Share

Bab 8

Penulis: Raja Utara
"Dua puluh miliar? Bukan masalah," sahut Josh seraya mengangguk.

"Oke, sepakat!" Pria botak itu langsung menyetujuinya. Ketika berhadapan dengan orang yang begitu murah hati, etika kerja sama sekali tidak penting.

Josh langsung mentransfer 10 miliar untuk mereka. Begitu menerima notifikasi dari bank, pria botak itu pun tersenyum lebar.

"Sekarang, kalian sudah bisa memberitahuku siapa yang mengutus kalian, 'kan?" tanya Josh.

"Yakov yang mengutus kami," jawab pria botak itu langsung.

"Yakov?" Josh memicingkan matanya yang dingin. Setelah mentransfer 10 miliar lagi, keempat orang ini pun menurunkan Josh sesuai dengan janji mereka.

Sesudah mobil van hitam itu pergi, Josh bergumam dengan tatapan yang dipenuhi niat membunuh, "Yakov dan Alex, sepertinya kalian sudah bosan hidup."

Setelah memecat kedua orang ini, Josh tidak berniat untuk mencari masalah dengan mereka. Namun, karena mereka berani menyewa preman untuk mencelakainya, Josh tentu tidak akan diam saja.

Kemudian, Josh mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Juan. "Juan, aku ada di Jalan Field. Cepat jemput aku, ada masalah yang ingin kubahas denganmu."

....

Setengah jam kemudian, sebuah Mercedes-Benz berhenti di hadapan Josh. Juan berjalan turun dan bertanya, "Pak, kenapa kamu berada di tempat sepi malam-malam begini?"

"Kita bicara di mobil," sahut Josh yang langsung masuk ke mobil. Setelah itu, dia baru menceritakan kejadian barusan.

"Lancang sekali Yakov ini!" teriak Juan dengan geram sesudah mendengarnya. "Pak, mereka berdua menggelapkan banyak uang perusahaan selama ini. Aku sudah mengumpulkan banyak bukti. Mereka pasti akan ditahan selama belasan tahun kalau kita menuntut mereka. Bahkan, 20-an tahun juga bisa kalau kita memanipulasi beberapa data."

"Serius? Kalau begitu, biarkan mereka bertobat di penjara. Aku serahkan masalah ini kepadamu," ujar Josh seraya menyipitkan matanya.

Awalnya, Josh berniat untuk membunuh Yakov dan Alex. Setelah dipikirkan kembali, ada bagusnya juga kalau membiarkan mereka dipenjara dan menghabiskan sisa hidup mereka dengan penyesalan.

"Tenang saja, Pak. Aku pasti akan mengurus semuanya," timpal Juan dengan yakin.

"Juan, Perusahaan Material Fortune adalah pemasok perusahaan kita, 'kan?" tanya Josh. Ini adalah perusahaan keluarganya Armand.

"Benar." Juan menganggukkan kepalanya.

"Kalau aku mengakhiri kerja sama dengan mereka, apa akan berdampak besar untuk perusahaan?" tanya Josh lagi.

"Tidak, kita hanya perlu mencari perusahaan lain. Banyak perusahaan bahan bangunan yang ingin bekerja sama dengan kita. Perusahaan Material Fortune bisa bekerja sama dengan kita juga karena mereka menyuap Yakov dan Alex," jelas Juan.

"Oke, aku sudah mengerti." Josh menganggukkan kepalanya.

"Pak, beberapa mitra sudah tahu bahwa kamu adalah dirut baru perusahaan. Mereka ingin bertemu denganmu, termasuk Perusahaan Material Fortune yang kamu sebutkan tadi," lapor Juan. Sesudah berhenti sejenak, dia meneruskan, "Aku sudah mempersiapkan acara kecil dan mengundang para bos itu. Kamu hanya perlu menemui mereka. Bagaimana?"

"Oke, kamu atur saja," timpal Josh seraya mengangguk.

Kemudian, Juan mengemudikan mobilnya untuk mengantar Josh kembali ke universitas. Sementara itu, acara kecil itu akan diadakan hari Sabtu ini.

....

Di kediaman Keluarga Parker.

"Vance, kamu yakin cucuku sudah aman?" tanya Marcus yang sedang menelepon.

"Ya, Tuan. Aku terus mengikuti Tuan Muda. Dia telah diantar kembali ke universitas," jawab orang di ujung telepon dengan suara serak.

"Syukurlah. Apa kamu tahu cara apa yang digunakan cucuku supaya selamat dari para preman itu?" tanya Marcus.

"Tuan, aku tidak tahu." Setelah berjeda, Vance Harper bertanya lagi, "Tuan, apa aku harus membunuh Yakov dan Alex untuk Tuan Muda?"

"Nggak perlu, biar cucuku mengatasinya sendiri. Anggap saja ini latihan untuknya. Vance, terus lindungi dia secara diam-diam," perintah Marcus.

Sesudah mengakhiri panggilan, Noah tersenyum sembari berkata, "Tuan Muda hebat juga. Dia berhasil mengatasi masalah ini dengan kemampuannya sendiri. Padahal, aku kira Vance harus turun tangan untuk membantunya."

"Benar, aku juga mengira dia nggak akan sanggup mengatasinya. Siapa sangka, dia berhasil selamat dari marabahaya ini. Bagus, bagus sekali!" puji Marcus sambil mengelus janggutnya dan tersenyum puas.

"Aku benar-benar penasaran dengan cara yang digunakan Tuan Muda," ucap Noah dengan rasa ingin tahu.

"Haha. Aku juga, aku akan menanyakannya lain kali." Marcus pun tertawa terbahak-bahak.

....

Keesokan siang, di vila Keluarga Osborne. Alex dan Hazel duduk di ruang tamu.

"Tuan Muda Alex, apa Josh si bajingan benar-benar akan bernasib sial hari ini?" tanya Hazel.

"Tenang saja. Dia pasti akan berakhir mengenaskan kali ini," jawab Alex sambil tersenyum. Dia mengira bahwa rencananya dan ayahnya sudah pasti berjalan dengan lancar.

Saat ini, Yakov turun dari lantai atas. Dia berkata dengan cemas, "Kenapa masih belum ada kabar dari mereka? Ponsel si Botak juga nggak bisa dihubungi."

Sesuai dengan rencana mereka, pria botak yang mereka sewa seharusnya sudah membereskan Josh kemarin malam. Namun, sampai sekarang masih belum ada kabar apa pun. Parahnya, ponsel si Botak bahkan tidak bisa dihubungi.

Alex mulai merasa khawatir saat mendengarnya. Dia bertanya, "Ayah, apa mungkin terjadi masalah?"

"Nggak mungkin, rencana kita sangat sempurna. Mungkin, ponsel si Botak kehabisan baterai. Coba kita tunggu sebentar lagi," balas Yakov.

Saat ini, pintu vila mereka diketuk seseorang. Alex buru-buru maju untuk membuka pintu. Dia berseru, "Pasti si Botak kembali untuk melapor. Aku akan membuka pintu untuknya!"

Melihat ini, Yakov bergegas mengikuti. Setelah pintu dibuka, mereka malah melihat Juan. Keduanya pun terkejut dan berteriak, "Ju ... Juan, kenapa kamu datang?"

"Pak Josh menyuruhku memberi tahu kalian bahwa dia sangat baik sekarang. Trik yang kalian mainkan sama sekali nggak berguna," sahut Juan sembari tersenyum.

"A ... apa katamu? Dia baik-baik saja?" Yakov dan Alex sama-sama membelalakkan mata. Mereka tidak bisa membayangkan bagaimana Josh selamat dari rencana mereka yang begitu sempurna.

"Benar, Pak Josh baik-baik saja. Tapi, kalian sudah membuatnya marah. Jadi, riwayat kalian yang akan tamat," kata Juan yang tersenyum sinis.

Tiba-tiba, 7 hingga 8 petugas polisi menerobos masuk. Mereka menahan Yakov, Alex, dan Hazel.

"Apa yang kalian lakukan?" teriak Yakox dan Alex sama-sama. Sementara itu, Hazel ketakutan hingga wajahnya pucat pasi.

"Yakov, berapa banyak uang yang telah kalian ambil dari perusahaan? Bukti sudah ada di tanganku. Sekarang adalah saatnya untuk menangkap kalian. Jumlah sebesar itu sudah cukup untuk membuat kalian dipenjara untuk seumur hidup," ejek Juan.

"Apa?" Yakov lagi-lagi terkejut. Dia tentu tahu berapa banyak uang yang telah digelapkannya selama ini.

"Awalnya, Pak Josh hanya ingin memecat kalian tanpa berniat untuk menindaklanjuti perbuatan kalian. Tapi, kalian benar-benar nggak tahu diuntung. Berani sekali kalian mencelakai Pak Josh! Kalian sendiri yang cari mati!" hardik Juan.

"Ayah, gimana ini? Aku nggak mau dipenjara!" teriak Alex yang sudah diborgol dengan ketakutan.

"Semua ini gara-gara kamu. Kalau kamu nggak merebut pacar Josh, mana mungkin akan seperti ini!" bentak Yakov setelah menampar putranya.

"Bawa mereka pergi!" perintah polisi yang memimpin sambil melambaikan tangannya. Kemudian, Yakov dan Alex langsung dibawa pergi.

Ketika melihat keduanya dibawa pergi, Hazel yang berdiri di dalam vila hanya bisa termangu. Jika Alex dipenjara, itu artinya dia akan kehilangan segalanya. Hazel sungguh menyesal karena telah mengakhiri hubungannya dengan Josh karena Alex. Jika tidak, dia pasti akan menjadi calon istri dari seorang dirut. Sayangnya, waktu tidak bisa diputar kembali.

....

Di sisi lain, Josh tidak berkuliah pagi ini. Dia pergi ke showroom untuk membeli mobil. Sebagai seorang pria, Josh tentu memiliki beberapa pemahaman tentang mobil meskipun dulunya sangat miskin. Dia sudah tahu mobil apa yang akan dibeli.

Di depan toko mobil Lamborghini, terlihat Josh yang tersenyum sembari bergumam, "Ini tempatnya."

Josh pernah melihat Lamborghini yang melaju dengan kecepatan tinggi di jalanan. Penampilan keren mobil ini seketika memikat Josh, bahkan dia masih mengingat jelas sampai sekarang. Bisa dipastikan bahwa ini adalah mobil terkeren yang pernah dilihatnya.

Waktu itu, Josh pernah berfantasi tentang mobil ini. Namun, dia tahu bahwa dirinya yang begitu miskin tidak akan bisa membeli mobil ini. Namun, sekarang dia adalah cucu dari orang terkaya di provinsi barat daya dan memiliki sangat banyak uang. Impiannya pun menjadi nyata.

Jadi, ketika berencana untuk membeli mobil, hal pertama yang tebersit di benak Josh tidak lain adalah Lamborghini. Dia ingin mewujudkan impiannya.

Josh memasuki showroom. Biasanya, pelanggan di toko seperti ini sangatlah sedikit sehingga sangat sepi. Bagaimanapun, tidak banyak orang yang bisa membeli Lamborghini.

"Sebentar!" Begitu masuk, seorang pramuniaga pria menghentikan Josh. Dia langsung mengenali Josh sehingga bertanya, "Eh, bukannya kamu Josh?"

"Siapa kamu?" tanya Josh yang merasa pria ini sangat familier.

"Aku Garry Carter, teman SD-mu. Kamu sudah lupa?" balas pramuniaga itu seraya tersenyum.

Begitu mendengar nama ini, Josh seketika mengingatnya. Dia menimpali sembari tersenyum, "Garry, kamu sudah sukses sekarang."

"Ya, lumayan." Garry sengaja membusungkan dadanya. Ketika melihat pakaian Josh yang murahan, dia langsung yakin bahwa kehidupan Josh sangat buruk. Setidaknya, jauh lebih buruk darinya. Itu sebabnya, dia bersikap sangat sombong di hadapan Josh.

Kemudian, Garry menatap Josh dan berkata sambil tersenyum, "Josh, kenapa kamu kemari? Kamu mau melamar kerja? Kami menjual mobil mewah di sini, jadi nggak akan merekrut karyawan yang seleranya terlalu rendah."

Meskipun Garry tersenyum, nada bicaranya terdengar meremehkan Josh. Mendengar ini, Josh pun membalas dengan nada datar, "Kamu sudah salah paham, aku datang untuk membeli mobil."

Bab terkait

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 9

    "Apa katamu? Kamu datang untuk membeli mobil?" tanya Garry dengan nada melengking karena terkejut.Saat berikutnya, Garry dan beberapa pramuniaga yang berdiri di sekitar pun tidak bisa menahan tawa. Orang-orang yang datang kemari untuk membeli mobil sangatlah kaya. Tidak ada yang mengenakan pakaian murahan seperti Josh."Josh, tempat ini adalah showroom Lamborghini. Yang kami jual adalah mobil mewah, bukan sepeda," jelas Garry sambil menahan tawanya.Josh mengerutkan dahinya karena tahu bahwa Garry merendahkannya. Dia pun menimpali, "Aku tahu. Aku memang kemari untuk membeli mobil. Kenapa? Kalian nggak menyambutku?""Kami tentu menyambutmu. Tapi, kamu yakin bisa membeli mobil di sini?" tanya Garry yang tersenyum merendahkan.Para pramuniaga di sekitar turut berbicara, "Hei, apa kamu tahu harga mobil di sini mencapai puluhan miliar?""Ya, mana mungkin kamu bisa membeli Lamborghini? Konyol sekali!" Mereka sama sekali tidak percaya bahwa seorang bocah yang mengenakan pakaian murahan sangg

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 10

    Setelah keluar dari showroom, Josh langsung kembali ke universitas. Dia tidak melihat Armand di ruang kelas. Kemungkinan besar, Armand masih diopname di rumah sakit.Sementara itu, identitas penyumbang misterius masih menggemparkan Universitas Sunrise. Semua orang sudah mengetahui hal ini, tetapi tidak ada yang tahu siapa tuan muda kaya ini.Ketika masuk ke ruang kelas, Josh menemukan amplop berisi uang 40 juta beserta sebuah surat di laci mejanya. Dia segera membacanya.[ Josh, terima kasih atas niat baikmu. Tapi, aku nggak bisa menerima uang ini secara cuma-cuma. ]Meskipun tidak tertera nama si penulis, Josh tahu bahwa Elsa yang menulisnya. Uang ini adalah uang yang diberikan Josh kemarin malam."Gadis ini menolak uang yang kuberi secara cuma-cuma? Tsk tsk, menarik sekali," gumam Josh yang tak kuasa menahan senyuman. Kemudian, dia mendongak menatap Elsa yang duduk di barisan paling depan. Gadis itu sedang membaca buku sekarang.Melihat ini, Josh membatin dengan emosional, 'Gadis ini

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 11

    Walaupun keluarga Agnes mempunyai perusahaan sendiri, perusahaan mereka tidaklah besar. Mobil ayahnya juga tidak semahal ini."Ini mobilku," ujar Josh. Begitu ucapan ini dilontarkan, Rubeus dan lainnya buru-buru menatap Josh."Sobat, berhenti bercanda," sahut Rubeus dengan tersenyum seraya menepuk bahu Josh. Dia mengira Josh sedang bercanda. Bagaimanapun, dia tahu betul situasi keluarga Josh.Phebe juga tergelak dan berkata, "Huh! Orang sepertimu sanggup membeli Lamborghini? Aku masih percaya kalau melihatmu mengendarai sepeda.""Pakaianmu jelas-jelas begitu murahan, kamu masih berani membual Lamborghini ini adalah milikmu? Dasar nggak tahu malu! Malah aku yang merasa malu karena berdiri bersamamu," timpal Agnes yang merasa kecewa sambil menggeleng. Jika tahu bahwa Rubeus akan memperkenalkannya kepada pria seperti ini, dia tidak akan datang."Maaf sekali, tapi aku nggak bercanda ataupun membual. Ini memang mobilku!" jelas Josh dengan tidak acuh.Saat ini, pintu mobil Lamborghini akhirn

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 12

    Mendengar perkataan ini, Rubeus sontak memelotot dan berseru, "Langsung menampar siapa pun yang menindas kita? Tanpa peduli identitas mereka? Josh, ka ... kamu serius?""Ya, aku sangat serius!" timpal Josh seraya menyeringai."Hehe, bukan masalah." Rubeus benar-benar bersemangat memikirkan hal ini. Kelak, dia tidak perlu takut ditindas lagi."Rubeus, kamu mau coba mengendarai Lamborghini ini?" tanya Josh sambil menghentikan mobilnya di pinggir jalan."Serius? Aku mau!" sahut Rubeus sembari mengangguk berulang kali. Kemudian, keduanya bergegas bertukar tempat duduk. Siapa yang tidak ingin mencoba mengendarai Lamborghini?Ketika tiba di universitas, waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 lewat. Gerbang sekolah sudah ditutup sehingga mobil tidak bisa diparkir di dalam. Sesudah Rubeus turun, Josh memarkirkan mobilnya di tempat parkir terdekat.Di dalam sebuah taksi, terlihat Phebe dan Agnes. Phebe makin merasa ada yang tidak beres sehingga berkata, "Aku rasa, bocah ini nggak mungkin tiba-tiba

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 13

    Dua mata kuliah di sore itu berlalu dengan cepat. Dalam dua mata kuliah ini, Armand terus menunggu kedatangan Pak Holand untuk mengumumkan bahwa Josh telah dikeluarkan dari sekolah. Namun, setelah menunggu sepanjang sore, Pak Holand tetap saja tidak kunjung datang.Sore itu, setelah pulang sekolah.Josh berdiri dan berkata kepada Armand sambil tertawa, "Armand, bukankah tadi kamu bilang aku akan dikeluarkan dari sekolah dalam hari ini? Sekarang sekolah sudah selesai, tapi aku masih baik-baik saja, kok."Mendengar ucapan Josh, seisi ruangan kelas mulai membicarakan hal ini dengan antusias. Di sisi lain, Armand yang mendengar perkataan Josh itu juga langsung memucat.Bagaimanapun, sebelumnya dia telah berkoar-koar di depan kelas mengatakan bahwa Josh akan dikeluarkan dalam hari ini. Namun, kini Josh malah baik-baik saja dan bahkan balik menyindirnya. Hal ini membuat Armand merasa sangat malu. Bahkan, orang lain mungkin akan menganggapnya pembual!Yang terpenting adalah, dia ingin membala

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 14

    Pada saat ini, tiba-tiba terdengar sebuah suara, "Tunggu!"Josh memalingkan kepalanya dan melihat seorang gadis muda dengan kucir kuda. Gadis itu mengenakan jaket putih dan celana jeans. Matanya tampak indah dengan bulu mata yang panjang dan lentik, bibir mungilnya terlihat seperti buah ceri yang ranum.Cantik!Gadis ini tampak bersemangat dan ceria. Tidak hanya cantik, dia juga memiliki pesona yang khas! Sejujurnya, daya tarik gadis ini benar-benar kuat. Josh sudah terpesona sejak pertama kali melihatnya, bahkan dia terus meliriknya beberapa kali.Gadis itu berjalan ke arah mereka dan berhenti di depan Josh."Pak, akan kubayar tagihan mereka. Gesek kartuku saja," kata gadis itu dengan suara lembut dan halus."Kamu benar-benar ingin membayar tagihan mereka? Dia jelas-jelas seorang penipu! Kamu hanya ditipu olehnya!" Manajer itu terkejut, dia tidak menyangka akan ada orang yang membantu Josh dan Rubeus untuk membayar tagihan mereka."Tertipu atau nggak, itu urusanku. Tugas restoran Anda

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 15

    "Oh ya, Pak Juan, di mana Dirut baru itu sekarang?" tanya Adam. Armand yang berada di sampingnya juga ikut penasaran."Dirut sedang berada di ruang istirahat VIP sekarang sembari menunggu dimulainya acara," jawab Juan."Oh ya? Kalau begitu ... apa kami boleh mengunjunginya di ruang istirahat?" tanya Adam sambil tersenyum. Jika ingin terus bekerja sama dengan Grup Vagant, Adam harus berusaha mendekati Dirut yang baru naik jabatan ini."Aku hanya bisa membantu Pak Adam untuk melaporkannya. Apakah kalian bisa bertemu atau tidak, semua tergantung beliau," jawab Juan."Baiklah, kalau begitu mohon bantuan Pak Juan untuk menyampaikannya," ujar Adam sambil tersenyum.Perusahaan Adam adalah sebuah perusahaan lokal yang bergerak di bidang bahan bangunan, sementara Grup Vagant merupakan salah satu dari perusahaan terbesar di wilayah barat daya. Kedua perusahaan tersebut tentu tidak bisa dibandingkan.....Di ruang istirahat VIP.Baru saja Simson meninggalkan ruangan, ponsel Josh telah berdering.

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 16

    "Baik, Pak Josh!" jawab Juan sambil mengangguk.Setelah mendengar perkataannya, Adam langsung panik. Jika kerja sama dengan Grup Vagant terputus, perusahaan miliknya pasti akan hancur!"Pak Josh ... kumohon beri kami kesempatan kedua! Setelah ini, aku akan memberi pelajaran pada anakku ini!" Adam juga memohon."Diam!" bentak Josh seraya mengerutkan kening.Kemudian, Josh menatap mereka dengan tajam dan berkata dengan tegas, "Aku sudah cukup menghormati kalian. Kalau aku benar-benar ingin memperpanjang masalah ini, kalian berdua pasti akan mati! Siapa pun nggak akan bisa menyelamatkan kalian!"Wajah Adam menjadi pucat karena ketakutan mendengar kata-kata Josh. Dia tahu, dengan status Josh sebagai cucu Marcus, Josh bisa saja membunuh Armand jika dia menginginkannya!Armand merasa benar-benar putus asa. Dia terjatuh lemas di lantai dengan wajah yang dipenuhi keputusasaan. Tamat sudah semuanya!Josh kembali duduk di sofa sambil melambaikan tangannya, lalu berkata, "Kalau tidak ada urusan l

Bab terbaru

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 203

    "Anak Muda, untuk apa kamu merasa bangga? Aku palingan hanya akan dikurung selama sepuluh hari, anggap saja itu sebagai liburan," jawab pria tua itu dengan tidak peduli.Melihat tampang pria tua yang tidak peduli itu, bisa dipastikan bahwa pria tua ini sudah sangat berpengalaman dalam melakukan hal seperti ini."Ditahan sepuluh hari? Apa kamu kira ini bisa berlalu semudah itu? Jangan harap!" seru Josh sambil tersenyum sinis."Apa maksudmu?" tanya pria tua itu sambil menatap Josh.Pria paruh baya dan Elmira yang berdiri di samping juga menatap Josh dengan kebingungan. Mereka tidak mengerti apa maksud dari perkataan Josh."Maksudku gampang sekali. Kamu sudah merusak mobilku saat mencoba menipu tadi, jadi kamu harus ganti rugi," kata Josh sambil tersenyum.Ketika Josh ditangkap, dia pernah mengatakan kepada penipu itu bahwa dia akan membuat penipu itu mengeluarkan bayarannya! Josh tentu tidak hanya sekadar mengatakannya begitu saja. Adapun penahanan selama sepuluh hari itu, bagi Josh itu

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 202

    "Elmira Gozali," seru Josh."Tuan Josh, aku sudah menegurnya, maaf sekali. Selain itu, Tuan Josh, Anda sudah boleh pergi sekarang," kata pria paruh baya itu sambil tersenyum."Pergi? Kenapa aku harus pergi? Kalian bisa membawaku kemari dengan mudah, tapi nggak semudah itu untuk menyuruhku pergi. Seperti kata pepatah, ada padi segala menjadi," ucap Josh sambil tersenyum."Ini …." Keringat dingin bercucuran di dahi pria paruh baya itu dan senyumannya tampak sedikit canggung.Kemudian, Josh langsung berbaring dan kembali berkata, "Menurutku, tempat ini sangat nyaman, aku nggak mau pergi lagi.""Tuan Josh, jangan bercanda. Anda adalah direktur utama dari Grup Vagant di Kota Sunrise. Anda masih punya banyak kesibukan," sahut pria paruh baya itu sambil tersenyum tidak berdaya."Nggak masalah, kalian yang akan menanggung kerugianku," balas Josh yang tampak tidak peduli."Ini …." Pria paruh baya itu hanya bisa menelan air liurnya.Dalam hatinya, pria paruh baya itu telah berulang kali mengutuk

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 201

    "Aku nggak takut membuat keributan," ucap Josh sambil merentangkan tangannya."Oke, karena kamu mau begitu, aku juga nggak takut! Kita lihat siapa yang akan kalah nanti," seru pria tua itu dengan tegas.Pria tua itu sudah memutuskan dalam hatinya. Sekalipun nanti polisi datang, dia akan bersikeras bahwa dia telah ditabrak. Lantaran tidak ada saksi, polisi juga tidak bisa berbuat apa pun kepadanya sekalipun dia ketahuan menipu.Setelah beberapa menit berlalu, sebuah mobil patroli datang. Seorang wanita muda dan dua pria turun dari mobil patroli tersebut. Josh melihat lencana pangkat di seragam wanita itu sekilas. Dia adalah inspektur polisi tingkat satu dan terlihat cantik."Siapa yang membuat pengaduan? Apa yang terjadi?" tanya wanita muda itu."Nona, saya yang melapor. Pak tua ini penipu, tolong kamu urus dia," kata Josh.Wanita muda itu pun langsung melihat ke arah pria tua tersebut.Pria tua itu seketika tampak kesakitan dan berteriak, "Aduh, Bu Polisi, tolong bantu aku. Pria ini su

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 200

    "Pufft!" Josh sontak tertawa terbahak-bahak.Ini adalah rencana Josh untuk mewakili sepupu Rubeus memberi pelajaran kepada wanita matre itu. Membuat wanita itu dengan sukarela mencampakkan pacarnya sendiri dan ikut dengannya, lalu menghancurkan mimpi indah wanita itu. Jika wanita matre yang bernama Grace ini benar-benar mencintai pacarnya, dia tidak akan menaiki mobil Josh. Jadi, jika ada yang harus disalahkan, itu adalah keserakahannya yang membuatnya terjebak.Setelah turun dari mobil, Grace berjalan ke depan. Grace sangat emosi karena sekarang dia tidak mendapatkan apa pun. Dia sudah mengakhiri hubungan dengan pacarnya yang sebelumnya. Jika kembali sekarang, mereka tidak mungkin bisa berbaikan lagi.Broom!Josh menginjak pedal gas dan kembali mengendarai mobilnya ke hadapan Grace. Kemudian, dia menurunkan jendela mobilnya."Mau apa lagi?" tanya Grace dengan ekspresi wajah yang sangat buruk sambil menatap ke arah Josh."Kamu kira aku menginginkan uang dua juta milikmu ini? Kamu benar

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 199

    Wanita matre itu melihat Lamborghini Aventador yang keren secara sekilas, lalu tatapannya seketika berbinar."Tapi … tapi aku sudah punya pacar," kata wanita matre itu kepada Josh."Nggak masalah, aku nggak keberatan," jawab Josh dengan ekspresi tidak peduli.Setelah berhenti sejenak, Josh lanjut berkata, "Aku sangat sibuk, jadi cepat putuskan. Kalau kamu mau, ayo naik mobilku.""Aku mau! Aku mau!" Wanita matre itu langsung menyetujuinya.Wanita matre itu tahu jika dia menolaknya, dia mungkin tidak bisa menjalin hubungan dengan pemuda kaya yang mengendarai Lamborghini lagi seumur hidupnya. Jadi, dia tidak akan melewatkan kesempatan seperti ini!"Baiklah, ayo naik," kata Josh yang langsung membuka pintu penumpang depan."Grace, a … apa maksudmu!" Begitu melihat pacarnya ingin pergi dengan Josh, raut wajah pria berambut rapi itu seketika menjadi suram."Tentu saja mau ikut dengannya. Dia mengendarai Lamborghini, sedangkan kamu hanya Honda," kata wanita matre itu dengan percaya diri. Lant

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 198

    Namun, Sunny teringat saat Josh datang ke rumahnya untuk mencarinya kemarin. Ketika berpikir Josh peduli kepadanya, ada sebuah perasaan yang tidak bisa diutarakan dalam hatinya.…Di ruang kelas Josh. Josh sedang melamun sambil memandangi punggung Elsa yang ada di depan. Pada saat ini, Rubeus tiba-tiba menepuk Josh dan berkata, "Kak Josh, si berengsek Jason itu sudah menghapus unggahan di forum itu. Apa Kak Josh yang sudah memperhitungkannya dengannya?""Bisa dibilang begitu," jawab Josh sambil mengangguk."Kak Josh, Jason memang harus diberi pelajaran. Kamu seharusnya menyuruhnya untuk mengeluarkan unggahan permintaan maaf di forum sekolah. Hal itu baru bisa melampiaskan kekesalan," seru Rubeus.Josh hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa pun. Setelah kejadian kali ini, Josh yakin Jason pasti tidak berani melawannya lagi."Oh, ya, Kak Josh. Aku mau meminta bantuanmu," kata Rubeus sambil menggaruk kepalanya."Katakan saja ada apa, jangan sungkan denganku," ucap Josh sambil menepuk p

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 197

    "Aku … aku jamin akan segera meninggalkan Sunny!" ucap Jason dengan bibir yang bergetar dan dahinya dipenuhi keringat dingin.Josh mencibir sambil menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Aku sudah memberimu kesempatan kemarin, tapi kamu nggak menghargainya. Sekarang, aku sudah marah, apa kamu merasa kemarahanku bisa mereda hanya dengan satu kalimat? Kamu merasa masalah ini bisa berakhir tanpa perlu mengeluarkan bayaran apa pun?""Tuan Josh, Anda katakan saja. Bagaimana bisa meredakan amarah Anda?" sahut Jared yang berdiri di samping.Josh berbalik, lalu berkata dengan perlahan sambil memandang ke luar jendela, "Potong satu jari tangan anakmu biar dia bisa mengingatnya!""Apa?" Jared dan Jason sontak terkejut begitu mendengar hal itu."Tuan Josh, ini … ini terlalu kejam, 'kan?" kata Jared sambil menggertakkan giginya."Kalau kamu merasa terlalu kejam, silakan pulang. Nggak ada yang mengundang kalian kemari, kalian sendiri yang datang untuk memohon padaku," jawab Josh dengan tenang."Ini

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 196

    Mobil Jared pun tiba di Gedung Vagant dengan sangat cepat.Kemudian, Jared membawa anaknya, Jason, masuk ke Gedung Vagant. Di bawah bimbingan dari resepsionis, mereka pun akhirnya sampai di lantai teratas Gedung Vagant."Pak, direktur utama kami ada di dalam," kata resepsionis itu sebelum berbalik dan pergi.Jared dan Jason pun berdiri di depan pintu."Jason, kalau benar-benar hanya salah paham, cukup selesaikan kesalahpahamannya saja. Tapi, kamu ingat bahwa dia adalah cucu kandung Pak Marcus. Kita sama sekali nggak bisa menyinggungnya, jadi kamu jangan asal bicara," pesan Jared kepada Jason."Tenang saja, aku pasti nggak akan menyinggungnya," sahut Jason sambil tersenyum.Jason merasa bahwa dia sama sekali tidak menyinggung tokoh besar seperti direktur utama Grup Vagant itu. Dia yakin bahwa ini hanya salah paham sehingga dia tidak terlihat takut sama sekali. Jared pun mengangguk, lalu melangkah maju dan membuka pintu ruangan itu. Kemudian, Jason juga ikut di belakangnya dan berjalan m

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 195

    Sebelumnya, Jared masih sangat kebingungan. Padahal dia tidak pernah menyinggung Josh, kenapa Josh melakukan upaya sebesar ini untuk menghancurkannya? Dendam seperti apa sehingga Josh harus berbuat seperti ini? Sekarang, ketika Josh menyuruhnya untuk membawa anaknya, hal ini pun membuktikan bahwa putranya itulah yang sudah membuat Josh marah."Entah apa yang sudah dilakukan bocah sialan itu! Bisa-bisanya dia menyinggung Tuan Josh dan membuat Tuan Josh sampai menggerakkan seluruh pebisnis Kota Sunrise untuk memblokir Grup Weasley!" seru Jared dengan geram.Setelah keluar dari Grup Vagant, Jared langsung menelepon putranya."Halo, Ayah, ada apa?" Jason yang berada di ujung telepon itu terdengar sangat bahagia."Cepat pulang ke rumah sekarang!" bentak Jared dengan sangat emosi.…Saat ini, Jason sudah berada di rumah. Namun, dia masih kebingungan kenapa ayahnya mendadak emosi kepadanya di telepon barusan. Adapun masalah berbagai mitra kerja sama yang menghentikan kerja sama dengan Grup We

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status