mengurusnya. Kamu bisa membawa mobil ini besok," jawab si manajer seraya tersenyum lebar.

"Oke. Kalau sudah selesai, langsung antar ke tempatku. Aku pergi dulu," kata Josh dengan tidak acuh.

"Baik, Tuan." Manajer itu terus tersenyum dan mengikuti di sisi Josh. Kemudian, dia pun mengantar Josh keluar dengan hormat.

Related chapters

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 10

    Setelah keluar dari showroom, Josh langsung kembali ke universitas. Dia tidak melihat Armand di ruang kelas. Kemungkinan besar, Armand masih diopname di rumah sakit.Sementara itu, identitas penyumbang misterius masih menggemparkan Universitas Sunrise. Semua orang sudah mengetahui hal ini, tetapi tidak ada yang tahu siapa tuan muda kaya ini.Ketika masuk ke ruang kelas, Josh menemukan amplop berisi uang 40 juta beserta sebuah surat di laci mejanya. Dia segera membacanya.[ Josh, terima kasih atas niat baikmu. Tapi, aku nggak bisa menerima uang ini secara cuma-cuma. ]Meskipun tidak tertera nama si penulis, Josh tahu bahwa Elsa yang menulisnya. Uang ini adalah uang yang diberikan Josh kemarin malam."Gadis ini menolak uang yang kuberi secara cuma-cuma? Tsk tsk, menarik sekali," gumam Josh yang tak kuasa menahan senyuman. Kemudian, dia mendongak menatap Elsa yang duduk di barisan paling depan. Gadis itu sedang membaca buku sekarang.Melihat ini, Josh membatin dengan emosional, 'Gadis ini

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 11

    Walaupun keluarga Agnes mempunyai perusahaan sendiri, perusahaan mereka tidaklah besar. Mobil ayahnya juga tidak semahal ini."Ini mobilku," ujar Josh. Begitu ucapan ini dilontarkan, Rubeus dan lainnya buru-buru menatap Josh."Sobat, berhenti bercanda," sahut Rubeus dengan tersenyum seraya menepuk bahu Josh. Dia mengira Josh sedang bercanda. Bagaimanapun, dia tahu betul situasi keluarga Josh.Phebe juga tergelak dan berkata, "Huh! Orang sepertimu sanggup membeli Lamborghini? Aku masih percaya kalau melihatmu mengendarai sepeda.""Pakaianmu jelas-jelas begitu murahan, kamu masih berani membual Lamborghini ini adalah milikmu? Dasar nggak tahu malu! Malah aku yang merasa malu karena berdiri bersamamu," timpal Agnes yang merasa kecewa sambil menggeleng. Jika tahu bahwa Rubeus akan memperkenalkannya kepada pria seperti ini, dia tidak akan datang."Maaf sekali, tapi aku nggak bercanda ataupun membual. Ini memang mobilku!" jelas Josh dengan tidak acuh.Saat ini, pintu mobil Lamborghini akhirn

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 12

    Mendengar perkataan ini, Rubeus sontak memelotot dan berseru, "Langsung menampar siapa pun yang menindas kita? Tanpa peduli identitas mereka? Josh, ka ... kamu serius?""Ya, aku sangat serius!" timpal Josh seraya menyeringai."Hehe, bukan masalah." Rubeus benar-benar bersemangat memikirkan hal ini. Kelak, dia tidak perlu takut ditindas lagi."Rubeus, kamu mau coba mengendarai Lamborghini ini?" tanya Josh sambil menghentikan mobilnya di pinggir jalan."Serius? Aku mau!" sahut Rubeus sembari mengangguk berulang kali. Kemudian, keduanya bergegas bertukar tempat duduk. Siapa yang tidak ingin mencoba mengendarai Lamborghini?Ketika tiba di universitas, waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 lewat. Gerbang sekolah sudah ditutup sehingga mobil tidak bisa diparkir di dalam. Sesudah Rubeus turun, Josh memarkirkan mobilnya di tempat parkir terdekat.Di dalam sebuah taksi, terlihat Phebe dan Agnes. Phebe makin merasa ada yang tidak beres sehingga berkata, "Aku rasa, bocah ini nggak mungkin tiba-tiba

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 13

    Dua mata kuliah di sore itu berlalu dengan cepat. Dalam dua mata kuliah ini, Armand terus menunggu kedatangan Pak Holand untuk mengumumkan bahwa Josh telah dikeluarkan dari sekolah. Namun, setelah menunggu sepanjang sore, Pak Holand tetap saja tidak kunjung datang.Sore itu, setelah pulang sekolah.Josh berdiri dan berkata kepada Armand sambil tertawa, "Armand, bukankah tadi kamu bilang aku akan dikeluarkan dari sekolah dalam hari ini? Sekarang sekolah sudah selesai, tapi aku masih baik-baik saja, kok."Mendengar ucapan Josh, seisi ruangan kelas mulai membicarakan hal ini dengan antusias. Di sisi lain, Armand yang mendengar perkataan Josh itu juga langsung memucat.Bagaimanapun, sebelumnya dia telah berkoar-koar di depan kelas mengatakan bahwa Josh akan dikeluarkan dalam hari ini. Namun, kini Josh malah baik-baik saja dan bahkan balik menyindirnya. Hal ini membuat Armand merasa sangat malu. Bahkan, orang lain mungkin akan menganggapnya pembual!Yang terpenting adalah, dia ingin membala

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 14

    Pada saat ini, tiba-tiba terdengar sebuah suara, "Tunggu!"Josh memalingkan kepalanya dan melihat seorang gadis muda dengan kucir kuda. Gadis itu mengenakan jaket putih dan celana jeans. Matanya tampak indah dengan bulu mata yang panjang dan lentik, bibir mungilnya terlihat seperti buah ceri yang ranum.Cantik!Gadis ini tampak bersemangat dan ceria. Tidak hanya cantik, dia juga memiliki pesona yang khas! Sejujurnya, daya tarik gadis ini benar-benar kuat. Josh sudah terpesona sejak pertama kali melihatnya, bahkan dia terus meliriknya beberapa kali.Gadis itu berjalan ke arah mereka dan berhenti di depan Josh."Pak, akan kubayar tagihan mereka. Gesek kartuku saja," kata gadis itu dengan suara lembut dan halus."Kamu benar-benar ingin membayar tagihan mereka? Dia jelas-jelas seorang penipu! Kamu hanya ditipu olehnya!" Manajer itu terkejut, dia tidak menyangka akan ada orang yang membantu Josh dan Rubeus untuk membayar tagihan mereka."Tertipu atau nggak, itu urusanku. Tugas restoran Anda

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 15

    "Oh ya, Pak Juan, di mana Dirut baru itu sekarang?" tanya Adam. Armand yang berada di sampingnya juga ikut penasaran."Dirut sedang berada di ruang istirahat VIP sekarang sembari menunggu dimulainya acara," jawab Juan."Oh ya? Kalau begitu ... apa kami boleh mengunjunginya di ruang istirahat?" tanya Adam sambil tersenyum. Jika ingin terus bekerja sama dengan Grup Vagant, Adam harus berusaha mendekati Dirut yang baru naik jabatan ini."Aku hanya bisa membantu Pak Adam untuk melaporkannya. Apakah kalian bisa bertemu atau tidak, semua tergantung beliau," jawab Juan."Baiklah, kalau begitu mohon bantuan Pak Juan untuk menyampaikannya," ujar Adam sambil tersenyum.Perusahaan Adam adalah sebuah perusahaan lokal yang bergerak di bidang bahan bangunan, sementara Grup Vagant merupakan salah satu dari perusahaan terbesar di wilayah barat daya. Kedua perusahaan tersebut tentu tidak bisa dibandingkan.....Di ruang istirahat VIP.Baru saja Simson meninggalkan ruangan, ponsel Josh telah berdering.

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 16

    "Baik, Pak Josh!" jawab Juan sambil mengangguk.Setelah mendengar perkataannya, Adam langsung panik. Jika kerja sama dengan Grup Vagant terputus, perusahaan miliknya pasti akan hancur!"Pak Josh ... kumohon beri kami kesempatan kedua! Setelah ini, aku akan memberi pelajaran pada anakku ini!" Adam juga memohon."Diam!" bentak Josh seraya mengerutkan kening.Kemudian, Josh menatap mereka dengan tajam dan berkata dengan tegas, "Aku sudah cukup menghormati kalian. Kalau aku benar-benar ingin memperpanjang masalah ini, kalian berdua pasti akan mati! Siapa pun nggak akan bisa menyelamatkan kalian!"Wajah Adam menjadi pucat karena ketakutan mendengar kata-kata Josh. Dia tahu, dengan status Josh sebagai cucu Marcus, Josh bisa saja membunuh Armand jika dia menginginkannya!Armand merasa benar-benar putus asa. Dia terjatuh lemas di lantai dengan wajah yang dipenuhi keputusasaan. Tamat sudah semuanya!Josh kembali duduk di sofa sambil melambaikan tangannya, lalu berkata, "Kalau tidak ada urusan l

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 17

    "Baik, saya sudah mengingat nasihat Tuan!" Manajer hotel itu menyeka keringat dingin di dahinya dan mengangguk berulang kali.Melihat reaksinya, Josh berkata dengan nada dingin, "Aku akan memberi tahu Pak Simson masalah ini, biar dia sendiri yang membuat keputusan!" Usai bicara, Josh langsung memanggil Rubeus untuk masuk ke hotel."Pak ... Simson?" Mendengar Josh akan mengadukan masalah ini pada Simson, manajer hotel itu langsung terduduk lemas di lantai. Jika masalah ini sampai diketahui Simson, dia pasti akan dipecat.Setelah memasuki hotel, Josh berkata, "Juan, kamu laporkan masalah ini kepada Pak Simson.""Baik, Pak Josh." Juan mengangguk.Josh kemudian melihat ke arah Rubeus dan berkata, "Rubeus, apa kamu sudah merasa puas dengan balas dendammu tadi?""Tentu saja! Semua berkat bantuan Josh. Tanpa dukunganmu, aku nggak akan bisa balas dendam. Melihat dia meminta maaf sambil memohon-mohon, rasanya sangat memuaskan," ucap Rubeus dengan penuh semangat.Bagi Rubeus yang dulu, dia hanya

Latest chapter

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 203

    "Anak Muda, untuk apa kamu merasa bangga? Aku palingan hanya akan dikurung selama sepuluh hari, anggap saja itu sebagai liburan," jawab pria tua itu dengan tidak peduli.Melihat tampang pria tua yang tidak peduli itu, bisa dipastikan bahwa pria tua ini sudah sangat berpengalaman dalam melakukan hal seperti ini."Ditahan sepuluh hari? Apa kamu kira ini bisa berlalu semudah itu? Jangan harap!" seru Josh sambil tersenyum sinis."Apa maksudmu?" tanya pria tua itu sambil menatap Josh.Pria paruh baya dan Elmira yang berdiri di samping juga menatap Josh dengan kebingungan. Mereka tidak mengerti apa maksud dari perkataan Josh."Maksudku gampang sekali. Kamu sudah merusak mobilku saat mencoba menipu tadi, jadi kamu harus ganti rugi," kata Josh sambil tersenyum.Ketika Josh ditangkap, dia pernah mengatakan kepada penipu itu bahwa dia akan membuat penipu itu mengeluarkan bayarannya! Josh tentu tidak hanya sekadar mengatakannya begitu saja. Adapun penahanan selama sepuluh hari itu, bagi Josh itu

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 202

    "Elmira Gozali," seru Josh."Tuan Josh, aku sudah menegurnya, maaf sekali. Selain itu, Tuan Josh, Anda sudah boleh pergi sekarang," kata pria paruh baya itu sambil tersenyum."Pergi? Kenapa aku harus pergi? Kalian bisa membawaku kemari dengan mudah, tapi nggak semudah itu untuk menyuruhku pergi. Seperti kata pepatah, ada padi segala menjadi," ucap Josh sambil tersenyum."Ini …." Keringat dingin bercucuran di dahi pria paruh baya itu dan senyumannya tampak sedikit canggung.Kemudian, Josh langsung berbaring dan kembali berkata, "Menurutku, tempat ini sangat nyaman, aku nggak mau pergi lagi.""Tuan Josh, jangan bercanda. Anda adalah direktur utama dari Grup Vagant di Kota Sunrise. Anda masih punya banyak kesibukan," sahut pria paruh baya itu sambil tersenyum tidak berdaya."Nggak masalah, kalian yang akan menanggung kerugianku," balas Josh yang tampak tidak peduli."Ini …." Pria paruh baya itu hanya bisa menelan air liurnya.Dalam hatinya, pria paruh baya itu telah berulang kali mengutuk

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 201

    "Aku nggak takut membuat keributan," ucap Josh sambil merentangkan tangannya."Oke, karena kamu mau begitu, aku juga nggak takut! Kita lihat siapa yang akan kalah nanti," seru pria tua itu dengan tegas.Pria tua itu sudah memutuskan dalam hatinya. Sekalipun nanti polisi datang, dia akan bersikeras bahwa dia telah ditabrak. Lantaran tidak ada saksi, polisi juga tidak bisa berbuat apa pun kepadanya sekalipun dia ketahuan menipu.Setelah beberapa menit berlalu, sebuah mobil patroli datang. Seorang wanita muda dan dua pria turun dari mobil patroli tersebut. Josh melihat lencana pangkat di seragam wanita itu sekilas. Dia adalah inspektur polisi tingkat satu dan terlihat cantik."Siapa yang membuat pengaduan? Apa yang terjadi?" tanya wanita muda itu."Nona, saya yang melapor. Pak tua ini penipu, tolong kamu urus dia," kata Josh.Wanita muda itu pun langsung melihat ke arah pria tua tersebut.Pria tua itu seketika tampak kesakitan dan berteriak, "Aduh, Bu Polisi, tolong bantu aku. Pria ini su

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 200

    "Pufft!" Josh sontak tertawa terbahak-bahak.Ini adalah rencana Josh untuk mewakili sepupu Rubeus memberi pelajaran kepada wanita matre itu. Membuat wanita itu dengan sukarela mencampakkan pacarnya sendiri dan ikut dengannya, lalu menghancurkan mimpi indah wanita itu. Jika wanita matre yang bernama Grace ini benar-benar mencintai pacarnya, dia tidak akan menaiki mobil Josh. Jadi, jika ada yang harus disalahkan, itu adalah keserakahannya yang membuatnya terjebak.Setelah turun dari mobil, Grace berjalan ke depan. Grace sangat emosi karena sekarang dia tidak mendapatkan apa pun. Dia sudah mengakhiri hubungan dengan pacarnya yang sebelumnya. Jika kembali sekarang, mereka tidak mungkin bisa berbaikan lagi.Broom!Josh menginjak pedal gas dan kembali mengendarai mobilnya ke hadapan Grace. Kemudian, dia menurunkan jendela mobilnya."Mau apa lagi?" tanya Grace dengan ekspresi wajah yang sangat buruk sambil menatap ke arah Josh."Kamu kira aku menginginkan uang dua juta milikmu ini? Kamu benar

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 199

    Wanita matre itu melihat Lamborghini Aventador yang keren secara sekilas, lalu tatapannya seketika berbinar."Tapi … tapi aku sudah punya pacar," kata wanita matre itu kepada Josh."Nggak masalah, aku nggak keberatan," jawab Josh dengan ekspresi tidak peduli.Setelah berhenti sejenak, Josh lanjut berkata, "Aku sangat sibuk, jadi cepat putuskan. Kalau kamu mau, ayo naik mobilku.""Aku mau! Aku mau!" Wanita matre itu langsung menyetujuinya.Wanita matre itu tahu jika dia menolaknya, dia mungkin tidak bisa menjalin hubungan dengan pemuda kaya yang mengendarai Lamborghini lagi seumur hidupnya. Jadi, dia tidak akan melewatkan kesempatan seperti ini!"Baiklah, ayo naik," kata Josh yang langsung membuka pintu penumpang depan."Grace, a … apa maksudmu!" Begitu melihat pacarnya ingin pergi dengan Josh, raut wajah pria berambut rapi itu seketika menjadi suram."Tentu saja mau ikut dengannya. Dia mengendarai Lamborghini, sedangkan kamu hanya Honda," kata wanita matre itu dengan percaya diri. Lant

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 198

    Namun, Sunny teringat saat Josh datang ke rumahnya untuk mencarinya kemarin. Ketika berpikir Josh peduli kepadanya, ada sebuah perasaan yang tidak bisa diutarakan dalam hatinya.…Di ruang kelas Josh. Josh sedang melamun sambil memandangi punggung Elsa yang ada di depan. Pada saat ini, Rubeus tiba-tiba menepuk Josh dan berkata, "Kak Josh, si berengsek Jason itu sudah menghapus unggahan di forum itu. Apa Kak Josh yang sudah memperhitungkannya dengannya?""Bisa dibilang begitu," jawab Josh sambil mengangguk."Kak Josh, Jason memang harus diberi pelajaran. Kamu seharusnya menyuruhnya untuk mengeluarkan unggahan permintaan maaf di forum sekolah. Hal itu baru bisa melampiaskan kekesalan," seru Rubeus.Josh hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa pun. Setelah kejadian kali ini, Josh yakin Jason pasti tidak berani melawannya lagi."Oh, ya, Kak Josh. Aku mau meminta bantuanmu," kata Rubeus sambil menggaruk kepalanya."Katakan saja ada apa, jangan sungkan denganku," ucap Josh sambil menepuk p

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 197

    "Aku … aku jamin akan segera meninggalkan Sunny!" ucap Jason dengan bibir yang bergetar dan dahinya dipenuhi keringat dingin.Josh mencibir sambil menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Aku sudah memberimu kesempatan kemarin, tapi kamu nggak menghargainya. Sekarang, aku sudah marah, apa kamu merasa kemarahanku bisa mereda hanya dengan satu kalimat? Kamu merasa masalah ini bisa berakhir tanpa perlu mengeluarkan bayaran apa pun?""Tuan Josh, Anda katakan saja. Bagaimana bisa meredakan amarah Anda?" sahut Jared yang berdiri di samping.Josh berbalik, lalu berkata dengan perlahan sambil memandang ke luar jendela, "Potong satu jari tangan anakmu biar dia bisa mengingatnya!""Apa?" Jared dan Jason sontak terkejut begitu mendengar hal itu."Tuan Josh, ini … ini terlalu kejam, 'kan?" kata Jared sambil menggertakkan giginya."Kalau kamu merasa terlalu kejam, silakan pulang. Nggak ada yang mengundang kalian kemari, kalian sendiri yang datang untuk memohon padaku," jawab Josh dengan tenang."Ini

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 196

    Mobil Jared pun tiba di Gedung Vagant dengan sangat cepat.Kemudian, Jared membawa anaknya, Jason, masuk ke Gedung Vagant. Di bawah bimbingan dari resepsionis, mereka pun akhirnya sampai di lantai teratas Gedung Vagant."Pak, direktur utama kami ada di dalam," kata resepsionis itu sebelum berbalik dan pergi.Jared dan Jason pun berdiri di depan pintu."Jason, kalau benar-benar hanya salah paham, cukup selesaikan kesalahpahamannya saja. Tapi, kamu ingat bahwa dia adalah cucu kandung Pak Marcus. Kita sama sekali nggak bisa menyinggungnya, jadi kamu jangan asal bicara," pesan Jared kepada Jason."Tenang saja, aku pasti nggak akan menyinggungnya," sahut Jason sambil tersenyum.Jason merasa bahwa dia sama sekali tidak menyinggung tokoh besar seperti direktur utama Grup Vagant itu. Dia yakin bahwa ini hanya salah paham sehingga dia tidak terlihat takut sama sekali. Jared pun mengangguk, lalu melangkah maju dan membuka pintu ruangan itu. Kemudian, Jason juga ikut di belakangnya dan berjalan m

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 195

    Sebelumnya, Jared masih sangat kebingungan. Padahal dia tidak pernah menyinggung Josh, kenapa Josh melakukan upaya sebesar ini untuk menghancurkannya? Dendam seperti apa sehingga Josh harus berbuat seperti ini? Sekarang, ketika Josh menyuruhnya untuk membawa anaknya, hal ini pun membuktikan bahwa putranya itulah yang sudah membuat Josh marah."Entah apa yang sudah dilakukan bocah sialan itu! Bisa-bisanya dia menyinggung Tuan Josh dan membuat Tuan Josh sampai menggerakkan seluruh pebisnis Kota Sunrise untuk memblokir Grup Weasley!" seru Jared dengan geram.Setelah keluar dari Grup Vagant, Jared langsung menelepon putranya."Halo, Ayah, ada apa?" Jason yang berada di ujung telepon itu terdengar sangat bahagia."Cepat pulang ke rumah sekarang!" bentak Jared dengan sangat emosi.…Saat ini, Jason sudah berada di rumah. Namun, dia masih kebingungan kenapa ayahnya mendadak emosi kepadanya di telepon barusan. Adapun masalah berbagai mitra kerja sama yang menghentikan kerja sama dengan Grup We

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status